Without Words

Chapter 1

Author : 나무 데수

Pairing : ChanBaek (Chanyeol x Baekhyun) and KrisBaek (Kris x Baekhyun)

Summary : Bagaimana jika adik ipar Baekhyun sendiri yang membuatnya menderita? Hanya karena keterbelakangan yang dialaminya, adiknya menyiksanya secara mental, fisik dan seksual. Demi mewujudkan keinginan konyolnya. *summary berantakan*#isi tidak sejelek summary(?) percayalah(?!)/ ChanBaek-KrisBaek love story *complicated but sweet inside* BL/YAOI, OOC, RAPE SCENE, M-PREG etc.

Rate : M

Genre : Romance

Disclaimer : every cast in this story belongs to GOD, and themselves. But this story is MINE!

Warning : Boys Love , typo(s), OOC, BDSM, M-PREG, NO CHILDREN, NO PLAGIAT! and NO SIDERS PLEASE :)

-o-o-o-o-o-o-o-

a/n

Annyeong ^^ maafkan saya karena bawa cerita baru lagi, padahal yang lain belum selese TT *digebukin* tapi gue udah gak betah nyimpen ini fanfic di otak .-. pengen cepet-cepet di post kekekekeke ampuuuuun *sujud* ff ini juga sebagai penebusan dosa(?) karena saya masih kena writer's block. entah kenapa nulis epep ini idenya lancar banget dan sayang kalo gak cepet'' ditulis(?) jadi langsung saya publish aja oke? semoga banyak peminatnya.

Ini hanya FANFICTION ya reader(s)nim. Apabila ada hal-hal yang menyinggung saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Ini hanya imajinasi cukup! langsung baca aja~

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Chapter 1- Without Words

Happy Reading


"Hyung…"

"Apa Chanyeol-ah?"

"Hentikan!"

"Hentikan apa?" jawab Kris sambil sibuk melihat berkas-berkas penting di sampingnya. Tidak melirik sedikit pun pada Chanyeol yang sedari tadi berdiri di depan meja kerjanya sambil memanggil namanya.

"Hentikan pernikahan konyolmu itu sekarang juga!"

"Tidak semudah itu Chanyeol-ah."

"Ini belum terlambat! Apanya yang sulit?!"

"Kau ini kenapa sih?! Dia baik, manis, bisa memasak lagi! Dia juga bisa mengurusmu nanti kalau hyung sibuk bekerja!"

"Aku tidak butuh pengurus manapun! Aku hanya ingin hyung membatalkan pernikahan hyung!"

"Terserah kau mau ngotot seperti apapun hyung tidak akan membatalkannya. Hyung sangat mencintainya! Kau hanya belum mengenalnya. Nanti kalau kau sudah mengenalnya dengan baik, kau pasti akan menyukainya. Percayalah."

"Cih! aku yakin jika eomma dan appa masih hidup, dia pasti akan menentang pernikahanmu. Sama seperti apa yang aku lakukan sekarang!"

"Tidak mungkin. Mereka ingin apapun yang hyung inginkan asalkan hyung bahagia. Dan menikahinya adalah kebahagian bagiku!"

"Kau memang sudah gila hyung! Dari sekian banyak orang, kenapa kau harus memilihnya! Aku menyesal telah menjadi adikmu! Memalukan sekali!"

"Tutup mulutmu! Sudah sana tidur! Hyung masih harus bekerja. Dan jangan lupa! Lusa kau harus datang ke pernikahan hyung! Arra!"

"TIDAK AKAN!"

BRAAAAAK

Kris hanya menatap datar pada pintu yang digebrak dengan kerasnya oleh Chanyeol. Ia bingung kenapa adiknya begitu membenci calon kakak iparnya. Padahal ia begitu mencintainya. Adiknya dan calon pendamping hidupnya, ia mencintai keduanya. Tapi tidak bagi Chanyeol. Dan Kris hanya berharap suatu hari akan terjadi keajaiban sehingga Chanyeol menghapus rasa bencinya.


Tok tok tok ..

"Chanyeol-ah buka pintunya. Hyung ingin bicara."

Tidak ada jawaban.

Tok tok tok..

Lagi, Kris masih mengetuk pintu kamar Chanyeol. Sudah dua hari belakangan ini adiknya tidak keluar dari kamarnya. Padahal hari ini adalah hari besarnya. Hari ini ia akan menikahi namja yang begitu ia cintai. Tapi ia tidak akan melaksanakannya tanpa kehadiran Chanyeol, adik satu-satunya. Dan hanya anggota keluarga satu-satunya sekarang.

