Tidak ada yang tau kemana takdir akan membawa mu pergi

Tidak ada yang tau siapa yang akan menjadi pendampingmu di kemudian hari

Bisa jadi dia adalah cinta pertama mu?

Atau mungkin dia adalah orang yang dulunya sangat kau benci?

Kemanapun takdir membawa mu pergi, Tuhan selalu punya rencana yang terbaik untuk kita.

~

Hari ini adalah hari dimana tahun ajaran baru akan dimulai. Setelah liburan panjang, tentu saja rasanya akan sangat malas untuk bangun di pagi hari dan kembali bersekolah. Hal itulah yang dirasakan seorang gadis dengan rambut pink yang masih terlihat mengantuk di depan kaca meja riasnya.

"Sakura!! ayo cepat turun, sudah jam berapa ini, apa kau mau terlambat di hari pertama masuk!" Panggil sang ibu yang sedang menyiapkan sarapan.

"Iya sebentar, aku akan turun," Teriak gadis bernama Sakura itu dari kamarnya.

"Selamat pagi ayah, ibu." Sapa gadis itu kepada orang tuanya.

"Selamat pagi sayang, ayo habiskan sarapamu." jawab ayah Sakura dengan nada hangat.

Setelah menghabiskan sarapannya, sakura pun pamit berangkat ke sekolah. Sakura bersekolah di Konoha High School, salah satu sekolah yang terkenal elit dan sangat sulit untuk bisa bersekolah disana. Dan hari ini adalah hari pertama dirinya duduk di bangku kelas 11.

"Sakii!!!" Panggil seorang gadis cantik berambut pirang panjang yang ia kuncir tinggi.

"Inoo!! rasanya sudah lama tidak bertemu dengan mu. apa kau sudah melihat papan pengumuman?"

"Belum, aku baru saja tiba. Ayo kita lihat." ujar Ino sambil menarik tangan sakura menuju papan pengumuman

Mereka pun pergi menuju mading untuk melihat pengumuman pembagian kelas.

"Yaah Ino, kita beda kelas," ucap sakura kecewa.

"Tak apa, yang penting kan saat istirahat kita masih bisa bersama. Kalau kau nantinya tidak sombong siih." ucap ino dengan wajah sedih yang dibuat buat.

"Enak saja, bukankah kau yang lama kelamaan sombong dan tidak akan mau menyapaku." jawab sakura tidak terima kalau dirinya dibilang sombong.

"Hihihi tentu saja tidak akan, kau kan sahabat terbaikku, dengan senang hati aku akan mengabarimu mengenai gosip gosip terbaru setiap harunya." sahut Ino semangat sambil menyenggol sakura.

"Dasar ratu gosip, aku tidak perlu gosip gosip mu." jawab sakura ketus

Tiba tiba suasana di sekitar mading mendadak ricuh. Bagaimana tidak, Laki laki yang dijuluki sebagai pangeran sekolah telah datang. Dengan santai dia berjalan ke arah mading untuk melihat pengumuman pembagian kelas.

"Heh alien pink, minggir." Tanpa menoleh pun Sakura sudah tau siapa pemilik suara itu. Uchiha Sasuke.

"Kenapa aku harus minggir, kau kan selalu bilang kalau aku pendek, seharusnya tidak masalah kalau kau melihat di belakangku." balas sakura yang enggan pindah dari posisinya.

"Dengar ya, kau memang pendek dan tidak berpengaruh apa apa walaupun berdiri di depanku. Masalahnya adalah kau mengganggu indahya pemandangan di depanku, jadi sebaiknya kau minggir daripada nantinya mataku sakit karna terlalu lama melihat rambut pink jelek mu itu." jawab sasuke sadis.

"Kau..." geram Sakura kesal. Bagaimana tidak, rambut pink kebanggannya itu telah dibilang jelek oleh laki laki sombong ini.

"Sudahlan kalian berdua, apa tidak lelah bertengkar setiap bertemu. Aku saja yang hanya nonton sampai ikut lelah." Ucap laki laki berambut kuning jabrik yang diketahui bernama Uzumaki Naruto.

"Dia duluan yang memulainya, aku tidak melakukan apapun" bela Sakura.

"Sudahlah Sakura, lebih baik sekarang kita ke kelas." Ucap Ino menarik tangan Sakura. Mencegah pertengkarannya dengan Sasuke semakin panjang.

