Chapter 1 : The Kitsune
.
.
Disclaimer : Masashi Kishimoto
.
.
Pairing : Sakura x Naruto
.
.
Genre : Romance x Friendship
.
.
Warning : OOC,AU,TYPO DLL
.
.
Don't like?Don't READ!
Konoha Senior High School. Sekolah ternama yang hanya dihuni oleh beberapa murid ini,ternyata merupakan sekolah elit di seantaro Tokyo tersebut. Dan hanya anak orang kaya dan jenius saja yang bisa masuk ke dalam Sekolah elit ini. Walaupun sekolah ini termasuk sekolah swasta,ternyata pendidikan di sekolah ini terjamin kehebatannya dalam bidang rata - rata di semua pelajaran. Ya,dan tidak di sangka - sangka pemilik sekolah ini adalah salah seorang pemuda tampan yang memegang saham Namikaze Corp. Walaupun dia masih terbilang dibawah umur, Tapi sikap dalam memimpin perusahaan mendiang ayahnya itu sangat bijaksana. Teratur,dan disiplin.
Sakura POV
"Hei!Kalian dengar tidak jika Namikaze - sama akan di wawancarai di Acara TV besok?"Ujar salah satu temanku dengan hebohnya. Rambut pirangnya yang diikat ekor kuda itu mengalun dengan lembut mengikuti pergerakan tubuhnya.
"Wah!Tentu saja!"Aku kan punya jadwal acara tvnya selalu!"Sahut temanku yang besurai pirang pucat itu. Namun,Rambutnya di gerai hingga ujungnya diikat.
Loh?Tunggu?
Pemuda Namikaze lagikah yang mereka bicarakan?
Oh!Sungguh membosankan!
Dengan segera,aku meninggalkan kedua temanku yang super dupel heboh itu. Namun,saat aku akan beranjak dari kursiku,sebuah tangan mungil nan putih menggenggam erat tanganku. Akupun segera menoleh kebelakang mencari tahu siapa gerangan yang telah menghentikan langkahku itu.
"Sakura - chan.."Sahut seseorang dengan lembut. Akupun hanya tersenyum simpul melihat gadis manis yang telah memangil namaku. Rambutnya yang bersurai hitam kebiru - biruan itu ia gerai hingga mencapai punggungnya. Mata bak lavender itu terlihat indah dimata semua orang. Seragam putih yang diselimuti jas biru khas seragam kami telah melekat ditubuh rampingnya. Dihiasi dengan dasi pita merah bercorak kotak yang senada dengan warna rok kami. Itu terlihat indah dimata para kaum adam.
"Ya Hinata?"Tanyaku dengan lebih lembut. Bahkan sangat lembut. Rasanya,jika dekat dengannya sungguh rasa kesalku akan menghilang seketika.
"Bolehkah aku ikut?"Tanya Hinata dengan senyum yang menghiasi paras manisnya. Membuat semua orang ingin mencubitnya!
"Tentu Hinata."Jawabku sambil berlalu. Hinatapun mulai mengejarku dan berhenti disampingku. Aku hanya tertawa kecil melihat tingkah Hinata. Memang,aku terkenal gadis gesit hanya karena kecepatan langkahku jauh melebihi rata - rata.
"Err,Sakura - chan."Mengapa tadi kau terlihat begitu kesal?"Tanya gadis Indigo itu lagi. Akupun hanya mendengus kesal mendengar hal itu.
"Kau tahu?"Aku sangat bosan mendengar 2 gadis heboh itu membicarakan pemuda Namikaze lagi!"Memangnya apa sih yang bagus darinya!?"Ujarku panjang lebar. Memang aku belum pernah melihatnya secara langsung. Tapi,jika di tv saja dia terlihat biasa - biasa saja,apa bedanya dengan aslinya?
Hinata hanya tertawa kecil seraya mengucapkan sesuatu.
