Chapter 1

Starlight

Kim Taehyung dan Jeon Jungkook

(Note: Terinspirasi dari Music Video Taeyeon feat DEAN – Starlight)

.

.

.

I was used to being alone

In my gray light days

When you gently approached

And pat me, I still remember that day

You shine on me like a light

You woke me up from the darkness

You opened the window of my closed heart

...

Namja itu berjalan dengan langkah malas sesekali menendang batu kerikil dihadapannya, hidupnya benar-benar membosankan pikirnya. Berakhir dengan mengambil ponsel dari saku jaket kulitnya, dia lebih memilih menyibukan diri dengan ponselnya dari pada menatap jalanan didepannya yang tidak bisa dibilang ramai karena dia sedang berjalan di tortoran depan toko.

BRUK

Taehyung nama namja itu terkejut saat seseorang menabraknya,

SHIT. Umpatnya saat menatap noda coklat di t-shirt putih miliknya, dialihkannya pandangannya dari t-shirtnya pada sosok manusia yang lancang menabrak dan memberikan noda yang benar-benar menjengkelkan bagi Taehyung.

Pandangan tajam miliknya beradu dengan pandang polos dari sosok pemuda didepannya. Pemuda itu berkedip beberapa kali menatap Taehyung dengan mata bulat bak boneka miliknya.

Taehyung terdiam didepannya entah kemana perginya umpatan yang hendak diuapkannya saat meliht sosok pemuda manis di depannya, mata Tehyung beralih pada bibir pemuda itu yang terlihat begitu lucu dan menggoda. Oh astaga Taehyung apa yang baru saja kau pikirkan.

"Mian..." ujar pemuda didepannya itu pelan.

Taehyung masih memperhatikan belah bibir dari pemuda manisdidepannya saat terbuka dan mengucapkan maaf padanya.

Sosok pemuda yang menabrak Taehyung itu berlari pergi setelah mengucapkan maaf pada Taehyung membuat Tehyung bigung sendiri. Biasanya dia tak segan akan menghajar orang yang menabarknya dan sekarang ditambah memberikan noda pada bajunya tapi entah kenapa tubuhnya seolah hialng kendali kemana perginya sosok preman sekolah itu hanya karena di tabrak pemuda manis dengan tampang innoncent.

"Sial... dia manis sekali" guamam Taehyung pelan lalu mengusak rambutnya melanjutkan perjalannannya yang tertuda walau sebenarnya dia tak akan kemana-mana.

...

Taehyung mengumpat pelan saat telphonenya tidak diangkat oleh sahabat-sahabatnya, sial seharusnya dia tidak menghabiskan libur sekolah dengan keluyuran tak jelas seperti ini. Hari ini sepertinya benar-benar hari yang menyebalkan ditambah teman-temannya pada pergi tanpa mengajak dirinya, awas saja kalau mereka kembali akan Taehyung hajar satu-persatu walau Taehyung tak yakin berani menghajar Namjoon, Seokjin dan Yoongi secara mereka lebih tua dari Taehyung, bisa-bisa gagar otak kepala Taehyung di geplak Hyung-hyungnya. Paling dia hanya akan menghajar si bantet Jimin dan si kuda J-Hope itu merupukan julukan dari Taehyung pada kedua partnernya dalam membuat kerusuhan di kelas secara mereka berdua sekelas ditingkat dua, sedangkan Namjoon, Seokjin dan Yoongi ada di tingkat tiga.

Langkah Tehyung terhenti saat pandangannya tak sengaja bertemu pandang dengan pemuda manis yang tadi menabraknya. Mereka berdua berhenti melangkah dengan jarak kira-kira 5 meter.

Namja manis itu menatap Tehyung yang menatapnya tajam, tapi entah kenapa dia tak takut pandangan tajam dari pemuda di depannya. Jungkook namja manis itu tersenyum lalu berlari kearah Taehyung lalu menggenggam sebelah tangan Tehyung dan membuat Tehyung ikut berlari bersama Jungkook.

Taehyung bigung sendiri dengan dirinya yang mau-mau saja di tarik pemuda yang ternyata memiliki senyum lucu itu, apalagi ditambah gigi kelinci yang terlihat saat namja itu tersenyum kearahnya. Memikirkan seyum pemuda disampingnya itu membuat Tehyung tersenyum-senyum sendiri.

...

Mereka berdua kini duduk di depan emperan toko yang tutup, dengan Tehyung sibuk mendengarkan lagu pada ponselnya. Jungkook pemuda manis itu sibuk dengan sandwich ditangannya sesekali melirik kearah Taehyung, dia menggeser duduknya merapat pada Taehyung lalu mengambil salah satu earphone yang bertengger di telinga Taehyung dan beralih memakai di salah satu telingnya.

