Dua Es

.

.

.

.

.

Disclaimer : Frozen © From Disney

Pengen buat Fanfic dengan hubungan Elsa dan Jack nih versi saya hahahaha. Yuka suka saja melihat couple yang punya banyak kesamaan dan apalagi punya kekuatan yang sama, kayak cocok cocok gitu. Kalau suruh milih Yuka memang suka kekuatan es kayak kekuatan karakter Elsa, Jack, Esdeath. Dapat membekukan semuanya disekitarnya, memberi keindahan, dan dapat membunuh.

Baiklah daripada baca kata pengantar dari Yuka mending langsung saja discroll dibawah yak, apalagi Yuka bingung mau ngomong apalagi di bagian awal wkwkwkwkwk.

.

.

.

.

Peringatan : TYPO, Cerita Karakter Gaje, Salah Kata, OOC, Salah EYD, dsb

.

.


"Apakah yang harus kulakukan?"

"Tidak kusangka, hal ini pasti terjadi"

"Aku sangat malu dan takut ia akan meninggalkanku"

"Apakah hubungan kita dapat bertahan setelah ia tahu rahasiaku?"

"Aku takut, aku takut, tapi kurasa mau tak mau aku harus merahasiakannya"

Elsa memandang keluar jendela dari balik jendela kamarnya, menempel jemarinya yang tertutupi sarung tangan hijau pada kaca jendela. Ia menghela nafas panjang dan duduk di kursi sambil menghadap jendela lagi. Banyak hal yang ia pikirkan seperti ia akan menjadi calon penerus kerajaan tunggal pengganti ayahnya kelak padahal ia sering berada di dalam kamar, membaca buku, maupun melukis.

Namun, bukan masalah itu saja yang membuat ia banyak berpikir. Sebelum menjadi seorang penerus kerajaan, ia wajib menikahi seorang pangeran. Karena Elsa belom menentukan pilihannya ditambah ia belom merasakan jatuh cinta, otomatis Elsa mau tidak mau ditunangin oleh seorang pangeran kerajaan seberang yang bahkan Elsa tidak tahu wajah dan namanya. Hal inilah yang membuatnya resah.

Sebagai seorang putri dan calon penerus kerajaan. Elsa mencoba belajar menjadi seorang putri yang baik dengan membaca beberapa buku. Ia melakukan banyak hal di dalam kamarnya, Elsa jarang keluar kamar dari kecil karena ia menyimpan rahasia yang tidak boleh ia beritahu tahu ke orang lain bahkan teman temannya sendiri. Padahal Elsa sangat ingin bebas dan merasakan dunia luar

Elsa Natasya, umur 21 tahun, seorang putri penerus Kerajaan Arendele, mempunyai seorang adik yang kini sedang bersekolah di luar kerajaan bernama Anna, Mempunyai satu rahasia yang hanya dia dan orang tuanya tahu. Elsa mempunyai kekuatan es.

Ada sebuah insiden dulu melibatkan Anna, adik Elsa. Membuat Elsa terpaksa mengurung diri di kamar untuk melindungi dirinya dan orang orang disekitarnya. Anna juga harus bersekolah di luar kerajaan untuk menghindari kontak langsung dari Elsa agar nyawanya tidak terancam setelah insiden sewaktu mereka kecil yang membuat Anna hampir kehilangan nyawanya. Ia juga sedih harus berpisah dengan adiknya tersayang namun karena ia harus menurut kedua orang tua plus ia tidak mau hal buruk terjadi pada adiknya akhirnya Elsa'pun mau berada di dalam kamar sampai ia menjadi penerus kerajaan dan sanggup mengendalikan kekuatannya.

Namun, sekarang ia menghapi situasi yang bahkan lebih sulit daripada menjaga jarak dari adiknya dan teman temannya yaitu ia akan dinikahkan. Ini situasi yang sulit bagi Elsa karena jangankan menikah, berinteraksi dengan laki laki saja ia belom pernah sekalipun. Ia juga sebal karena kedua orang tuanya tidak memberitahu apapun soal pernikahan tiba tiba minggu depan udah bilang ia akan dinikahkan padahal melihat pengantin pria pun belum pernah.

.

.

.

Elsa langsung berebah di atas kasurnya sambil meremas selimut birunya setelah membuat beberapa lukisan pemandangan. Suasananya dingin dan gelap tanpa penerangan di saat bulan purnama. Kondisi terkurung sendirian, tidak ada seorangpun yang akan mendengarkan kegelisahan hati dari Putri Arendele itu.

Perlahan air mata mulai menetes di pipi dan membeku di atas kasur karena kekuatan esnya. Elsa memeluk dirinya sendiri dan menangis keras dibawah selimut

"Aku sendirian, kenapa, kenapa, kenapa, aku harus mempunyai kekuatan menyebalkan ini" teriak Elsa sambil memukul mukul kasur

"Aku ingin bebas, merasakan yang teman teman rasakan, dan aku ingin bermain dengan adikku lagi" sambungnya lagi dengan masih menyisihkan air mata

Ada satu alasan mengapa Elsa masih dikurung dan tidak boleh berinteraksi dengan orang orang. Itu karena jika Elsa menyentuh orang itu tanpa menggunakan sarung tangannya maka orang itu akan membeku dan untuk mengembalikannya harus diadakan ritual yang lama. Hampir saja dulu saat kejadian bersama Anna itu, Elsa tidak sengaja menyentuh rambut Anna saat sedang bermain bersama dan membuatnya pingsan. Untung saja Anna dapat disembuhkan dengan ritual meskipun ingatan Anna harus dihapus.

.

.

.

.

