See you again©lateauntumn2014
.
.
.
Luhan merasakan kesadarannya berkumpul saat sebuah tangan melingkar erat di perutnya. Nafas hangat berhembus pelan di sekitar tengkuknya. Tangan ini, aura ini, aroma tubuh ini, Luhan sudah sangat hafal. Lagi-lagi magnae mereka menyusup ke kamarnya ketika lewat tengah malam.
"Sehunna, kau kenapa? Tidak bisa tidur?" Luhan mengelus punggung tangan Sehun lembut. Telapak tangan yang lebih besar segera menggenggamnya erat dan berbalik mengelus tangan yang lebih kecil dengan ibu jarinya.
"Luhan hyung, aku merindukanmu," gumamnya dengan bibir yang tertempel di tengkuk halus Luhan, menimbulkan getaran kecil yang membuat pemuda bermata rusa itu terkekeh pelan.
"Jangan tertawa! Aku serius, hyung!" rengeknya semakin menipiskan jarang di antara mereka. Luhan bahkan bisa merasakan dada kekasihnya yang semakin bidang itu.
"Aku tidak mentertawakanmu, bodoh! Sekarang lepaskan tanganmu dan biarkan aku berbalik."
"Tidak mau! Aku lebih suka memelukmu dari belakang seperti ini!" Sehun masih berbicara dengan bibir yang menempel di tengkuknya. Bahkan dia mulai berani mengecupinya. Hanya kecupan biasa tapi mampu membuat aliran di perut Luhan terasa melilit.
"Kenapa kau menyelinap lagi?" Yang lebih tua berusaha menyamankan diri di pelukan yang lebih muda.
"Besok kau akan kembali ke China, aku takut!"
"Takut kenapa?"
"Aku tak mau berpisah lagi denganmu, ini mengerikan!"
Luhan tersenyum. Dia selalu menyukai sifat Sehun yang posesif, hanya menginginkan dirinya di sisinya. Ini sangat kekanakan, tapi dia sangat menyukainya. Baginya Sehun adalah kekasihnya yang paling manis.
"Kau tau aku akan kembali lagi nanti, Sehunna."
"Aku tau tapi itu masih lama, baby! Aku pasti akan sangat-sangat merindukanmu. Ah, rasanya aku seperti akan mati saja!"
Luhan terkekeh, "Kau tadi bersama Baekhyun ya?"
"Tidak, kenapa?"
"Kau jadi berlebihan sepertinya."
Sehun menggigit telinganya gemas. "Yah! Itu sakit!" protes Luhan.
"Maaf!" Sehun mengecup telinganya. "Habis kau menyebalkan, hyung!"
Luhan mengela nafas, memaklumi sifat manja kekasihnya itu. EXO memang akan kembali menjadi dua grup dan mengharuskan sepasang kekasih itu berpisah lagi seperti saat awal debut mereka. Dia sendiripun tak menginginkan ini, tapi pekerjaan tetap butuh profesionalitas mereka.
"Kalau begitu, besok kau ikut mengantarkanku ke bandara dan berikan aku pelukan selamat tinggal."
"Hanya pelukan?"
"Baiklah, pelukan dan ciuman selamat tinggal." Luhan memutar bola matanya.
"Bagaimana dengan making love?"
"Yah! Tidak! Besok aku harus optimal!" Luhan memukul tangan yang masih melingkar di pinggang rampingnya itu kesal. Kekasih kecilnya ini benar-benar.
"Aw! Baik, baik! Hanya pelukan dan ciuman. Tapi kau salah hyung!
"Apa?"
"Bukan selamat tinggal," Sehun menenggelamkan kepalanya di ceruk leher Luhan, menghirup aroma tubuh favoritnya yang pasti akan dia rindukan nanti. "tapi sampai jumpa lagi."
Luhan tertegun sejenak sebelum tersenyum manis ketika Sehun semakin mengeratkan pelukannya di perutnya.
"Ya, kau benar. Kita akan berjumpa lagi."
.
.
.
.
END ._.
Waks! Maaf aku tau ini gaje tapi jiwa HunHan aku gak rela EXO pisah lagi haha dan mungkin Sehun gini ya kalo ditinggal Luhan ._.
Yosh! Makasih udah mampir xD laen kali datang lagi ya~ annyeong '-')/~