~

Sesampainya di kelas, Sakura memilih duduk di bangku barisan tengah yang masih kosong. Sudah lumayan banyak anak yang datang walaupun masih pagi. Hal yang biasa terjadi ketika hari pertama masuk, tentunya agar bisa memilih tempat duduk sesuka hati. Tapi hal ini hanya berlangsung beberapa hari saja, karena setelahnya akan banyak anak yang baru datang tepat saat bel masuk berbunyi, tidak jarang juga ada yang terlambat. Tidak lama kemudian, datang seorang gadis berambut indigo panjang datang ke arah Sakura.

"Umm, ano... apa bangku di sebelah mu kosong?" tanya gadis itu.

"Ahh, iya. Silahkan duduk." jawab Sakura ramah.

"Terima kasih." gadis itu pun menghempaskan dirinya ke bangku kosong di sebelah Sakura.

"Namaku Haruno Sakura, panggil saja Sakura atau Saki." Kata Sakura memperkenalkan diri.

"N-namaku Hyuuga Hinata, kau bisa panggil aku Hinata." jawab Hinata dengan sopan.

"Kau berasal dari kelas mana sebelumnya? sepertinya aku belum pernah melihatmu, apa kau murid pindahan?" tanya Sakura antusias. Sepertinya dia menyukai teman barunya itu.

"Ak-Aku murid lama kok, dari kelas 10-C, wajar saja kau tidak pernah melihatku, aku sangat jarang keluar kelas." jawab Hinata. Sepertinya anak itu masih gugup dengan Sakura. Banyak percakapan yang terjadi antara mereka. Lalu tanpa di duga, Sasuke dan sohibnya, Naruto berjalan memasuki kelas yang sama dengan Sakura dan duduk tepat di belakang Sakura dan Hinata. Dan tentu saja, sudah rutinitas mereka bertengkar jika bertemu.

"Sakuraa-chaan! ternyata kita sekelas, aku senang sekali bisa sekelas lagi denganmu dan teme!! Ngomong ngomong siapa teman baru mu itu, bisa kau kenalkan pada kami?!" Ucap Naruto yang heboh sendiri.

"N-namaku Hyuuga Hinata. Panggil saja Hinata." jawab Hinata menjawab pertanyaan Naruto.

"Waaahhh!!! Hinata-chan salam kenal ya, namaku Uzumaki Naruto, dan dia Uchiha Sasuke. Senang berkenalan denganmu." suara Naruto yang sangat sangat antusias membuat seisi kelas yang tadinya tenang jadi mendadak gaduh.

"Berisik kau, dobe. Kelas ini jadi gaduh hanya karena suara cemprengmu itu" ucap Sasuke yang tidak suka melihat sikap Naruto yang sok akrab kepada Sakura.

"Jahat sekali omonganmu teme, asal kau tau ya, walaupun suaraku cempreng gini, aku bisa bersuara merdu ketika bernyanyi" bela Naruto yang tidak terima kalau suaranya dibilang cempreng.

"Siapa yang bilang begitu?" tanya sakura penasaran. Tidak percaya dengan apa yang dikatakan teman rambut durennya itu.

"Tentu saja ayah dan ibuku. Kami sekeluarga sering mengadakan karoke dirumah saat hari Minggu." ujar Naruto dengan bangga. Mungkin dia tidak tau kalau tetangga tetangganya banyak yg terganggu. Untung saja tidak ada yg lapor RT.

"Ayah dan ibumu bilang begitu karna mereka sama saja denganmu" ucap Sasuke pelan namun dapat terdengar oleh Naruto, Sakura, dan Hinata.

"Apa kau bilang! bilang saja kau iri karna tidak punya suara semerdu diriku!" balas Naruto

"Tentu saja dia iri, Sasuke kan tidak bisa bernyanyi, suaranya saja selalu datar begitu. Mungkin tikus dirumahnya saja akan mati jika mendengar dia bernyannyi HAHAHA." sahut Sakura menyindir Sasuke.

"Apa kau bilang, kau mau menantangku bernyanyi?" ucap Sasuke dengan kesal.

"Iya, ada masalah?" sahut Sakura menantang.

"Baiklah, ayo kita bertanding ditempat karoke di jalan shibuya. Undang teman teman mu untuk menjadi juri. Dan yang kalah harus menuruti perintah yang menang, setuju?"

"Oke, siapa takut. Aku akan mengalahkanmu dengan suara emasku, huh!" jawab Sakura dengan sombong.

Tepat saat itu, bel masukpun berbunyi. dan masuklah seorang guru berambut perak dan memakai masker bernama Hatake Kakashi memperkenalkan diri sebagai walikelas.