"Kau tahu?"Saat kau tak masuk sekolah, Namikaze - sama datang berkunjung ke sekolah ini."Dan tak disangka dia lebih tampan daripada yang kulihat di tv."Ucap Hinata panjang lebar. Tak lupa semburat merah yang telah hinggap di paras manisnya.
"Hei!Jangan bilang kau menyukai pemuda Namikaze itu?!"Tanyaku dengan nada mengintimidasi dan di sambut oleh anggukan kecil Hinata.
Oh!Sungguh!Apa yang istimewa dari anak itu?!
Saat kami sedang asyik mengobrol,tiba - tiba seorang gadis bercepol dua datang kearah kami.
"Ni hao(Halo)!"Sahutnya dengan riang. Merangkul kedua bahuku dan Hinata yang masih tersentak kaget.
"Tenten,aku tak mengerti!"Sergahku dengan tajam. Membuatnya takut seraya tersenyum hambar.
"Gomen,gomen!"Eh,apa kalian tahu bahwa kemarin ada seorang wanita yang sekilas melihat wajah Kitsune?"Tanya gadis itu yang sukses membuat aku dan Hinata terkejut.
Bagaimana tidak?Kitsune. Pemimpin Organisasi mafia kelas kakap yang masih tak diketahui statusnya. Dikatakan bahwa Kitsune adalah orang tersadis yang tak takut sedikitpun pada polisi. Namun,tak ada yang mengetahui identitas sebenarnya dari wujud Kitsune tersebut. Sebab,jika ada yang melihat Wajahnya,Maka orang itu takkan ada di dunia ini lagi. Sehingga,banyak orang yang tak mau mengetahui dari rupa sang Kitsune. Jadi,merupakan sebuah kebanggaan jika ada seseorang yang tahu identitas asli sang Kitsune walaupun hanya sekilas.
"Katanya,Sang Kitsune itu masih muda loh!"Kira - kira seumuran kita!"Ucap Tenten seraya mengingat sesuatu. Sukses membuat kami membelalakkan kedua mata kami.
Apa?!Mafia tersadis dan Jahat itu adalah seorang pemuda sebayaku?!
Tidak!Itu pasti lelucon!
Saat aku ingin menanyakannya lagi,Sebuah bel tanda memulai pelajaran terakhir telah berdenting nyaring. Akupun mengurungkan niatku untuk menanyakan hal itu. Namun,aku langsung terhenti tatkala mendengar suara Tenten yang tepat di telingaku.
"Kau tahu?Ciri - ciri Kitsune itu memakai jas hitam dan jeans hitam."Disertai kemeja abu - abu tua di dalamnya dan dasi hitam yang melekat di lehernya."Dan kemungkinan,Itu adalah seragam organisasi mereka."Jadi,Berhati - hatilah!"Ujarnya panjang lebar. Aku hanya menganggukan kepalaku dengan kaku. Keringat dingin telah mengalir di pelipisku.
"Arigatou.."Ucapku seraya pergi menjauhi Tenten yang setahun lalu sekelas denganku. Menuju ke kelasku dengan berlari sekencang - kencangnya.
Skip time~
.tap..
Langkahku terdengar menggaung di koridor sekolah ini. Meramaikan suasana yang semula sepi dan seram. Ya,aku pulang dengan telat. Karena sedari tadi aku mengurusi dokumen - dokumen tentang kepribadian siswa. Karena apa? Ya,aku adalah wakil ketua Osis. Dan behubung sang ketua Osis tak hadir,maka akulah yang menggantikan tugasnya. Jadi,beginilah aku sekarang.
Senyap
Sepi
Dan,
Seram!
Aku mempercepat langkahku yang bisa disamakan dengan berlari. Karena aku takut jika ada Hantu yang mengikutiku. Asal kalian tahu saja!Aku paling takut dengan hantu dan hal yang berhubungan dengan gaib.
Saat aku telah keluar dari sekolah tersebut,kuhentikan langkahku untuk beristirahat. Sejenak aku bungkukkan tubuhku untuk menetralisir kelelahan. Nafasku masih tak teratur. Keringatpun telah membanjiri hampir seluruh tubuhku. Sungguh,jika ini bukan karena tugas,aku akan menolaknya secara mentah - mentah.
