Figure It Out (REMAKE)

Cast:

Lee Donghae

Lee Hyuk Jae

Other...

.

.

.

Rate M

.

.

.

Warning:

OOC, BL, Typo(s), little bit TeenRomance

Terdapat adegan dewasa. Jika tidak berkenan tolong skip saja! ^_^

.

.

.

Ini FF remake dari FF KyuMin yang ngga tau kenapa pen banget jadiin FF HaeHyuk, aku dah minta izin ama kak poeri supaya bisa di remake FFnya, pengen liat respon pertama apa banyak yang suka atau ngga, yah law banyak yang suka bakalan cepet dilanjutnya, law ngga, bakalan di next tapi yah, lumayan lama, kalau tidak terlalu suka dengan alur dan perwatakannya saya minta maaf, dan juga hanya nama yang saya ganti dan kata-kata yang mungkin saya tambahkan, jika alur cerita dan lainnya tidak ada yang saya ubah. gamsaHAE ^^

.

.

HaeHyuk is Real

.

.

.

.

.

Chapter 1

Dua manusia berbeda gender itu saling melempar tatapan membunuh satu sama lain. Semua teman sekelas mereka itu memutar bola matanya malas. Karena bukan kali ini saja kedua sosok itu 'berdebat' yang pasti akan selalu di memenangkan oleh namja manis yang sedang duduk santai di bangkunya.

"Bagaimanapun kau menatapku dengan deathglaremu. Aku tetap tidak akan mati kau tahu? Jadi percuma saja" ujar namja berparas manis yang duduk di bangkunya dengan menumpangkan kaki, melipat kedua tangannya di depan dada.

"Kau jangan sombong Lee Hyuk Jae. Di atas langit ada langit lagi. Kau pikir kau satu-satunya murid terpintar disini?" ucap yeoja berambut panjang sepunggung itu.

Eunhyuk nama panggilan namja manis itu menyunggingkan senyum miringnya. Membuat siapa saja yang melihat akan menjerit karena bukannya terlihat menyeramkan melainkan terlihat sangat manis.

"Jika 'terpintar disini' berarti satu sekolah. Aku mengakui bukan aku, posisi itu milik kekasihku. jika 'terpintar disini' di kelas ini. Yang pasti aku orangnya" ujar Eunhyuk yang sangat membuat yeoja di hadapannya tambah merasa ingin menyumpal mulutnya.

"Sandara, jangan hiraukan Eunhyuk, tidak ada gunanya. Lebih baik kau menikmati waktu istirahat ini dengan damai" ujar namja imut yang bernama Lee Sungmin, yang sedang asik menikmati permen lolipopnya, mecoba untuk melerai.

Sandara Park atau lebih di kenal dengan nama Sandara terkenal sebagi pesaing paling bawah dari sosok manis yang dia tantang tadi, menggelikan jika dia menang melawan sosok manis itu. Ia melirik pada namja di samping Eunhyuk. "Aku tidak bicara dengan mu Sungmin-shi. Cih! Dasar namja jadi-jadian, aku heran, ada namja berwajah seperti wanita disini, menggelikan" ujarnya mengejek.

Sungmin namja berwajah imut itu menghentikan aksi memakan lolipopnya dan menatap lekat pada Sandara. "Apa kau bilang? Namja jadi-jadian?" desis Sungmin tajam.

Brak!

Sungmin berdiri dengan penuh semangat hingga kursi yang ia duduki terjatuh. Namja imut itu hendak melangkah untuk bisa lebih dekat dengan Sandara tapi sebuah tangan menggengamnya.

"Hyung. Sudah lah. Aku lapar, lebih baik kita kekantin saja" ujar Ryeowook namja mungil di belakang Sungmin.

Eunhyuk membalikkan badannya melihat pada sahabatnya. "Sstt.. Wookie-yah ini seru biarkan saja" bisik Eunhyuk.

"Hyung aku lapar" rengek Ryeowook.

"Wookie lepaskan tanganku. Agar aku menyelesaikan urusanku dengan nona pendek ini. Jadi kita lebih cepat kekantin" Sungmin melirik Ryeowook. Namja itu dengan terpaksa melepas genggamannya sambil mengembungkan pipinya.

"Apa? Aku tidak punya urusan denganmu" ujar Sandara karena Sungmin menatapnya bengis dari tadi.

"Sejak kau bilang 'namja jadi-jadian' padaku. Cih, setidaknya wajahku jauh lebih 'alami' dibanding kau" tunjuknya bengis. Ayolah, tidak ada yang meragukan sempurnanya ketiga paras namja manis itu.

Semua teman-teman sekelas yang mendengar ucapan Sungmin membekap mulutnya menahan tawa. Termasuk Eunhyuk dan Ryeowook.

"Tsk, wajah hasil plastic ditambah polesan bedak tebal, apa tidak mengganggumu? Ah, atau memang itu harus ada dikehidupanmu setelah makanan?" ujar Sungmin dengan tampang innocentnya.

"Yak!" bentak yeoja lainnya, yang tidak lain sahabat dari Sandara, Yoona.

