The Red Dragon and Blue Snow
Genre: Fantasy, Mystery, Psychology, Yaoi, Romance
Main Cast: Chanyeol, Baekhyun
Additional Cast: EXO, SUJU, F(X), SNSD, Big Bang
Rating: M
Length: Chaptered
Warning:
Violence, Abuse, Sexual, Hardcore, Adult Content.
Restricted. Not recomended for underage! NC-17
Disclaimer:
The story is belong to author.
The cast belong to themselves Nama-nama cast/karakter dalam cerita hanya pinjaman, pengembangan sifat karakter berdasar keinginan author.
No plagiarism please!
Chapter 1: The Massacre
"Kill them all! No one cross The Red Dragon and get away with it!"
Pemandangan yang mengerikan!... Darah berceceran dimana-mana. Potongan mayat bertebaran sejauh mata memandang. Ini adalah pembantaian! Pembantaian sebagai pembalasan dari Red Dragon pada pengkhianatnya. Kerja sama itu seharusnya tidak pernah terjalin, Red Dragon dan Blue Snow tidak pernah sejalan dari ratusan tahun lalu, lalu kenapa mereka berani-beraninya menjalin kerja sama?. Itu adalah keinginan keras dari pimpinan Red Dragon dan pimpinan Blue Snow, untuk alasan yang hanya mereka yang tahu. Kenyataannya jalinan itu tidak berjalan baik, mengingat Blue Snow pada akhirnya mengkhianati Red Dragon dan hal itulah yang membuat mereka berakhir menggenaskan seperti sekarang ini.
Chanyeol berjalan memasuki kediaman musuh bebuyutannya dengan nafsu membunuh yang tinggi. Kediaman Blue Snow terlihat elegan dengan nuansa putih dan biru yang mendominasi. Putih seharusnya melambangkan innocent and pure heart, tapi sepertinya itu tidak berlaku bagi penghuni rumah mewah tersebut. Mereka bersepakat mengkhianati Red Dragon dan sekarang mereka akan membayar mahal untuk pilihan itu.
"Masih ada yang tersisa?" Chanyeol bertanya pada tangan kanannya yang terkenal dengan hobi membabat kepala musuhnya.
"No Young Master. I think we got them all." Kai sang tangan kanan menjawab dengan darah mengotori seluruh tangan dan bajunya.
Chanyeol tersenyum puas. Ini adalah misi pertama dibawah pimpinannya langsung tanpa disertai oleh para tetua yang membuatnya muak. Sebagai The choosen one, Chanyeol yang sudah genap berusia 18 tahun dianggap telah memasuki masa dewasanya. Oleh sebab itu ia berhak memimpin misinya sendiri tanpa ditemani oleh orang dewasa lainnya. Dan misi ini adalah misi yang penting dan besar bagi Red Dragon. Chanyeol merasa puas atas hasil yang mereka dapat hari ini. Membantai habis pimpinan, semua petinggi dan tetua Snow Blue, yang tersisa hanya anak buah yang sudah menyerah kalah dan memohon ampunan untuk hidup mereka.
"Bawa sisa Blue Snow yang bersumpah akan mengabdi pada Red Dragon, bagi yang menolak... kirim mereka ke neraka bersama para petinggi dan bangsawan busuk Blue Snow lainnya. Lalu kabari para Red Dragons mereka boleh bersiap pulang dan kita akan merayakan kemenangan hari ini dengan pesta paling meriah!"
"Siap laksanakan young master." Suho sang asisten menjawab dengan gaya tenang khasnya.
Chanyeol berjalan mengelilingi rumah mewah tersebut. Penasaran dengan isi markas besar kediaman The Blue Snow. Sungguh rumah yang megah dan mewah. Desain klasik khas kerajaan eropa sangat kental terasa. Mawar biru lambang Snow Blue di dinding, tampak sudah memerah terkena percikan darah dari pembantaian. Chanyeol terus menjelajahi isi rumah mewah tersebut tanpa terganggu oleh mayat dan potongan tubuh yang bergelimpangan di sekitarnya. Pemandangan yang biasa bagi seorang Red Dragon.
Berjalan menaiki tangga, Chanyeol sampai pada lantai dua rumah tersebut. Ada satu ruangan dengan pintu yang tertutup di lantai tersebut. Memasuki ruangan tersebut, Chanyeol kembali menemukan tangga kecil yang tampaknya menuju ruangan kecil di posisi yang lebih tinggi. Tangga menuju menara tertinggi di kediaman Blue Sow, pikir Chanyeol. Tiba di depan pintu ruangan tersebut, terkunci. Chayeol membuang ludah dan menendang keras pintu tersebut. Tidak terbuka. Chanyeol tampak kesal, kemudian ia pun menarik nafas panjang dan berkonsentrasi. Chanyeol menyentuh gagang pintu dan mendorongnya dengan penuh keyakinan, pintu terbuka dan gagang pintu jatuh di lantai. Chanyeol menginjak gagang pintu tersebut, sedetik kemudian, gagang pintu besi baja tersebut hancur menjadi debu. Chanyeol tersenyum puas melihatnya. Sejak memasuki usia dewasanya, Chanyeol bisa merasakan kekuatannya meningkat berkali lipat.
