Heart Behind The Wall

Disclaimer : I own nothing

Warning : BL, Typo(s)

"Joonmyeon-ah, maafkan aku…"

Suho tetap tersenyum seperti biasa menanggapinya.

"Tidak apa-apa Kris-ge. Berbahagialah dengannya. Dan kuharap hubungan kalian bisa berjalan lancar,"

Tanggapan yang tulus dan sangat khas keluar dari dari bibir leader EXO-K itu.

Tetapi Yifan tau, saat nama panggungnya yang digunakan berarti Joonmyeon mulai menutup diri darinya.

###

"Myeonnie,"

Suho menoleh kearah Luhan yang memanggilnya. Ternyata Luhan tidak sendiri. Minseok, Yixing dan Jongdae juga berdiri di samping Luhan. Suho tersenyum kepada empat member EXO-M itu.

"Ya, ge? Ada apa? Kalian tidak pergi keluar seperti yang lainnya?"

Hari ini member EXO memang tidak ada jadwal sehingga para member memanfaatkannya untuk bersenang-senang keluar. Suho pikir hanya tinggal dirinya sendiri di dorm setelah tadi menolak secara halus ajakan duo magnae dan Kyungsoo untuk pergi bersama, ternyata dugaannya salah.

Keempat anggota sub-grup M itu memandanginya dengan lekat sebelum saling berpandangan dan menghela nafas. Suho mengernyit heran melihatnya. Walaupun begitu, senyum tidak lepas dari bibirnya.

Minseok mendekat ke arah Suho, menggenggam tangan serayamenggiring Suho duduk bersampingan dengannya di sofa. Suho yang kebingungan hanya menurut. Tidak lama, tiga orang yang tersisa ikut duduk mengelilingi leader mereka.

"Junmyeon-ah, kau baik-baik saja?" Minseok bertanya lembut kepada Suho, tangannya masih menggenggam tangan Leader-K itu.

"Hmm? Tentu saja hyung. Memangnya ada apa?" Suho bertanya dengan heran. Tersenyum kepada hyung-nya itu untuk menguatkan poinnya.

"Hyung, kau bisa berterus terang kepada kami. Melihatmu yang terlalu tenang membuatku, kami, cemas," Jongdae berkata sambil menatap Suho, jelas sekali rasa cemas tergambar di matanya.

"Kenapa aku harus tidak tenang, Jongdae-ah? Semua baik-baik saja. Sangat baik malah melihat kita dihadiahi hari libur," Suho menjawab sambil tertawa kecil.

"Kau baru saja diputuskan oleh pacarmu dan sekarang dia sedang pergi berkencan dengan pacar barunya, apa itu yang kau maksud dengan 'semua baik-baik saja'?" Yixing terdengar marah, namun terdengar jelas rasa khawatir dan sedih dalam nada bicaranya.

Minseok memberi pandangan menegur pada Yixing yang tidak dihiraukan sama sekali karena pandangannya masih tertuju pada Suho.

Senyuman Suho terlihat menegang untuk sepersekian detik sebelum kembali seperti biasa, senyum tulus yang menenangkan. Tapi perubahan ekspresinya yang hanya sebentar itu tentu saja tidak luput dari perhatiaan keempat orang disana.

"Ya, Xing-ah. Semua baik-baik saja. Aku tidak apa-apa. Kris-ge juga sudah bahagia bersama Tao. Jadi semua baik-baik saja kan?" Senyum yang membuat Leader EXO-K ini diberi julukan guardian angel kembali menghiasi wajahnya.

"Ah, aku harus menelpon hyung-ku sebentar, aku sudah berjanji akan menelponnya hari ini. Aku pergi ke kamar sebentar, ne?" Dengan senyuman terakhir, Suho bangkit dari sofa dan berjalan menuju kamarnya.

Setelah melihat suho menghilang di balik pintu kamarnya yang tertutup, Luhan menghela nafas sedih. Sedari tadi dia hanya diam, hanya mengeluarkan suara saat memanggil Joonmyeon.

"Dia menutup dirinya dari kita," Luhan memandang ketiga orang yang duduk di dekatnya.

"Aku ingin membunuh Kris," Minseok berkata dengan datar yang diberi anggukan oleh dongsaeng-dongsaengnya.

"Aku tidak habis pikir kenapa Myeon hyung tidak membunuh Kris saat itu juga," Jongdae mendesiskan nama Kris dengan penuh amarah.

