LIVE AFTER MARRIAGE
"Our First Nigth"
...
...
Sehun menyunggingkan smirk-nya melihat Luhan yang hanya memakai bathrobe sepanjang paha. Indah. Satu kata yang mampu mendeskripsikan keadaan Luhan dimata Sehun saat itu.
"sehunnie~.. jangan memandangku seperti itu, aku malu~" rengek Luhan mendapati Sehun yang melihatnya dengan pandangan seperti itu. Sehun tersenyum menahan tawanya. "kesinilah, kau lucu sekali hyung," Sehun menepuk bagian ranjang yang kosong disampingnya.
Luhan menggeleng dan dia berjalan ke arah lemari pakaian " aku pakai baju dulu". Sehun makin memperlebar seringaiannya ketika melihat paha putih mulus Luhan yang makin terekspos ketika Luhan mengangkat tangannya ke atas mencoba meraih sebuah piyama bergambar rusa. Sehun langsung menghampiri Luhan dan melingkarkan lengannya di pinggang ramping Luhan.
"eh?" Luhan langsung menoleh merasakan pinggangnya di cengkeram erat oleh 'suami' nya yang lebih muda empat tahun darinya ini. Jantungnya langsung berdebar dua kali lebih cepat. Sejujurnya dia gugup sekali. Sangat gugup. Ingin tahu kenapa? Baiklah aku akan memberitahumu. Jadi.. ini adalah enam jam setelah pendeta 'menyatukan' Sehun dan Luhan di depan semua orang. Dalam arti lain, malam ini akan menjadi 'first night' nya dengan Sehun. Meskipun mereka sudah pacaran selama dua tahun, tapi Sehun tak pernah menyentuh Luhan. Asal kalian tahu Sehun yang pervert itu menjaga 'keperawanan' Luhan agar bisa dia nikmati di 'malam pertama' mereka. sebatas hanya ciuman, dan french kiss. Jadi wajar kalau Luhan sangat gugup saat ini.
"kenapa harus repot?" tanya Sehun tepat di samping telinga kanan Luhan. Luhan sedikit merinding mendengar suara berat Sehun yang terdengar jelas sekali. "bukankah nanti kita juga akan telanjang di hyung? Untuk apa repot-repot memakai baju?" Sehun menjilat leher Luhan dengan gerakan slow-motion. Satu desahan kecil lolos dari bibir merah Luhan, membuat libido Sehun meningkat.
"sehunnie~" Luhan mencoba melepaskan lengan Sehun dari pinggang nya, tapi Sehun menolak. Sehun meletakkan dagunya di bahu Luhan dan menempelkan pipinya di leher hangat Luhan.
"hmm? Kau ingin sesuatu?" kali ini suara Sehun agak lebih berat dari yang sebelumnya. Bayangkan betapa gugupnya luhan mendengar suara serak-berat yang begitu sexy itu.
"aku..
"apa?"
Luhan menggeleng "tidak.. tidak jadi.." tangan kanan Sehun merayap(?) dari pinggang ramping Luhan menuju ke bagian atas, masuk ke bagian dalam bathrobe luhan. Luhan menutup matanya ketika telapak tangan Sehun mengusap nipple-nya. Dia menggigit bibir bawahnya kuat menahan desahannya. Sambil mengusap-usap nipple yang mulai menegang itu, Sehun sibuk membuat tanda 'kepemilikan' di leher Luhan. Jilat, gigit, hisap. Kombinasi yang pas untuk menciptakan suatu 'karya' yang indah-menurut Sehun.
Tangan kiri Sehun yang masih bertengger di pinggang ramping Luhan mulai turun ke bawah dan memanjakan 'adik kecil' Luhan yang sudah hard-on.
"wow.. baby Lu,cepat sekali terangsang eoh?" goda Sehun memijat pelan bagian private Luhan itu. Luhan yang sedari tadi sudah sekuat tenaga menahan desahannya, akhirnya menyerah.
"anghh~sshh...hhh~ sehunie~ jangan menggodaku terus.." dia merengek lagi.
"sepertinya malam ini kau manja sekali, hyung.. ini sudah ketiga kalinya kau merengek padaku.."
