Title : Unforgetable Day (Begin)/ Side story HARU FF

Genre : Romance, little Comedy

Rating : T - K

Pairing : MinhoxTaemin (2min)

Warning : Typos, YAOI (BOY X BOY), Don't Like? Back off

I dedicate this FF for SiLLiequeenth ,pinkypapers,Sicachu,Mariana thanks for reviewnya!


.

.

Falling Love nae soneul kkog jab-ajwo
I Wanna Be nae gyeot-eman-iss-eo jwo
Oh Happy Day nae modeungeol julgeoya
I Can't Stop neoman-eul na saranghae

Oh Shiny Day nae haengboghan misowa
It's So Sweet nae sujub-eun seolleim
Take My Heart nan neoege julgeoya
I Can't Stop neol hyanghan naesarang-eul
Love~

(SHINee- One Day/ost HARU)

.


.

Present BY MermutCS

.

Happy Reading Guys!

.

.


Lee Taemin POV

Aku masih ingat dengan jelas, kali pertama pertemuan kami. Ya- Di gedung olahraga SMA SMent, tepatnya saat jam pelajaran olahraga indoor. Kelas 1-Aksel dan kelas 3 IPA-2 digabung menjadi satu, karena pengajar kelasku berhalangan hadir. Aku melipat tangan di dada, seraya menatap fokus pada satu orang. Sosok namja playboy tampan yang kharismatik dan popular dari kelas IPA-2, Choi Minho.

Tubuh tinggi dan atletis miliknya bergerak sangat agresif nan lincah merobos pertahanan musuh. Dengan daya konsentrasi penuh dan kontrol bola basket yang hebat, Choi Minho berhasil mencetak skor game pertama dalam pertandingan basket ball. Tepuk riuh dan sorak penonton- khususnya yeoja terdengar meriah. Minho bersky-high ria bersama rekan satu tim, tawa mereka lepas.

.

Aku mendengus pelan. Huft- Menyebalkan! Bagaimana bisa playboy urakan seperti dia tertawa bebas seperti itu? Maki- ku iri dalam hati. Segera kepalaku menggeleng cepat, membuang pikiran negative. Ingat! Siapa dirimu Lee Taemin? Kau anak seorang perdana menteri korea terhormat Lee Sungmin. Tak seharusnya kau dengki melihat orang lain bahagia. Dimana Lee taemin yang baik, penurut dan berbudi itu? Cih- lagi, embel-embel itu seharusnya tak melekat padaku. Membuatku muak dan jijik pada diriku sendiri sebab itu semua hanya topeng yang kuciptakan.

.

"Gwenchanayo?", seorang teman gadis membuyarkan lamunanku. " Kau nampak pucat?", tanyanya khawatir.

" Ne, aku baik-baik saja.", balasku tersenyum lebar, mengeluarkan aura aegyo tak ada tandingannya. Pipi gadis itu merona merah.

" H-habis ini giliranmu, Tae! Berjuanglah~", kata gadis itu malu-malu. Aku mengangguk singkat dan menghampiri guru yang memanggil namaku.

" Lee Taemin, lakukan gerakan sama seperti temanmu tadi.",perintah guru itu tegas.

Aku dengan mudah melakukan gerak tes kelenturan tubuh.

" Perfect.", ucap guru itu puas, bertepuk tangan dan memamerkan kertas nilai tes.

Aku tertawa garing "Gomawo", lalu melangkah pergi menghiraukan ucapan selamat dari teman-teman. Berlebihan? Yah- mereka selalu begitu. Pura-pura peduli, perhatian, selalu disekitar hingga membuatku jenuh. Muak aku mendengarnya. Dasar kumpulan penjilat!

.

Tanpa sengaja, mataku bertemu pandang dengan Choi Minho. Mata setajam elang itu seolah menangkapku, dalam euphoria ketertarikan abstrak. Lama, kami saling bertatapan dari jauh, hingga seulas senyum terkembang di bibir masing-masing. Seakan mengerti arti tata bahasa mata. Kami berdua berjalan mendekat, hingga berdiri berhadap-hadapan.

