Naruto belongs to Masashi Kishimoto

SasuHina

Anggap saja saya sedang curhat disini.

Sasuke menatap kue berlapis kream penuh warna pink dan putih yang terlihat manis itu dengan datar.

Tidak ada sedikitpun niatan untuk memakannya meskipun benda itu terlihat sangat menggiurkan.

Alasannya hanya ada dua.

Pertama. Dia tidak suka manis.

Kedua. Dia tidak suka orang yang memberikan makanan manis itu.

Demi tuhan! Sasuke sangat membencinya!

"Makanlah selagi masih banyak"

"..." Dengan senang hati Sasuke melemparkan Deathglare tertajamnya kepada sang aniki.

"Fft! Hahaha!!" Itachi tertawa melihat raut wajah sasuke yang seperti itu.

BUAKH! Saking nikmatnya tertawa ia sampai tidak sadar saat Sasuke melemparkan kue itu tepat! Di wajahnya.

"Makan saja sendiri keparat!"

"Sialan kau! Kuharap kau melajang seumur hidupmu Sasukee!!"

Sasuke pergi meninggalkan Itachi yang mengumpat habis-habisan karenanya.

Menjomblo seumur hidup?

Huh, Tidak buruk juga.

Ia mengendarai mobilnya dengan cepat.

Diluar hujan deras sekali. Tapi ia tidak peduli.

Saat ini ia sangat membutuhkan udara segar.

Bersenang-senang dibar mungkin bisa mengalihkan pikirannya yang sedang sumrawut.

Setelah memarkirkan mobilnya ia memasuki tempat laknat itu dengan cepat.

Duduk ditempat yang tidak terlalu terang dan tidak terlalu bising. Dan juga nyaman.

Mencari no kawanan nya agar segera berdatangan.

Suara sambungan telepon tidak terlalu jelas saat seorang pelayan bar menawarkan segelas minuman padanya.

Dengan cepat dia menolaknya apalagi saat seorang wanita dengan sok dekatnya mengusap-usap jaketnya yang basah dan menawarkan dirinya untuk membuka jaket hitam ini.

"Dobe. Cepat kemari!"

'Astaga Teme! Kau mengganggu saja! Aku sedang malas!'

"Aku tidak ingin tahu! Suruh semuanya kemari."

'Ya ampun.. Hujan—' pip.

Sasuke mematikan sambungan telepon begitu saja dan lalu ia mengacak rambutnya kesal.

Menyenderkan punggungnya disofa. Ia membiarkan wanita disampingnya menggerayanginya sebelum ia membentaknya kasar.

"Berhenti menyentuhku jalang! Dan ambilkan aku wine!"

Wanita itu pergi menurut membiarkannya mengurut keningnya yang terasa pening.

Sialan. Dia tidak pernah merasa seperti ini sebelumnya!

Butuh waktu beberapa menit sebelum Naruto dan yang lainnya datang.

Mereka menyeringai melihat keadaan Sasuke yang terlihat kacau sekarang.

Terutama Shikamaru.

"Depresi karena merasa tidak berdaya Sasuke?" Dia selalu bisa membaca kondisi setiap orang.

Sasuke hanya mendengus menjawab pertanyaan Shikamaru yang menjelma menjadi sebuah pernyataan.

"Makanya jangan berlagak hanya karena kau memiliki segalanya!" Sasuke menatap sinis Kiba yang kali ini menimpali Shikamaru.

"Tck!" Berdecak kesal. Ia menghela napas kasar.

Ternyata bersenang-senang dengan mereka bukan ide yang bagus.

Mereka seolah tengah mengolok-olok dan mengejeknya sekarang.

Dan itu malah membuatnya semakin stress saja!

"Urusei!!"

"Oh.. Ternyata sudah ke tahap frustasi Kiba." Sekarang Naruto.

Dan kemudian dilanjutkan dengan tawa mereka semua.

Sasuke meminum Wine nya dalam sekali tegukan.

Ia sungguh marah!

Kenapa tidak ada satupun yang mengerti dirinya?!

Tidakah mereka tau jika itu semua bukanlah lelucon baginya!

Sungguh tidak lucu!

Bagaimana ia bisa menerima kue dari mantan tunangannya sendiri?!

Coba kalian bayangkan!

Dimana harga dirinya sebagai Uchiha!

Tidak bisakah wanita sialan itu pergi dari hidupnya selamanya! Menghilang bak ditelan bumi!

Sasuke sungguh tidak mengerti alur takdir tuhan!

Untuk apa dia diberi perasaan ini jika itu semua sudah tidak berguna lagi!

Dulu ia sangat membenci wanita itu.

Tapi kenapa sekarang dia sangat tidak rela?!

Permainan macam apa ini sehingga terasa begitu menyiksa dirinya lahir dan batin!

Ia tahu ini karma.

Tapi.. Tidakah tuhan keterlaluan membuat seseorang merasa menyesal sampai terasa ingin mati?!

Sampai kapan perasaan bersalah ini akan berlangsung?!

Ia sudah tidak tahan lagi!