Blush!
Pipi chubby Luhan sudah memerah sempurna. Selain Sehun yang menggodanya dengan kata-kata, ketahuilah Sehun juga sedang 'menggoda'nya di bawah sana.
"sehu-ah, tunggu!" Luhan menghentikan pergerakan tangan Sehun yang meremas pelan 'adik' nya.
"tunggu apa?"
"bukankah kau belum makan malam?" Sehun menghentikan seluruh 'aktivitas' nya dan membalik tubuh Luhan agar berhadapan dengannya. "aku sudah akan melakukannya.." bisik sehun menggoda. Luhan memang polos tapi dia tahu makna kata ambigu ini.
"sehun-ah.. nanti kau sakit.. tadi siang kau juga tak makan.."
Sehun menautkan alisnya. Dia mendengus kesal dalam hati. Kenapa luhan nya bisa ingat dia tak makan siang? aish! Ini menyebalkan!. Sehun berpikir keras, tiba-tiba sebuah ide terlintas di benaknya. Ah! Aku tahu! Kau tak akan bisa lari dariku MY SEXY LUHAN..~ seringai Sehun. "baiklah.. aku akan makan malam, tunggulah disini" Sehun sudah berbalik dan bermaksud meninggalkan Luhan, tapi..
Nyuuuttt..
Luhan mengerutkan dahinya ketika rasa sakit itu menyerang 'adik' nya. Luhan menutupi bagian itu dengan kedua tangannya dan membungkuk, berharap sakitnya akan segera hilang. Sehun yang merasakan perubahan pada ekspresi Luhan semakin melebar seringaiannya. Pasti sebentar lagi Luhan akan memohon kepadanya.
1..
2..
3..
"s-sehun-ah.." sehun menghentikan langkahnya mendengar suara itu. Ugh! Sehun merutuki 'adik'nya yang langsung terbangun mendengar nada suara Luhan yang menurutnya errr... sangat sexy~. "sehun-ah.. sakit.." Sehun menoleh dan melihat Luhan yang sudah terduduk memegangi 'itu'nya. Sehun tahu jika seorang namja sudah ereksi, rasanya akan sakit sekali jika dia tidak langsung cum. Ternyata ini ide Sehun. Membuat Luhan memohon kepadanya.
"kenapa baby Lu? Apanya yang sakit?" tanya Sehun menghampiri Luhan dengan wajah-pura-pura-polos andalan nya. Luhan mengangkat wajahnya dan Sehun sedikit merasa bersalah melihat Luhan yang menangis. "ini Luhan sakit sehunnie.." Luhan menunjuk bagian privatenya yang memang menggembung.
"ini?" sehun menyentuh bagian yang menggembung itu masih dengan wajah-pura-pura-polos nya. Luhan mengangguk lemah. "sakit sekali sehunnie.." ucap luhan bersehun-ahtar.
"jadi, sehunnie harus apa?" tanya Sehun polos*masih sok jual mahal*
"apa saja.. asal jangan sakit lagi.." air mata Luhan menetes.
"jadi sehunnie tak usah makan malam?"
"sehun-ah..." pinta Luhan dengan mata yang benar-benar sayu. Shit! Persetan dengan makan malam! Dia mau memakan Luhan-NYA saat ini juga! "jadi jika sehunnie sedang 'mengobatinya' nanti Luhan jangan protes, okay?" Luhan mengangguk pasrah. Sehun mengangkat tubuh Luhan ala bridal-style ke ranjang mereka. Sehun meletakkan Luhan dan menindih tubuh yang menurutnya benar-benar menggoda.
Sehun melumat bibir bawah Luhan lembut. Tangannya menyusup masuk ke dalam bathrobe Luhan dan langsung meremas lembut 'benda keramat' yang sudah sangat tegang beserta dengan precum.
