Tittle: Yunjae at Ground Forces Festival 13th twoshoot

Cast: Kim Jaejoong, Jung Yunho, yang laen numpang coz ini dunia Yunjae huahahaha

Genre: romance(maybe)

.

.

Warning: INI FF YAOI ALIAS BOY X BOY, kalo nggak suka jangan baca, cerita pasaran, alur membingungkan.

.

.

This story is mine.

All cast milik tuhan dan diri mereka sendiri. Jeje umma punya Yun appa, Yun appa punya Jeje umma kiki emotikon

.

Happy reading...

Suara lembut itu mengalun indah mengalahkan suara sorakan para penonton yang sedang memandang penuh kekaguman kearahnya. Mata namja berwajah rupawan itu terpejam erat, begitu menghayati setiap lirik dalam sebuah lagu ballad ciptaannya yang sedang ia nyanyikan.

'Prok'

'Prok'

Tepuk tangan riuh terdengar setelah ia menyelesaikan nyanyiannya. Bibir pouty mungil yang nampak mengkilap itu tersenyum penuh arti kepada para fans yang nampak mengibarkan sebuah banner bertuliskan YUNJAE IS REAL. Ah, namja rupawan itu merasakan pipinya mulai memanas. Ia menundukan kepalanya dalam sedalam-dalamnya agar pipi yang ia yakini telah terdapat semburat merah muda itu tak diketahui para fansnya.

Dan tanpa diketahuinya, sepasang mata setajam musang memandangnya dari tempat yang tak begitu jauh. Namun sang namja menawan sudah terlalu sibuk menahan diri untuk tidak salah tingkah hingga ia tak menyadari tatapan intens yang seakan ingin menelannya bulat-bulat itu.

.

.

.

Suasana di backstage suatu acara itu nampak begitu riuh. Bisik-bisik lirih terdengar disana sini. Memandang sesosok malaikat cantik yang baru saja lewat didepan mereka. Sosok cantik yang begitu berkilau diantara yang lain, begitu menawan dengan mengenakan jeans panjang berwarna skiny ketat dengan atasan kaos putih polos dengan potongan leher rendah jelas mempertontonkan dadanya yang putih mulus dan berisi. Membuat orang-orang yang kebanyakan namja itu menelan ludah dengan sedikit payah akibatnya. Nampaknya mereka harus memeriksakan kenormalan seksual mereka. Bisa-bisanya bagian bawah milik mereka beraksi hanya karena melihat dada mulus milik seorang namja. Ah si cantik itu benar-benar bisa mengacaukan orientasi seksual para namja.

Namun sayang, nampaknya sang malaikat cantik itu tak mau susah-susah menghiraukan bisik-bisik itu. Ia terus melangkahkan kakinya cepat menuju suatu tenda yang digunakan sebagai rest room. Seulas senyum indah tak pernah luntur dari bibir cherry semerah darah itu. Mata doe berpupil hitam besar itu nampak berbinar-binar bahagia lantaran sebentar lagi ia akan bertemu dengan sang suami. Eh suami? Bolehkah ia menyebutnya begitu.

'Srek'

Saat ini ia berada tepat didepan tenda rest room dengan tulisan Jung Yunho disana. Jaejoong meniti penampilannya, memastikan ia harus tampil cantik dihadapan sang kekasih.

Setelah nampak puas dengan pakaiannnya, perlahan Jaejoong mengeluarkan cermin kecil bercorak hello kitty dari saku celananya. Cermin kesayangan yang tak pernah ia tinggal meski ia sedang wamil sekalipun.

'Klik'

Lengan ramping berbalut kulit putih itu terulur menjepitkan sebuah jepitan dengan ikon gajah lucu pada rambutnya. "Ish jelek! Tidak cocok!" Jaejoong melepas jepitan rambut itu. Rambutnya yang pendek memang sama sekali tidak cocok jika menggunakan jepitan, sangat berbeda jika ia masih memiliki rambutnya yang panjang, ia pasti akan terlihat sangat cantik, ups.

Jaejoong sedikit menata rambut pendeknya, sedikit menggerutu sebal ia "Ish...kenapa rambutku pendek. Yunnie kan tidak suka kalau rambutku pendek, dasar wamil sialan!" bibir cherry itu mengerucut membuat sang empunya nampak begitu imut dan menggemaskan.

Yah, memang resiko sebagai warga negara Korea Selatan yang baik. Para pria harus melakukan wajib militer, begitu juga dengan Jaejoong, meski ia cantik, ia masih tetap pria bukan. Maka suka tidak suka, rela tidak rela, ia harus merelakan rambut cantik kesukaan kekasihnya untuk dipotong pendek.

'Sret'

Jaejoong menggeser pintu tenda itu. Melangkahkan kakinya kedalam kemudian diedarkannya doe eyes indah miliknya guna mencari-cari sosok Yunnie-nya di ruangan berukuran 2x2 meter itu.

"Kenapa kosong, dimana Yunnie?" Tanya Jaejoong pada dirinya sendiri. Ruangan yang ia yakini adalah rest room milik sang kekasih benar-benar tak berpenguni alias kosong. Oh, mungkin Yunho sedang berada di panggung, mengingat dirinya yang ditugaskan sebagai mc untuk acara ini.

Jaejoong masuk ke dalam tenda itu kemudian berjalan-jalan sediki mengitari ruangan sempit itu. Matanya terfokus pada sebuah ponsel yang nampak menyala, berkedip-kedip dengan sebuah panggilan masuk diatas meja kecil disana. Ia hendak mengambil ponsel itu sebelum...

'Grep'

Sebuah pelukan tiba-tiba membuat Jaejoong berjengkit kaget. Sepasang lengan kekar berbalut jaket berwarna biru melingkari pinggang rampingnya dengan erat. Mendekap tubuhnya seolah akan menenggelamkannya pada tubuh besar dibelakangnya. Aroma maskukin menguar dari sana. Tubuh besar yang sedang merengkuhnya posesif, menyandarkan dada bidang miliknya pada punggung milik Jaejoong.

"Aku sangat merindukanmu Boo" suara dengan nada bass rendah yang sangat Jaejoong kenali terdengar sedetik kemudian.

"Yunnie..." Jaejoong membalik tubuhnya hingga berhadapan dengan sosok yang memeluknya dari belakang. Kepalanya sedikit mendongak guna menatap sepasang mata musang yang kini menatap penuh cinta padanya.

"Yunnie kau...mmhhp...ahhmpp.. yunhhm...umhh" Jaejoong tak sanggup malanjutkan perkataannya saat sang beruang tampan dihadapannya dengan rakus menerkam bibir cherry miliknya. Mengulumnya kuat-kuat seakan itu adalah buah terlezat di dunia.

Dapat Jaejoong rasakan lidah hangat milik sang kekasih mulai memasuki mulut mungilnya, menyentuh sensual lidah miliknya, mengajak lidah itu saling membelit satu sama lain.

Jaejoong benar-benar dimabuk oleh kelihaian sang kekasih dalam mencumbu. Tak butuh waktu lama lengan ramping nan putih miliknya melingkar manis dileher kekar milik Yunho. Sedikit menekan tengkuknya agar Yunho lebih memperdalam ciuman mereka.

Yunho sendiri tak tinggal diam. Tangan kanannya merangkul posesif pinggang ramping kekasih cantiknya, merapatkan tubuh mereka hingga bagian bawah mereka bergesekan dengan tak sengaja. Menimbulkan desahan nikmat si cantik yang terdengar begitu merdu dalam pendengarannya.

Sedang tangan kirinya sendiri bergerilnya mengelus perut serta dada rata nan mulus milik si cantik yang entah sejak kapan terdapat otot-otot menonjol disana.

Beberapa menit kemudian ciuman itu masih belum berhenti.

"Ahh...Yunhhmmp..." Jaejoong menepuk-nepuk dada Yunho saat dirasa dirinya mulai membutuhkan asupan oksigen untuk bernapas.

"Haah...haah..hh..." sesaat setelah Yunho melepas tautan bibir mereka, bibir mungil yang tampak mengkilat karena saliva itu terbuka guna menghirup rakus oksigen yang sangat ia perlukan untuk mengisi paru-parunya.

"Yah beruang! Kau benar-benar mesum. Main sambar saja huh?!" Omel Jaejoong setelah dirasa pernapasannya mulai normal. Ia mulai mengomeli Yunnie bearnya yang seenaknya saja menyambar bibir seksi miliknya tanpa permisi.

"Aku hanya merindukanmu boo. Lagi pula kau suka kan beruang mesum ini?" suara Yunho mulai menggoda sang kekasih.