"Karena dia menyayangi Tao… dan mencintai Kris," Luhan berucap sambil berpandangan dengan Yixing, berbagi senyum getir.

###

Joonmyeon menyandarkan tubuhnya di pintu kamarnya. Perlahan tubuhnya merosot sampai akhirnya ia terduduk. Setetes airmata yang berhasil lolos langsung diusapnya dengan kasar.

'Aku tidak boleh seperti ini. Aku Suho leader EXO-K yang harus selalu tersenyum,'

Walaupun begitu, ketika pintu kamar ini sudah tertutup dan Suho tinggal sendiri, maka ia adalah Kim Joonmyeon. Suho hanya ada ketika ia sedang bekerja dan bersama member-nya, ketika ia sudah sendirian, maka ia adalah Kim Joonmyeon.

Suho belum siap menghadapi 'keadaan yang baik-baik saja' sehingga ia memutuskan untuk menjadi Kim Joonmyeon untuk sesaat. Dimana ia diperbolehkan tidak baik-baik saja. Ketika ia diperbolehkan untuk meluapkan emosinya. Saat dimana tidak ada dinding yang menutupinya.

Airmata masih terus mengalir walaupun Joonmyeon sudah mengusapnya dengan cepat hingga akhirnya ia menyerah. Ia ingin menangis sepuasnya selagi ia adalah Joonmyeon.

Joonmyeon menolehkan kepalanya kea rah tempat tidurnya dan tersenyum getir. Plushie pemberian Yifan masih duduk dengan manis di atas kasurnya. Hadiah dari orang yang dicintai dan dipercayainya. Tapi sayangnya, ternyata apa yang dirasakannya pada orang itu tidak berbalas… atau mungkin bisa dikatakan, tidak lagi.

Yifan dan Joonmyeon sudah menjalin hubungan sekitar 2 bulan sebelum mereka dinyatakan akan debut. Mereka yang sudah akrab sejak masih trainee hingga bisa menjadi sepasang kekasih itu tentu saja sangat senang ketika dinyatakan akan debut. Usaha mereka selama ini akhirnya akan membuahkan hasil.

Akan tetapi Joonmyeon diliputi perasaan cemas. Walaupun ada rasa bahagia bisa debut bersama kekasihnya, tapi ia juga khawatir jika harus satu group dengan kekasihnya itu. Joonmyeon tau betapa kerasnya dunia hiburan. Ia khawatir akan nasib hubungannya dengan Yifan, karena walaupun saat itu hubungan mereka baru sebentar, tapi Joonmyeon memang sudah lama mencintai Yifan.

Tenang saja, Joonie-ah.. kita pasti bisa melaluinya bersama.

Kata-kata Yifan saat itu kembali mengisi semangatnya.

Joonmyeon menyambut 10 member lainnya dengan ceria dan hati yang lebih ringan tanpa kecemasan. Apalagi ia sudah mengenal sebagian besar member yang akan satu group dengannya itu. Ikatan persahabatan dan persaudaraan pun dengan cepat terjalin di antara mereka. Ketika mengetahui bahwa mereka akan dipecah menjadi K dan M, juga bahwa ia dan Yifan yang menjabat sebagai leader, membuat Joonmyeon kembali cemas.

Bagaimana jika dia tidak bisa memimpin dengan baik? Ada dua member yang usianya lebih tua darinya selain Yifan, kenapa bukan mereka yang menjadi leader saat sudah jelas mereka lebih dewasa? Bagaiman bisa dirinya yang menurutnya biasa-biasa saja itu menjadi leader untuk sekumpulan orang berbakat? Bagaimana jika ada masalah antara dirinya dan Yifan sehingga membuat grup mereka menjadi cangggung dan tidak nyaman? Dan masih banyak lagi pertanyaan penuh kecemasan di benak Joonmyeon.

Dan lagi-lagi semua kecemasan itu berhasil ditepis oleh Yifan. Yifan selalu ada untuknya. Mendengarkan keluh kesahnya. Memberinya semangat. Berada di sisinya.

Yifan jugalah yang membuat Suho mau untuk menjadi Kim Joonmyeon ketika bersama membernya. Begitu tau dirinya adalah leader, Suho takut untuk menjadi Joonmyeon ketika bersama membernya. Tapi Yifan berhasil meyakinkannya bahwa Suho hanya berlaku ketika mereka ada di panggung dan semua lampu dan kamera menyorot kearah mereka, terlepas dari itu, maka Suho adalah Joonmyeon. Sama halnya seperti Kris dan Wu Yifan.