"Wae? Ingin membantah? Kita pernah satu sekolah waktu smp, dan aku bahkan memiliki fotomu sebelum kau seperti sekarang" titah Sungmin, dan langsung disoraki oleh seluruh teman sekelasnya, tidak diragukan lagi, para wanita itu cantik, namun sayang kecantikannya tidak alami dan hasil rakitan tangan dokter bedah, jadi tidak salah bukan jika mengungkapkan kebenaran?

Dengan wajah memerah, Sandara dan Yoona sudah tidak bisa berkata-kata lagi, mereka bungkam memang benar mereka pernah satu sekolah dengan ketiga namja manis ini, namun mereka tidak tau kedepanya jika ketiga namja manis ini, akan sepopuler sekarang.

"Tsk! Kalian namja yang menyebalkan, Kajja" kata Sohyun salah satu sahabat Sandara dan Yoona yang sejak tadi diam.

"Seperti kalian tidak saja" timpal Ryeowook. Tiga yeoja itu mendelik tidak suka kemudian melangkah pergi keluar kelas.

"Sungmin-ah. Kata-katamu kali ini mantap sekali" puji seorang namja.

Sungmin tersenyum. "Terima kasih pujiannya ketua kelas"

Eunhyuk bangun merapikan seragamnya yang terlihat kusut. "Kajja kita kekantin" ujarnya.

"Yeyyy" seru Ryeowook kemudian menggandeng lengan Sungmin dan Eunhyuk. Ke tiga sahabat itu melenggang pergi menuju kantin.

"Annyeong Hyukkie Sunbae"

"Annyeng Wookie Sunbae"

"Annyeong Min Sunbae"

Tak pelak seluruh siswa siswi yang berpapasan dengan tiga sahabat itu selalu menyapa. Entah Senior, Junior atau para staff guru.

Eunhyuk, Ryeowook dan Sungmin. Tiga serangkai itu memang primadona sekolah. Eunhyuk namja manis yang memiliki tubuh lentur ketua ektrakulikuler dancing dan juara satu lomba dance tingkat nasional berturut-turut dia primadona utamanya. Sungmin yang ahli bela diri, dan wajah yang imut membuat para namja maupun yeoja bertekuk lutut padanya. Dan, Ryeowook namja mungil yang memiliki suara yang cempreng tapi jika sudah bernyanyi, siapapun akan meleleh mendengarnya. Siapa yang tidak kenal mereka. jangan lupakan jika ketiga namja manis itu juga memiliki otak yang encer.

Sudah rahasia umum jika tiga serangkai itu memiliki rival tiga sebangkai Sandara, Yoona dan Sohyun. Mereka selalu bersaing satu sama lain. Walau beberapa kali sering berakhir dengan 'pertikaian' seperti tadi. Tidak mengurangi jumlah penggemar Eunhyuk, Ryeowook dan Sungmin. Seluruh penghuni sekolah segan pada tiga primadona itu karena Eunhyuk, Ryeowook dan Sungmin yeoja yang memiliki sopan santun. Tidak membanding-bandingkan orang. Siapa yang tidak suka dengan orang seperti mereka bertiga?

=Figure It Out (REMAKE)=

Meja di pojok ruangan itu kini sudah penuh diduduki 5 remaja. Eunhyuk, Ryeowook dan Sungmin,Kyuhyun dan Yesung. Kyuhyun yang nota benenya kekasih dari namja imut yang jago beladiri itu dengan mesranya menyuapi kekasihnya tanpa malu, tidak jauh berbeda dengan Yesung yang kekasih kecilnya itu bergelayut manja di bahunya. Hubungan mereka memang tidak dipermasalahkan toh juga jaman sekarang hubungan seperti itu diperbolehkan, jika cinta sudah bermain bahkan perangpun bisa damai.

"Eunhyuk-ah, Kapan Donghae pulang?" tanya Kyuhyun.

Eunhyuk mengendikan bahunya. "Tidak tahu tanya sendiri pada orangnya" jawab Eunhyuk jutek.

"Bukankah kau kekasihnya masa tidak tahu" ejek Yesung.

"Karena sahabat kalian itu tidak membalas pesan atau menelponku" ujar Eunhyuk kesal. Sembari memajukan bibir sexynya yang merah merekah itu.

Sudah tiga hari Donghae tidak menghubunginya. Sekedar membalas pesan pun tidak ada. Donghae kekasihnya sedang mengikuti Olimpiade Fisika tingkat internasional yang di adakan di negara matahari terbit itu. Mengingat itu Eunhyuk jadi kesal sendiri. Tidak tahu apa jika ia sangat merindukan kekasih tampannya itu.

"Jangan-jangan dia sedang sibuk dengan gadis-gadis Jepang di sana? Bukankah mereka itu sexy sexy" Kyuhyun berbinar mengatakannya.

"Aku juga tidak kalah sexy Oppa" bangga Ryeowook. Yesung tersenyum kemudian mengelus pucuk kepala Ryeowook.

Sungmin memandang magnae di antara mereka dengan mengulum senyum. "Yah! Sexy dari mana? Dada rata pantat tepos" ejek Sungmin.