Muka putih Jaejoong memerah "Ya-yah! Aku tidak seperti itu. Dasar jelek!" Yah meski yang dikatakan Jaejoong sedikit, ingat hanya sedikit benar. Meski bukan jelek, namun imut? Yunho bearnya nampak sedikit berkurang ketampanannya dengan tubuh miliknya yang mulai berisi menyebabkan pipinya menjadi chubby hingga wajahnya terkesan menggemaskan juga kulit Yunho yang sekarang sedikit menghitam karena kebanyakan terpapar matahari mengingat ia sering melakukan tugas dilapangan hingga tersorot banyak sinar matahari. Hey tentu saja ia harus menerima itu dengan berat hati, mana mungkin ia protes seperti yeoja hanya karena bertugas lama dibawah terik matahari.

Kulitnya yang sekarang bukan lagi kulit cokelat eksotis kebanggaannya, terkena matahari sebentar saja kulit miliknya sudah menunjukan perubahan berarti, sangat berbeda dengan kulit milik Jaejoong yang meski berjemur sebanyak apapun tetap saja putih.

"Ayo duduk disana" ajak Yunho menarik Jaejoong menuju tempat duduk single yang berada disana, Yunho mendudukan diri disana kemudian menarik Jaejoong hingga terduduk dipangkuannya. Masih dengan perlakuan yang sama, memeluk pinggang ramping itu.

"Kau begitu manis Joongie.." bisik Yunho seduktif tepat di titik tersensitif kekasihnya.

"Apa maksudmu?" Tanya Jaejoong kebingungan.

"Saat kau melihat banner Yunjae yang dibawa para YJS..."

'Blushh'

Pipi Jaejoong merona lagi mendengar clue yang dikatakan Yunho.

"A-apa maksudmu? Aku tidak blushing!" Jaejoong mencoba menyangkal meski saat ini wajahnya merah padam. Sedikit bersyukur ia membelakangi Yunho, hingga kekasihnya itu tak bisa melihat wajah merahnya. Jika tidak, bisa-bisa dia mati kutu karena Yunho akan menggodanya tak henti. Ah kekasihnya ini memang suka sekali menggodanya.

"Jangan menyangkal Joongie, asal kau tahu saat kau menyanyi tadi aku mengawasimu dari belakang podium. Kau lupa aku mc acara ini eoh?"

Yunho berbisik seraya menjilat sensual daun telinga milik kekasihnya yang paling cantik. Tubuh Jaejoong sedikit meremang merasakan hembusan napas panas milik Yunho. Dan beberapa saat kemudian ia merasakan sentuhan itu merambah kebagian bagian lainnya.

'Ddrrttt' 'Dddrrtt'

Ponsel milik Yunho yang terletak tak jauh dari mereka berdua pun bergetar kembali. Menunjukkan adanya panggilan masuk kembali dengan ID caller yang tak diketahui.

"Yunhh...hh..ponsel..muhh..nghh" Jaejoong yang mengatahuinya segera memberitahu sang kekasih yang saat ini tengah asik mencumbu telinga, leher bahkan punggung yang entah sejak kapan pakaiannya mulai tersibak.

"Biarkan saja Joongie...emhh..." Yunho berkata cuek sembari melanjutkan kegiatannya. Dalam pikirnya ia mengutuk siapa saja yang menelpon disaat seperti ini. Saat ia kembali merasakan kulit mulus Joongienya, yang telah hampir 3 bulan tak disentuhnya karena sang malaikat cantiknya sedang menjalankan wamil. Dalam hati pun ia memuji boojaenya yang nampak lebih berotot dan maskulin meski sisi cantiknya tak tertutupi.

"Yun.." Jaejoong melepaskan tautan lengan kekar dipinggangnya dan berdiri "Angkat telfonnya, siapa tahu penting!"

"Joongie..." Yunho menatap memelas karena kegiatannya terputus.

"Angkat Yun!" Mata doe itu mendelik kearah kekasihnya mendiktekan bahwa Yunho harus menuruti perkataannya.

"Hah... Baiklah" Yunho mengambil ponselnya. Menggeser tombol berwarna hijau untuk mengangkat panggilan itu. Sementara itu Jaejoong masih memperhatikan Yunho diam.

"Hallo..."

'Ah akhirnya kau mengangkat panggilanku oppa'

"Ini siapa?"

'Oppa lupa? Ini aku Jenny!'