Chanyeol memandang seluruh ruangan dengan tajam, ada pergerakan di pojok kanan ruangan.
"Who are you?! Show yourself before i kill you!"
Sesosok kecil muncul dari kegelapan ruangan, berjalan menuju cahaya kecil yang masuk dari jendela menara. A little kid with blue eyes stares at Chanyeol.
"What the fuck!"
Kenapa bisa ada Bocah kecil diruangan ini, pikir Chanyeol. Dari tampilannya yang lusuh Chanyeol tidak yakin dia anggota inti The Blue Snow, terlalu lusuh untuk bangsawan Blue Snow yang terkenal dengan gaya elegan mereka. Tapi dia berada di rumah markas utama Blue Snow. So, what the hell?! Dikurung? Tawanan? Atau apa?... Semua Blue Snow memiliki mata biru dan rambut pirang emas. Sedangkan anak ini berambut hitam legam.
"Who are you?!" Tanya Chanyeol tenang namun penuh penekanan.
"Don't come closer! Don't touch me!."
Chanyeol memandang kedua mata biru tersebut dengan tatapan yang sulit digambarkan. Bocah kecil ini, ada sesuatu yang aneh pada dirinya... dari mata biru yang ia miliki, bisa dipastikan ia adalah seorang Blue Snow, tapi ada sesuatu yang aneh dengan auranya, yang tidak terasa sama seperti seorang Blue Snow dan jangan lupakan rambutnya yang berwarna hitam tadi.
"I will kill you if you touch me!"
Tiba-tiba Bocah kecil itu berkata sambil mengancungkan pecahan kaca berlumur darah kering di tangannya.
Chanyeol terkejut sesaat, kemudian tertawa menggelegar.
"Kau mau membunuhku?! Do you really think you can do it?"
Chanyeol tersenyum mengejek.
"I killed him, and i can kill you too. Don't touch me!"
Chanyeol menoleh ke arah yang dilirik oleh Bocah kecil tadi. Seonggok mayat berlumuran darah tepat di bagian lehernya. Bocah ini yang membunuh pria dewasa itu?... pikir Chanyeol terkejut. Chanyeol tiba-tba merasa tertarik, Bocah kecil macam apa yang bisa membunuh pria dewasa dengan menggorok lehernya.
"You killed him?" Chanyeol bertanya pada Bocah kecil.
"He hurts me, he deserved it!" Si Bocah kecil berteriak.
"So, you're gonna kill me too now?" Tanya Chanyeol dengan smirk andalannya.
"If you touch me... if you hurt me... i am gonna have to." Bocah kecil itu gemetaran, Ia tampak lelah.
"I will not hurt you. Tapi aku akan menyentuhmu, karena kau terluka oleh pecahan kaca tersebut dan aku akan membantu mengobati lukamu." What the fuck Chanyeol! Suara dalam hati Chanyeol memprotes perkataannya. Dia kemungkinan besar adalah bagian dari Blue Snow, bunuh aja, beres urusannya!.
"Promise?" Suara dari Bocah kecil tersebut membuyarkan pergulatan batin Chanyeol. Saat mengatakan itu dia tampak seperti anak kecil yang innocent. Dia masih sangat kecil pikir Chanyeol, 5 atau 6 tahun mungkin.
"Sir?" Bocah kecil mulai tampak cemas menunggu jawaban Chanyeol.
"I promise." Chanyeol menjawab dengan senyum menenangkan.
Bocah kecil perlahan meletakkan pecahan kaca di tangannya ke lantai. Ia menangis, lalu dia mulai limbung dan terjatuh. Tepat sebelum tubuh kecil itu menghantam lantai, Chanyeol berhasil menangkapnya. Dari jarak dekat Chanyeol dapat melihatnya lebih jelas, tidak ada tanda lahir di pergelangan tangannya. Bukan Blue Snow! pikir Chanyeol. Semua Blue Snow memiliki tanda lahir seperti tattoo di pergelangan tangan mereka. Tapi mata biru Bocah kecil tersebut sungguh sangat meyakinkan sebagai seorang Blue Snow.
Chanyeol menggendong Bocah kecil tersebut keluar ruangan, sampai keluar dari bangunan megah kediaman Blue Snow. Seluruh kawanan Red Dragons tampak terkejut melihat Chanyeol, sang pemimpin muda mereka membawa bocah kecil dalam gendongannya.
"Young master, what the hell is that?" Kai tidak dapat menutupi rasa penasarannya.
"Souvenir" jawab Chanyeol tenang.