DOR!
Deg!
Betapa kagetnya aku mendengar suara nyaring tersebut. Takut - takut,aku menoleh keasal suara yang ternyata berasal dari sebuah gang sempit yang kuketahui berjalan buntu itu.
"UWAAAA!"
Dan seketika,aku terjengkang kaget tatkala mendengar suara teriakan dari seorang pria yang menyakitkan. Kulangkahkan kaki mungilku menuju gang sempit itu. Memang aku begitu bodoh. Tapi rasa penasaranku meluap hingga menutupi rasa ketakutan yang ada dalam diriku.
'Astaga!'Batinku terkejut. Mata emeraldku seketika terbelalak melihat pemuda yang membelakangiku ini.
Kemeja abu - abu serta Jas hitam?!
Dasi Hitam yang melekat di lehernya?!
Dan..
Rambut pirang?!
Akupun melangkahkan kakiku mundur. Sungguh,aku sangat takut. Melebihi takutku kepada ilmu gaib. Tubuhku bergetar hebat. Air mataku berderas hebat di wajahku. Kulangkahkan kakiku mundur dengan sangat hati - hati. Takut sang Kitsune mengetahui keberadaanku.
Klang!
Oh shit!Aku tak melihat jika di belakangku itu terdapat sebuah tempat sampah. Sehingga tempat sampah itu terjatuh ke belakang. Rasa takutku mulai membesar tatkala sang Kitsune menoleh kearahku.
Dan seketika,aku dikejutkan lagi.
Mata saphire dan tatapan dingin..
Rambut pirang jabrik sebahu..
3 goresan menyerupai kumis kucing..
Wajah itu.
Wajah yang tak asing lagi bagiku. Bahkan semua orang di Tokyo mengetahui orang yang dihadapanku ini. Yah,walau harus aku akui pemuda ini lebih tampan jika dilihat secara langsung. Tapi,tatapannya. Tatapannya lebih tajam dan dingin dibandingkan tatapan yang aku lihat di tv.
"Na,Namikaze - sama?"Ucapku sedikit terbata - bata. Sungguh tak menyangka jika orang yang dihadapanku ini adalah sang Kitsune.
"..."Diam. Tak ada jawaban dari sang Kitsune. Dia hanya menatapku dengan tatapan tajam bagai malaikat pencabut nyawa. Tatapan itu,tatapan tersangar yang belum pernah aku lihat sebelumnya. Seolah - olah aku..
Terintimidasi..
"Hiks..Hiks"Tangisanku tak dapat kubendung lagi. Isak tangis mulai keluar dari mulut mungilku.
Tuhan..Apakah aku akan mati?
Ckrek
Pertanyaanku terjawab tatkala sang Kitsune menghadapkan moncong pistolnya kearahku. Ku gigit bibirku. Kuberusaha mendongak. Melihat tatapan dari sang pemuda Kitsune.
Datar..
Dan
Dingin..
Sungguh,orang itu. Orang yang dihadapanku ini. Apakah tak punya hati?
"Kau salah besar jika kau telah melihat identitas asliku. Nona.." Sahut Sang Kitsune dengan dingin. Suara bariton yang sungguh menakutkan hati dan jiwa. Benar - benar terasa olehku.
"hiks..hiks"Sama,aku tak menjawab apapun kepadanya. Hanya menundukkan kepalaku. Mencoba mempertahankan diri.
Tapi tak bisa..
"Selamat tinggal..."
TBC
Yap!Ini fic ketiga saya. Dan sepertinya,saya mencoba membuat AU. Oh ya,karakter Naruto ini dan Organisasinya terinspirasi dari Denaiyaira - Senpai. So,makasih ya Senpai!XD
Oh ya,berhubung saya masih newbie. Saya ingin bertanya,Bagaimana cara mengupdate fic yang sudah kita publish k chapter selanjutnya?
RnR?