"Jenny?" Yunho melirik Boojaenya sebentar. Berharap Boojaenya tidak mendengar nama yang ia sebut. Bisa gawat nantinya.

"Matikan telfonnya!" Perintah mutlak dari bibir cherry pout itu terdengar kemudian. Ah nyatanya Joongie cantik sudah mendengar nama itu. Nama yang entah kenapa menjadi sensitif di telinga boojaenya pasca wanita bernama Jenny, member sebuah girlband baru yang mengantarnya saat ia akan pergi wamil.

"Matikan Yun!" Melihat Yunho yang tak kunjung mematikan ponselnya membuat Jaejoong secara anarkis merebut ponsel itu kemudian...

"YAK KAU! JANGAN SEENAKNYA MENELPON SUAMI ORANG. DASAR JALANG!" setelah meneriakkan kata-kata sedikit kasarnya, Jaejoong memutus panggilan itu.

Sedetik kemudian mata besarnya teralih pada sosok Yunho yang tengah menatapnya takut-takut "Boo..."

"Kenapa kau masih berhubungan dengan wanita itu eoh?! Kau tak tahu aku tak suka Yun! Kau tahu aku sakit hati saat melihat wanita itu mengantarmu saat wamil. Siapa dia untukmu? Sudah menjadi kekasih barumu eoh!" Jaejoong mulai mengomel dengan mata mulai berkaca-kaca, membuat Yunho kelabakan sendiri. Dan ia tahu, menaklukan Jaejoongnya kali ini sedikit sulit jika pokok permasalahannya adalah wanita yang dekat-dekat dengannya.

"Dengarkan aku Boo. Apa yang kau katakan semua tidak benar. Aku berani bersumpah jika aku sendiri tak tahu dari mana ia mendapat nomor ponselku.

Dan soal wamil itu, demi tuhan Boo, aku juga tidak tahu mengapa ia bisa berada disana dan menyebabkan spekulasi dia menjalin hubungan denganku" Yunho mulai berbicara panjang lebar.

"Aku tidak percaya! Bilang saja kau sudah bosan dengaku lalu mencari wanita lain eoh...hiks..." buliran bening mulai menuruni pipi mulus milik namja cantik itu. Disertai isakan kecil yang membuat hati Yunho teriris sakit.

Sesungguhnya Yunho kurang suka dengan sikap Jaejoong yang selalu mengambil kesimpulan dari sudut pandangnya saja. Tapi mau bagaimana lagi, itulah Jaejoongnya. Satu-satunya namja yang ia cintai.

"Boo..." tak tega melihat si cantik menabgis sesenggukan. Segera saja Yunho rengkuh tubuh itu kedalam pelukan tubuh kekarnya.

.

"Yunho oppa! Siapa yang berani-beraninya membentakku di telepon dan menyebutmu suami itu?!"

Seorang yeoja berwajah cantik dan manis dengan rambut blonde panjang sepinggang memasuki ruangan Yunho dengan langkah terburu. Sejenak yeoja dengan pakaian sexy itu tertegun melihat pemandangan dihadapannya.

Apa ini, dua orang namja tengah berpelukan intim!

Yeoja itu mengerjap-ngerjapkan matanya, takut-takut penglihatannya lah yang salah.

"Yunho oppa..."

Ups, nampaknya perjuangan namja tampan kita untuk meyakinkan sang kekasih semakin runyam. Wkwkwkk...

.

TBC...

Note: ff yunjae pertama saya yang dengan pede saya publish huahaha. Niatnya oneshoot, tapi au ah. Ff yang saya buat tepat setelah saya membaca berita bahwa yunpa ma jaema tampil dalam satu panggung. Beserta foto kebersamaan yunjae yang membuat saya senyum-senyum sendiri dan langsung membuat ff ini. Semoga menghibur^_^

Mianhe untuk ff yang lain. Kemungkinan sebulan kedepan saya nggak bakal update(kecuali kalo ada ide yang udah kebelet buat ditulis hedeh). Saya mau fokus ma ujian, saya anak madrasah chingu. Jadi ujiannya kira-kira memakan waktu 2 minggu lebih mengingat jumlah mata pelajaran saya ada 19. Bayangkan betapa pening kepala saya dengan jumlah pelajaran sebanyak itu!(mulai histeris # plakk #plak) Mianhe untuk ketidak nyamanannya...deep bow! Jangan lupa review chingudeulll!