"Chanyeol-ah! Hyung ingin bicara sebentar! Kau ini!" Kris mulai geram.

Lalu tidak lama kemudian pintu kamar Chanyeol terbuka. Menampakkan Chanyeol dengan wajah muramnya.

"Apalagi?!" ucapnya ketus.

"Kau tahu hari ini hari pernikahan hyung!"

"Lalu aku harus apa!"

"Chanyeol! Aku ini hyungmu! Hari ini mungkin hanya akan terjadi sekali seumur hidupku! Apa kau tidak ingin melihat hyungmu bahagia?! Hanya satu hari ini saja Wu Chanyeol! Datanglah walaupun sebentar!" ucapnya sambil menatap tajam Chanyeol. Menakutkan.

"Datang untuk melihatmu mengucapkan janji pernikahan dengan namja cacat itu?! cih!"

"Wu Chanyeol! Jaga ucapanmu!"

Chanyeol mengedikkan bahunya.

"Baiklah aku akan datang. Asalkan kau harus memenuhi persyaratanku."

"Apa?!"

"Aku hanya datang saat kau mengucapkan janji, lalu aku pulang. Dan kau harus menambah uang jajanku dua kali lipat. Dan satu lagi, mobil yang baru kau beli tempo hari itu untukku. Bagaimana?"

"Tapi kan kau sudah punya yang lain? Untuk apa minta lagi?"

"Ya, itu pun kalau kau tidak ingin aku datang ke pernikahanmu. Aku tidak memaksa."

Kris menghembuskan nafasnya kasar. Bukannya pelit, menilik bahwa ia adalah taipan kaya raya, sebuah mobil jelas tidak ada artinya. Hanya saja ia heran dengan sikap adiknya. Ia harus memberikan secuil hartanya agar adiknya mau datang ke pernikahannya. Adiknya! Jangan lupakan statusnya.

"Baiklah. Tapi kau harus datang! awas kalau kau berbohong! Aku tidak akan mentransfer uang lagi ke rekeningmu! Semua fasilitasmu selama ini akan ku cabut! Arra?!"

Dan lagi, Chanyeol hanya mengedikkan bahunya.

"Cepat bersiap! Nanti terlambat!"

Chanyeol pun masuk kembali ke dalam kamarnya, membersihkan dirinya.


At Church …

"Pengantin Wu Yifan bersediakah engkau, untuk mencintai Byun Baekhyun dalam senang maupun sedih, kaya ataupun miskin, sehat maupun sakit untuk selamanya?"

"Iya, saya bersedia menjadi suami Byun Baekhyun dan mencintainya dalam senang maupun sedih, kaya ataupun miskin, sehat maupun sakit untuk selamanya."

"Dan pengantin Byun Baekhyun, bersediakah engkau untuk mencintai Wu Yifan dalam senang maupun sedih, kaya ataupun miskin, sehat maupun sakit untuk selamanya?"

Dan Baekhyun pun mengangguk. Memberikan senyum manisnya di depan Pendeta yang membimbingnya untuk mengucapkan janji suci pernikahannya. Memberinya isyarat bahwa ia setuju dengan semua perjanjian itu.

"Semoga kalian menjadi pasangan yang dipersatukan dan diberkati Allah selamanya. Selanjutnya untuk bertukar cincin pernikahan."

Kris pun membuka kotak merah berukuran sedang yang ada di genggamannya. Mengambil salah satu cincin yang berukuran mungil dari yang lain. Dipasangkannya di jari manis milik 'istrinya', Baekhyun. Setelah terpasang dengan cantiknya, giliran Baekhyun mengambil cincin yang berukuran lebih besar dari miliknya. Menautkannya di jari manis Kris. Dan keduanya terlihat begitu bahagia, menatap lekat satu sama lain.

"Dengan selesainya pertukaran cincin, maka pernikahan ini sah adanya."

Kris tersenyum manis. Begitu pula dengan Baekhyun.

"Pengantin Wu Yifan diperkenankan untuk mencium pasangannya."