Melihat wanita itu mendapatkan lelaki yang lebih bagus darinya saja itu sudah sangat membuat hatinya hangus terbakar!

Apalagi lebih dari itu! Kenapa wanita sialan itu juga terlihat sangat menyukai lelaki sinting itu!

Apa sebegitu mudahnya kah dirinya dilupakan?

Rasanya ia sangat ingin memusnahkan keduanya dengan tangannya sendiri!

Tuhan terasa sangat tidak adil sekarang.

Seharusnya rasa bersalah dan penyesalan sudah cukup untuk menghukumnya!

Tidak perlu dengan perasaan tidak rela, rasa sakit serta rasa benci dan cinta yang semakin menggerogoti dirinya!

Ya.

Tidak rela menerima kenyataan jika wanita itu harus menjadi milik orang lain!

Rasa sakit mengingat dahulu dia menyia-nyiakan wanita yang sangat mencintainya!

Rasa benci dengan kenyataan lelaki yang lebih keren darinya telah mengambil posisinya dulu.

Dan rasa cinta yang entah sejak kapan tumbuh mengakar dihatinya!

Ia sungguh muak karena merasa tidak berdaya sekarang!!

"Sudahlah relakan saja Sasuke.."

Shit.

"Merah dan Pink. Cocok sekali!"

Double Shit.

Dalam hati Sasuke mengiyakan.

"Jika kau datang aku tidak tahu apa yang akan terjadi nanti. Hahahah!!"

"Hahaha! Jangan biarkan itu terjadi. Aku takut dia nanti menangis saat berjabat tangan!"

Triple Shit.

"Sudah hentikan kalian." Shikamaru melerai.

Ah. Dia memang yang terbaik.

"Jika Sasuke mengamuk bisa-bisa dia lari sekarang dan mengacak-acak kue pengantin mereka! Haahaha..!!"

—Coret! Dia yang paling buruk!

Sialan. Sialan. Sialan!!

Keparat semuanya!

Sasuke mengumpat dalam hati. Ingin sekali dia menggorok tenggorokan teman-temannya itu satu persatu!

"Sudahlah Sasuke. Lebih baik kau mencari wanita yang lebih dari dia."

'Tidak ada yang lebih baik darinya..'

"Ya. Sekalian kau bisa pamerkan dia dipernikahan mereka."

Tiba-tiba Sasuke menyeringai.

"Hahah! Jangan bercanda Shika! Sasuke tidak mungkin—"

"Kau benar Shikamaru.."

"Ha?! Jangan bilang kau akan.." Kiba menatap Sasuke tidak percaya.

"Lagipula siapa yang akan kau bawa?"

Well, hanya itu masalahnya sekarang!

TOLONG DIBACA!!!

jika tidak maka saya tidak akan melanjutkan fenfik ini! :"))

Hargailah setiap note author!

Hari ini saya sedang galau sekali..

Ada pencoblosan cagub jabar. (Saya jabar eah)

Dan saya malas sekali harus keluar rumah.

G nyoblos juga g bakal masuk penjara kan?

Alasan utamanya kos saya malas harus melewati rumah mantan tunangan saya dan melihat wajahnya!

Sakit sekali rasanya mengingat dia akan segera menikah 3 hari lagi!

Kalian bayangkan saja sendiri.. Saya keluar sendirian. Melewati rumahnya. Sedangkan disana mereka sedang menjadi perbincangan.

Bagaimana jika tiba-tiba saja saya dipanggil lalu dikenalkan dengan sang calon mempelay barunya!? (T.T)

Lalu bagaimana jika dia tiba-tiba saja menyodorkan surat undangannya kepada saya!

Saya harus apa?!

Saya harus datang dengan siapaa?!

Ya allah sakit sekali!Sungguh!Saya masih sangat mencintainya..

Bisa kalian rasakan betapa saya tidak ingin bertemu siapapun saat ini!

Apalagi jika hal yang paling sensitif terdengar ditelinga saya.

"Sudah adakah yang baru?!"

Watdepak!! Apanya yang baruu?!!

Saya bahkan tidak bisa move on darinya! Tolong!

Bahkan dia tidak merasa bersalah telah mengirimkan saya sepotong kue pengantin?!

Sakit sekali ya tuhan!

Ingin sekali rasanya saya melemparkan kue itu kewajahnya saat itu juga.

Tapi untungnya bukan saya yang menerima hadiah kecil itu dari mereka.

Thanks karena dulu dia terlalu dekat dengan orang tua saya. :')

Saya diluar terlihat dingin-dingin saja kelihatannya.

Tapi adakah yang tau jika didalam saya ini sudah hancur berkeping-keping!

Tidakkah ada yang bisa melihat kantung mata saya yang menebal dan menghitam seperti Gaara!?

Ataukah tubuh saya yang mengurus seperti Nagato ini?! V:

Tidak!

Salahkan saya yang terlalu pandai menutup diri.

Jadi disini saya ingin bercurcol ria dengan kalian.

Mohon dimengerti. Saya gegana g bisa move on.. :(

Intinya. Saya bingung memutuskan siapa yang akan menjadi karakter utama wanitanya? V: