-SARANGHAE-
[BAEKSOO]
CAST
Staring : Byun Baekhyun, Do Kyungsoo
Supporting Cast : Member EXO, Lee Sooman
INI HANYA CERITA FIKSI
BxB
Baekhyun tengah berkutik dengan tumpukan kertas dihadapannya. Hanya dengan lampu belajar ia memeriksa satu demi satu lembaran dengan seksama. Sungguh melelahkan menjadi ketua osis dan cucu dari komite sekolah. Tidak ada waktu untuknya beristirahat dan menikmati masa mudanya.
Kepalanya terasa berat secara tiba-tiba. Ia menghentikan aktivitasnya sejenak. Melepaskan kacamata yang bertengger di wajahnya. Kemudian memijit pelipisnya berusaha menghilangkan pening.
Baekhyun meraih ponselnya yang tak jauh dari tempat duduknya. Diusap layar ponsel itu, membuka halaman utama. Ia tersenyum melihat ke arah layar ponselnya. Terlihat sesosok namja yang memenuhi layar tersebut. Foto seorang namja yang memiliki mata bulat dan senyum hati. Secara ajaib mampu menghilangkan rasa lelah Baekhyun.
"Kau benar-benar vitamin untukku..." Baekhyun menyandarkan kepalanya di atas meja, tersenyum manis. Sambil tetap menatap foto di layar ponselnya penuh cinta.
Klek
Tiba-tiba ada seseorang yang membuka pintu kamar pribadi Baekhyun. Baekhyun menoleh ke arah sumber suara. Seorang namja bertubuh tinggi bagaikan tiang, memasuki kamarnya dan menyalakan lampu utama di ruangan tersebut.
Baekhyun membenarkan posisi duduknya. Memutar kursi untuk menghadap ke arah orang tersebut. Namja berjas rapi itu menunduk memberi hormat pada Baekhyun. Baekhyun meminta Chanyeol untuk mendekat agar mereka mampu berbincang.
"Ada apa Chanyeol?" tanya Baekhyun seraya tersenyum.
"Tuan muda Baekhyun, Kakek anda sudah tiba dan meminta semua untuk berkumpul di ruang makan." Baekhyun mengangguk mengerti. Ia bangkit dari duduknya menuju lemari pakaian. Namun langkah Baekhyun terhenti ketika ia mengingat sesuatu.
"Yeol?" Baekhyun berbalik dan kembali duduk di atas kursinya.
"Ne, tuan muda?" Chanyeol mengangkat kedua alisnya. Menanti kalimat lain yang akan di ucapkan tuannya.
"Itu... Apakah dia akan ikut berkumpul? Apakah kau sudah bertanya pada asistennya?" tanya Baekhyun salah tingkah. Chanyeol dapat melihat rona merah di telinga Baekhyun. Sekuat tenaga Chanyeol menahan tawanya.
"Ne, saya sudah bertanya. Kata Jongin-ssi, dia akan hadir karena kakek anda mewajibkannya." jawab Chanyeol sopan.
Baekhyun tidak dapat menahan senyumnya. Ia langsung bangkit dari tempat duduknya dan berlari ke arah kamar mandi. Ia harus mandi. Ia harus terlihat tampan dan harum di hadapan orang yang disukai. Padahal sebelumnya ia hanya berniat mengganti pakainnya dan tidak mandi.
"Tunggulah 15 menit lagi. Aku akan bersiap.." Chanyeol menutup mulutnya dengan kedua tangannya. Ia takut tawanya pecah melihat tingkah Baekhyun yang begitu antusias, hanya karena mendengar pujaan hatinya akan ikut.
"Baiklah tuan" Chanyeol menunduk dan berjalan keluar ruangan. Ia menutup pintu kamar Baekhyun perlahan. Ketika sampai diluar, tawanya seketika pecah.
"BWUAHAHAHA"
"Yak Park Chanyeol! Jangan menertawakanku!" Teriak Baekhyun dari dalam kamarnya.
"Jeosonghamnida tuan" Chanyeol langsung menunduk meminta maaf dihadapan pintu yang tertutup.
Tanpa Chanyeol dan Baekhyun sadari. Dari kejauhan seorang namja mengamati interaksi mereka dengan tatapan yang tak dapat di artikan.
-o-
Semua sudah hadir di meja makan. Mulai dari sang kakek Lee Soo Man yang duduk di tengah seperti meminpin sebuah rapat.