Taeyung beralih menatap pemuda disampingnya. Pemuda itu balas menatap Taehyung lalu tersenyum.

" Siapa namamu?" ujar Taehyung sembari membersihkan noda saus di sudut bibir Jungkook.

Sungguh Taehyung tak tau kenapa bisa-bisanya dia melakukan ini pada pemuda asing di sampingngnya ini, yang jelas dia tak bisa melepaskan pandangannya pada bibir lucu nan menggoda milik pemuda ini.

" Jungkook, Jeon Jungkook... namamu?"

" Kim Taehyung,... panggil aku Hyung aku lebih tua dari mu mengerti"

Tangan Taehyung beralih mengusap surai hitam milik pemuda Jeon ini. Dan di balas anggukan menggemaskan dari Jungkook.

" Tae-hyungie maaf untuk menabrak dan membuat bajumu kotor tadi..."ujar Jungkook pelan sembari menggenggam tangan Taehyung.

Taehyung mentap tangannya yang di genggam Jungkook, entah kenapa dia menyukai itu. Jujur dia sangat susah berdekata dengan orang lain selain sahabat dan keluarganya, karena kebanyakan mereka yang ingin dekat dengan Taehyung mengurungkan niatnya karena melihat tatapan tajam dari pemuda Kim itu.

"It's okay bunny..." jawab Taehyung disertai senyum tampannya yang membuat rona-rona merah di pipi gembul Jungkook.

Oh asataga kenapa pemuda di sampingnya itu begitu tampan, Jungkook jadi iri kenapa dia tidak bisa setampan pemuda bernarga Kim itu. Di tatapnya tangan besar yang ia genggam, tangan itu begitu hangat Jungkook menyukainya.

Dilihatya jam dipergelangan tangannya, pukul 15.40 KTS.

Dilepaskannya genggaman tangannya dengan Taehyung dan beranjak turun, karena tempat yang mereka duduki tadi lumayan tinggi.

Taehyung menatap Jungkook bingung.

"Kenapa?" ujar Taehyung

"Aku harus pulang. Sampai jumpa Tae-hyung"

Jungkook berjalan pergi meninggalkan Taehyung.

Taehyung ikut turun, "Apa besok kita bisa bertemu lagi Kookie" teriak Taehyung.

Jungkook yang mendengar teriakan Taehyung menoleh , " Tentu Hyung... temui aku di taman kota. Sampai jumpa..." Jungkook melambai pada Taehyung yang dibalas hal serupa lalu berlari pergi menghilang dari pandangan Taehyung.

Taehyung masih berdiri ditempatnya dengan senyum yang tak luntur dari wajah tampannya. Sepertinya dia harus menarik perkataan yang sebelumnya tentang hari yang menyebalkan, tetapi menjadi salah satu hari yang paling menyenangkan dalam hidupnya.

Sepertinya aku menyukaimu bunny

...

Taehyung tengah serius dengan bola basket di tangannya sesekali mendribelnya lalu berlari ke ring dan memasukkannya kedalamnya dan tentu saja masuk, seorang kapten tim basket tentu saja memiliki skill yang bagus.

Sudah hampir 2 jam pemuda tamapan itu memainkan bola basket itu walau hanya seorang diri. Peluh sudah membasahi sekujur tubuhnya, didudukannya tubuhnya dilapangan yang terlihat sepi itu.

Kedua netranya menatap langit di sore ini begitu indah biru dengan sedikit bias jingga, dia sedikit terkejut saat merasakan dingin dipipinya. Kepalanya menoleh dimana asal rasa dingin itu, dapat dilihatnya pemuda yang selalu menghiasi hari-harinya dengan senyum gigi kelinci lucu miliknya.

" Terima kasih Kookie.." ujar Taehung menerima sekaleng soft drink dari Jungkook membuka lantas meneguknya merasakan aliran segar dari sekaleng lemon itu yang meyegarkan tenggorokannya.

" Tae-hyungie aku membawa skateboard milikku.. ajari aku menggunakannya. Kau bisa kan hyungie?" ujar Jungkook menatap Taehyung.

" Tentu ayo.."

Mereka terlihat bersenang-senang dipinggir sugai han dengan Taehyung mengajari Jungkook bermain skateboard. Saling berpegangan tangan dan tertawa bersama, kemana perginya sikap preman miliknya setiap bersama Jungkook entah kenapa Taehyung seolah menjadi pemuda baik-baik. Mungkin Taehyung sudah benar-benar jatuh pada pesona seorang Jeon Jungkook.

Kedua insan itu kini sedang duduk di dekat sungai sembari menikmati senja sore. Menikmati lagu dari ponsel Taehyung, saling berbagi earphone. Jungkook menyandarkan kepalanya dipundak Taehyung, dengan balasan Taehyung menyematkan jarinya pada jari Jungkook saling mengisi kesosongan dan berbagi kehangatan.

