Summary : Nasib nista Light Yagami! Celana satu-satunya bolong digigit anjing tetangga durjana, namun ayahnya tetap cuek dan tidak mau membelikan yang baru karena krismon terparah melanda Jepang?! Apa yang akan Light lakukan demi menjaga reputasinya di To-Oh University? Butuh review, kalau enggak anda akan mati dalam 3... 2... 1... *bercanda* :P

"Ayah..." Kata Light menghampiri ayahnya yang sedang duduk-duduk di ruang tamu pada suatu sore.

"Hm?" Ayahnya hanya menoleh malas.

"Minta uang ya yah... celanaku cuma tinggal ini aja. Itu pun bolong sampe tumpeh-tumpeh, eh, keliatan bokongnya. Tuh liat." Light malah mamerin bokongnya di hadapan ayahnya sendiri, penuh dengan koreng, panu, kadas, kurap, kutu air, komedo,dan populasi jerawat hasil dari 3 hari nggak mandi waktu Ospek di kampus. Dasar anak durhaka.

"Wah, nggak bisa nak. Kamu tahu 'kan kita lagi krismon. Kalau uangnya kamu belanjakan, bisa-bisa besok kita nggak makan!" *Jddeeerrrrr*

"Ayo dong yah, lima ribu yen aja..." Light masang tampang BABI EYES.

"Mau Yen kek, mau Dollar, mau Rupiah, nggak bisa! Lagi krismon, sekali-kali jangan gengsi dong nak."

"Ayo dong yah. Masa aku ke kampus dengan bokong nongol kaya' gini?! Reputasiku gimana ini yah?!"

"Nggak apa-apa, bukanya kelihatan kaya' roker kalo begitu? Pantatmu biar seksi..."

"Dafuq..." Light pun beranjak meninggalkan ayahnya yang cuek, cuek, dan cuek. Disaat krismon seperti ini, apa saja jadi serba susah. Bahkan untuk mandi, sekali mandi tidak boleh ngabisin air lebih dari satu botol air mineral ukuran 500 ml. Gimana nggak parah coba?! Bahkan gossip yang beredar sekarang Hideki Ryuga rela mencukur habis rambutnya biar hemat shampo. Gile lu Hideki!

Sekarang Light sudah mulai putus asa *Zetsubou Light*, dia pun menghampiri ibunya untuk minta dijahitin celananya yang bolong itu. Tapi tetap saja, ibunya juga menolak dengan alasan harga benang mengalami inflasi tinggi. Tiap 1 cm dijual 500 yen. Ya, TIAP 1 CM!

Nasib Light semakin terpuruk, 2 jam lagi dia mesti pergi ke kampus! Bagaimana caranya agar dia bisa pergi ke kampus tanpa ketahuan kalau celananya bolong?! Light memutar otaknya hingga ginjalnya juga ikutan muter. "Aha!" Tiba-tiba Light punya ide. Hari ini dia memutuskan untuk memakai ransel yang talinya dikendorkan hingga menutupi bokongnya. "Huahahaha, aku tahu, aku jenius..." Ujar Light dihadapan Ryuk yang sedang sakau apel. "Light..., minta apelnya dong. Barang segigit aja... Lihat nih, badanku mlintir-mlintir kaya' balerina." Ryuk memasang tampang memelas. Dia sudah nggak tahan dengan posisi nggak nyaman seperti itu.

"Nggak bisa, lagi krismon. Jangan gengsi, lagian shinigami nggak bakalan mati 'kan walau nggak makan apel?" *Jlebbb!*

Light pun menyiapkan buku-bukunya dan bersiap untuk pergi kuliah. "Ryuk, aku pergi dulu, mendingan kamu jaga rumah aja. Daripada kamu bikin illfeel pas ngampus." Light pun menutup pintu kamarnya lalu pergi ke kampusnya dengan naik sepatu roda walau berkali-kali kepleset dan nubruk tukang bubur yang baru naik haji. Inget, lagi krismon. Naik angkot tiap 1 meter bayar 100 yen. Ya, TIAP 1 METER!

