A Small Paradise by suyominie
Cast:
Min Yoongi, Park Jimin, BTS.
Warning:
miss typo, canon, pingin nimpuk, special bday, etc.
.
.
.
Surga kecil yang akhirnya didapatkan oleh Min Yoongi setelah tenggelam dalam kesibukan, seketika terusik sebab kedatangan Park Jimin yang memasang gelagat atraktif.
.
.
.
Happy reading~!
Kopi, sofa, dan segarnya udara adalah sekelumit dari hal kecil bernama surga dunia manakala Min Yoongi mendapat waktu rehatnya. Dan mungkin saja akan lebih sempurna apabila ketenangan mengiringi tiga komponen tersebut.
Namun, sayangnya, kedatangan tergesah Park Jimin, salah satu adiknya, dengan raut wajah dan jerit ketakutan, Jimin menginjak ranjau yang ia tebar.
Surga kecilnya tersenggol.
"Yoongi-hyung!"
Jimin mencondongkan badannya ke arah Yoongi secara tak santai. Beruntung, kala itu kopinya sudah ia taruh ke tatakan. Kalau tidak, mungkin mereka akan mandi air hitam.
"Ya! Apa-apaan kau?!" desis Yoongi tak senang.
"Hyung, aku takut, Hyung! Aku takut!" Jimin menyembunyikan wajah di balik bahu Yoongi.
Merasakan keanehan Jimin, mau tidak mau, Yoongi seketika panik. "Ada apa? Ceritakan!"
"A-aku, aku takut, Hyung! D-di, di sa-" Suara bergetar Jimin terputus-putus.
Yoongi meraih kedua bahu Jimin, menatapnya penuh keyakinan serta keingintahuan. "Bicara yang jelas!"
Jimin menunjuk ke arah jam satu. Tangannya tak kalah bergetar. Itu kamarnya sendiri. Tanpa basa-basi, Yoongi beranjak, ingin memastikannya langsung dengan membawa Jimin ke dalam genggamannya. Tangan mungil itu terasa lembab.
Pelan, tapi pasti, Yoongi mendekat. Hingga tak terasa kedua kakinya telah tertapak di hadapan pintu kecokelatan itu. Menatap saksama, tenggorokan Yoongi bergerak kasar.
Ia terus bermonolog, "Ayah lebih menakutkan. Ayah lebih menakutkan. Dan Ayah lebih menakutkan."
Karena Min Yoongi juga manusia.
Dengan mengumpul segala keberanian hati yang tersalur ke tangan bebasnya, Yoongi membuka pintu.
Gelap. Pemandangan yang tersuguhkan gelap. Terdiam beberapa sekon untuk memantapkan. Kala langkah pertama termampukan, sekonyong-konyong lampu menyala.
TAS!
"SELAMAT ULANG TAHUN, MIN YOONGI!"
Potret kelima orang dengan salah satunya memegang kue berangka bersama senyum konyol di masing-masing wajah membuat jantung Yoongi nyaris terjengkang dari tempatnya.
Lantunan nyanyian perayaan bertambahnya umur dengan berbagai warna dominan sumbang mulai terdengar. Padahal mereka berstatus idol, hah.
Yoongi masih mengatur ritme napas, menatap si aktor ulung yang kini sudah berada sedikit di depannya. Kesal, ia berujar sinis, "Ya, Jimin-ah, kau bilang, kau takut. Ini takutmu?"
"Aku memang takut, Hyung. Takut kehilanganmu!" Jimin bergelayut manja sembari cengengesan sampai matanya terlihat menghilang. "Selamat ulang tahun, Yoongi-hyung~!"
Coba sebutkan, apa yang bisa Yoongi lakukan selain menghela dan menerima? Tidak ada. Lagi pula, ketimbang menghabiskan energi dengan menyerapah di hari yang ternyata hari di mana dia lahir, ada baiknya ia melebur bersama mereka. Toh, bersama enam pemuda di hadapannya ini juga merupakan wujud lain dari surga kecilnya.
END
Sekilas cuap:
HAPPY BIRTHDAY, MASQUEEE! MARET MEMANG BULAN YANG AWH~~
Nyadar ga sih kalau Jimin ibarat kaya tumbalnya. Di Hobi, dia. Di Yoongi, dia. Entar di member lain gitu aja deh /plak/