Dua hari sebelum hari pernikahan, Elsa duduk di sofa hangatnya memandang jendela luar, sambil memegang dagunya memandang matahari mulai terbenam dan membayangkan bagaimana rupa calon suaminya. Sebetulnya ada rasa malu, takut, dan senang dalam hati Elsa. Ia tidak percaya akan menjadi istri seorang pangeran. Elsa hanya seorang gadis biasa yang juga ingin merasakan jatuh cinta. Namun, ia juga takut kekuatan esnya akan memisahkan dirinya dan separuh jiwanya tersebut.

"Semoga dia menerimaku apa adanya" batin Elsa dengan mata tertutup dan senyum di bibinya

Matahari sudah kembali ke tempatnya, cahaya matahari digantikan oleh kegelapan malam. Angin malam tidak lupa ikut mendinginkan suasana malam itu. Tidak terasa cokelat hangat Elsa sudah habis. Kini tinggal kebosanan di dalam kamar yang tadinya terang sekarang gelap.

"Huh, bosan" ujar Elsa yang masih memandang jendela.

Lalu tiba tiba muncul sebuah ide di kepalanya untuk menghilangkan rasa bosan di malam purnama itu.

"Ehm, Kenapa aku tidak jalan jalan keluar sebentar?" batin Elsa yang langsung mencari baju hangat dan jubah hitamnya di lemarinya agar ia tidak ketahuan oleh penjaga. Setelah mengganti pakaian tidak sarung tangannya dan semua siap termasuk bekal makanan yang ia masukkan dalam tasnya.

"Hihihihi, kenapa ya aku tidak melakukan hal ini dari dulu ya" gugam Elsa senang dalam hati

Selesai mengunci pintu kamarnya, Elsa keluar lewat salah satu jendela kamarnya dengan hati hati karena kamarnya berada di tingkat dua. Saat Elsa mau melompat ke tanah, ia menggunakan kekuatan esnya untuk mendarat. Lalu Elsa dengan kekuatan esnya lagi, melewati gerbang istana yang kebetulan tidak dijaga tentara kerajaan.

Elsa pun berlari keluar, setelah lumayan jauh dari kerajaan, hingga ia sampai di sebuah hutan, ia pun memutuskan untuk beristirahat sebentar.

Dengan nafas yang masih tersengal sengal Elsa berusaha untuk tenang agar kekuatan esnya tidak muncul lagi dan penarik perhatian para tentara kerajaan yang akan mencarinya. Tidak lupa ia membawa bekal roti, ia memakan sebagian agar bisa dimakan nanti.

Tidak jauh dari tempat ia beristirahat terdengar suara seorang pemuda sedang berbicara sendiri membuat Elsa penasaran dan mencoba mencari tempat asal suara dan tentunya tanpa terlihat olehnya

Dibalik sebuah pohon besar, Elsa melihat seorang pemuda berambut putih berpakaian seragam istana seperti pangeran, terlihat mondar mandir sambil memikirkan sesuatu. Wajahnya terlihat gugup dan cemas. Pandangannya tidak teralih dari bulan purnama diatas.

Tidak jelas apa yang diomongkan pemuda itu dari menurut Elsa, ia terlihat marah dan mengalahkan bulan diatas.

"Laki laki itu, apa yang dilakukakannya disini" heran Elsa dan matanya tidak beralih dari wajah tampan pemuda itu dan ia belom pernah melihat seorang pangeran disekitar sini.

Ia berpikir untuk mendekati pemuda yang sedang jengkel itu namun ia berhenti dan kaget setelah mendekat kalimat 'Aku benci kekuatan ini'

Elsa kembali bersembunyi di dekat pohon. Sekarang Elsa semakin bingung dengan pemuda itu dan apa yang dimaksud dengan kekuatan ini. Ia meremas jubahnya dan berusaha tenang.

"Kurasa aku harus pergi, aku tidak mau dia melihatku dan tidak sengaja membuatnya celaka dengan kekuatan es ini, meskipun sebenarnya aku penasaran dengannya" batin Elsa lalu pergi diam diam meninggalkan pemuda misterius itu.

"Suara apa itu?" kaget pemuda itu mendengar suara retakan kayu. Tidak sengaja Elsa menginjaknya dengan langkah cepat Elsa langsung berlari dan bersembunyi sampai pemuda itu tidak menyadari keberadaannya.

Lalu tidak terdengar suara langkah kaki maupun pemuda itu, Elsa berpikir bahwa pemuda itu tidak mencarinya, iapun bernafas lega. Ia kembali berdiri dan memutuskan untuk kembali ke kerajaan sebelum pagi tiba. Di perjalanan, Elsa tidak berhenti tersenyum sendiri memikirkan wajah pemuda itu dan penasaran dengan kekuatan yang ia maksud tersebut.

.

.

.

.


Halo minna semua,

Karena saya bikin fanficnya pas hari puasa pertama jadi Yuka-chan mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa yak. Tahan makan, minum, dan nafsunya ya nak, wkwkwkw.

Baiklah seperti yang dikatakan sebelumnya, Yuka memang pengen buatan cerita ship antara Elsa dan Jack yang merupakan salah satu pasangan favorit Yuka nih.

Oke bagian penjelasannya, Elsa adalah seorang putri di sebuah kerajaan kecil bernama Arendele dan ia mempunyai kekuatan es namun kekuatannya ini bisa membuat orang yang bersentuhannya menjadi beku jika Elsa menyentuhnya dengan tangan kosong dan Elsa sedih akan hal itu. Namun, ada seseorang yang dapat mengobati kesedihannya tersebut, siapakah dia?

Pasti sudah tahukan? Nah. daripada jadi spoiler disini, tunggu saja chapter selanjutnya yak

Oh ya jangan lupa klik favorite/follow author dan story yak, juga reviewnya juga ya, Arigatou minna