Naruto © Masashi Kishimoto.
X X X
Apa kau masih mencintaiku?
by Primrose Violett
X X X
Warning : OOC –maybe?-, aneh, gaje.
X X X
Shikamaru's POV.
Aku tahu,
Aku memanglah seorang pecundang,
Seorang lelaki pecundang.
.
.
.
Aku memang egois,
Tak mau menjaga perasaanmu,
Tak mau peduli pada perasaanmu.
.
.
.
Aku memang payah,
Karena aku tak peka,
Terhadap sesuatu yang namanya 'cinta'.
.
.
.
Mengapa aku tidak mengetahui,
Bahwa selama ini kau mencintaiku.
Aku ini payah.
.
.
.
Mengapa aku tidak peduli,
Pada perasaanmu,
Saat kau berkata bahwa kau menyukaiku.
.
.
.
Yang kutahu sekarang,
Aku telah terjatuh,
Aku jatuh hati pada dirimu,
Dan, aku tidak dapat membuang perasaan itu.
.
.
.
Aku suka senyumanmu,
Rambut cokelatmu, yang diikat empat,
Dan, mata hitam-mu.
.
.
.
Tanpa kusadari lagi,
Aku telah menyukaimu,
Lebih dari perkiraanku.
.
.
.
Perasaan hangat inikah,
Yang disebut cinta?
Yang membuat semua orang tergila-gila?
.
.
.
Kini aku merasakannya,
Dan aku jatuh cinta,
Hanya kepadamu.
.
.
.
Tapi, apakah kau masih mencintaiku, sama seperti dulu?
-
-
Yang kutahu, kau adalah gadis yang tegar dan kuat. Tapi, mengapa kau menangis saat aku terluka?
FLASHBACK
"Keadaannya gawat." teriak salah satu dokter yang akan mengobatiku.
Tadi, aku terluka saat melawan para kunoichi-kunoichi dari Desa Hi, dan salah satu kunoichi itu menusukku dengan kunai tepat di dadaku. Saat itu, Temari—gadis yang kusukai itu memang ada bersamaku.
Saat aku mengerang kesakitan, Ia menangis, sambil berkata "Shikamaru, bertahanlah. Aku mohon… bertahanlah."
END OF FLASHBACK
Apa itu artinya Ia masih menyukaiku?
Apakah aku harus berharap bahwa Ia masih menyukaiku?
-
-
Yang kutahu, Ia juga adalah gadis yang cuek. Tapi, mengapa Ia marah saat Ino memelukku?
FLASHBACK
"Hoi, Ino. Sedang apa kau?" tanyaku kepada Ino yang sedang sendirian di jembatan.
Saat itu, Temari juga ada bersamaku. Aku sedang diberi misi untuk menemaninya selama Ia berada di Konoha, dan saat itu, Ia ingin jalan-jalan keluar, maka itu Temari ada bersamaku saat itu.
"Apa? Iih… kau mengejutkanku, Shika." seru Ino manja.
"Hei… mengapa Sai tidak menemanimu malam-malam begini?" tanyaku lagi.
"Dia malas keluar… ya sudah ya… aku mau pulang dulu…" pamit Ino.
"Hei… Perempuan tidak boleh pulang sendirian malam-malam begini." nasihatku.
"Lalu, siapa yang akan pulang bersamaku? Kamu? Tidak mungkin 'kan?" tanya Ino sambil menunjuk kearah Temari. "Kamu 'kan sudah bersama Temari."
"Kenapa kita tidak pulang bertiga saja?" tanyaku.
"Tapi, kamu dan Temari? Aku tidak mau mengganggu kalian." seru Ino sambil pergi.
Aku menahan Ino, dan akhirnya kami bertiga mengantar Ino pulang ke rumahnya.
"Kau sudah sampai ditujuanmu, Nona." godaku.
"Makasih, Shika, Tema." seru Ino lalu, memelukku.
Setelah Ino masuk kedalam rumahnya, aku dan Temari pun melanjutkan jalan-jalan kami. Tak lama, Temari pun menjitak kepalaku dengan kipasnya.
"Kenapa kau memeluknya?" tanya Temari pelan.
"Hah? Siapa? Aku? Memeluk Ino?" tanyaku.
Ia mengangguk.
"Aku tidak memeluknya."
"Tapi, tadi kau dipeluknya 'kan?"
END OF FLASHBACK
Apa itu artinya dia cemburu? Cemburu karena masih menyukaiku?
Aku harap begitu.
X X X
THE END.
Well, apa-apaan ini? Fic aneh nan gaje. *nangis bombay*
Haduh, maaf deh yah…
Tapi 'kan, saia sudah memperingatkan tentang keanehan dan ke-gaje-annya.
Gomenna… *nangis lebai*
Aniway, by the way,
Meskipun aneh, tetep REVIEW yaa… -ditendang-