Sejenak kami beradu sikap sok cool and cute, saling menyerang dengan senyuman pembunuh jutaan megavolt. Tak sedikit teriakan histeris fans kami terdengar. Ah- aku rindu ini. Rasa menggebu-gebu terhadap suatu tantangan. Jemari tanganku menyisir helaian poni yang jatuh di depan dahi. Sedangkan, Dia merapikan baju olahraga yang dikenakan. Lihat- betapa tingginya tubuh didepanmu itu?

.

Aku membungkukkan badan cepat dan memperkenalkan diri. " Annyeong, sunbae! Lee Taemin imnida. Have you agree to play one game with me?", tantangku seraya mengangkat bola basket yang entah kapan berada ditanganku.

Minho tertawa kecil menanggapi, lesung pipit tercetak jelas di wajah tampannya. " Really Mr. Lee junior? Jangan pikir aku akan mengalah pada makhluk cebol berlatarbelakang bangsawan ya?", ancamnya.

Andai ini dalam buku komik, kepalaku pasti sudah penuh guratan skeptic. Cebol katanya? Huft- dasar tiang listrik!

" We'll see it soon!", balasku keep cute smiling.

.

Dan bola basket itu mulai memantul ke arahnya, lalu berbalik ke arahku. Begitu terus hingga tiga kali pantulan bola basket. Kesempatan pertama tentu giliranku, karena aku yang menantang, jadi dia harus memblok dribel bolaku.

Kedua lengan panjangnya terentang, tubuh jangkung itu direndahkan sedikit, Minho memasang kuda-kuda pertahanan. Kaki jenjangnya bergerak gesit membayangi langkah kakiku. Tanpa sadar aku tertawa senang. Tubuh kami saling berhimpit, aroma citrus tercium dari tubuhnya. Dia berupaya merebut kuasa benda bundar orange ditanganku. Ck, takkan semudah itu Choi Minho.

Aku melakukan gerak tipu, dengan memantulkan bola basket melewati bawah selangkang kakinya. Refleks, Minho menoleh ke samping kanan belakang. Sementara aku melangkah cepat ke kiri menyambar bola orange itu, dan mendribel lurus ke ring. Selisih beberapa detik Minho tertinggal dibelakangku, memberi kesempatan aku melakukan threepoin shoot.

Duk! Bola membentur bibir ring. Erangan kecewa keluar dari bibirku, disertai Taemints.

" Yo! Hebat juga kau bocah!", puji Minho smirk menangkap bola basket yang bebas. Grr! Habis menyebutku cebol lalu sekarang bocah?

" My turn!", Minho mulai melakukan gerak zig-zag dihadapanku. Aku membayangi gerakannya, walau tak selihai dia. Tapi mataku terpusat pada bola basket dan gerak tangannya .

.

.

Choi Minho POV

Oh- ternyata namja munggil nan cantik ini yang bernama Lee Taemin. Si murid teladan SMA SMent,juga putra semata wayang keluarga Lee yang terkenal baik dan pemilik tata krama bak malaikat. Cih- jangan pikir aku tertipu dengan topeng angelic itu. Senyum merekah dari bibir plum itu palsu. Tak ada ketulusan. Apalagi, mata hitam bening itu. Beberapa kali aku memergoki dia menatap hina dan jijik diantara kumpulan orang.

Seperti saat ini, namja cantik itu memandang rendah guru serta teman-teman yang memuji dan mendukungnya. Perhatikan dibalik wajah cerah dan senyum sumringah itu, sepasang mata hitam bening yang berkilat menahan emosi. Sungguh dia pandai berakting.

Tak terduga, arah pandang kami saling bertabrakan. Aku memandang tajam, hal biasa yang kulakukan untuk mengitimidasi atau menalukkan orang. Bingo! Lihat sinar mata yang terpikat itu. Aku menggulum senyum simpul. Dia juga balas tersenyum. Neomu keopta!