"Ish.. kau juga pantat tepos Eonni" balas Ryeowook.

"Mwo.. pantatku berisi kok. Benarkan chagi" ujar Sungmin pada Kyuhyun. "Eoh? Ne.. ne bukankah aku yang membuatnya berisi" kata Kyuhyun tersenyum lebar. Sungmin hanya tersenyum sambil menundukan kepalanya malu.

"Yah! Kenapa kau bicara seperti itu?" cicit Sungmin. Kyuhyun gemas, namja itu kemudian mencubit pelan kedua pipi kekasihnya.

"Pantat sexy dan montok hanya aku yang memiliki" Eunhyuk ikut nimbrung.

Ryeowook menganguk mensetujui. "Eonni beri aku tips membuat pantak montok dan sexy seperti milikmu" katanya antusias.

"Chagi aku cinta kamu apa adanya" ujar Yesung sambil memberi kecupan singkat di pipi kiri Ryeowook membuat namja mungil itu bersemu merah.

"Kalian membuatku iri.." lirih dan YeWook menatap Eunhyuk prihatin. "Ah! Lee Donghae cepat pulang" teriaknya yang membuat seisi kantin memandanganya.

Tidak tahukan Lee Hyuk Jae. Dengan meneriakkan Lee Donghae banyak hati namja ataupun yeoja yang patah sebelum mengatakan cintanya padamu. Ckck! Layu sebelum berkembang eoh.

.

.

Seorang manja manis tengah berjalan menuju gerbang sekolah. Itu Eunhyuk, menunduk kan kepalanya sambil berjalan sambil menendang kerikil yang menghalangi jalannya. Issh! Ia merutuki Yesung dan Kyuhyun yang membawa Sungmin dan Ryeowook pergi setelah bel pulang sekolah untuk berkencan.

Besok weekend. Tak ada kabar dari sang kekasih. Otomatis ia akan tetap berada di rumah. Malas jika jalan-jalan atau liburan kalau tidak dengan Donghae atau dengan sahabat-sahabatnya.

Dug!

Eunhyuk meringis sembari mengelus dahinya yang menumbruk suatu benda yang keras. 'Pasti benjol' batin Eunhyuk. Namja manis itu mendongak ingin melihat benda apa yang mengenai jidatnya yang seksi.

Mata beningnya membulat di ikuti senyum gusi yang tidak kalah manis setelahnya. Rambut coklat itu, mata teduh itu, hidung mancung itu, bibir sexy itu, wajah tampan itu.

"HAE!" pekik Eunhyuk langsung menubruk tubuh tegap kekasihnya itu.

Lee Donghae namja yang di panggil Hae itu membalas pelukan Eunhyuk kekasihnya. Ia ikut tertawa melihat sifat kekanak-kanakkan namja yang sudah dua tahun ini selalu mengisi hati dan pikirannya. Namja yang sanggup membuatnya gila.

"Kau merindukanku?"tanya Donghae.

"Tentu" jawab Eunhyuk. "Kapan kau pulang?" dan masih menenggelamkan kepalanya didada bidang sang kekasih.

"Baru saja"

Donghae tersenyum lembut. Ia mengulurkan tanganya untuk menyentuh dahi kekasihnya yang tampak memerah. "Akh.. pelan sakit..." rengek Eunhyuk.

"Eum.. Manja" Donghae mengacak rambut Eunhyuk.

Eunhyuk menggerutu sebentar sambil merapikan rambutanya. "Apa merah?"

Donghae menganguk. "Aish benda apa yang bertabrakan dengan dahi sexyku" omel Eunhyuk.

"INI.." teriak Donghae sambil menunjukan sesuatu berwarna emas.

Namja itu menunjukan sebuah tropi yang panjangnya 50 cm. Ia pun memperlihatkan sebuah kalung dengan lempengan emas yang melingkar di begitu merindukan kekasihnya, Eunhyuk jadi tidak memperhatikan jika Donghae memakai kalung dengan bandul lempengan emas.

"Hae-ah kau menang?" seru Eunhyuk. Senyum bangga memperlihatkan deretan gigi putih yang rapih Donghae tunjukan pada Eunhyuk.

Untuk kedua kalinya namja manis itu memeluk Donghae. "Selamat Hae-ku sayang"

Cup!

Eunhyuk mengecup pipi Donghae membuat rona merah terlukis di wajah tampan namja tegap itu. Ia masih belum membiasakan diri, padahal bukan kali pertamanya Eunhyuk mencium pipinya bahkan lebih. Karena Donghae sendirilah yang sering mencium Eunhyuk terlebih dahulu.

"Ige.." Donghae menepuk-nepuk bibirnya menyuruh Eunhyuk untuk mencium bibirnya juga. kini Eunhyuk yang sekarang merona.

Pletak!

"Ini masih di lingkungan sekolah. Tsk! Dasar anak muda zaman sekarang. Palli Kepala sekolah sudah menunggu kita" ujar Yunho Ssaem. Guru pembimbing fisika.

Donghae menggerutu sembari mengusap kepala bagian belakangnya yang di tempeleng oleh Yunho Ssaem. Namja itu menggengam tangan kekasihnya.

