Malam hari adalah waktu yang tepat untuk beristirahat, membuang penat dengan berbaring diatas ranjang bersama pasangan tercinta, mungkin dengan sedikit sentuhan disana sini tidak buruk.

Itu rencananya.

tapi gagal saat Joonmyeon yang kembali dari dapur malah dihadiahi pintu kamar terkunci.

TOK TOK TOK

"Sayang"

"Yixing"

"Baby"

TOK TOK TOK

"Kenapa pintunya kau kunci?"

"Yixing-ah?"

"Zhang Yi-"

"Hiks..."

"Baby? kau menangis?"

"Hiks...hiks"

"Sayang, hei buka pintunya, kau kenapa?"

"Joonmyeon hiks, Jahat"

"Jahat? Sayang ada apa? buka pintunya"

"Tidak mau!"

"Kau kenapa? Biarkan hyung masuk"

"Hiks, Jahat! Hyung diluar saja!"

"Yixing, buka pintunya"

"Tidak mau! Hyung jahat"

"Oke...oke hyung jahat, ada masalah apa? katakan sayang"

"HIKS HYUNG JAHAT, HYUNG MEMBUATKU..."

"Hei, Yixing izinkan hyung masuk, kita harus bicara"

"Membuatku...hiks"

"Yixing-ah"

"Membuatku bingung harus membeli baju warna apa untuk anak kita hiks"

"Ha? baju?"

"Hyung tidak mengantarkan aku USG, sekarang aku bingung harus membeli baju berwarna apa untuk anak kita... Hiks, mamaaa"

"Sayang.."

"Bahkan..bahkan aku tidak tahu apakah ia laki-laki atau perempuan ,Joonmyeon hyung jahat hikss"

Joonmyeon menatap nanar pintu kayu didepannya, apa benar orang hamil akan seajaib ini?

"Baiklah, besok kita ke dokter? kita melakukan USG besok pagi?"

"Tidak mau... Hiks"

"Aku mau sekarang"

"Sayang ini pukul sebelas malam"

"Hiks...Hyung jahat...Mamaa hiks"

"Tapi dokter su-"

"SEKARANG, KIM JOONMYEON"

"Astaga, baiklah sayang"

...

Pipp...

"Yeob-"

"Baekhyun, buka klinikmu sekarang"