Disclaimer : I don't own vocaloid. Only a Vocaloid CD and a Miku figurine and a magazine w/ Miku and Rin as the cover and - erhm. OK.


Seringai di balik tudung,

Topeng berkuasa dan takdir logis dan keras.

"Tak ada,


~ Prologue ~


"Tak ada yang menghindariku."


Pernahkah kalian berpikir kenapa seseorang bisa sampai sebaik ini?

Mengapa manusia peduli pada sesamanya? Mengapa pula harus ada rasa peduli? Tidakkah merepotkan, mengurusi orang yang tidak jelas hubungannya denganmu? Tidak berarti kau akan mati bila dia juga mati.

Lalu kenapa?

Kenapa dia peduli... Denganku?

Denganku yang tak memberi. Aku, yang tak lain hanyalah titik persimpangan baginya. Aku yang butuh terlalu banyak perhatian di luar keinginanku. Aku yang hanya bisa duduk diam bagai porselin pajangan... Porselinnya bagus pun tidak.

Aku, yang hanya merupakan batu penghalang baginya.

...

.

. ..r...

.

. .i...

.

. ..n...

.

. Rin...

.

. Rin...

.

.

.

. R i n . . . K e . . .

.

. a r l

. n k . . .

...

...

...

Ah, datang lagi. Entah kenapa akhir-akhir ini pikiranku sering kosong. Seringkali dieselingi dengan panggilan... Aku tak mengenal suara itu, tapi rasanya...

Déja vu. Rasanya bagitu dekat.

Sampai mana tadi aku?

Mengenai dia. Oke. Dia begitu hangat, itu benar. Tak dipungkiri juga bahwa kehangatannya itu bagai bara yang disodorkan di depan mata. Perutku terasa bercampur aduk, menikmati sensasi degup kencang dari jantungku.

Bila fungsi jantung adalah memompa darah, dan darah sebagai penghindar hipotermia, maka kaulah darahku. Tuhan-lah jantungku.

Tapi satu hal yang bisa kupahami dengan pikiranku yang pendek ini.

Aku tak pantas menerima ini.


N/A :

Oke. Pertama, untuk pembaca lama (alhamdulillah banget kalau ada) - saya ingin meminta maaf atas lamanya hiatus saya.

Kedua, untuk memperjelas - ini adalah cerita pertama saya yang ditulis ulang. Atau malah, cerita yang bisa menjadi sama sekali berbeda. A Soul's Silent Resonance, bila dilihat lagi, tidak memuaskan bagi saya dalam beberapa aspek. Tapi itu merupakan langkah pertama bagi saya, dan saya berterima kasih atas dukungannya :)

Kali ini, saya akan menulis bebas, dengan apa yang ada di kepala saya saat ini.

Ketiga, saya masih tetap terinspirasi Soundless Voice - Proof of Life - Endless Wedge, namun kali ini, bukan songfic yang saya buat. Sekali laagi, hanya apa yang ada dalam kepala saya.

Semoga kalian suka.

Sebuah lagu hantu dari balik dedalu

Pohon di balik bola kristal, jauh di atas bintang

Berbisik,

"Rin, kemarilah, nak..."

Bangunkan aku! Bangunkan dia!

O sabit yang berkuasa!

.

.

FFN Y U NO ALLOW ME DO TYPOGRAPHY *A* U ALWAYS AUTO-DELETE MY SPACE SUUUUUU

Ada bagian yang harusnya terpisah-pisah, seperti kabut. Reference, PLIS DILIAT [hapus spasinya] imageshack. us/ photo/ my-images/ 819/ asdfghjkln. jpg/

~starfingers/folia*