" So if you're out there I swear to bee good tou you

But I'm done lookin', for my future someone..." jungkook mengumamkan lagu yang didengarnya dari ponsel Tehyung, membuat Taehyung menoleh.

"Suaramu bagus Kookie..."

Yang dibalas Jungkook dengan gumaman yang terlihat mengemaskan dimata Taehyung.

Beberapa burung yang terbang melintas semakin menambah keindahan senja sore ini.

...

Taehyung mengerang malas saat mendengar bel apartemennya berbunyi, siapa yang mengganggu minggu pagi Taehyung walau kenyataannya ini sudah pukul 11.40 siang. Itu masih masuk kategori pagi menurut Taehyung. Dengan malas disibakkan selimutnya, bagun lantas berjalan keluar untuk membuka pintu apartemen miliknya. Apabila yang datang Jimin atau Hoseok, Taehyung jamin dia akan menendang patat mereka.

CEKLEK

"Siap...? Kookie?"

Taehyung terkejut menemukan pemuda manis dengan gigi kelinci itu didepan apartemennya dengan mengoyangkan paper bag ditangannya, serta senyum lucu yang selalu Taehyung sukai.

"Kau membuka pintunya lama seklai hyung?"

Bibir tipis sewarna buah persik itu mengerucut lucu, tanda merajuk. Taehyung harus menahan hasratnya untuk mencicipi bibir milik pemuda kelinci di depannya ini.

"Ba-bagaimana kau bisa tau apartemenku Kookie?"

Taehyung terkejut tentu saja, dari mana Jungkook tau alamat apartemennya.

" Kau pernah memberi tahuku hyung, sepertinya kau masih belum sadar.. Kau tak ingin menyuruhku masuk?"

Taehyung tersadar mereka masih berdiam diri di depan pintu apartemannya.

"Oh ...ayo masuk Kookie.."

Mereka berdua pun masuk. Jungkook tidak duduk di sofa melainkan berjalan menuju dapur.

"Aku membawakan sarapan untukmu Hyung, aku yakin kau pasti belum makan kan? Cepat mandi aku akan memanaskan makanannya"

Jungkook mendorong Taehyung yang masih terbengong menatapnya.

15 menit kemudian Taehyung keluar dengan panmpilan yang lebih segar, kaos putih panjang yang sobek-sobek dan celana kain hitam panjang. Didududkannya tubuhnya pada salah satu kursi, perutnya berbunyi pelan saat indera penciumannya menghirup aroma sedap dari mangkuk sup didepannya.

Jungkook menaruh mangkuk nasi di depan Taehyung,

"Astaga hyung kenapa isi lemari pendingin milikmu hanya makanan cepat saji dan botol soft drink? Itu tidak baik untukmu hyung.. kau harus mengisinya dengan sayuran dan buah-buahan. Makanan seperti itu tidak sehat hyung, kau hanya boleh memakannya sesekali saja. Pokoknya habis ini kita harus berbelanja.."

Anak itu mendumel pada Taehyung sembari meberikan beberapa potong ikan di mangkuk Taehyung. Membuat Taehyung tersenyum, Jungkook yang mengomel mengingatkan Taehyung pada Ibunya. Taehyung jadi merindukan Ibunya.

"Kau seperti istriku saja Kookie..."

Jungkook yang mendegarnya menghentikan gerakan tangannya mengambilkan sup untuk Taehyung. Rona merah segera menghiasi pipi gembil Jungkook.

"Apa yang kau katakan hyung... cepat habiskan makanannya"

Taehyung hanya tersenyum lantas menyelesaikan sarapan atau mungkin makan siangnya.

...

Mereka kini sudah berada di swalayan yang tak jauh dari apartemen Jungkook, Jungkook berjalan di depan dengan Taehyung yang mendorong trolinya di belakangnya. Sesekali kepala pemuda manis itu menoleh kebelakang memriksa apa Taehyung mengikutinya, siapa tau pemuda itu kabur darinya.

Jungkook memasukkan beberapa sayur dan buah-buahan kedalam troli yang dibalas decakan sebal dari Taehyung.

"Aku mau daging Kookie..."

Taehyung merajuk pada Jungkook yang masih sibuk memilah beberapa buah-buahan. Kedua lengannya memeluk pinggang Jungkook membuat jungkook sedikit terkejut tapi masih fokus dengan mari meilih buah.

"Iya nanti kita ambil..."

Taehyung mendengus pelan,

"Buahnya sudah saja Kookie... ini sudah banyak. Ganti daging saja oke.."