Di tengah perjalanan, Light pun berpikir bahwa L alias Ryuzaki mungkin bisa mengatasi permasalahannya nanti. Yah, walaupun harus menanggung resiko malu yang luar biasa di depan seorang detektif terhebat di dunia. Ya, Light tetap akan menebalkan mukanya dan curhat ke Ryuzaki. "Haduh... bisa malu tingkat shinigami gue! Tapi mau gimana lagi, sepertinya cuma Ryuzaki harapan gue. Masa' gue nelpon dan curhat ke Mamah Dede? Bisa dilempar salep panu gue!"

Saat Light sedang mendengarkan ceramah dosen, tiba-tiba dia kebelet pipis. Alamak! Masa' dia harus ke toilet sambil nggendong ransel? "Tidak, tidak... aku harus tahan... Tahan..." Ujar Light dalam hati. Dan tak lama kemudian, bel pun berbunyi. "Akhirnya..." ujar Light lega. "Tapi, kok dosennya nggak cabut-cabut ya?" Light heran sendiri. Padahal jam kuliah sudah selesai, tapi dosennya nggak berhenti ngomong ngalur ngidul. "Duh, saya jadi inget pengalaman masa kecil nih..." kata dosennya. "Ha? Yang bener pak? Ceritain dong pak..." kata salah satu mahasiswa bernama Sudrun yang bikin Light sebel. 'Awas saja, namamu akan kutulis di Death Note!' Batin Light."Begini, cerita ini bermula ketika saya masih dalam kandungan..."

Light sudah nggak tahan lagi. Bendungannya mau bocor... Bisa-bisa dia ngompol! "Tahan... tahan... tahan..." Light memegangi perutnya sambil goyang-goyang ke kiri dan ke kanan. Sementara Ryuzaki yang duduk di sampingnya jadi heran sendiri. "Nih anak kenapa sih? Kaya' mau melahirkan aja..." Batinnya. "Lu kenapa Light?" Tanya Ryuzaki. "Ke-kebelet pi-pi-pisss..." Wajah Light jadi pucat. "Wah ini tidak bisa dibiarkan!" Tiba-tiba Ryuzaki bangkit dari tempat duduknya lalu berteriak dengan lantang. "PAK DOSEN! JAMNYA UDAH HABIS PAK!" Light langsung shock dengan tingkah Ryuzaki. "Eh? Sudah habis ya? Maaf saya nggak denger ada bel tadi..." "Huuuuuuu..." Para mahasiswa greget bukan kepalang. "Ya sudah, saya permisi dulu, selamat siang."

"Ah... lega..." ujar Light setelah pergi ke kamar mandi. "Ryuzaki, gue beneran kaget waktu lu teriak-teriak tadi. Lu lumayan berani juga ya?" Light nyengir kuda. "Lu nggak tahu ya? Dosen kita itu kupingnya rada budeg. Tiap kali gue ngumpulin tugas ke rumahnya, gue selalu teriak-teriak di depan rumahnya." Jelas Ryuzaki. "Ehm, gue baru tahu. Eh, ayo ke cafetaria, gue mau nyeritain hal-hal terkait insiden kebelet pipis tadi."

Di cafe, Light pun menceritakan dengan gamblang masalahnya, bahkan tentang Hideki Ryuga yang botak juga diceritain. "Emangnya kenapa kok bisa bolong gitu?" Tanya Ryuzaki. "Ehm, kemarin waktu habis nongkrong di warung bubur, gue digigit anjing tetangga. Nggak tahu tuh kenapa anjingnya suka gigit. Tapi nggak sampe bolong kok celananya"

"Lha, terus? Kok bisa jadi bolong?"

"Anjingnya gue bales gigit, terus anjingnya gigit celana gue sampe bolong."

"..."

"Kok lu diem aja sih?"

"NGOAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA... YANG BLO'ON TUH SIAPA JUGA?!" Light cengo lihat Ryuzaki yang tertawa terbahak-bahak, baru kali ini dia melihat Ryuzaki tertawa. Baru kali ini.

"Lu ngejek gue?"

"Hehehe, ya udah. Untuk sementara lu pinjem aja celana gue. Duit gue juga udah habis buat mecahin kasus Kira, walaupun sebenarnya gue masih punya simpenan puluhan triliun di bank. Belum depositonya, belum bunganya..."

"Dafuq, ternyata lu tajir juga."

"Ya udah, buruan ke markas gue."

"Ya nih, pantat gue udah gatel-gatel."

Markas L

"Gimana?" Tanya Ryuzaki yang duduk di kursinya sambil makan bubur kacang merah. "Pas kagak?"

"Selera lu parah banget, Ryuzaki! Celana lu kekecilan di bagian atas, tapi kegedean di bagian bawah."

"Pffftt, lu kaya' penyanyi dangdut make celana kaya' gitu." Ryuzaki terkekeh. "Kaya' Elfi Sukaesih."

"Yah, emang dari sononya postur badan kita beda jauh!"

"Hm...berarti hanya tinggal satu cara untuk menjaga reputasimu sebagai Light Im a gay."

"Yagami!"

"Oh, ya maaf. Yagami. Kita minta ganti rugi sama tetanggamu aja."

*JDEEERRRRRRRRR!* Tiba-tiba petir menyambar entah dari mana.

"Ti-tidak Ryuzaki, itu sama saja dengan bunuh diri... Tidak, aku tidak mau melakukannya..." Tiba-tiba Light jadi parno sendiri. Hawa-hawa seram membuatnya menggigil. Keringat dingin membasahi tubuhnya. Membuat pantatnya jadi tambah gatal.

"Emangnya tetanggamu itu siapa sih?" Tanya Ryuzaki.

"Hi-Hiruma Youichi, siswa kelas 3 SMA Deimon..."

*JDEERRRRRRRRR!*

BRAAAKKKKKKK! Ryuzaki terjatuh dari kursinya. "Hi-hi... Hiruma?!" matanya terbelalak, diameternya bertambah. "Bisakah saya percaya dengan hal-hal seperti ini?" Ryuzaki bertambah pucat hingga transparan *eh?*

"Udah gue bilang 'kan? Lu sih kagak percaya!"

"Hiruma Youichi, siswa kelas 3 SMA Deimon. Mempunyai pengaruh kuat di sekolah, bahkan dapat memepengaruhi kebijakan kepala mempunyai beragam senjata api tanpa mempunyai surat ijin dari pemeritah. Anjingnya bernama Cerberos, anjing paling galak di jepang..." Ryuzaki menelaah kembali informasi di laptopnya yang berhasil ia hack sebelumnya dari internet. Bahkan video pertandingan pertama tim American Football pimpinan Hiruma yakni Devil Bats berhasil ia dapatkan.

"Nggak Cuma senjata, tank aja dia punya!"

"Pertahanan rumahnya sangat tangguh, ada puluhan ranjau ditanam di halaman rumah yang hanya ia dan anjingnya saja yang tahu lokasinya dimana. Rudal ia selipkan di antara ranting pohon-pohon. Rumahnya sendiri terbuat dari campuran baja dan intan yang kita ketahui adalah unsur terkeras dan anti gores di dunia. Bahkan dia punya buku catatan yang berisi informasi rahasia seluruh warga SMA Deimon. Bahkan, mungkin ia tahu informasi rahasia seluruh masyarakat Jepang. Oh, tidak. Ini tidak bagus..." Ryuzaki berkeringat. Ia takut kalau Hiruma mengetahui nama aslinya dan membocorkannya kepada Kira. Hiruma sepertinya adalah hacker tangguh, sama seperti dirinya. "Damn it!"

"Bagaimana kalau dia tahu bahwa aku adalah Kira? Bahkan ketika aku mencoba menuliskan namanya di Death Note, tidak ada reaksi sama sekali! Padahal itu benar-benar nama aslinya..." Light ketakutan setengah mati. Hiruma adalah ancaman kedua setelah L untuk menjadikannya dewa di dunia baru.

Baik L maupun Light, mereka menganggap Hiruma sebagai ancaman yang mengganggu kelangsungan hidup mereka.

"Jadi gimana ini?" tanya Light.

"Besok kita ke rumahnya." Jawab Ryuzaki datar.

"ARE YOU KIDDING ME?!"

"Kita cuma minta ganti rugi celana lu doang 'kan? Masa' dia keberatan? Lagian, secara teknis dan demokratis, dia itu lebih muda dari kita!"

"Ya udah deh..." Light menelan ludah, ia masih menggigil.

Huaaa... akhirnya part pertama selesai juga. Hehehehe, gomen geje dan banyak typo. Kalau mau tahu kelanjutannya, reviewnya dulu dong... :D