"Aku akan menghadap Kepala Sekolah dulu. Setelah itu kita pulang" ujar Donghae kemudian menarik Eunhyuk untuk mengikuti langkahnya. Menyusul Yunho Ssaem yang sudah terlebih dulu berjalan.

=Figure It Out (REMAKE)=

Eunhyuk memastikan sekali lagi penampilannya di dapan cermin. Hanya kemeja putih dan celana berwarna hitam, entahlah dia mau pergi kencan atau melamar kerja? Tsk, lupakan yang penting dia kencan dengan kekasihnya hari ini, tidak ada tambahan make up yang menonjol dan sedikit tambahan pelembab bibir rasa stroberi membuat penampilannya semakin, manis.

Eunhyuk mangambil tas putih yang telah ia siapkan kemudian melangkah keluar kamar. Menyapa ibu dan ayahnya yang berada di ruang tengah.

"Appa, Umma aku berangkat ne" pamit Eunhyuk.

"Sebentar" tahan Kangin, Ayah Eunhyuk. "Yeobo lihat penampilan putrimu itu" ujarnya pada Istrinya Leeteuk.

"Apa yang salah memang-OMO!" Leeteuk tidak melanjutkan ucapanya, malah berteriak melihat dua kancing kemeja yang Eunhyuk kenakan tidak terpasang dengan benar, atau mungkin sengaja?

"Yah! Kau ingin membuat Donghae menerkam mu. Dua kancing mu belum terpasang Hyukkie-ah"

Eunhyuk memutar bola matanya malas. "Umma ini namanya style anak muda sekarang"

"Tapi tetap yang sopan. Palli kancingkan dengan benar" serobot Kangin. Dengan mengerucutkan bibirnya, Eunhyuk mengancingkan satu kancing kemejanya.

"Sudah. Aku pergi" dengan menghentak-hentakan kakinya. Namja manis itu keluar rumah.

"Aigoo. Aku takut mereka melakukan hal yang tidak seharusnya dilakukan" ujar Leeteuk lirih.

Kangin merangkul bahu istrinya itu, membimbing kepala Leeteuk untuk bersandar di bahunya. "Doakan saja. Semoga mereka tidak melakukan yang dapat merugikan diri mereka sendiri"

Mereka khawatir tentu, karena anaknya yang manis itu adalah salah satu golongan namja 'spesial' dan itu yang membuat mereka mengkhawatirkan semuanya. Eunhyuk bahkan sudah menceritakan kepada Donghae jika dia memiliki 'sesuatu' seperti wanita, dan yah, begitulah Donghae namja dengan sejuta pesona terima-terima saja, toh itu juga menjadi jack pot ganda untuknya, tetap bisa mencintai namja manisnya dan mendapatkan anak pula dari namja manisnya kelak.

.

.

Setelah perjalanan yang cukup melelahkan Donghae ternyata membawa Eunhyuk kepantai. Kekasihnya itu berlarian kesana kemari dengan bertelanjang kaki. Menikmati lembutnya pasir putih yang terhampar di pinggir laut. Menggulung naik seperempat celananya menampakkan kaki seputih salju miliknya.

"Ah menyenangkan sekali. Pasti tambah menyenangkan jika awan tidak mendung" sesal Eunhyuk. Padahal ia ingin sekali menikmati matahari terbenam.

"Walau begitu kau menikmatinya juga bukan"

Eunhyuk menoleh kebelakang. Namja tampan menggunakan kemeja berwarna biru langit. Namja itu tersenyum. "Kau benar"

Splash!

"Yah!"

"Hahaha..."

Dengan jailnya Eunhyuk mencipratkan air pada Donghae. Ia tertawa, Donghae yang ingin membalas perbuatan kekasihnya itu kemudian berusaha mencipratkan air juga. Eunhyuk menghindar. Donghae tidak terima. Jadilah sepasang kekasih itu kejar-kejaran. Dengan tawa yang mengiringi langkah mereka.

Tes!

Tes!

Tes!

Donghae mengandahkan kepalanya ketika tetes-tetes air membasahi kulitnya. "Hujan" gumamnya.

Ia menggengam tangan Eunhyuk kemudian membawa kekasihnya itu berlari menuju mobilnya yang terparkir cukup jauh. Hingga baju yang mereka kenakan basah semua.

Blam!

"Hae kau punya handuk?" tanya Eunhyuk ketika mereka sudah berada di mobil.

"Di bagasi belakang. Mau ku ambilkan?" tawar Donghae.

Eunhyuk menggeleng. "Tidak usah"

Suasana dalam mobil itu entah mengapa menjadi cangung. Eunhyuk yang membuat aktivitas sendiri dengan mengelap kedua tangannya yang basah. Donghae mengumpat dirinya sendiri karena matanya tidak bisa berkompromi. Ia selalu melirik Eunhyuk. Hell! Baju yang kekasihnya kenakan basah. Dan demi Tuhan! Donghae bisa dengan jelas melihat bentuk dada Eunhyuk dari sini, nipple kecilnya mencuat dan berwarna merah muda, sungguh Donghae, kau dalam masa uji coba kesabaran.

