MinYoon
Park Jimin
Min Yoongi (SUGA)
Romance, Hurt/Comfort, Mature
"Jungkook-ah maukah kau menjadi kekasihku? aku tau aku memang bukan orang yang sempurna, tapi aku akan menjadi sempurna untukmu kookie-ah aku sungguh menyayangimu" Jimin menggenggam tangan jungkook dengan tatapan mata yang serius.
"Umm mianhae aku hyung, sepertinya aku tidak bisa karna yeah kau tau, aku masih mencintai tae tae hyung, hanya dia yang aku inginkan" Jungkook membalas tatapan mata serius dari jimin.
"A-ah jadi kau masih belum bisa melupakan taehyung? Apakah tak ada ruang lain di hatimu untuk aku isi?" Jimin tersenyum miris.
" jujur aku sungguh sangat mencintainya meskipun tae tae hyung menganggap aku sebagai dongsaengnya saja saat ini tapi aku yakin bahwa di hatinya masih terukir namaku hyung" Jungkook melepaskan genggaman tangan jimin.
"Aku akan membuatmu belajar mencintaiku kook-ah dan melupakan kim taehyung mu itu, jadi tolong beri aku kesempatan untuk memilikimu" Jimin menatap jungkook dengan sangat sendu dan tersirat kepedihan di mata elangnya.
"Sekali lagi Maafkan aku hyung tapi aku benar-benar tidak bisa memaksakan hatiku untukmu, kau pasti bisa mendapatkan seseorang yang lebih baik dariku" Jungkook menepuk pundak jimin agar jimin bisa mengerti keadaannya saat ini.
"Baiklah jika itu yang kau inginkan, aku tidak akan memaksakanmu lagi jungkookie semoga kau bisa kembali lagi dengan mantan kekasihmu itu. Aku mencintaimu jungkook-ah" Jimin berlalu meninggalkan jungkook di tempatnya, meninggalkan setiap kepedihan yang ia rasakan akibat cinta yang di tolak oleh pujaan hatinya.
Setelah saat itu jimin jadi murung dan tak ada senyuman lagi di belah bibirnya. Ia merasa sakit hati karena cintanya telah di tolak, rasanya seperti di iris memakai pisau yang telah berkarat. Sungguh ironis, bahkan jimin yang selalu berada di samping jungkook saat taehyung sedang tak ada atau hubungan mereka sedang bermasalah. tapi itulah kenyataannya.
.
.
.
Jimin masuk ke dalam kamarnya, berjalan dengan sempoyongan seperti tak memiliki gairah hidup, ia membaringkan tubuhnya di kasur kesayangannya. Jimin dan taehyung itu berada pada kamar yang sama namun sekarang taehyung sedang pergi ke luar dorm.
Pintu kamar jimin terbuka dan menampakan seorang namja mungil dengan mata yang sayu dan surai pirang. Ia memasuki kamar dan berjalan ke arah jimin yang sedang berbaring di kamarnya. Di tatapinya punggung tegap jimin yang sedang terpampang itu dengan di tutupi oleh sebuah selimut berwarna biru laut kesukaan jimin.
"Jiminnie, kenapa kau tak keluar sama sekali eoh? yang lain sedang pergi untuk berjalan-jalan, apa kau tak mau menyusul member lain untuk bersenang senang" Namja yang di ketahui dengan nama panggung suga itu mendudukan badannya di samping jimin. Ia menyentuh pundak jimin dan membalikan badannya.
Dengan sekejap jimin berbalik dan memeluk perut rata hyungnya itu, menenggelamkan kepalanya semakin dalam dan mengusal layaknya kucing pada majikannya untuk mencari kenyamanan di sana.
Suga pun terkejut karena perlakuan tiba-tiba dari jimin yang memeluknya. Ia bahkan menahan nafasnya karena gugup, mengedipkan matanya beberapa kali untuk mengembalikan kesadarannya kembali. Suga di buat gelagapan karenanya. ia tidak mengerti dengan apa yang jimin lakukan saat ini kepadanya.
"J-jiminnie kau kenapa?" Suga menundukan kepalanya dan menatap jimin yang terpejam di pangkuannya. Ia menyentuh surai halus jimin dan akhirnya mengelusnya agar membuat jimin semakin nyaman berada di pahanya.
"Kumohon tetap seperti ini untuk sesaat hyung" Jimin berbicara dengan suara rendahnya yang terdengar seperti sedang menahan isakan dari bibir kissablenya.
"Ba-baiklah, tapi kau harus ceritakan masalahmu jim mungkin aku tidak bisa membantu tapi aku akan menjadi pendengar yang baik untuk setiap keluhan hidupmu jim, ingat bahwa hyung bukan orang lain untukmu jadi jangan sungkan untuk bercerita" Suga mengelus surai hitam jimin dan menatap wajahnya dari atas.
"Dia menolak cintaku hyung"
DEG..
jantung suga bergemuruh saat jimin menyebutkan dia di dalam kisah cintanya, Suga tau siapa yang jimin maksud dia itu adalah jungkook sang maknae di grupnya.