Cucu pertamanya Lee Jumyeon atau biasa dipanggil Suho dan asisten pribadinya Kim Minseok (Xiumin) berada di sebelah kanannya. Kemudian cucu keduanya Lee Baekhyun dengan asisten pribadinya Park Chanyeol duduk di sebelah kirinya berurutan.
Disamping Minseok adalah cucu ketiga dari keluarga tersebut. Lee Kyungsoo dengan asisten pribadinya Kim Jongin. Dan yang terakhir, di sebelah Chanyeol ada cucu terakhir dari keluarga tersebut yaitu Lee Sehun dengan asisten pribadinya Kim Jongdae (Chen).
Masing-masing dari cucu memiliki seorang asisten pribadi yang sudah di anggap bagian keluarga oleh mereka. Ini semua sesuai permintaan sang kakek. Mereka bukanlah saudara kandung. Mereka hanyalah saudara sepupu. Namun sedari mereka kecil mereka tinggal seatap. Itu permintaan sang kakek yang ingin mengasuh mereka.
Acara makan berlangsung begitu tenang. Tanpa ada satupun yang berniat mengeluarkan suara.
Baekhyun yang selalu berisik juga ikut diam. Saat ini dia tengah sibuk mencuri pandang pada seseorang yang duduk tidak jauh di hadapannya. Seseorang yang telah lama mencuri hatinya diam-diam. Namun tidak ada yang mengetahui hal itu kecuali Chanyeol asisten pribadinya. Sayangnya, orang tersebut justru membencinya.
Mereka sudah lama menjadi seorang musuh. Baekhyun sangat ingin diberi kesempatan untuk memperbaiki hubungan mereka.
-o-
Para pelayan sedang membereskan piring-piring makanan yang telah kosong. Mereka mengganti piring-piring itu dengan secangkir minuman hangat favorit masing-masing. Acara masih belum selesai karena sang kakek belum mengumumkan sesuatu.
Suho, si cucu pertama yang sudah sangat penasaran akhirnya angkat bicara.
"Kakek, sebenarnya apa yang ingin kakek katakan kepada kami?" Sooman tersenyum mendengar pertanyaan Suho, sambil menyesap secangkir teh di tangannya.
"Kami thudah menunggu thangat lama kek. Cepat katakan.." Sehun cucu terakhir juga bertanya dengan tidak sopannya. Sehun menggebrak-gebrakan meja tak sabar. Ia tidak sadar hyung-hyungnya, menatap nyalang ke arahnya.
"Sehun jaga kelakuanmu!" tegur Kyungsoo, si cucu ketiga. Kyungsoo terlihat sangat dingin dan tak tertarik dengan apa yang akan di bicarakan. Bahkan ia sepertinya lebih tertarik dengan secangkir cappucino di hadapannya.
Baekhyun si cucu kedua hanya diam, tanpa ada niatan mengintrupsi pembicaraan saudara-saudaranya. Namja dengan busa cappucino di sudut atas bibirnya, lebih menyita perhatian Baekhyun.
"Hahahaha kalian sudah tak sabar ternyata..." Sooman tertawa melihat tampang kesal dari Suho dan Sehun. Ia meletakan secangkir teh yang sudah tinggal setengah, dan menyamankan posisi duduknya.
"Cepatlah kek! Aku thudah mengantuk!" rengek Sehun bosan.
"SEHUUUN!" Bentak Kyungsoo nyaring, ia sudah kesal melihat tingkah adiknya yang begitu manja dan tak tahu etika. Sehun langsung menunduk takut, menghentikan aksi protesnya. Baekhyun terkekeh pelan melihat interaksi itu.
"Baiklah kalian dengarkan baik-baik..." keempat bersaudara itu dan keempat asistennya langsung terdiam dan memfokuskan pendengarannya. Takut melewatkan sesuatu yang penting
"Jadi begini, kakek ingin menjodohkan salah satu dari kalian dengan cucu sahabat kakek." Semua yang berada di meja makan membulatkan matanya terkejut. Bahkan Sehun sampai tersedak ludahnya sendiri. Tapi hanya Baekhyun yang tidak tertarik maupun penasaran dengan hal tersebut. Ia justru memilih memperhatikan cucu ketiga yang tengah fokus melihat ke arah kakek.
"Siapa yang akan di jodohkan kek?" tanya Suho sedikit berdebar. Sooman tersenyum penuh arti dan menatap ke arah cucu keduanya.