Jungkook menoleh membuat tautan tangan Taehyung pada pinggang Jungkook terlepas, Jungkook memasukan beberapa buah lagi ke dalam troli.

"Baiklah... ayo"

Taehyung tersenyum senang sembari mendorong troli dengan Jungkook yang mengikutinya dari belakang. Mereka berlaih ke tempat dimana keberadaan daging. Sesekali mereka berdebat dengan Taehyung yang memasukkan beberapa snack dan mie instan kedalam troli, tapi Jungkook melarangnya megatakan itu tidak sehat lah atau banyak pengawetlah yang membuat Taehyung mendapat nasehat panjang kali lebar dari Jungkook.

Langakah Jungkook terhenti di depan etalase berisi kue-kue ringan. Kedua mata doenya bersinar terang, oh ingatkan Taehyung untuk tidak leawat sini. Walaupun belum lama mengenal Jungkook tapi Taehyung tau bawa pemuda kelinci itu merupakan pengemar nomer satu sesuatu yang berhubungan dengan makanan manis.

"Itu terlalu banyak Kookie..."

Taehyung berkomentar saat melihat Jungkook berjalan kearahnya dengan mendekap beberapa bungkus kue-kue yang berbentuk lucu.

"Ini tidak banyak hyung hanya sedikit..."

"Sedikit dari mananya... satu atau dua bungkus saja oke. Kau harus mengurangi makanan manis bunny..."

Jungkook mengelang, dan menatap Taehyung dengan kedua mata doenya penuh harap seperti kucing yang minta dipungut. Oh taehyung rasa-rasa ingin mengurung Jungkook saat ini juga.

"Baiklah..."

Taehyung mendesah pasarh. Dia akan selalu kalah dari Jungkook, malang kali nasibmu Kim.

Jungkook anak itu melocat-loncat kecil membuat Taehyung gemas sendiri.

...

Mereka kini tengah menikmati film di apartemen Taehyung, ditemani kue-kue manis, soft drink dan satu loyang pizza. Taehyung memaksa membelinya saat Jungkook meminta menoton film. Alhasil Jungkook hanya bisa mengangguk.

Taehyung tengah serius menoton film ketika dirasanya Jungkook merengsek mendekat kearahnya , dialihkan pandangannya pada Jungkook yang kini menyembunyikan kepalanya di dada Taehyung dengan kedua tangan yang memeluk pingang Taehyung erat. Taehyung hanya dapat tersenyum melihat betapa imutnya pemuda kelinci itu. Taehyung jadi sendiri heran tadi Jungkook yang memaksa menonton film ini kenapa jadi dia bersembunyi seperti ini, ngomong-ngomong film yang sedang mereka tonton adalah film horor yang lagi booming itu 'The Conjuring Part 2'.

"Bukannya tadi kau ingin menontonnya Kookie? Kenapa jadi bersembunyi begitu?"

"Hantunya jelek hyung, aku tak mau melihatnya"

"Bilang saja kau takut?"

Taehyung tersenyum menggoda Jungkook. Jungkook mengarahkan pandangannya pada Taehyung.

"Siapa yang takut? Aku tak takut hyung..."

Anak itu menoleh pada teve dan menjerit karena pas sosok hantu yang mucul tiba-tiba.

"Ahhhh... hyung, kenapa kau tak bilang hantunya muncul"

Anak itu semakin memperat dekapannya pada Taehyung, Taehyung tersenyum menggapi dengan sebelah tangan mengusap kepala yang lebih muda.

" Bagaimana kalau kita ganti film saja hem?"

Taehyung mencoba menawarkan film lain pada Jungkook, kasihan juga lama-lama melihat pemuda kelinci itu ketakutan begini.

"Tidak...tidak ini baru setengah hyung... aku masih kuat menonton koq"

Anak itu masih tetap kekeh memaksa menonton walau keringat dingin membasahi dahinya, dengan sengan hati Taehyung mengelapnya.

Setengah jam kemudian film berakhir, Taehyung tampak merengangkan otot-otonya yang sedikit kaku. Kepalanya beralih menoleh ke dadanya saat tak didengarnya sedikitpun suara pemuda ynag lebih muda.

"Kookie..."

Taehyung memanggil Jungkook pelan sembari mengangkat wajah Jungkook yang menunduk, dan ternyata pemuda kelici itu tengah tertidur. Oh astaga bagaimana bisa, Taehyung hanya tersenyum dan mengangkat Jungkook ala Bridal Style membawanya kekamarnya kasihan kalau harus tidur di sofa.

"Astaga kau benar-benar menggemaskan Kookie..."

Taehyung terkekeh pelan sembari membenarkan selimut Jungkook. Lalu memberikan kecupan di dahinya tyang tertutup rambut sehitam kelam miliknya.

...

TBC