"dia belum bisa melupakan mantan kekasihnya hyung. Hatiku sangat sakit. suga hyung apa yang harus aku lakukan?" Jimin menghembuskan nafasnya di perut suga membuat sang empunya merasakan geli.
Namun di saat itu juga suga merasakan sakit di dadanya atau lebih tepatnya di dalam lubuk hatinya yang paling dalam. Ingin sekali suga menumpahkan air matanya karena jimin yang sama sekali tidak melihat ke arahnya bahwa dirinyalah orang yang pasti menerima cintanya bahkan suga jauh lebih mencintai jimin dari pada cinta jimin kepada jungkook.
Suga tau bahwa jimin menyukai jungkook dari dulu, bahkan sebelum debut dan perasaan suga kepada jimin juga jauh lebih lama dari cinta jimin kepada jungkook. Jimin yang selalu menempeli jungkook dimanapun ia berada dan selalu menjadi orang yang menyemangati jungkook jika jungkook mulai lelah dengan kerja juga tugas sekolahnya yang menumpuk sebagai pelajar.
Miris sekali suga ini karena ia mencintai seseorang yang bahkan tak meliriknya sama sekali, jimin hanya menganggap suga sebagai hyung yang dewasa karena ketegasannya dan sifat dingin yang suga miliki namun dibalik itu terselip kerapuhan dalam diri suga. Suga selalu bersembunyi untuk menangis jika ia melihat kebersamaan jimin dan jungkook di manapun, Suga selalu berharap agar jimin mau mengerti perasaannya dan mau memandangnya sebagai orang yang sangat mencintainya.
"Hyung aku sangat mencintai jungkook bahkan aku sudah menahan perasaan ini dari dulu, kenapa semua ini sangat sulit hyung? kenapa jungkook susah sekali melupakan taehyung? bahkan aku tau bahwa taehyung sekarang sudah memiliki kekasih yang baru" Suga hanya bisa bungkam, mendengarkan setiap perkataan yang jimin lontarkan. Hatinya sangat berdenyut sakit sekali, ia mendongakkan kepalanya untuk menahan buliran air mata yang siap jatuh di kelopak matanya. Suga menghela nafas dan mulai menggerakan bibirnya untuk berbicara.
"Jimin dengarkan aku, kau tau bahwa setiap apa yang kau putuskan itu selalu beresiko? dan tadi kau mencoba untuk menyatakan perasaanmu pada jungkook. Di terima atau tidak itulah hasil yang harus kau terima. Mungkin dia bukan jalanmu jim. kau tau? bahkan masih banyak orang yang lebih mencintaimu dan bisa membuatmu bahagia" Suga mengelus pipi jimin dengan jemari halusnya membuat jimin menutup matanya karena merasakan kenyamanan.
"Yang harus kau lakukan sekarang adalah kau tak boleh bersedih, tetap jadi jimin yang selalu ceria dan berisik seperti biasanya. Dan jika jungkook hanya mengaggap mu hyung kau juga harus menganggap dia sebagai dongsaengmu, jangan menyiksa dirimu sendiri hanya karena kau sedang patah hati, ingatlah kau memiliki banyak penggemar yang selalu mengkhawatirkanmu jika kau berbeda dari jimin yang biasanya" Suga tersenyum miris karena kata-kata yang ia lontarkan sendiri.
Jimin menatap wajah Suga dari bawah dan tersenyum ke arahnya.
"Terima kasih hyung, kau membuatku lebih baik, aku menyayangimu hyung" jimin kembali memeluk perut suga dengan erat dan memejamkan matanya.
"A-aku juga jim" Suga menghela nafasnya dan ikut memejamkan matanya.
"Seandainya kau tau bahwa aku sangat mencintaimu disini dan aku juga merasakan apa itu cinta bertepuk sebelah tangan itu sangat menyedihkan, tapi kumohon jimin aku tidak akan pernah bisa melihatmu hancur karena cinta yang kau miliki, ingatlah aku jim, aku disini selalu bersamamu, mendampingimu dan akan menjadi sandaranmu jika kau sedih. karna aku sangat mencintaimu" ungkap suga dalam hatinya.
.
.
Pagi hari mengawali hari minggu yang cerah ini, seluruh member bangtan telah menduduki kursi mereka masing-masing berniat untuk makan bersama. Kim Namjoon selaku leader memimpin doa dan mengawali acara makan bersama itu. Hening, itulah yang di rasakan sekarang hanya dentingan sendoklah yang menjadi sesuatu yang terdengar oleh ketujuh namja itu membuat sang member tertua membuka suaranya untuk bertanya.
"Kenapa tak seperti biasanya? jimin-ah jungkookie kalian tak biasanya ribut apa kalian ada masalah?" Seokjin menatap jimin dan jungkook secara bergantian.