"Lee Baekhyun, ia yang akan ku jodohkan" semua menoleh ke arah Baekhyun. Baekhyun yang sedari tadi fokus menatap Kyungsoo jadi salah tingkah sendiri saat mata mereka bertemu.
"Ada apa? Aku kenapa?" Baekhyun menggaruk tengkuknya malu. Ia tidak tahu kenapa semua orang menoleh ke arahnya. Chanyeol langsung membisikan apa yang terjadi barusa, apa yang dikatakan oleh kakek. Baekhyun melotot kaget saat ia tahu akan di jodohkan.
"Kenapa harus Baekhyun, kek?" tanya Kyungsoo dengan nada sedikit gemetar. Jongin menatap sendu ke arah tuannya. Ia tahu apa yang sedang ditahan oleh Kyungsoo.
"Pertama, Lee Suho, dia sudah memiliki tunangan yaitu Yixing. Jadi aku tidak mungkin menjodohkannya." Suho mengangguk setuju.
"Lee Sehun, dia bilang pada kakek, untuk jangan pernah menjodohkannya karena dia sudah memiliki seseorang. Aku tidak akan menjodohkan cucuku yang sudah memiliki kekasih." ujar Sooman menatap ke arah Sehun dan Jongin bergantian. Sehun salah tingkah, ia tertawa sendiri sambil menepuk-nepuk pundak Chen di sebelahnya. Sedangkan Jongin, menyembunyikan wajahnya yang memerah.
"Hanya Kyungsoo dan Baekhyun yang tidak memiliki pasangan. Lee Kyungsoo, pastinya kau akan menolak hal-hal seperti ini. Jadi aku memilih Baekhyun. Bagaimana nak apakah kau mau?" tanya Sooman pada Baekhyun. Baekhyun menunduk dan tak menjawab pertanyaan kakeknya. Ingin sekali dirinya mengutarakan perasaanya saat ini pada orang yang ia cintai. Kemudian, rencana perjodohan ini batal.
"Setuju saja Baek. Siapa tau cantik." bujuk Suho.
Baekhyun masih terus diam. Ia nampak berpikir keras. Chanyeol yang melihat itu, menatap sedih ke arah tuannya. Ia tau tuannya sudah memiliki seseorang yang lama bertahta di hatinya. Chanyeol berganti menatap seseorang tak jauh dihadapannya. Seorang namja yang juga tuannya. Namja bermata bulat yang tengah menatap nanar ke arah Baekhyun. Seperti menahan tangisnya.
Melihat reaksi Kyungsoo membuat Chanyeol tersedak minumannya sendiri. Ia tak menyangka respon Kyungsoo akan begitu. Yang ia tahu, hanyalah Kyungsoo membenci Baekhyun. Ia bertanya-tanya, sejak kapan perasaan itu berubah.
Merasa diperhatikan, Baekhyun menoleh ke arah Kyungsoo. Kedua manik mata mereka bertemu. Kyungsoo yang merasa tertangkap basah, langsung membuang mukanya ke arah lain. Baekhyun menghela napasnya, melihat respon Kyungsoo ia merasa semakin di benci.
"Kenapa harus aku kek?" tanya Baekhyun akhirnya angkat bicara.
"Tadi kakek sudah menjelaskannya kan? Lagipula kakek dengar cucu sahabat kakek ini menyukaimu. Bagaimana Baek?" tanya Sooman lembut.
"Telima thaja hyung!" seru Sehun dengan riang.
"Terima Baek terimaa!" seru Suho, Minseok, dan Chen tak kalah bersemangat.
Jongin dan Chanyeol memilih diam dan tidak ikut campur. Mereka tau ada seseorang yang akan terluka jika Baekhyun menerimanya.
Baekhyun menghela nafas kasar. Ia berpikir, mungkin ini kesempatannya untuk melupakan cintanya yang sudah lama bertepuk sebelah tangan.
"Baiklah kek... aku sudah membuat keputusan... aku akan"
BRAAAAAAK
Semua menoleh ke sumber suara. Kyungsoo mendobrak meja makan. Menyita perhatian bahkan pelayan yang berdiri di dekat sana. Wajah Kyungsoo nampak kesal dan kedua matanya berkaca-kaca. Kyungsoo langsung beranjak pergi dengan tidak sopannya, disusul Jongin dibelakangnya. Semua tidak berani mengeluarkan sepatah katapun, kecuali Suho.