Tanpa pikir panjang, Kris langsung mendekatkan wajahnya ke wajah cantik Baekhyun. perlahan ditariknya dagu Baekhyun, lalu ia mencium bibirnya. Melumatnya lembut penuh kasih sayang secara bergantian dan tentunya dibalas oleh Baekhyun yang perlahan melingkarkan tangannya di leher Kris. Meskipun tanpa teknik yang memadai, tapi Kris bisa menangkap maksud ciuman yang diberikan istrinya. Kasih sayang yang kental dan cinta yang melingkupinya. Semuanya bertepuk tangan atas pernikahan mengharukan dua anak manusia yang berbeda itu. Berbeda… Iya… berbeda…

"Selera kakakmu benar-benar fantastis Wu Chanyeol." Ucap seseorang di tengah sorak sorai tamu undangan yang bertepuk tangan.

"Tutup mulutmu Kai!" jawab Chanyeol yang duduk di sebelahnya.

"Seorang taipan kaya. Bujangan yang paling diincar, ternyata berakhir dalam pesona seorang namja. Bisu pula. Hahahaha lihatlah bagaimana mereka mengucapkan janji sucinya."

"Dia, namja itu pasti menggunakan cara licik untuk mendapatkan kakak ku! Kakak ku tidak sebodoh itu memilih pasangan hidupnya! Kau tahu itu! lihat saja! aku akan membuat mereka bercerai. Segera mungkin! Ingat itu!"

Dan Chanyeol pun melesat pergi. Memisahkan diri dari keramaian itu. Terlihat rahangnya mengeras, tangannya mengepal, wajahnya merah padam. Menahan malu dan marah atas ucapan Kai, sahabatnya.

'BYUN BAEKHYUN!' geramnya dalam hati.


Terlihat Baekhyun sedang menarik-narik lengan jas Kris yang sedang sibuk menyetir dengan senyuman yang tidak pernah hilang dari wajahnya seharian penuh ini. Dan Kris pun menoleh sambil berbalas tersenyum.

Rumahmu masih jauh?

"Tidak sayang, sebentar lagi sampai. Wae? Kau sudah tidak sabar ingin 'bermain' hm?" jawabnya dengan seringaian nakal. Dan setelahnya ia mendapat pukulan dari Baekhyun.

"Hehehehe. Aku senang sekali hari ini. Kau juga kan?"

Dan Baekhyun pun menganggukkan kepalanya penuh semangat.

"Hahaha! Kalau begitu kita harus merayakannya nanti. Kau ingin berapa ronde yeobo?"

Dan lagi, Baekhyun memukul pelan lengan Kris. Dan dibalas kekehan oleh Kris.

Obrolan ringan mereka pun terus berlanjut sampai mereka tiba di depan halaman rumah Kris yang sangat luas ditumbuhi pohon pohon besar yang mengelilingi rumahnya. Mereka pun turun dari mobil mewah itu. Beberapa pgawai rumahnya langsung berhamburan menuju bagasi mobil guna mengambil barang-barang milik tuan barunya. Wu Baekhyun.

"Haaaaaaah! Aku lelah sekali sayang." Ucap Kris begitu memasuki mansion miliknya yang tidak kalah luas dengan halamannya. Rumah bergaya eropa klasik yang megah. Luas dan mewah. Dipenuhi barang-barang klasik mahal impor. Baekhyun sempat ternganga melihatnya. Pasalnya, selama ia berpacaran dengan Kris, ia belum pernah masuk ke rumahnya. Dan kenyataannya, rumah ini sekarang sudah menjadi miliknya juga. Ia bahagia. Lebih daripada itu, ia bahagia karena memiliki pasangan hidup sesempurna Kris. Baik, tampan, kaya, dan tulus mencintainya.

Ingin kubuatkan sesuatu?

"Ne!"

Apa?

"Aku ingin membuat baby"

Mesum! Kau hari ini mesum sekali! jawabnya sambil tersipu malu.

"Itu karenamu yeobo~"

Di tengah kemesraan mereka, tiba-tiba datanglah seseorang.

"Hyung!" teriaknya dari lantai atas.

Nugu?

"Adikku, Chanyeol."

Mendengar nama itu, Baekhyun tersenyum. Membayangkan wajah adik iparnya membuatnya senang. Pasti mirip dengan suaminya yang tampan. Adik dari orang yang ia cintai, itu berarti ia harus mencintainya juga. Menerimanya sebagai adiknya juga. Dan kenyataan itu membuat hatinya hangat. Pasalnya, selama ini ia hanya hidup sendirian. Sebatang kara. Dan ia ingin sekali memiliki seorang adik. Dan sekarang kenyataan itu terwujud.

"Hyung! Mana kunci mobil yang kau janjikan tadi pagi?!" ucap Chanyeol begitu sampai di lantai bawah. Berjalan menuju kakaknya.