"Hae kau kenapa?"

Donghae yang ketahuan mencuri pandang tersentak kaget. Ia berdehem kemudian memalingkan wajahnya ke kaca mobil.

"Gwenchana. Aish! Hujannya deras sekali" ujarnya pura-pura menyalahkan keadaan, bukankah kau juga senang gara-gara hujan kau bisa melihat nipple kecil Eunhyuk, eum Lee Donghae?

"Jadi kita terjebak disini?"

Donghae menoleh mengulurkan tangannya membelai rambut Eunhyuk dan tersenyum lembut kearahnya. "Kenapa? Kau tidak mau terkurung denganku?"

"Eum. Aku terjebak hujan lebat di dalam mobil tanpa makanan" Eunhyuk mengerucutkan bibirnya. Yang membuat Donghae sulit menelan ludahnya sendiri.

Entah bisikan dari mana. Perlahan Donghae mendekatkan wajahnya pada Eunhyuk. Sedangkan namja itu yang tahu maksud kekasihnya hanya diam. Ia juga tidak bisa bohong jika dirinya merindukan bibir itu. Donghae sudah tidak bisa lagi menahan semuanya.

Perlahan. Perlahan dan…

CHUP!

Kedua bibir itu menyatu. Tidak puas hanya sekedar menempel. Donghae memerintahkan tangannya untuk menyentuh tengkuk Eunhyuk. Menekan kepala kekasihnya. Bibirnya sudah bergerak. Mengulum bibir bawah Eunhyuk. Memagut dengan ganas. Eunhyuk pun tidak mau kalah. Namja itu ikut menggerakan bibirnya.

Kepala yang bergerak kekiri kekanan. Memperdalam ciuman panas mereka. Donghae sudah berani menggigit bibir bawah Eunhyuk. Membuat namja manis itu berteriak tapi terendam karena Donghae memasukan lidahnya saling membelit. Eunhyuk berusaha menyeimbangi lidah nakal kekasihnya. Sekali saja ia ingin menang jika sedang beradu lidah. Karena selama ini Donghae yang selalu menjadi juara.

"Eunghh.. Hae..." erang Eunhyuk ketika tangan kekasihnya bertengger di dadanya. Meremas dengan lembut dan mencubit pelan nipple yang dari tadi menggodanya itu.

"Eumm.. Ahh...mmhh..."

Donghae menurunkan ciumannya keleher Eunhyuk. Mengecup dan menjilat kulit putih mulus Eunhyuk. Tangan terampilnya sedang berusaha membuka kancing baju Eunhyuk. hingga ia bisa melihat berapa putih dan mulusnya kekasihnya itu, dan jangan lupa benda kecil menonjol itu yang dari tadi mengganggu Donghae.

"Eunghh.. ahh.. Haeehh...ahh" Eunhyuk suah tidak bisa lagi menahan desahannya saat Donghae dengan nakalnya memainkan nipple pink miliknya dengan ibu jari serta telunjuknya.

Jemari Donghae menari ke punggung Eunhyuk hingga membelainya lembut sehingga membuat namja manis yang ada dihadapannya ini mengeluh pelan. Donghae menghentikan cumbuannya di leher Eunhyuk. menyatukan dahinya dan dahi Eunhyuk saling memejamkan mata berusaha meredamkan detak jantung keduanya yang berpacu cepat.

Donghae membuka matanya memandang lurus pada mata bulat kekasihnya. Ia bisa melihat dirinya sendiri di kedua mata Eunhyuk.

"Hyuk..." lirih Donghae.

Gairahnya sudah memuncak. Akal sehat sudah tak ada dalam otaknya. Hingga ia berani meminta izin pada Eunhyuk untuk melakukan lebih. Eunhyuk diam mencoba menstabilkan deru nafasnya. Namja manis itu menatap wajah kekasihnya yang berkeringat padahal keadaan di luar sedang hujan. Tapi kenapa disini panas sekali batin Eunhyuk.

Eunhyuk memejamkan matanya ketika tangan Donghae yang berada di punggungnya mengusap lembut naik turun. Ia juga tidak bisa berpikir. Kenikmatan hanya itu. Hingga ia mantap menganggukkan kepalanya.

Donghae tersenyum kemudian langsung mempertemukan bibirnya kembali. Ia mulai membuka sisa kancing baju Eunhyuk lalu melepas kemeja Eunhyuk hingga namja itu bertelanjang dada. Eunhyuk tidak mau kalah ia membantu Donghae untuk membuka kemejanya juga. Sesekali Eunhyuk mengecup leher dan dada Donghae membuat libido kekasihnya itu tambah memuncak.

Donghae menurunkan kursi mobil yang Eunhyuk duduki. Mengangkat tubuh mungil kekasihnya ke kursi belakang. Dengan terburu-buru, Donghae membuka celana yang Eunhyuk pakai beserta celana dalamnya juga.

Donghae memegang tengkuk Eunhyuk membuat kekasihnya itu melenguh karena ciumannya. Jemari Eunhyuk membuka ikat pinggang dan celana panjang yang Donghae gunakan. Hingga keduanya sudah dalam keadaaan neked sekarang.