"A-aniyeo hyung kami tak ada masalah apapun iya kan kook? hanya saja aku sedang kelelahan jadi tak banyak bicara hehe" jimin menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Ya itu benar, jimin hyung dan aku tak memiliki masalah apapun lagipula jimin hyung itu hyungku, jadi mana mungkin kita ribut" Jungkook menampilkan senyumnya yang lucu itu dan suasana pun kembali seperti biasa mungkin hanya taehyung dan hoseok yang lebih berisik. Suga menangkupkan tangannya ke tangan jimin yang sedang duduk di kursi sebelahnya. Ia tersenyum kearah jimin untuk memberikan ia kekuatan karena perkataan jungkook yang mungkin membuat hati jimin berdenyut kesakitan.
"Kembalilah menjadi dirimu yang ceria" suga berbisik pada jimin tanpa di lihat oleh beberapa member yang lain dan di jawab dengan anggukan ceria dari jimin dengan senyumnya yang mulai mengembang.
"Oh iya, tadi manager hyung bilang bahwa hari ini kita free tapi ingat kalian jangan terlalu kelelahan bermain karena besok kita harus menghadiri acara" Namjoon berseru senang dan mendapat respon yang meriah dari semua member apalagi si hoseok yang bahkan mengangkat sendoknya ke atas karena senang.
"Aku ingin pergi dengan tae tae kuuu" hoseok memeluk tangan taehyung dan taehyung pun tertawa sambil mengusak surai kekasihnya itu.
"Ayo beli ice cream hyung" taehyung tersenyum menjawab hoseok yang bergelayut manja padanya.
"Namjoonie kau mau kan menemani ku membeli bahan makanan sembari mengajaku kencan, jebalyeoo" Seokjin yang sedang dalam mood manja itu memeluk lengan namjoon dengan sangat erat.
"Apapun untukmu jinnie" namjoon tersenyum menjawab dan mendapatkan sebuah kecupan manis di pipinya dari seokjin tentunya.
"Suga hyung ayo berkencan" Jimin dengan senyum lebarnya memandang suga dan jangan lupakan tangan mereka yang masih saling bertautan membuat semua orang terkaget karena ucapan jimin, apalagi jungkook yang notabene nya orang yang kemarin mendapatkan pernyataan cinta dari jimin lalu ia menolaknya.
"J-jimin apa maksudmu" Suga yang sekarang sudah menjadi pusat perhatianpun membelalakan matanya dan memandang jimin dengan tatapan bertanya.
"Ayolah hyung aku akan membuatmu melupakan semua kelelahan mu karena pekerjaanmu yang menumpuk hyung kajja" Jimin memohon kepada suga dan menunjukan puppy eyesnya yang membuat pipi suga bersemu merah.
"B-baiklah jim aku ikut" Suga memalingkan wajahnya dari jimin karena malu.
"Wuaaah daebak sepertinya akan ada pasangan baru disini" hoseok berteriak heboh dan mendapat pukulan maut dari suga. Jungkook berdecih melihatnya ia mengeser kursinya dan meninggalkan meja makan tersebut. membuat beberapa member yang tak tau masalah nya memandang jungkook dengan pandangan yang bertanya tanya.
"Sudahlah mungkin jungkook sedang badmood jadi sebaiknya ayo suga hyung kita bersiap" Jimin tersenyum dan menyeret suga memisahkan mereka dari para member bangtan. Jimin membawa suga ke kamarnya dan menyuruh suga untuk duduk di kasurnya itu, membuat suga semakin menunduk karena gugup yang lagi-lagi ia rasakan, jangan lupakan degupan jantung yang sangat cepat dari suga itu semakin membuatnya tak tenang. takut jimin mendengarnya.
"J-jiminnie apa kau tadi serius dengan ucapanmu?" suga menatap jimin dari bawah.
"Tentu saja hyung, yeah anggap saja ini untuk menghibur diriku dan membuatku melupakan kejadian kemarin. jadi kau mau kan hyung?" Jimin sekali lagi bertanya pada suga tentang ajakannya.
"Tentu aku mau lagipula kau benar jim, kau itu harus melupakan masalahmu. Aku tak mau melihat si bocah ini murung terus hanya karena cintanya di tolak" Suga terkekeh meskipun sebenarnya ia juga ingin menghibur dirinya apalagi sekarang jimin yang mengajaknya jalan berdua sungguh suga sangat senang.
Tanpa mereka sadari seseorang sedang mengintip atau lebih jelasnya lagi memperhatikan mereka berdua, ia tersenyum merendahkan kepada mereka dan segera berlalu dengan tangan yang masih menggenggam erat tangannya sendiri.
.
.
.
.
Tebeseh... Haha ini ff baru dari jimb oppa eaak sebenernya ini kisah jimb si di rp jadi waktu ngetiknya juga minta izin dulu sama orang yang bersangkutan, cuma satu orang sih jadi yeah gitulah. Minta doanya ya semoga jimb makin dewasa, bisa setia ama kapel dan bisa kek dulu lagi amin. Thanks for sugar hyung.
See you next chapter thalange