"Mau kemana malam-malam begini?" tanya Kris.

"Kau ini sejak kapan jadi cerewet! Cepat berikan! Aku bosan di rumah!"

"Setidaknya kau harus berkenalan dulu dengan kakak iparmu!"

Hening sejenak.

"Dia?!" desis Chanyeol sambil melirik tajam pada Baekhyun. Sedangkan yang dilirik hanya tersenyum manis.

Kris mengerutkan keningnya.

"Untuk apa mengenalnya! Melihatnya saja aku tidak sudi!"

DEG

"CHANYEOL!"

"Aku mau pergi! Cepat kuncinya!"

"Minta maaf dulu!"

"Untuk apa?! Aku tidak bersalah!"

"CHAN-" ucapannya terhenti seketika, saat Baekhyun tiba-tiba menarik lengannya lembut, tersenyum padanya dan menganggukan kepalanya. Memberi isyarat pada Kris bahwa ia baik-baik saja.

"Ah ya Tuhan!"

Kris pun melemparkan kunci mobilnya pada Chanyeol. Dan Chanyeol? Langsung berjalan pergi keluar pintu. Menatap tajam pada Baekhyun sebelum ia pergi.

"Maafkan adik ku. Dia memang keras. Ucapannya kasar. Tapi jauh dalam dirinya, ia anak yang baik. Dia hanya belum mengenalmu jadi dia bersikap seperti itu padamu. Maafkan aku sayang."

Tidak apa-apa. Aku menyukainya. Dia manis dan baik. Sama sepertimu

"Syukurlah. Tapi apa kau keberatan jika dia harus tinggal bersama kita?"

Baekhyun menggelengkan kepalanya dan tersenyum manis. Senyumannya tidak pernah hilang. Entah kenapa.

"Aku berniat untuk membelikannya apartemen, tapi mengingat dia anak yang tidak bisa hidup mandiri, aku takut terjadi sesuatu padanya. Maka dari itu aku memutuskan dia untuk tinggal di sini dulu sampai ia benar-benar tumbuh dewasa. Tidak apa-apa kan?" terangnya panjang lebar.

Aku senang

"Kau benar-benar istriku! Kajja tuan putri! Aku tidak tahan lagi! Aku ingin cepat-cepat memiliki anak!"

Dan Baekhyun pun merona malu dalam gendongan Kris.

…..

Cklek…

Kris pun membuka pintu kamarnya yang luas. Lalu kembali menutupnya sambil tidak lupa untuk menguncinya. Sambil berjalan menuju kasurnya, ia mendekatkan wajahnya dan mencium bibir Baekhyun lembut penuh cinta. Dan Baekhyun pun tidak sungkan untuk membalas ciuman Kris. Ia melingkarkan lengan mungilnya di leher jenjang dan kokoh milik 'suaminya' itu. Merasa nyaman dalam gendongannya.

Didudukkannya tubuh mungil Baekhyun di pinggiran kasur. Sehingga Kris berlutut di hadapannya. Sejenak ia melepaskan tautannya. Dan membuat Baekhyun mengeryitkan dahinya. Sedikit kecewa.

"Kau tidak keberatan kan jika aku melepas sepatuku dulu?"

Baekhyun pun terkekeh. Melihat tingkah konyol suaminya. Dan melihat senyuman istrinya yang begitu menggairahkan membuat libido Kris langsung melonjak naik. Tidak butuh waktu lama, ia langsung menerjang lagi bibir ranum itu yang sekarang sudah menjadi miliknya. Terjangannya cukup keras dan membuat Baekhyun terlonjak hingga posisinya menjadi tidur terlentang di atas kasur king size milik Kris.

"Emmhhh kau nikmat sekali sayang." Ucap Kris di sela ciumannya yang panas.

Dan Baekhyun hanya membalasnya dengan lumatan lembut.

"Apakah aku juga nikmat untukmu?"

Baekhyun mengangguk.

Pagutan demi pagutan lembut penuh nafsu sudah cukup membuat keduanya begitu terangsang. Terbukti dengan 'milik' mereka yang sudah berdiri tegang mendesak satu sama lain ingin dipuaskan.

Dengan gerakan secepat kilat, tanpa melepaskan pagutannya, Kris membuka seluruh bajunya dan membuangnya sembarang. Setelah ia telanjang bulat, ia kemudian membantu Baekhyun melepaskan pakaian terkutuk yang menghalangi jalannya itu.

