hai….hai… author baru disini he..he..he… Ini fanfic pertamaku ! Ups, salah ! sebenarnya ini fanfic kedua Tha, tapi fanfic pertama Tha udah Tha remove karena banyak kesalahan dalam penulisan. Sekarang Tha ingin mencoba menjadi lebih baik lagi, jadi mohon maaf ya kalau fic nya jelek, karena Tha masih belajar. Ok langsung saja ya !

DON'T LIKE DON'T READ OK !

Disclaimer : Masashi Kishimoto

Pairing : SasuSaku, SasuHina, Gaasaku

Genre : Romance, Friendship

Rated : T

Warning : OOC, Gaje, Typo, AU, etc

Summary : Persahabatan Sasuke dan sakura hancur gara-gara Hinata ? Bagaiamana hancurnya Sakura disaat Sasuke lebih percaya pada Hinata ? (baca deh ! gak terlalu bisa bikin summary)

'CIT….CIT…CIT'

'CIT….CIT…CIT'

Suara merdu kicauan burung di atas pohon membuat jalan raya Konoha semakin ramai. Langit yang cerah sangat mendukung sekali untuk melakukan aktivitas diluar rumah. Semua kendaraan berjalan dengan sangat tenang, walaupun masih diawas oleh beberapa polisi anbu untuk berjaga-jaga.

Begitupun orang-orang yang berlalu-lalang diatas trotoar jalan raya Konoha. Tapi, tidak bagi seorang gadis berambu pink. Dia terlihat sangat buru-buru sekali, sehingga banyak korban yang mengaduh kesakitan setelah ditabrak olehnya.

"Gomen… gomen.."

Itulah kata yang diucapkannya ketika sudah menabrak orang. Dilihat dari pakainnya, dia akan pergi ke sekolah. Ya, dia memakai seragam sekolah elit di Konoha ini. Rok hitam pendek berempel diatas lutut, juga kemeja putih bermodel sailor yang dihiasi dasi merah, membuat sang pemakai terlihat manis dan cantik. Apalagi rambut pink panjangnya diikat dengan sehelai pita putih yang melekat dirambutnya.

Rok pendeknya terlihat sedikit terangkat keatas saat berlari terburu-buru, membuat banyak lelaki melotot kearah bawah. Hal itu juga membuat Sakura Haruno memberikan death glare yang sangat mematikan. Ya, nama gadis itu adalah Sakura Haruno, gadis yang terlihat manis dan cantik ini mempunyai kepribadian yang sedikit err… tomboy.

SAKURA POV

Tidak…tidak…tidak… aku terlambat… ck, kalau saja dia tidak menghubungiku sampai malam aku tidak akan begini. Oh ya namaku Sakura Haruno, pasti kalian sudah tahu kan nama dan margaku berasal dari mana ? hm… ya, dari marga Haruno. aku termasuk anak dari keluarga yang serba berkecukupan, err… bukannya sombong loh ! aku hanya bercerita saja hehehe.

Tou-sanku Shaki Haruno seorang pengusaha yang sangat sukses dan terkenal. Sedangkan Kaa-sanku, Yuki Haruno membantu Tou-san untuk mengurus perusahaannya.

Hm… aku merasa Hp-ku bergetar, aku segera merogoh saku seragam untuk mengambilnya. Eh apa ini ? lima pesan diterima dan… sembilan panggilan tak terjawab ?

From : Ino-pig

jidaaaaaaaatttt….. kau masih dimana ? Aku dan Hinata menunggumu sampai keriting tahu ? Jika dalam lima menit kau tidak datang, aku dan Hinata akan meninggalkanmu !

Huwaaaaa….. pasti aku akan dibunuh Ino. Aku segera berlari secepat mungkin, alih-alih mataku melihat sms yang belum terbaca. Ternyata isinya sama saja seperti yang tadi, hanya saja tidak ada kata untuk meninggalkanku diwaktu lima menit. Juga kulihat panggilan tak terjawab, hm.. ternyata Hinata, mungkin dia tak akan mambunuhku.

Tak jauh mataku mulai melihat dua orang perempuan yang berseragam sama denganku. Yang satu berambut indigo sedang berdiri dengan sabar dibawah lampu perempatan, aku yakin itu adalah Hinata. Dan satunya lagi berambut kuning yang sedang berdecak pinggang sambil melotot kearahku. Apa ? kearahku ? hah… benarkan dia akan membunuhku, aku yakin juga kalian sudah tahu dia siapa.

"SAKURA HARUNO…" geram Ino, yeah dialah Ino.

"Gomen" kataku sambil nyengir tak berdosa dan menggaruk kepalaku yang tidak gatal.

"Sudahlah, bertengkarnya nanti saja ! Sekarang kita harus cepat-cepat agar tidak terlambat kesekolah" kata Hinata

"Baiklah, karena kau terlambat sangat lama, kau harus mentraktir kami !" kata Ino sambil menunjukku

"Baiklah" gumanku sambil memutar kedua bola mataku.

