Rintihan terus mengalun. Cairan kental berwarna merah mengotori rumput hijau yang indah. Air kolam yang tadinya bening. Sekarang berwarna merah pekat dengan seluruh 'penghuni'nya yang telah kehilangan nyawa. Tempat yang tadinya indah itu, sekarang menjadi medan perang. Pertarungan antar dua sahabat itu terus berlanjut. Hingga…-

Jleb! Sebuah pisau menusuk tepat di jantung seorang pemimpin kubu berjubah hitam.

Zzzrrashh! Sekarang giliran sebuah timah panas menembus dada kiri seorang pemimpin dari kubu berjubah putih.

Keduanya jatuh. Menimbulkan bunyi debam yang cukup keras. Membuat seluruh perhatian tertuju kepada kedua tubuh yang terbujur kaku. Posisi keduanya saling berhadapan. Lebih tepatnya kepala yang saling berhadapan. Dengan pandangan kosong. Dan…. Seulas senyum yang terukir di wajah mereka masing-masing. Membimbing mereka ke kenikmatan tanpa akhir. Meninggalkan dunia yang kejam dan fana.

Seluruh manusia yang masih shock dengan pikiran blank tadi tersadar. Mereka berteriak hampir bersamaan…

"KETUA!"

::Naruto belongs to Masashi Kishimoto

This fic belongs to Orange Tomato as Range as Rieki Yuzuruke as Jung Eun Won

Main cast

You'll know that if you still read this fanfic

Other cast

-Uchiha Fugaku

-Namikaze Minato

-Other cast akan muncul sesuai jalan cerita

Rate

Still K for this chapter… maybe

Genre

Hum… Family – Action – and a bit Drama & Romance in next chapter

Chapter

1 of ?

Summary

Kesalahan di masa lalu berlanjut ke masa depan. Membuat anak-anak muda yang terlibat menjadi mempertaruhkan nyawa. Apakah yang menanti mereka di akhir?

::Warning

Typo(s) I hope nothing, Maybe OOC, gaje, alur berantakan, pendek, Shounen ai (dan pada rencananya saya bakal bikin shoujo ai), de – el – el.

"Anak anda sudah lahir, Tuan," lelaki dengan pakaian khas butler itu membungkukkan badannya.

"Bagaimana?" pertanyaan ambigu lah yang terlontar dari mulutnya. Akan tetapi, sang butler yang telah bersama-sama dengan 'Sang Tuan' cukup lama pasti mengerti apa maksud dari pertanyaan 'Tuan'nya itu.

"Laki-laki dan sehat, Uchiha-sama," jawabnya sopan. "Kudengar anakmu kembar bukan, Minato?" mendengar nada bicara yang santai dan topik yang cukup pribadi, Butler berambut kuning emas itu memberanikan diri duduk di hadapan sang 'Tuan'.

"Yah, sesuai dengan 'itu'," jawabnya santai sambil menumpukan kaki kanannya di atas kaki kirinya. "Tapi… apa tidak apa-apa? Kau tahu sendiri bukan, kalau 'misi' ini sangat berbahaya dan beresiko?" air mukanya langsung berubah. Sendu.

"Yah, tentu saja. Tapi, ini sudah takdir mereka. Walaupun kita membawa mereka ke ujung dunia pun, suatu saat mereka pasti kembali kemari karena suatu alasan,"

"Yah, Minato, kau benar," sang butler itu pun memamerkan senyum manisnya.

"Sudahlah. Jangan bersedih seperti itu. Kemana sikap stoicmu itu?" tanya sang butler. Seringai meremehkan menggantikan senyum manisnya tadi.

"Hah, kau ini. Tidak berubah sama sekali. Kau itu terlalu santai. Kau tahu?" Sang 'Tuan', Uchiha Fugaku, memasang wajah sebalnya yang cukup langka. Membuat sang butler, Namikaze Minato, tertawa. "Jangan ngambekan begitu, dong. Seperti anak kecil saja," kata Minato. Masih terkikik geli.

"Hah… sudahlah. Aku mau melihat anak kedua ku dulu," Fugaku memasukkan kedua tangannya ke saku celananya lalu berlalu.

Apakah yang akan terjadi pada anak-anak mereka berdua? Tunggu jawabannya di akhir fanfic ini! #plakk. See U in next chapter

.

.

T to be B to be C

.

.

Author Note:

Haha… sebenarnya ini adalah rancangan dari novel buatan saya. Dengan perubahan di sana-sini tentunya. Soalnya novel saya itu hanya berisi persahabatan saja. Rencananya sih, saya bakalan bikin Shoujo ai alias Yuri. Hehe… so, sorry banget buat yang udah saya nistakan di fic ini. And, ini multichap kedua saya. Thanks banget buat yang udah ngebaca prolog super pendek ini.

Tinggalkan jejak. OKAY!

V

V

V