Dan kini keduanya telanjang bulat. Dengan posisi Kris menindih tubuh mungil Baekhyun yang terlihat tenggelam dalam kuasanya. Tidak mau rugi, Kris pun melesakkan tangan besarnya untuk meraba perut Baekhyun. Merambat hingga menyentuh dadanya. Mencubit dan menekan nipple Baekhyun. Membuat Baekhyun semakin lemas karena gairahnya yang berdesak hingga ubun-ubunnya.

"Emmhh…" desahnya ketika Kris terus memanjakan nipplenya. Dan Kris menyeringai puas.

Dan perlahan, tanpa Kris tahu, Baekhyun melesakkan tangan mungilnya untuk menyentuh junior miliknya. Mengelusnya lembut.

Kris membelalak kaget tak percaya.

"Darimana kau belajar senakal ini sayang?" tanyanya di sela cumbuannya terhadap leher Baekhyun. Sedang memberikan kiss mark.

Dan Baekhyun hanya merem melek keenakan. Tidak sanggup menjawab pertanyaan Kris. Tapi ia menjawab dengan caranya sendiri.

Diremasnya junior Kris semakin kuat. Membuat sang empunya mengerang keenakan.

"Aahhh~ kau benar-benar nakal sayang."

Kris kembali menjilati perpotongan leher Baekhyun sambil mendesah nikmat karena 'miliknya' di sentuh dengan kerasnya. Dan itu membuatnya mengerang frustasi. Ia ingin segera menyelesaikan ini, tapi di lain sisi ia juga ingin ini lebih lama berlanjut. Rumit memang.

Sedangkan Baekhyun hanya bisa memejamkan matanya sambil mendesah karena Kris menjilat dan menggigitnya berulang ulang hingga meninggalkan bercak merah di lehernya. Tangan kanannya memanjakan 'milik' suaminya. Sedangkan tangan kirinya ia gunakan untuk mengusak rambut Kris sebagai penyaluran rasa nikmat yang mendera tubuhnya. Ia baru tahu kalau hubungan seintim ini bisa memberikan kepuasan berkali-kali lipat dari apa yang bisa ia bayangkan.

"Aku sudah tidak tahan sayang. Langsung ke inti saja ne?"

Baekhyun mengangguk dengan wajahnya yang merah padam.

….

Entah sejak kapan keduanya sudah menyatu. Junior panjang dan besar Kris sudah terbungkus sempurna oleh man hole milik Baekhyun. Terlihat Kris yang sedang mencumbui 'istri'nya berulang-ulang tanpa rasa lelah. Berusaha menghilangkan rasa sakit yang dirasakan Baekhyun karena penyatuan tubuh mereka.

Setelah dikiranya Baekhyun sudah tidak menangis kesakitan lagi, Kris mulai memaju mundurkan pinggulnya. Pelan .. pelan .. pelan .. dan Baekhyun mendesah.

Tidak puas, Kris menggenjot lagi dengan tempo yang lebih cepat. Cepat … cepat .. cepat .. hingga tubuh Baekhyun sampai tersentak-sentak karena genjotannya. Tangan Kris yang bertumpu pada kepala kasur memudahkannya untuk mendorong miliknya lebih dalam hingga menyentuh prostat Baekhyun dan membuat sang empunya mendesah. Dan desahannya itu membuat Kris lebih menggila. Menaikkan libidonya. Cepat … cepat .. cepat tak terkendali…

Dan

CROOOOOT~

CROOOOOT~

Orgasme pertama mereka yang cukup melelahkan. Terlihat dari keduanya yang berkeringat. Padahal ini baru awal.

Seketika tubuh keras dan kokoh Kris ambruk menindih tubuh mungil Baekhyun. Kepalanya berada di perpotongan leher Baekhyun. Nafasnya yang terengah terdengar jelas di telinga Baekhyun. Dan nafas Baekhyun yang terengah menyapu hangat permukaan tengkuk Kris.

"Eeehhh…" lenguh Baekhyun.

Kris yang mengerti langsung memposisikan tubuhnya untuk menyingkir dari Baekhyun. tanpa melepaskan juniornya.

"Mianhae chagiya." Ucapnya singkat lalu memeluk tubuh mungil Baekhyun. mendekapnya hangat dengan tubuh polos keduanya.

Junior Kris yang masih berada di dalam hole nya, membuat Baekhyun terasa penuh. Meskipun milik Kris sudah tekulai lemas di dalam. Tapi itu tidak membuatnya lepas dari rasa nyaman sehingga ia merona malu dalam pelukan Kris.

