Auditory Hallucination

Ruangan itu gelap. Hanya ada sedikit cahaya bulan yang masuk melalui kaca jendela besar yang mengelilingi ruangan ini. Tidak ada suara yang terdengar disini selain bunyi angin yang mendobrak paksa daun daun jendela, juga ranting ranting pohon yang terus mengetuk ngetuk kaca jendela. Bersamaan dengan itu tirai tirai jendela yang terkoyak parah bergoyang searah angin yang masuk melalui lubang lubang kaca jendela yang sudah lama retak. Beberapa tetes air hujan yang masuk membasahi sofa besar yang membelakangi jendela. Keadaan sofa itu sangat buruk. Kain penutupnya robek dan menampakkan isi dalam sofa itu.

Sesaat tadi terlihat kilat menerangi isi ruangan itu. Sesosok manusia duduk memeluk kedua lututnya di atas ranjang besar yang kondisinya tak berbeda jauh dengan sofa di sebelah sana. Tampak lelehan airmata di kedua pipinya. Rambutnya yang sehitam langit malam itu tampak tak beraturan. Kedua tangannya mencengkerat erat lengan baju rajut miliknya yang sudah robek dibeberapa bagian. Kakinya berlapis jeans usang dengan telapak kaki kotor yang mengotori ranjang besar itu.

Kilat kedua kembali menyambar, kali ini diiringi suara petir yang sangat keras. Bersamaan dengan itu terdengar teriakan keras dari mulut manusia itu. Terdengar gumaman lirih diakhir teriakan panjang itu.

" Aku bukan monster... aku bukan monster... ku mohon, kembalilah "

" Aku tau, aku mencintaimu Mingyu "

" Aku bisa mencium wangimu Wonwoo. Aku tahu kau disini. Aku bisa mendengar suaramu. Aku tahu kau ada di dekatku. "

Perlahan Mingyu menaikkan kepalanya saat ia merasakan seseorang berada di hadapannya. Seseorang yang sangat, sangat ia rindukan. Kedua tangan orang itu menyentuh wajah Mingyu dan menghapus airmata yang ada di pipi Mingyu. Wajah orang itu sangat tenang dan damai, semakin mendekati wajah Mingyu. Menghapus jarak diantara mereka dan dikecupnya bibir Mingyu dengan lembut. Mingyu bersumpah kali ini ia takkan menutup matanya. Namun saat bibirnya merasakan lumatan pelan, kelopak matanya mulai tertutup begitu saja. Sedetik kemudian kedua mata Mingyu terbuka lebar. Tidak ada lagi raaa hangat di atas kedua bibirnya. Tidak ada siapapun disana. Tidak ada.

" tidak... tidak..kau tak boleh menghilang.. Wonwoo-ya.. Wonwoo-ya..." mata Mingyu liar mencari sosok yang sedari tadi ia panggil Wonwoo.

Segera ia turun dari ranjang besar itu dan menyibak selimut yang ada diatasnya kuat ada.

Pandangannya beralih ke lemari kayu besar yang ada di sampingnya. Terdengar patahan engsel pintu saat Mingyu membuka lemari itu dengan tergesa gesa. Ditariknya seluruh isi lemari itu keluar. Tidak ada.

Kakinya yang tidak beralaskan apapun menginjak pecahan beling yang tersebar di atas lantai kayu saat ia beranjak ke meja di dekat sofa. Dengan sekali hentakan, Mingyu membalik meja marmer itu. Tidak ada.

Sekali lagi terdengar beberapa bunyi guntur yang saling bersahutan.

" WONWOO-YA! JEON WONWOO KAU DIMANA ! "

-FIN-

Tolong jangan labrak saya karena endingnya ! Ini emang ff gaje, jadi mohon maklumin ya ya ya ya !

First Meanie angst ff, boleh tuh reviewnya~ entah dapet atau engga feelnya hehehe. Btw ini bakal enak banget kalau sambil denger Auditory Hallucination- OST Kill Me Heal Me. Pada tau kan Wonwoo suka banget ngerap bagian rap dari lagu ini? Ff ini mewakili rasa kangen pingin liat abang wonwoo perform bareng lagi bertiga belas... huhuhu... cepet sembuh ya...

Dan HAPPY BIRTHDAY ABANG WONWOOKU ! Semoga cepet sembuh ya bang ! Muah *plak**telaat*

SEE YOU IN MY NEXT FANFICT ~