"Ahh.. ahh...eummhh ahh.." Eunhyuk meremas rambut kecoklatan Donghae ketika namja itu mengulum dan menyedot nipplenya. Memainkan sebelah nipple dengan tangannya yang hangat dan satu tangannya mengusap perut datar Eunhyuk. Turun lebih kebawah dan jemarinya langsung memainkan daerah sensitif Eunhyuk.

Meremas daerah itu sebentar. Dan mulai menggerakkan jemarinya naik turun dijunior kekasihnya, membuat tubuh sang kekasih makin menggelinjang keenakan, gerakan tangannya juga semakin lama semakin cepat dan kadang pula meremasnya, yang membuat Eunhyuk semakin tidak berdaya.

Donghae mengangkat pinggul Eunhyuk. Mempertemukan junior kecil Eunhyuk dengan wajahnya. Tanpa buang waktu Donghae langsung memasukkan junior kekasihnya itu kedalam mulut hangatnya. Dikulumnya dengan nikmat, rasa dari junior kekasihnya sungguh manis ditambah percum yang keluar sedikit membuatnya bertambah semangat untuk mengisap lebih junior kekasihnya ini.

"Ahh.. ahh.. Haehhh.. ahhh"

Eunhyuk mendesah hebat ketika Donghae mengulurkan lidahnya. Menjilat naik turun dijuniornya. Menggigit kecil ujungnya dan membuat namja manis itu semakin mengerang.

"Eunghh Haehhh..." Eunhyuk menjambak rambut Donghae melampiaskan kenikmatan yang ia rasakan karena ulah lidah nakalnya.

"Akkhh.. ahhh.. Haeehhh... ahhh ahhh..."

Eunhyuk semakin keras mendesah saat Donghae dengan nakalnya memasukkan satu jemarinya kedalam hole sempitnya yang belum pertah terjajah itu, dengan posisi yang masih mengisap kuat junior kekasihnya, memaju mundurkan jemarinya yang diremas kuat itu, padahal baru satu jari yang masuk, bagaimana jika sudah miliknya yang besar itu?

"Haehh.. akuu mauuhh..."

Gelombang orgasme yang menyapanya mulai semakin mendesak Eunhyuk yang dari tadi belum berhenti mendesah kini menggigit bibir tebalnya berusaha meladeni rasa yang mendesak itu, namun Donghae seakan mengerti, ditambahnya lagi jarinya kedalam hole sempit kekasihnya membuat Eunhyuk sudah diambang batas kenikmatan.

"Donghaeehh…. AAHH.."

Langsung saja Donghae menelan semua cairan manis yang kekasihnya berikan untuknya, ditariknya pelan kedua jari miliknya dan membuat Eunhyuk kembali mengeluh masih menjilati junior Eunhyuk dan terus meminum dengan rakus cairan milik kekasih manisnya itu yang masih keluar walau sudah sedikit. Eunhyuk terengah-engah. Ia benar-benar lemas. Itu klimaks pertamanya yang luar menyatukan bibirnya dengan Eunhyuk. memagut dengan kasar. tangannya mengocok juniornya yang sudah hard. Menggesek-gesekan dengan hole hangat Eunhyuk.

"Apakah kau yakin?" tanya Donghae ketika ia melepas pagutannya.

"Eum.. Aku milikmu" bisik Eunhyuk.

Donghae mencium bibir Eunhyuk. lalu turun ke leher memberi sebuah kissmark yang tidak akan hilang dalam beberapa hari.

"Tarik rambutku, cakar aku, atau gigit aku. Ini akan sedikit sakit. Karena ini yang pertama untuk kita" Eunhyuk menganguk. Asal tahu saja holenya sudah berkedut minta di isi.

"Eunghh..." Donghae meringis ketika Eunhyuk menggigit bahu sedangkan jemari Eunhyuk mencakar punggungnya.

Dengan susah payah Donghae memasukkan juniornya. Sulit! Hole Eunhyuk mencengram juniornya hingga sulit masuk. Tidak mau menunda lagi. Donghae memasukkannya dengan sekali hentakan membuat cairan merah pekat itu mengalir dari liang surga itu.

"AKKHH" pekik Eunhyuk dan Donghae bersamaan.

Eunhyuk merasa sakit luar biasa. Tubuhnya serasa terbelah juga merasa linu pada kejantanannya karena remasan liang Eunhyuk. mereka terengah padahal mereka belum bergerak.

Eunhyuk menyatukan bibirnya. Mengulum bibir Donghae. Meminta akses pada kekasihnya itu untuk mengizinkan lidahnya untuk masuk gua hangat milik Donghae. Donghae mengerti ia membuka mulutnya dan menyambut lidah Eunhyuk yang membelit lidahnya.

"Eunghh.. Akhh..." Eunhyuk melepas cumbuannya kaget karena Donghae memaju mundurkan juniornya.

"Ahh.. pelann Hae.. sakiitt..." cicit Eunhyuk.

"Hmm... ahhh.. sempitt Hyukkiehh...ahhh" desah Donghae.