Atas dorongan nurani aku berjalan menghampirinya. Tunggu- kenapa aku mendekatinya? Eh- aku bilang apa tadi? Neomu kyeopta? Omoo- ada apa denganmu, Choi Minho? Jangan-jangan bukan dia yang terpikat, tapi kaulah yang terpikat.

Aku berdiri tegap dihadapannya. Kepalanya sedikit mendongak ke arahku. Aku terlalu tinggi eoh? Hahaha… Lihat! Dia bahkan berani melakukan kontak mata yang lama denganku. Percaya diri sekali. Ah- aura aegyo mu itu tak sebanding dengan my flaming charisma.

Aku merapikan kerah kaos olahragaku. Berupaya mengalihkan jemari tanganku dari hasrat tak terkendali, untuk mencubit gemas pipi chubby atau menyentuh wajah imutnya. Andwae, Choi Minho sadarlah dari aura aegyo-nya! Aniyo, seribu pose imut keroro tak sanggup mengalahkan namja bermuka imut-coret- polos- coret- cantik-coret- tak ada kata yang bisa melukiskan pikiranku. Arrgh! Aku bisa gila.

" Annyong, sunbae! Lee Taemin iminida. Have you agree to play one game with me?"

Mwo? Aku terpaku. Pikiran nglantur tentang dirinya sejenak teralih. Dia menantangku bertanding? YA! Yang benar saja, sudah pasti aku yang menang.

Aku tertawa angkuh. " Really Mr. Lee junior? Jangan pikir aku akan mengalah pada makhluk cebol berlatarbelakang bangsawan ya?", ejekku. Omoo- bibir plum itu sekilas mengerucut, wajah cantik itu cemberut sebentar. Dia kesal dengan kalimat ku barusan? Aigoo, manisnya!

" We'll see it soon!", balasnya keep cute smiling. Try to hide emosi eh?

.

Bola pertama adalah kesempatan dia menyerang dan meraih poin untuk menang. Yups! Just one game. Siapapun yang berhasil memasukan bola dalam ring terlebih dahulu dia-lah pemenangnya. Kalian tak berfikir kalau Taemin yang menangkan? Dari segi postur tubuh kami, dia sudah kalah. Aku berkacakpinggang. Hahaha…

Dari rumor yang kudengar, Taemin jarang berolahraga. Festival olahraga SMA sendiri, dia bahkan tak mau ikut campur. Jelas sekali dia tak punya pengalaman. Nekat sekali, menantangku bertanding basket. Padahal aku kapten basket sekolah ini. Ckckck, Baboya Lee Taemin! #ampuni sifat narsis ga ketulungan Minho readers

-Back to game-

Sekarang posisi aku sedang menempel ketat, tiap gerak tubuh si namja munggil. Rambut cepak pirangnya ikut bergoyang tak beraturan, mengguar aroma shampoo buah strawberry yang memabukan. Aigoo- apa lagi ini? Tubuhnya yang mulai berkeringat, menawarkan wangi vanila yang terbawa angin memenuhi indera penciumanku. Ingin sekali, aku memeluk erat tubuh miliknya. Mencium tiap inci aroma tubuhnya.

Tuk! Bola basket memantul lewat antara kaki panjangku. Ups- celaka! Taemin bergerak kilat berlawan dengan refleks tubuhku, sehingga dia beberapa langkah kaki didepanku. Bodoh, kau Minho! Fokus! Fokus with the game!

Taemin sudah memasang posisi tubuh tembakan three poin. Lalu, melompat mantap disertai gerak tangan yang anggun melempar bola ke dalam ring. TIDAK! Jeritku dalam hati. Duk! Bola basket mengenai bibir ring. Segera aku melompat menangkap bola basket yang bebas. Hup! Dapat, sorak batinku.

" Damnit!", erang Taemin pelan, menyerupai bisikan. Tapi, telingaku dapat menangkap suara itu dengan jelas.