"aa-ahh~ sehun-ah-hh.. sshh..ahh.. ahh umhh.." entah ini Luhan atau instingnya, Luhan berinisiatif melumat balik bibir atas Sehun. Sehun sedikit menyeringai ketika Luhan membalas ciumannya. Tangan Luhan bergerak liar meremas-remas rambut Sehun berusaha meluapkan rasa nikmat yang menderanya saat tangan Sehun meng-hand-job-junior nya. Tangan Sehun yang satunya lagi tidak tinggal diam, tangan nakal itu berusaha membuka bathrobe yang sedang dikenakan 'istri'nya. Lidah Sehun masuk ke dalam mulut Luhan dan mengeksplor semua 'hal' yang ada di dalamnya. Rasanya benar-benar manis. Manis sekali. Ciuman Sehun turun ke leher luhan dan membuat banyak kissmark disana, sedangkan tangan kanan nya yang berada di bawah sana sudah berganti aktivitas menjadi mengocok lambat junior yang tegang itu.
"sehun-hh.. cepatlah-ahh.. ahh.. angghh~ ouhh~..."
"dasar baby Lu nakal!" Sehun langsung mengulum junior yang lebih kecil dari miliknya itu semangat, membuat Luhan merasa seperti disengat listrik ratusan juta volt *eh?*. Perutnya serasa di gelitik ribuan kupu-kupu. Rasanya, uhh! Tidak bisa diungkapkan!
"a-aahh! Ahh! Sehun-ah-..sehun-ah-hhh.. ahh.. unghh.. sshh.. f-fashh-ter-rrhh.. uhh~ ahh~ anghh~" mendengar itu Sehun dengan senang hati mempercepat tempo hisapannya. Tangan Sehun juga tak tinggal diam. Tangan kanannya memilin nipple pink Luhan, sementara tangan kirinya memainkan twins-ball Luhan bergantian. Merasakan tiga 'titik' nya dimanja habis-habisan oleh Sehun Luhan semakin menggelinjang. Rasanya seperti ada sesuatu yang akan meledak dari 'dalam' tubuhnya.
"sehun-ah-hh~ aahh~ ahh-ku-hh~ ma-uhh.. ouhh~ sshh.. ke-hh-luarrhhh~" Luhan berusaha menyelesaikan kalimatnya diantara desahan-desahan erotisnya. Sejujurnya dia malu mendesah begitu di hadapan Sehun, tapi apa boleh buat itu dorongan batin. Dan dia tak dapat menghentikannya. Sehun yang merasakan junior Luhan berkedut keras, makin mempercepat tempo 'blowjob' nya. Tidak butuh waktu yang terlalu lama sampai...
"SEHUN-SEHUN-AH! ARRGGHH!"
CROTT!
... Luhan menjemput masturbasi nya.. Sehun menelan habis seluruh cairan yang dikeluarkan Luhan tanpa ada rasa jijik sedikitpun, karena menurutnya, semua yang ada pada Luhan itu hanya bisa diungkapkan dengan satu kata "MANIS" Sehun kemudian mencium bibir Luhan membagi cairannya sendiri. Luhan sedikit menyerngit ketika merasakan cairannya sendiri. Dia merasa sangat asing dengan bau cairan itu.
"rasanya.. aneh sehunnie.." luhan memegang bibir bawah nya yang basah. Sehun yang ada di atasnya-masih dengan posisi menindih-tersenyum. "itu masih punyamu, bagaimana dengan punyaku? Kau tertarik hyung? Mungkin rasanya berbeda,"
Blushh!
Luhan blushing parah mendengar kata frontal Sehun. Dia membuang mukanya yang memerah hebat. 'merasakan punya sehunnie? Apa rasanya juga akan sama? Aissh~ aku malu sekali sekarang..' Luhan teringat kejadian tadi dia mendesah dan menohon pada Sehun untuk 'lebih cepat'. Dan lagi.. Sehun tadi.. memasukkan 'adik'nya ke dalam mulut hangatnya. OH GOD! Luhan tak menyangka sehun yang tadi melakukannya
"eh?" Luhan menatap penuh tanda tanya pada mata Sehun yang hanya berjarak lima centi dari wajahnya. Sehun menaikkan satu alisnya " 'dia' menunggu mu baby.. ayolah.. remas 'dia'..." ternyata tanpa sepengatahuan Luhan Sehun menaruh tangan Luhan diatas juniornya yang terasa.. ehm.. besar.. ehmm! Uhuk!*lebay*. Sehun menuntun Luhan yang masih malu-malu meremas 'milik' 'suami'nya sendiri.