Mereka berdua adalah sahabatku, Ino dan Hinata. Ino merupakan sahabatku dari sejak Tk hingga sekarang. Sedangkan Hinata, dia juga sahabat aku dan Ino dari sejak Tk. Namun ketika masuk sd, Hinata pindah keluar kota dan kembali lagi ke Konoha saat kelas tiga smp.

"Sakura kau itu bla…bla…bla.." Ino mulai berceloteh panjang lebar, membuat gendang telingaku mau pecah saja. Huh… benarkan Ino akan membunuhku ? hm… Membunuhku secara omelannya itu loh.

END OF SAKURA POV

"… Kau tahukan Sakura ? Aku dan Hinata sudah menunggu berabad-abad, kau tidak kasihan bla…bla…bla.."

"…"

"Bla… bla… bla…"

Gerbang Konoha Senior High School atau KSHS sudah mulai terlihat. Saat Ini Sakura, Ino dan Hinata bersekolah di KSHS, sekolah elit di Konoha ini. Banyak siswa-siswi yang lari terbirit-birit memasuki gerbang KSHS, dikarenakan KSHS merupakan sekolah paling disiplin juga. Jadi jika terlambat satu detik saja, jangan berharap dapat mengikuti pelajaran di hari itu.

Tak jauh dari gerbang, Sakura, Ino dan Hinata masih berjalan santai saja. Tidak seperti murid-murid lainnya yang rela berlari kecapean untuk sampai di gerbang.

Terlihat Ino berceloteh panjang lebar entah pada siapa. Karena saat itu Sakura lebih memilih mendengarkan musik di ipod-nya yang terpasang headseat di Hinata, ia hanya menikmati suasana pagi kota Konoha, dengan sekali-kali menyunggingkan senyum pada murid KSHS yang ia kenal maupun tidak.

"Bla… bla… bla… iyakan Sakura ?" tanya Ino setelah memasuki gedung KSHS yang dapat dikatakan megah itu.

"Eh apa ?" tanya Sakura balik dengan innocent. Sesaat Sakura melepas headseatnya yang terpasang di telinganya, dan memasukkannya pada saku tasnya.

"APA ? dari perjalanan kau hanya mendengarkan musik ?" tanya Ino sambil menunjuk headseat yang dimasukkan Sakura.

"Hm..ya" jawab Sakura dengan nada santainya. "Habisnya aku bosan mendengar celotehanmu itu" sambung Sakura.

"Jadi daritadi aku berbicara sendiri ? Ah tidak, pasti Hinata mendengarkanku. Iyakan Hinata ?"

"E..eh gomen Ino, aku kira tadi kau sedang asyik dengan Sakura. Makanya tadi aku tidak memperhatikanmu, apalagi mendengarnya. Gomen !" Jawab Hinata sambil menundukkan kepalanya. Sedangkan Sakura hanya cekikikan.

"Hah… sudah lupakan, ayo kita ke kelas !" kata Ino dengan menggandeng kedua lengan sahabatnya itu.

SREEKK

Pintu salah satu kelas XI digeser oleh Hinata. Ino masuk ke kelas duluan, layaknya seorang putri yang dibukakan pintu oleh asistentnya. Diikuti oleh Hinata yang dipersilahkankan oleh Sakura karena telah membukakan pintu, Sakura pun mengikuti Hinata dibelakangnya.

Terlihat suasana kelas sangat ramai, setelah hening sebentar untuk melihat orang yang membuka pintu kelas yang ternyata Sakura, Ino dan Hinata. Mereka berfikir adalah kepala sekolah yang akan masuk.

Di setiap meja, pasti saja ada anak yang sedang melakukan ritual rutinnya, yaitu mengcopy paste pekerjaan rumah. Walaupun tidak banyak yang sering melakukan ritualnya, tetapi masih selalu ada saja yang begitu. Selain itu juga, diujung kelas terlihat banyak lelaki yang sedang bertarung dalam game di laptopnya secara online. Sedangkan kebanyakan anak perempuan lebih memilih bergossip ria dan membaca buku.

Sakura hanya menggeleng-gelengkan kepalanya saja ketika melihat keadaan kelas yang begini. Sakura pun memutuskan untuk duduk di bangkunya paling depan yang terletak didepan Hinata dan Ino. Sakura hanya duduk sendiri karena ia lebih memilih meja untuk menulis secara luas.

"Sakura ?" panggil seseorang berambut merah didepan meja Sakura.

"Ya Gaara, ada apa ?"

"Err…ini untukmu !" kata Gaara sambil menyodorkan sebuah cokelat berbentuk hati.

"Wow cokelat ! benarkah ini untukku Gaara ?" Sakura memastikannya bahwa ini bukan mimpi. Karena setahunya Gaara yang terlihat dingin ini belum pernah memberikan cokelat pada perempuan, apalagi dirinya.