" Yo! Hebat juga kau bocah! Now, my turn~", balasku menyeringai. Kau harus merasakan akibat menggodaku, bocah cantik!

.

Author Pov

Minho mendribel bola secara zig-zag, berusaha mengecoh perhatian Taemin. Namun, tampaknya tidak berhasil. Taemin terus bergerak menempel, membayangi tiap langkah Minho. Walau Taemin pendek, Minho tetap kesulitan merengsek maju kedepan. Terlintas, suatu ide nekat dibenak Minho.

Dengan gerak sengaja yang tak terlihat, Minho membiarkan bola basket ditangannya terebut oleh Taemin. Taemin yang tak menyadarinya, tentu tak melewatkan kesempatan dan langsung mendribel bola ke ring. Dibelakang punggung Taemin, Minho menyeringai senang umpannya termakan. Taemin yang menyadari jarak Minho mendekat tak mungkin melakukan tree point shot. Segera melompat ketika jarak kurang semeter dari tiang ring. Tak sadar bahwa Minho menunggu moment ini.

Melalui perhitungan yang akurat dan gerak cepat, jemari Minho meraih bola yang lepas dari tangan kanan Taemin menjauhi ring. Sontak, mata Taemin mendelik. Lemparan bola melenceng, tapi lengan kiri Minho sigap menahan. Sehingga posisi bola melayang ke depan tubuhnya. Tak menyia-siakan kesempatan. Kedua tangan Minho menangkap cepat bola basket dan melakukan slam dunk. Taemin hanya mematung tanpa bisa membalas serangan dadakan Minho.

PLOP! Bola basket masuk sempurna dalam ring. Sorak sorai penonton menggema dalam ruangan. Wah, sejak kapan permainan basket MinhoxTaemin bisa menyaingi suasana pertandingan basket NBL?

.

Tangan Minho terulur membantu Taemin yang terduduk di lantai. Senyum ramah sejuta volt tak henti terpasang di wajahnya. Taemin mengernyit bingung. Tak menyambut uluran tangan Minho. Kenapa? Minho tidak mengejeknya, atau memberikan senyum remeh pada dirinya.

.

" Permainan yang menyenangkan, hobae!", seru Minho antusias, menarik paksa Taemin berdiri sejajar dengannya.

" E-Eh?", Taemin tersadar dari lamunan. Kedua tangan Minho memegang bahu Taemin.

" Karena aku menang. Tiap hari kau harus menyapaku, dan memanggilku sebutan Minho hyung, arra?", perintah Minho tegas.

" MWOO?", pekik Taemin tak terima.

" Aa..No reject.", Minho menggelengkan kepalanya cepat. Taemin hendak protes. Tapi jemari Minho cepat menutup bibirnya. " Bila, kau menolak, ini hukumannya."

Minho melepas jemarinya, memegang tengkuk Taemin dan mengklaim bibir plum menggoda itu. Mata Taemin terbelalak. Tangannya berontak, mendorong tubuh Minho menjauh. Tapi, tenaganya kalah kuat.

Minho mulai menjilat permukaan bibir Taemin, membasahi dengan cairan saliva sendiri. Menghisap lembut bibir atas dan bawah Taemin bergantian. Menimbulkan lenguhan tertahan dari namja cantik. Minho menggigit kecil bibir itu, mengakibatkan mulut Taemin sedikit terbuka. Segera saja, lidahnya masuk menyusup gua hangat Taemin. Menelusuri isi rongga hangat, menyapa penghuni dalamnya. Saling bertukar saliva, menimbulkan suara kecipak yang ketara.

.

.

END/ TBC ?

Maaf, updatenya lama! Ceritanya juga kurang menarik, masing2 plot ga beraturan.

Hedeh, banyak typo!

Niatnya mau bkin awal mpe akhirnya 2min dalam one shoot, tapi kepentok ampe sini,

Mianhe! .,.

.

.

Berkenan RnR?

Sign MermutCS