"Kita cepat sekali orgasme ya chagi? Padahal baru beberapa menit. Hehehe tuh kan,kau memang sudah tidak sabar tadi." Gumamnya di tengah temaramnya lampu kamar mereka.

Baekhyun melesakkan kepalanya di pelukan Kris. Malu.

"Hahahaha kau ini. Aku tidak menyangka akhirnya kita bisa menikah chagi. Kau harus berjanji ya, jangan pernah meninggalkanku. Kau tahu, sulit sekali bagiku untuk merengkuhmu seperti sekarang ini."

Baekhyun mengangguk. Tangannya bergerak ke atas, jemarinya menari di dada bidang Kris. Mengukir sesuatu yang jelas dimengerti oleh Kris.

'Aku janji. Kau juga!' begitu tulisannya.

"Pasti Wu Baekhyun!" kembali Kris mengeratkan pelukannya. Mencium pucuk kepala 'isteri'nya sayang. Seakan-akan ia adalah miliknya satu-satunya yang tidak boleh dimiliki oleh orang lain.

Dan tidak lama, junior Kris mengeras lagi, di dalam hole Baekhyun. Baekhyun bisa merasakannya jelas. Dan ia mengeryit heran. Cepat sekali?-pikirnya.

"Kajja! Ronde kedua sayang~"

Tanpa sempat membantah, Kris langsung mengubah posisinya menjadi menindih tubuh Baekhyun.

Dan terjadilah percintaan panas mereka di atas kasur untuk kedua kalinya. Dimana desahan lirih Baekhyun mampu membangkitkan birahi Kris lebih jauh dan jauh lagi hingga keduanya mencapai puncak bersama. Berulang kali sampai mereka benar-benar mabuk karena orgasme.


Pagi itu, terlihat Baekhyun sedang sibuk menyiapkan beberapa jenis makanan yang ditata rapi di atas meja makan raksasa. Menunggu 'suami' dan adik ipar nya turun dan sarapan bersama sebelum menjalani kesibukan masing-masing.

Drap..

Drap..

Drap..

"Morning yeobo~ kau memasak ya?" sapa Kris. Dan langsung memeluk Baekhyun manja.

Dan Baekhyun hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Chanyeol mana? Kau melihatnya?"

Baekhyun menggeleng. Tidak tahu.

"Kau keberatan jika harus membangunkan Chanyeol chagi? Mungkin dia masih tidur."

Baekhyun mengangguk sambil mencubit pelan ujung hidung Kris.

Dan ia pun berjalan menaiki tangga melingkar yang luas itu. Menuju kamar adik iparnya. Sambil berdoa di dalam hatinya supaya Chanyeol tidak marah lagi seperti kemarin malam.

Baru saja Baekhyun akan mengetuk pintu kamar Chanyeol, namun pintu itu sudah terbuka. Memperlihatkan sang empu kamar yang sudah rapi hendak pergi.

"Mau apa kau kesini?!" ucapnya tajam.

Kris sudah menunggu di bawah

"Astaga! aku bahkan tidak tahu apa yang kau lakukan! Kalau tidak bisa bersikap normal lebih baik menjauh saja dari kehidupanku! Dasar bisu!"

DEG

'Dia adikmu Baekhyun. Dia adikmu!' hiburnya dalam hati.

Chanyeol sudah pergi menuruni anak tangga dengan wajah masamnya. Meninggalkan Baekhyun yang terpaku di depan kamarnya.

"Pulang jam berapa kau semalam?" tanya Kris sambil menyesap kopi dan membaca koran paginya.

"Bukan urusanmu!" jawab Chanyeol ketus.

Melihat jawaban tidak menyenangkan dari Chanyeol, ia beralih dan menatap adiknya.

"Kenapa kau selalu membentak hyung akhir-akhir ini?! tidak sopan!" geram Kris.

"Wae? Hyung tidak suka?! Sama halnya dengan aku yang tidak suka dengan si bisu itu! mengganggu sekali!"

"WU CHANYEOL!"

Dan Chanyeol pun melesat pergi meninggalkan mansion kakaknya itu. Mengendarai mobilnya menuju kampus.

"Haaaaah! Astaga! ya Tuhan! anak itu sejak kapan jadi sebandel ini?!"geram Kris.

Baekhyun pun mendekat. Membuat Kris mendongakkan kepalanya.