"Hn.. ini untukmu" kata Gaara sambil menganggukan kepalanya. Diikuti Sakura yang mengambil cokelat itu di tangan kanan Gaara.

"Arigatou Gaara, eh tapi tumben sekali kau memberikanku cokelat ?"

"Sebenarnya ini cokelat pemberian Kankurou untukku, tapi karena aku tak manyukai makanan manis jadi kuberikan saja padamu"

"Cokelat berbentuk hati ? Hm..Kankurou romantis sekali ya padamu" kata Sakura dengan senyum jahilnya. Membuat Gaara salah tingkah.

"Bu…bukan begitu Sakura, sebenarnya cokelat itu untuk diberikan pada perempuan yang disukai Kankurou. Tapi tidak jadi"

"Oh…Arigatou ya Gaara" kata Sakura yang menyunggingkan senyuman pada Gaara.

"Ya" balas Gaara. Tanpa Sakura ketahui, wajah Gaara saat itu memerah karena melihat senyuman Sakura.

KRING… KRING… KRING…

Bel tanda waktunya belajar sudah berbunyi dengan nyaring diseluruh penjuru gedung KSHS. Namun dikelas Sakura, keadaan masih saja dalam keadaan ribut. Seolah tahu saja bahwa sensei yang akan mengajar pelajaran pertama hari ini akan terlambat seperti biasa.

SREEKK

Pintu kelas terbuka, anak-anak berfikir bahwa yang membuka kelas itu adalah murid yang terlambat. Begitu pula Sakura yang sedang asyik membaca komiknya dengan santai.

"Ehem…" Orang yang berdiri didekat pintu kelas berdehem untuk mengalihkan perhatian anak-anak. Namun alangkah malangnya, deheman itu tidak membuahkan hasil.

"Ehem…" Kali ini dehemannya sedikit lebih keras agar lebih terdengar lagi oleh anak-anak. Dan alangkah malangnya lagi orang itu, tak ada satupun anak-anak yang mendengarnya lagi. Dengan masih ada sedikit kesabarannya orang itu memutuskan untuk menyapanya saja.

"Yo anak-anak…" sapanya dengan suaranya yang lumayan keras.

"Yoooo~" anak-anak malah menjawabnya dengan santai tanpa menyadari siapa yang menyapanya.

Tak lama kelas menjadi hening seperti di kuburan. Beberapa anak yang lain membelalakkan matanya dengan mulut terbuka karena baru menyadari siapa yang menyapanya tadi.

1 detik

5 detik

10 detik

'Kakashi sensei ?' batin anak-anak dikeheningan ini

"Hei kok sepi ?" Tanya Kakashi yang menjadi bahan keheningan ini.

Sesaat semua murid langsung duduk dimejanya masing-masing. Dan langsung menatap heran ke arah Kakashi, senseinya itu.

"KAKASHI SENSEI ?" teriak anak-anak serempak.

"Ya ini aku, kenapa ada yang salah ?" tanya Kakashi heran

"Waah… sensei kesambet setan apa ? Kok gak terlambat ?" tanya anak berambut hitam yang seperti mangkok dan beralis tebal, siapa lagi kalau bukan Lee.

"Hm… aku ditugaskan oleh kepala sekolah Tsunade untuk datang lebih awal" jawab Kakashi

"Ooooo…" anak-anak hanya ber-oh ria.

"Baiklah anak-anak hari ini kita kedatangan murid baru" jelas Kakashi secara langsung.

"Waah… cewek atau cowok ya ?"

"Cakep gak ya ?"

"Dia pasti cantik"

"Dia pasti ganteng"

Begitulah keributan-keributan yang dikelas saat ini. Kakashi hanya menggeleng-gelengkan kepalanya saja melihat kebiasaan anak-anak seperti ini jika ada anak baru datang. Kecuali Sakura, Ia masih asyik berkutat dengan komiknya. Seolah tak tertarik dengan pembicaraan ini.

DUK…DUK…DUK

Kakashi sengaja memukul-mekulkan penghapus papan tulis pada meja agar anak-anak menjadi lebih tenang. Dengan serempak anak-anak mematuhi maksud Kakashi.

"Hei… masuklah !" Kakashi mempersilahkankan seseorang untuk masuk ke kelas. Orang itupun menurutinya dan segera masuk kedalam kelas.

"WAAAAAAAAA…"

TBC

Masih ada Typo gak ? Jelekkan ? pasti nyesel kan udah baca Fic Tha. Silahkan saran dan kritiknya ! Tha akan menerimanya dengan hati yang sangat ikhlas *lebay*. Tapi mohon ya disini tidak terima FLAME, jika kritik dan saran boleh kok !

Oh ya murid barunya pasti kalian sudah pada tahu kan siapa ? hehehe. Dan juga Hinata tidak Tha buat gugup karena susah banget ngetiknya. Jadinya Tha buat aja Hinatanya OOC. Konfliknya belum mulai ya ? sabar ya….. ^_^

OK REVIEW ya …..