Perlahan, lalu makin cepat, semakin cepat, dan bertambah cepat. Donghae membobol dengan semangat liang kenikmatan Eunhyuk.

"Ahhh... ahhh... yahhh.. oohhh.. ahhh ...Haehhh.."

"Sstt... eungg..hhh... Hyukkhh.. ahhh... shitt..."

Dari luar bisa terlihat bahwa mobil Audy hitam itu bergoyang karena pergerakan liar dua anak muda yang saling mencari kenikmatan.

Eunhyuk mengeratkan rangkulannya pada leher Donghae ketika namja itu menghentak-hentakkan junior besarnya.

"Ahhh.. ahhh.. Ahhh.. Haehhh.. akuuuhh.. akhhh terusss Haehh.." rancau Eunhyuk.

"Mmhhhff.. ahhhh.. mhhhfff" Donghae mendesah di tengah aktifitasnya mencium wajah Eunhyuk.

Donghae menundukan kepalanya. Menjilat, menggigit dan menyedot kulit putih Eunhyuk. mulai dari leher, bahu dan dada Eunhyuk. ia terus membuat bercak merah keunguan disana. Kedua tanggannya menekan nipple Eunhyuk. menjepit dan menggesekkan nipple Eunhyuk dengan jemarinya.

Tak hanya Donghae. Eunhyuk pun sesekali membuat tanda kepemilikannya di leher dan bahu Donghae.

Baik Donghae maupun Eunhyuk. mereka merasakan jika ada sesuatu dalam titik kenikmatan mereka serasa ingin keluar. Tanpa di minta Donghae semakin mempercepat genjotannya.

"Ahhh.. ahhh.. owhh.. ahhhh ahhah ahhh... ahhh... fasterrr Haehh..."

"Denganhhnn senanggghhh hatiii.. ahhhh..."

.

.

.

"Ahh.. ohh.. ahh.. ahhh..ahh.."

"Ahhh... Hyukhh.. eunghh.. ahhh..."

"AAAHHHHH..." desah panjang mereka berdua mengakhiri penyatuan tubuh mereka. Eunhyuk merasa hangat dan penuh di dalam dirinya karena sperma Donghae.

Deru nafas dua anak muda itu saling bersahutan. Meraup rakus oksigen seakan tak akan ada lagi oksigen yang tersisa. Donghae mengecup wajah Eunhyuk bertubi-tubi Eunhyuk tersenyum mendapat perlakuan Donghae. mereka berpelukan merasakan sisa-sisa kenikmatan yang luar biasa.

Donghae membelai wajah kekasihnya. "Saranghae.." ungkapnya.

Eunhyuk tersenyum. "Nado saranghae.."

Kemudian mereka kembali berciuman. Penuh kelembuatan dan terkesan manis.

=Figure It Out (REMAKE)=

Sepanjang koridor yang biasanya ramai sekarang terlihat sangat lenggang. Tak ada seorang murid pun yang berkeliaran. Mereka semua tengah fokus mengerjakan soal. Ya! Ujian akhir sudah tiba.

Eunhyuk menguatkan dirinya untuk terus bertahan mengerjakan soal yang sedikit lagi terisi semua. Perutnya serasa di aduk dan ia merasa ingin muntah. Pandangannya sudah berkunang-kunang.

"Ssaem.." Eunhyuk mengankat tangannya. Membuat semua murid melihat padanya. "Sudah selesai. Boleh sekarang saya keluar?" tanya Eunhyuk.

"Silahkan" ujar Ssaem itu.

Sungmin dan Ryeowook melihat jika wajah Eunhyuk pucat. Dua namja manis itu pun langsung menyelesaikan ujian yang memang beberapa soal lagi yang harus di isi. Eunhyuk sudah keluar. Berlari terburu-buru ke toilet.

"Hoekk... huk.. hoekk..hahah!"

Eunhyuk menumpahkan semua isi perutnya. Ia berpegang pada pinggiran westafel. Membersihkan mulutnya dengan air. Perlahan tubuhnya merosot karena lemas. Ia meronggoh saku celananya kerena merasa ponselnya bergetar.

Dan benar saja Sungmin menelpon. Ia pun langsung menerima panggilan tersebut.

"Kau dimana?"

"Toilet"

"Arrasso. Aku dan Wookie akan kesana"

Plip

Eunhyuk memejamkan matanya sambil menyandarkan tubuhnya di tembok. Tak berniat mencari tempat duduk yang lebih bersih. Sekelebat bayangan ketika ia dan Donghae bergumul sebulan yang lalu terlihat kembali. Sontak ia membuka matanya.

Tidak Mungkin kan?

Mereka melakukannya hanya sekali.

Eunhyuk mengelengkan kepalanya mencoba menghilangkan pikiran-pikiran yang memenuhi otaknya. Ia mendongak ketika mendengar suara pintu di buka.

"Hyukkie/Hyung" seru Sungmin dan Ryeowook bersamaan kaget lebih tepatnya melihat Eunhyuk yang duduk di lantai. Wajahnya pucat dengan bulir-bulir keringat di kening.

Dua namja itu menghampiri Eunhyuk. Memposisikan tubuhnya berjongkok hingga bisa sejajar dengan Eunhyuk.