Mianhae . Katanya dengan raut wajah menyesal.

"Untuk apa? Aku yang harusnya minta maaf sayang. Maafkan dia ya?"

Hening..

"Sudah siang. Aku berangkat dulu ne?"

Kris pun beranjak dari kursinya. Mengambil tas kerjanya dan mencium Baekhyun sekilas.

Ia pun melenggang pergi ditemani sopir pribadinya untuk mengantarnya ke kantor.

Baekhyun menatapnya sedih. Ia berpikir mungkin Chanyeol seperti itu karena kehadirannya. Membuat Kris menjadi stress menghadapinya.


Sudah 2 bulan ini Kris dan Baekhyun membina rumah tangga mereka. Mereka bahagia. Tiap malam menjadi hal yang paling menyenangkan bagi keduanya. Melakukan seks dengan panasnya, dengan peluh yang bercucuran, dengan lenguhan dan desahan keduanya yang menggema di tengah kamar temaram mereka. Dan mereka melakukannya tidak cukup dengan 1 ronde saja. Keduanya mensyukuri kenikmatan itu.

Tapi jauh di balik kebahagiaan mereka, Kris masih mencemaskan sikap adiknya yang tetap tidak berubah pada Baekhyun. Hanya karena Baekhyun mempunyai keterbelakangan, ia berani besikap sekurang ajar itu. Ia takut Baekhyun nya akan pergi meninggalkannya. Oh tidak! Bayangkan betapa Kris sulit mendapatkan Baekhyun. Ia harus jungkir balik mencoba segala cara agar Baekhyun mau menikah dengannya. Mengapa? Karena Baekhyun adalah orang yang sangat tertutup. Ia selalu mendapat perlakuan yang berbeda. Mungkin karena dirinya juga berbeda. Tapi pada akhirnya ia juga berhasil mendapatkan Baekhyun. Dan ia tidak rela untuk kehilangannya hanya karena sikap adiknya yang kurang ajar itu.

Terlihat Kris sedang berbaring dengan berbantalkan lengan kokohnya. Wajahnya dingin seperti biasa. Nafasnya teratur, tapi ia menatap kosong ke atas. Dan di sampingnya terlihat Baekhyun sedang bersandar di dada bidang miliknya. Nafasnya juga teratur. Meskipun ada semburat merah di kedua pipi putihnya. Mengapa merona? Itu karena tubuh keduanya yang sama-sama telanjang bulat. Selimut yang seharusnya menutupi mereka sekarang terlempar entah kemana karena Kris yang menendangnya ketika mereka bercinta dengan panasnya beberapa menit yang lalu. Dan sekarang keduanya tengah sibuk dengan pikiran masing-masing.

Baekhyun mendongakkan kepalanya. Menatap wajah tampan suaminya yang seperti sedang memikirkan sesuatu. Ia ulurkan jemari lentiknya untuk mencubit pelan ujung hidung Kris. Dan Kris yang merasa dipanggil langsung menoleh kesamping. Ia lalu mengelus punggung telanjang Baekhyun lembut.

"Wae chagi?" tanyanya sambil tersenyum lembut.

Ada apa?

"Aniya. Tidak ada apa-apa."

Baekhyun tahu Kris berbohong. Ia pun menepuk dada Kris.

"Aku tidak ingin menjelaskannya. Aku takut kau marah."

Baekhyun mengerucutkan bibirnya. Kesal. Ia pun berbalik untuk memunggungi Kris.

Dan Kris kaget dibuatnya.

"Hey hey.. jangan ngambek seperti itu."

"…."

"Baek~"

"…."

"Yeobo~"

"…."

"Hmmm baiklah baiklah akan kuceritakan. Cepat atau lambat aku harus mengatakan ini. berbaliklah. Jangan memunggungiku. Kau terlihat sangat seksi kalau dari belakang sini sayang."

Secepat kilat Baekhyun langsung berbalik dan memukul dada Kris. Kesal karena ucapannya yang selalu menggodanya dan membuat pipinya merah merona.

"Cium dulu nanti aku cerita."

Baekhyun membelalakkan matanya.

"Ciuuum~" pintanya manja. Dan Baekhyun terkekeh melihatnya.

Cup

Baekhyun hanya mencium dan Kris melumatnya. Sampai selang beberapa menit, karena pasokan oksigen yang menipis, mereka melepaskan pagutannya.

Cepat cerita!

"Besok aku akan pergi ke luar kota. Ada beberapa proyek yang harus aku tangani langsung. Kau tidak keberatan?"