Suho merasa bersalah pada awalnya. Ia merasa sudah seharusnya sebagai leader ia menanggung semuanya, sehingga hanya kepada Kris Suho mau membagi sebagian bebannya. Tapi Yifan berhasil meyakinkan Joonmyeon. Membuat Joonmyeon semakin mencintai dan mempercayai Yifan.

Karena Wu Yifan adalah tempat dimana seorang Kim Joonmyeon bisa benar-benar menjadi Kim Joonmyeon.

Dan Wu Yifan jugalah yang pada akhirnya membuat Kim Jonmyeon menjadi Suho.

Yifan yang membuat Joonmyeon kembali membangun dinding yang sudah berhasil diruntuhkannya menjadi lebih tinggi dan kokoh. Dinding yang membatasi Joonmyeon dan Suho.

Melakukan promosi secara terpisah membuat Joonmyeon dan Yifan jarang bertemu, dan terkadang mereka hanya sempat bertemu sebagai Suho dan Kris. Walaupun Joonmyeon merasa sedih akan hal itu, tetapi ia masih sanggup menghadapinya. Tetapi tidak dengan Yifan.

Joonmyeon mulai menyadari bahwa ada yang berubah dengan Yifan. Joonmyeon dapat melihat keakraban yang berbeda antara Yifan dan Tao ketika akhirnya mereka ber-12 berkumpul kembali. Joonmyeon tau dugaannya benar ketika para member, terutama member M, memandangnya dengan sedikit iba (?) dan Tao, yang biasanya selalu menempel padanya, sedikit menghindar dan selalu menatapnya dengan pandangan bersalah.

Tapi ternyata hubungannya tidak berakhir secepat yang ia kira. Hampir 3 bulan sejak Joonmyeon mengetahui ada yang janggal pada Yifan baru akhirnya Yifan mengakui dan memutuskan hubungannya dengan Joonmyeon. Joonmyeon memang tidak pernah bertanya langsung pada Yifan karena ia takut. Dan juga sedikit berharap.

Berharap bahwa Yifan akan memilihnya. Bahwa Yifan masih mencintainya. Dan Joonmyeon sudah mulai mempercayai hal itu karena Yifan tidak kunjung menunjukkan tanda-tanda akan memutuskannya. Tapi harapan dan kepercayaannya itu hancur seketika ketika Yifan mengajaknya bicara malam itu dengan wajah yang terlihat suram.

Dan pada saat itulah, hanya dalam hitungan detik, Joonmyeon berhasil membangun dinding yang kokoh.

Dinding yang berhasil membuat Suho melepaskan Yifan dengan senyuman.

Dinding yang berhasil membuat Suho menenangkan Tao yang menangis minta maaf di pangkuannya keesokan hari setelah Yifan memutuskannya.

Dinding yang berhasil membuat Suho selalu menampakkan senyumnya kepada semua orang seminggu belakangan ini.

Dinding yang membuat Joonmyeon mulai menghapus air matanya dan mulai bangkit berdiri dari posisinya yang duduk bersandar pada pintu.

Joonmyeon perlahan mendekati hadiah pemberian Yifan sebelum bergerak menuju lemari dan menyimpannya di pojok lemari yang paling gelap.

Joonmyeon mendekati cermin dan muali merapikan wajahnya. Setelah dirasa cukup terlihat segar dan tidak ada lagi terlihat jejak air mata di wajahnya, Joonmyeon berjalan ke pintu dan memegang kenopnya. Joonmyeon menarik nafas dalam dan kemudian mengulas senyum cerianya yang khas.

Dan Suho pun membuka pintu kamarnya dan berjalan keluar.

###

Mohon maaf bukannya nyelesaikan yang udah ada tapi maah buat yang baru..

Tapi FATE tetep masih jadi prioritas kok, hehe^^

Sebenernya gak kepikiran bikin ff lain sebeum FATE selesai, tapi tiba" dapat ide ini, jadi akhirnya ditulis deh mumpung ada waktu senggang.

Dan jadilah ff dengan tokoh suho yang merupakan bias aku di EXO (secaraaa suho kan anaknya wonkyu hehehe).. Sebenernya Krisho itu pair fav aku di EXO, tapi entah kenapa malah dapat idenya yang buat mereka terpisah begini…

Sebenernya agak ragu, ini mau end sampai sini atau gak.. Jadi untuk sementara, blum ditulis 'end' di akhirnya…

Terima kasih law ada yang mau mampir baca ff ini ^^