"uhh~ yeah~ sshh.. benar begitu baby Lu~ ahh.. kau pintar sekali..-hh" kali ini giliran Sehun yang ke enakan. Luhan menguatkan hatinya bahwa yang sedang dia 'sentuh' ini adalah sah suami nya. Jadi malu bukan menjadi alasan tepat sekarang. Mengingat tadi Sehun tidak segan-segan menelan habis cairannya. Jari jari lentik Luhan mengocok lambat benda 'keramat' itu. Dia sedikit merinding merasakan panjang dan besar nya benda itu. Sehun membantu Luhan membuka bathrobe-nya-sehun memang sudah mandi sebelum Luhan, tapi dia memilih tidak memakai piyamanya, karena menurutnya benda-benda itu hanya akan menyusahkan saja. Jadi dia menunggu Luhan mandi di dalam kamar mandi sambil berbaring di ranjang beserta dengan pikiran-pikiran mesumnya.
Sehun mengarahkan 'big junior'nya ke depan wajah Luhan. Mata Luhan membulat melihat betapa... aishh dia tidak yakin ini muat atau tidak di mulutnya, secara mulutnya itu kecil. Sehun yang mendapati Luhan terdiam menatap juniornya hanya mendecak sebal. Luhannya memang lebih tua empat tahun darinya, tapi masih terlalu polos untuk urusan ini.
"aku tahu dia besar.. tenanglah, dia akan menjadi lolipop ter enak di dunia ini jika kau mengemutnya, ayo baby Lu, lakukan seperti yang aku lakukan tadi padamu" Luhan mengangguk ragu dan mulai memasukkan 'sehun kecil' yang besar itu kedalam mulutnya. Dan benar saja, benda itu hanya muat setengah nya saja dimulutnya. Dari melihat saja, kita tahu bahwa panjangnya itu tidak kurang dari 30 centimeter! Bayangkan bagaimana kau akan meng-oral benda itu, belum lagi 'benda' ini bukan benda yang berdiameter seperti kapur tulis. Ini junior Sehun! Perlu kutegaskan lagi? penis seorang Oh Se Hoon a.k.a Sehun yang tinggi badannya saja lebih dari 180!
Luhan memaju mundurkan kepalanya dengan ragu, menjaga agar junior sehun tidak 'menghantam' tenggorokannya. Sehun yang sudah tak sabaran lagi langsung memegang kepala Luhan dan memaju mundurkan kepala luhan dengan irama cepat. Luhan berusaha mengingat-ingat apa lagi yang tadi dilakukan Sehun padanya?
"sshh.. ahhh~ ga-ahh.. Luhan-hhh anghh~ shit! Ini enak sekali!" sehun menutup matanya dan mendongak keatas. Berada di dalam mulut Luhan membuatnya lupa diri. Luhan memijat twinsball maupun batang kesejatian Sehun yang tidak berada dalam mulutnya, hanya itu yang bisa dia lakukan. Maklum dia masih sangat polos untuk urusan 'sex'.
"uhh.. sshhh.. Luhan-hh.. kau pintarrhh.. lakukan lagi-hhh..." Sehun juga memaju-mundurkan pinggulnya berlawanan arah dengan arah kepala Luhan. Rasanya sebentar lagi dia akan menjemput klimaks nya. Luhan merasa sedikit aneh ketika kejantanan Sehun makin membesar dan berkedut di dalam mulutnya, dia agak was-was.
"ARRGGHH! LUHAN!" sehun menyemburkan cairan cintanya memenuhi mulut Luhan, Luhan refleks langsung terbatuk begitu cairan hangat itu menyapa tenggorokannya. Luhan sangat asing dengan segala sesuatu yang baru, termasuk rasa cairan ini. Bagaimana bisa Sehun mengatakan rasanya manis?
"luhan? Kau baik saja?" Sehun menangkup pipi Luhan. Luhan berusaha menelan cairan Sehun sebisanya. Dia merasa tak enak jika harus membuang cairan itu. Sehun langsung mencium luhan meminta cairannya sendiri. Dia tahu, luhan belum terbiasa dengan yeah~ kau tahulah.. cairan sex.
"hosh.. hoh.. ha-ahh..hahh.." luhan terengah-engah ketika Sehun melepaskan pagutan mereka. "sehun-ah.. aku lelah.." luhan mengatur nafasnya agar normal kembali. Sehun menaikkan dua alisnya ketika mendengar itu. Bagaimana bisa luhan nya ini lelah padahal mereka belum memasuki acara inti?
"kau sudah lelah? Padahal kita belum memasuki acara utama" luhan mengerjap imut mendengar ucapan Sehun
"acara utama?" ulang Luhan tidak mengerti
Tanpa aba-aba Sehun langsung melahap bibir Luhan yang sudah mulai membengkak. Luhan yang terkejut menerima 'serangan' tiba-tiba dari Sehun mengatupkan bibir nya rapat. Sehun menjilat bibir bawah dan atas Luhan bergantian. Luhan merasakan nipple-nya di pilin Sehun
"eugghh.. sehun-ahe-hhh.. ungghh~.."
Puas bermain dengan bibir Luhan, Sehun turun ke dada Luhan dan mengemut nipple Luhan bergantian, seperti bayi yang haus susu ibunya. Dan Luhan sepertinya juga menikmatinya. Terlihat dari tangannya yang tak bisa berhenti meremas apa pun yang ada di dekatnya. Seprai putih yang tadinya rapi sekarang sudah acak-acakan. Sehun menjilat dada Luhan terus turun ke perut, Sehun sedikit menggoda Luhan dengan menusuk-nusuk lubang pusar Luhan dengan lidahnya. Jilatan Sehun turun semakin ke bawah, sehun tersenyum dikulum merasakan junior Luhan yang kembali menegang hanya dengan rangsangan kecil deperti itu. Sehun menjilat ujung junior Luhan membuat Luhan menggeliat geli. Sehun menghisap junior mungil itu sampai pipinya tirus, dan tanpa Luhan sadari satu jari Sehun sudah menerobos masuk ke dalam hole virgin nya, melakukan penetrasi. Awalnya Luhan tidak merasa baik-baik saja ketika jari pertama masuk, tapi ketika jari kedua dan ketiga masuk, Luhan mulai menggeliat tak nyaman, rasanya sangat mengganjal. Sehun menggerakkan jarinya secara zig-zag di dalam Luhan.
"agh... sehun-ah.. pelan-pelan.." Luhan protes ketika jari-jari panjang Sehun bergerak terlalu cepat dan membuat Luhan tak nyaman.
" ahh~ sehun-ah~anghh there-ahhh..." Sehun menyeringai ketika berhasil menemukan spot Luhan. Sehun langsung mengeluarkan jari-jarinya dan kembali mencium Luhan, sepertinya namja muda ini tak akan merasa bosan merasakan bibir manis itu. Sehun melebarkan kedua kaki Luhan selebar-lebar nya dan mengarahkan big junior nya ke hole Luhan.
"ini mungkin akan sakit hyung, kau bisa pegang bahuku untuk luapkan rasa sakitnya, tapi tenanglah, rasa sakit nya tak akan lama, humm?" Luhan mengangguk ragu dan meneguk salivanya sulit. Sehun melumat bibir Luhan dan menjelajahi isi mulut Luhan seperti yang dia lakukan sebelum-sebelumnya.
"agkhh.." Luhan mencengkram kuat bahu Sehun ketika ujung junior Sehun mulai mencoba menembus hole sempit Luhan. Sehun mencoba memainkan nipple Luhan untuk membuatnya teralih dari rasa sakit dan kembali memasukkan junior nya lebih dalam. Luhan menutup matanya erat dan semakin kuat mencengkram kedua bahu Sehun. Rasanya panas, perih, sakit, tubuhnya terasa terbelah dua. Holenya serasa di sobek secara paksa oleh sesuatu yang tumpul. Cengkraman jari Luhan di bahu Sehun membuat bahu Sehun sedikit berdarah, tapi Sehun tau Luhan nya jauh lebih sakit dari dia saat ini. Sehun berusaha menghiraukan luka di bahunya dan semakin melesakkan juniornya, dia harus cepat cepat mengakhiri kesakitan Luhan saat ini.
Tes!
Setetes air mata mengalir dari sudut mata Luhan, Sehun yang melihat nya langsung menjilat airmata yang rasanya agak asin itu lalu mencium dahi Luhan yang berkeringat. Luhan menatap sendu pada Sehun. 'Penyatuan' memang selalu menjadi yang paling menyakitkan bagi seorang 'bottom' atau 'uke' tak perduli seberapa banyak mereka melakukan sex.
"sakit sehun-ah.." ucap Luhan pelan dia menggigit bibir bawahnya kuat. Sehun melepaskan gigitan Luhan pada bibir nya, Luhan tak boleh menyakiti dirinya sendiri karena 'penyatuan' ini.
"apa aku 'keluar' saja?" Sehun mengelus pipi Luhan dan mengecup bibir nya kilat. Luhan menggeleng cepat "bagaimana bisa kau keluar begitu saja setelah membuatku menangis seperti ini?" gerutu Luhan
"baiklah aku akan tunggu kau terbiasa," Sehun beralih ke nipple pink Luhan dan meremas junior Luhan lambat. 'SHIT! Baby Luhan kau hangat sekali! Oh! God! Semoga aku tak hilang kendali!' jerit Sehun dalam hati, merasakan junior nya benar benar dimanja di dalam hole sempit nan hangat itu
"bergeraklah.." ucapan Luhan barusan seperti suara musik paling indah yang pernah di dengar Sehun. Luhan mengizinkannya bergerak in-out, oh! Ini serasa di surga! Sehun menarik junior nya pelan sehingga hanya ujung nya saja yang tersisa, Luhan sedikit bingung ketika Sehun mengeluarkan junior nya. Tapi belum sempat Luhan protes,..
JLEBB!
"ahhh! Ahh! ngahh~ sshh.. ahh~ sehunnie-ah! ahh!~ ahhh~"
... Sehun sudah menusukkan kembali juniornya ke hole Luhan, dalam sekali hentakan kuat yang mengenai titik terdalam dari seorang Xi Lu Han a.k.a Oh Lu Han
"kau suka?" tanya sehun nakal
"sehun-ah-hhh sshh.. moree-hhh..please-hhhn~" pinta Luhan memelas. Sehun kembali melakukan hal yang dilakukannya tadi dan membuat Luhan menggelinjang nikmat. Mungkin ini yang di sebut orang dengan 'surga dunia'. Sehun tak tinggal diam, dia mengurut junior Luhan seirama dengan tempo tusukan junior nya di hole Luhan yang semakin lama semakin cepat. Bibirnya berusaha menikmati bibir manis Luhan yang sudah seperti kebutuhan baginya. Luhan tak tahu bagaimana mengungkapkannya, tapi yang dia tahu sekarang adalah menggeliat resah, mendesah dan memanggil nama Sehun dalam setiap desahannya.
"ngghh~ sehunnie ah~ sshh.. f-fasterr! Sehunnie ah-ahh.. sshhh.. ahhn-ahhh"
"bitch! Ugh! So tight! Baby Lu kau nikmat sekali!" umpat Sehun. Luhan meremas kuat seprai putih yang sudah tak berbentuk lagi di bawah mereka. Ada seperti bercak merah pekat di bawah butt Luhan, yang kita tahu pasti itu darah milik siapa.
"sehunnie-ahhhn.. ahh-sshh.. ouhh-uhh.. ngghhh.."
"ini nikmat kan? Ahh-sshh.. ahhngh-ayo kita melakukannya sering sering hyung!" wajah Luhan memerah mendengar nya. Melakukannya sering-sering? Sepertinya Luhan harus berpikir dua kali untuk ajakan Sehun yang satu ini.
"sehun-ah-hhh ak-huu-uhh ahh.. ma-ahhn-uuhhh.. kelua-ahh-rrhhh-ngghh~..." Sehun mengocok junior Luhan semakin cepat dan juga menusuk prostat Luhan semakin brutal. Sampai sampai ranjang mereka berderit keras, dan tubuh Luhan yang ada di bawah Sehun terhentak- hentak kasar tak beraturan.
"Sehun sehun-ah- aku-.. Luhan tak mampu lagi menahan seluruh hasrat nya "Sehun-sehun-ah ARGGHH!"
CROTT!
Luhan menyemburkan cairannya di tangan, perut dan dada Sehun maupun dirinya sendiri. Sehun masih belum merasakan ada tanda-tanda dia akan masturbasi, jadi dia lebih memilih fokus pada 'genjotan' nya di hole Luhan yang sudah berkontraksi akibat Luhan sudah masturbasi. Junior Sehun seperti di cengkram erat oleh dinding-dinding hangat hole Luhan. Dan dia sangat menyukai ini..
.
.
.
.
10 menit kemudian...
"sehun-ah-ahh,.. sshh.. ahhh-hangh.. ha-ahh.. hosh.. sshh.. kenap-ahh ka-uhh lam-ahhn sek-ahh-lihh?" Luhan memegang kuat lengan Sehun yang ada di samping kanan dan kiri badannya. Dia sudah sangat lelah. Barusan dia mencapai klimaks nya yang ke empat, tapi Sehun bahkan belum klimaks dari tadi sejak Sehun 'memasuki' Luhan. Luhan benar-benar frustasi sekarang. Dia sudah sangat mengantuk dan lelah sekali, tapi Sehun? Astaga! Ada apa dengan 'adik'nya itu? Seingat Luhan saat pertama kali meng-oral junior Sehun, Sehun langsung masturbasi. Tapi sekarang?
Tak berapa lama kemudian, Luhan merasa junior Sehun makin membesar dan berkedut cepat. Luhan tau apa artinya ini. Ini artinya sebentar lagi Sehun akan klimaks kan? Sehun makin menambah intensitas tusukannya, membuat Luhan kewalahan dan hanya bisa pasrah. Toh sebentar lagi juga permainan panas ini akan segera selesai.
"gya-ahhhn! LUHAN!"
CROTT!
Akhirnya~ setelah penantian hampir 30 menit, Luhan sangat lega. Tanpa mengeluarkan 'milik' nya dari hole Luhan, Sehun membaringkan tubuhnya di samping Luhan dan mengusap dahi dan rambut Luhan yang basah. Luhan yang terlihat sangat mengantuk dan kelelahan membuat Sehun mengurungkan niatnya untuk meminta 'second round' pada luhan-nya ini. Ini juga salahnya, bagaimana dia bisa begitu 'tahan lama'? sehun memeluk tubuh Luhan dari belakang dan melingkarkan tangannya di pinggang Luhan yang sudah tertidur karena kelelahan. Dia mengecup bagian leher di bawah telinga Luhan dan menjilatnya. Sehun menempelkan hidungnya di perpotongan leher dan bahu Luhan, menghirup aroma khas yang tetap menguar walaupun Luhan berkeringat banyak. Sehun tersenyum "baby Lu, maaf membuatmu sangat kelelahan.. selamat tidur" dan Sehun menyusul Luhan ke alam mimpinya.
...Terkadang 'malam pertama' tak harus menjadi malam yang panjang bagi sepasang pasangan, mereka hanya perlu menikmati 'malam pertama' mereka dan itu akan menjadi malam yang terpanjang sepanjang perjalanan pernikahan mereka. itulah malam pertama versi hunhan...
.
.
.
.
.
END!
.
OR
.
.
To be continued?!
Mencoba ff yang ber-rated lebih tinggi! khukhukhu..
Dan inilah dia! Life after marriage!
Ide nya muncul waktu aku browsing tentang film film boyslove terkenal asia. Entah datang darimana tapi bawaannya pengen nulis aja. Yaudah akhirnya ini aku publish.
Mian ya? nc' nya kurang bagus, aku masih anak kecil... #pasangtampangpolos
Luhan ge disini male pregnant ato enggak? Aku sih maunya iya.. tapi terserah kalian, aku ikuti kemauan kalian aja.
mian kalau ada typho.. Ini aku tulis dengan segenap kekuatan hati dan batinku yang masih labil.. jadi tolong dihargai.
Give me a review.. please..
Thanks for reading! :)