Baekhyun menggeleng.

"Kalau ini bukan proyek yang sangat besar, pasti sudah aku wakilkan. Tapi sayangnya ini proyek besar yang tidak main-main. Mianhae chagiya. Jeongmal." Ucap Kris dengan raut wajahnya yang penuh penyesalan.

Baekhyun tersenyum. Manis sekali. Sambil mengukir sesuatu di dada Kris. Menjawab pertanyaannya dengan caranya sendiri.

Aku bangga padamu. Semangat sayang

Kris tersenyum. Mengerti apa yang Baekhyun tuliskan. Dan tidak lama Baekhyun sedikit menengadah dan mencium bibir Kris singkat. Dan Kris pun memeluknya penuh sayang dan kelembutan.

"Tapi kau dan Chanyeol bagaimana? Aku takut dia akan menyakitimu selagi aku tidak ada."

Baekhyun menggeleng.

Dia anak baik. Aku tidak apa-apa

"Hmmm… semoga begitu."

Kris mencium pucuk kepala Baekhyun. Sebelum keduanya kembali terlelap. Karena ini sudah jam 2 pagi dan mereka harus tidur kalau tidak ingin mendapat penyakit karena kurang tidur.


"Mwo?! Kau akan ke luar kota?!" Chanyel memekik kaget mendengar pernyataan hyungnya. Headset yang ia pakai langsung saja ia lepaskan. Buku yang sedang ia baca tiba-tiba saja diacuhkannya. Perhatiannya penuh pada hyungnya yang sekarang berdiri di samping kasurnya itu.

"Iya. Hyung akan pergi ke luar kota."

"Berapa lama?!"

"Entahlah, untuk proyek seperti ini mungkin sampai beberapa bulan. Tapi akan hyung usahakan akan segera selesai."

"Jadi maksudmu, kau pergi dan meninggalkanku berdua dengan si bisu itu?!"

"Jaga ucapanmu!"

"Hyung! Yang benar saja!"

"Hyung juga tidak ingin meninggalkannya apalagi bersamamu. Tapi mau tidak mau, cepat atau lambat hyung harus kembali bekerja seperti semula. Bolak-balik ke luar kota untuk mengurus seperti ini."

"Ash hyung! Tidak bisa dibatalkan saja?!"

"Terserah kau mau bilang apa! Hyung Cuma berpesan! Kau jangan kasar padanya! Bicara yang sopan! Jaga sikapmu! Kalau sampai hyung tahu kau berbuat jahat padanya, kau akan hyung tendang keluar dari rumah ini! paham kau?!"

"Cih!" Chanyeol bedesis.

"Aku serius Wu Chanyeol! Ingat itu!"

Kris pun melenggang pergi menyebrangi kamar Chanyeol yang luas dan megah itu. meninggalkan Chanyeol yang mengeryitkan dahinya. Tidak suka dengan keputusan hyungnya.

Sampai kemudian kernyitan di dahi Chanyeol menghilang. Digantikan dengan wajahnya yang tersenyum. Ah tidak bukan tersenyum. Ia menyeringai. Seperti sebuah ide terlintas di otaknya.

.

.

.

.

.

.

.

.

TBC/END

Gak nyangka akhirnya kesampean juga nulis epep beginian. Kekeke. NC nya gak hot? Emang! Kekekekeke *bow* Maaf ya kalo ada yang gak paham(?) pokoknya disini ceritanya Baekhyun bisu .-.v tahu kan kalo orang tuna wicara itu kalo komunikasi pake bahasa tangan .-. wkwkwk gue gaktau namanya apaan .-.v *bow*

Ini mau dilanjut ato engga terserah readers nim semua .-. Yang jelas chap depan nc nya Chanbaek .-.v happy ending ko. Don't worry(?)

Maaf juga kalo alurnya gampang ketebak -_- maklum amatiran~ gue demen yang alurnya beginian *dzigh*

Oh iya, sekali lagi saya mohon maaf ya apabila ada pihak-pihak yang merasa tersinggung atau gimana. Ini hanya sebuah cerita yang muncul dari pemikiran anak ingusan bocah tengil gak tau malu(?) dan sok tau apa yang dia gaktau(?) untuk mencoba menghibur diri sendiri dan oranglain *plaaak* mohon dimaklumi

Oke segini aja. Semoga bisa menghibur sebagaimana semestinya

Gamsahamnida ^^ *bow*

Please Review and Leave Your Comment…