"Waegurae? Gwenchana?" tanya Sungmin khawatir. Eunhyuk tersenyum melihat raut cemas dari kedua sahabatnya itu. Kapan lagi bisa melihat wajah jelek mereka seperti sekarang batin Eunhyuk.

Ryeowook mengambil tissu yang memang sudah tersedia di westafel dan mengelap keringat di wajah Eunhyuk dengan sayang. "Hyung, kenapa kau malah senyum begitu. Aku khawatir" ujar Ryeowook.

"Aku tidak ap-" Eunhyuk membekap mulutnya ketika perutnya menjerit ingin mengeluarkan cairan kembali. Dengan susah payah dan di bantu dengan Sungmin dan Ryeowook, Eunhyuk berdiri.

"Hoek.. hoek.. huk huk..." Ryeowook mengusap pungung Eunhyuk sedangkan Sungmin memijat pelan tengkuk Eunhyuk.

"Apa kau punya penyakit Maag? Kenapa aku tidak tahu?" tanya Sungmin. Seingatnya Eunhyuk tidak memiliki riwayat penyakit. Termasuk dengan Maag.

Eunhyuk menggeleng. "Aku juga tidak tahu. Perutku mual sekali"

"Mau ke UKS?" tanya Ryeowook.

Eunhyuk kembali menggeleng. "Kita kekantin saja. Aku ingin minum air hangat" ujarnya. Dengan memapah Eunhyuk. ketiga sahabat itu pun melangkah menuju kantin.

.

.

Donghae melangkah kakinya gusar menuju kantin ketika menerima telpon dari Sungmin yang mengatakan Eunhyuk sakit.

Ia melihat tiga namja yang berada di pojok ruangan. Ia pun langsung menghampiri ketiga namja manis tersebut.

"Hyukkie.. Gwenchana?" tanya Donghae.

"Aku tidak apa-apa" Eunhyuk tersenyum.

Donghae mengulurkan tangannya mengelus lembut pipi kekasihnya. "Wajahmu pucat" gumam Donghae.

"Gwenchana" Eunhyuk meyakinkan. "Sungmin hyung, bisa kau ambilkan tas ku di kelas. Aku rasa aku ingin pulang saja" ucap Eunhyuk memandang Sungmin.

Sungmin menganguk. "Baiklah. Tunggu sebentar" namja berwajah imut itu pun melangkah keluar kantin. "Hyung Aku ikut" Donghae tersenyum melihat Ryeowook yang mengikuti langkah Sungmin dengan gerutuan namja cute itu.

Donghae mengalihkan pandangannya dari Sungmin dan Ryeowok ketika merasa tangan dingin dan bergetar menyentuh tangannya. Namja itu menggengam tangan dingin itu lalu menatap penuh sayang pada si pemilik tangan.

"Hae.."

"Hm.." jawab Donghae. ia asyik mengelus lembut pipi milik Eunhyuk. ia ingin selai menggigit pipi itu hingga merah! Eits jangan samakan Donghae dengan orang sadis ya. Ia hanya gemas.

Tangannya berhenti mengelus pipi itu ketika melihat sebuah air yang mengalir membasahi pipi mulus itu.

"Hei kenapa menangis?" Donghae mengusap lelehan air mata yang Eunhyuk keluarkan.

"Aku takut~" cicit Eunhyuk.

Donghae mendekatkan dirinya. Ia merangkul bahu bergetar Eunhyuk. "Takut kenapa?" ujarnya pelan.

"Sebulan lalu, pantai, hujan deras. Lalu kita.." Donghae diam. Ia mengerti maksud Eunhyuk. namja itu menangkupkan wajahnya di kedua pipi Eunhyuk. membuat wajah imut itu mendongak menatapnya.

"Apa kau..." Donghae tidak melanjutkannya.

"Aku tidak tahu..." Eunhyuk menundukan wajahnya. Ia juga tidak yakin. Dan ia juga merasa perutnya selalu mual. Ia tidak tahu sungguh!

Donghae hanya diam. Pikirannya berkecamuk mendengar pernyataan Eunhyuk. Ia menatap wajah kekasihnya yang sudah basah karena air mata. Jauh dalam pikirannya sebuah rencana yang ia susun setelah mendengar pengakuan Eunhyuk.

'Ya! Seharusnya memang begitu bukan?' batin Donghae.

.

.

.

TBC

.

.

.

Huwahahah...

Ini ff remake pertama aku, sumpah dagdigdug ngetik adengan NC xD ini FF NC perdana saya, dan mungkin sebagian besar ada yang sudah pernah baca ff ini, gx tau kenapa aku pen banget ff ini di remake jadi ff haehyuk, setelah perjuangan cukup lama dan sangat lama xD akhirnya judul dan authornya aku dapat dan langsung dapat restu buat diremake, gmana? Seru kan? *abaikan -_-* tolong beri saran dan pendapat kalian tentang ff ini ^^

Makasih banyak buat eonni Poeri sebagai author asli dari ff remake absurd ini ^^

Mind to review? JANGAN JADI PEMBACA 'GELAP'