"Kyungsoo jaga sopan santunmu!" bentak Suho namun tak dihiraukan oleh Kyungsoo yang berlari menuju kamarnya.
BLAAAAAMM
Suara bantingan pintu kamar Kyungsoo, bahkan mampu terdengar hingga di ruang makan.
"Ada apa dengannya?" tanya Sooman kepada ketiga cucunya.
"Entahlah kek. Dia memang thepelti itu. Namja labil." jawab Sehun sambil meneguk susunya.
Baekhyun menundukan kepalanya. Ia ingin sekali berharap Kyungsoo bertingkah seperti itu karena menyukainya. Tapi membayangkan jika itu memang benar, kalau Kyungsoo menyukainya. Berarti sedari tadi Kyungsoo sedang menahan rasa sakit mendengar pembicaraan ini. Hal ini justru membuat hati Baekhyun ikut sakit.
"Baiklah Baek bagaimana jawabanmu?" tanya Sooman sekali lagi. Semua ikut menatap ke arah Baekhyun. Kecuali Chanyeol yang menunduk memikirkan cara memberi tahu tuannya kalau Kyungsoo juga memiliki perasaan yang sama.
Baekhyun mengepalkan tangannya dan mengatur nafasnya. Ia berusaha menahan emosi yang meluap di hatinya. Ia memantapkan keputasannya, dan yakin tak akan menyesali itu.
"Maaf kakek aku akan menolak perjodohan ini." Baekhyun menatap Sooman dengan sorot mata tanpa keraguan.
"MWO?" tanya Sooman, Suho bahkan Sehun tak percaya.
"Ada seseorang yang kucintai, aku tidak bisa menerima perjodohan ini. Maafkan aku kakek." Baekhyun langsung berdiri, menunduk meminta maaf. Kemudian meninggalkan ruangan tersebut dengan aura yang menyeramkan.
Semua langsung menoleh ke arah Chanyeol yang masih terdiam di tempat karena terkejut.
"Park Chanyeol, jelaskan apa yang terjadi! Kau pasti mengetahui sesuatu." paksa Suho.
Chanyeol menunduk ketakutan hingga menggigit bibirnya. Ia bingung harus mengatakan apa. Sedangkan ia sudah berjanji pada tuannya untuk merahasiakan ini.
"Chanyeol-ssi. Sebelum itu panggilah Kim Jongin untuk bergabung disini.. Chen gantikan Chanyeol dan Jongin untuk mengawasi mereka." pinta Sooman dengan lembut.
Chanyeol dan Chen mengangguk patuh dan segera melaksanakan perintah tuan besarnya.
-o-
Kyungsoo merenung di dalam kamarnya. Dia bingung dengan perasaannya sendiri. Sebenarnya apa yang dia rasakan sekarang. Kenapa dia bisa sesedih ini mendengar Baekhyun akan dijodohkan.
Seharusnya dia baik-baik saja mendengar itu, karena dia membenci Baekhyun. Ya, Kyungsoo membenci Baekhyun. Bahkan mereka bermusuhan sedari kecil.
Semua permusuhan ini berawal saat mereka masih duduk di sekolah dasar. Saat Baekhyun dan Kyungsoo berada di kelas yang sama.
Sebelum Kyungsoo tinggal di rumah sang kakek. Baekhyun, Suho, dan Sehun sudah terlebih dahulu tinggal di rumah Sooman.
Ketika Kyungsoo mulai tinggal bersama dengan mereka. Keempat saudara itu sangat akrab dan akur. Kyungsoo sangat menikmati saat-saat itu. Karena Baekhyun dan Kyungsoo memiliki umur yang sama, mereka jadi begitu dekat.
Ketika Kyungsoo tinggal di rumah kakek, Sekolahnya harus dipindahkan ke sekolah pilihan sang kakek. Kyungsoo ditempatkan di sekolah yang sama dengan Baekhyun. Tanpa sengaja mereka berada di kelas yang sama. Kyungsoo sangat senang berada begitu dekat dengan Baekhyun.
Namun Baekhyun justru bertingkah sebaliknya. Baekhyun mengejeknya, mengerjainya, dan menjahilinya. Kyungsoo berusaha bersabar menghadapi tingkah Baekhyun itu.
Namun kesabaran Kyungsoo habis saat Baekhyun merusak hasil prakaryanya. Padahal Kyungsoo berniat akan menjadikan itu hadiah untuk kedua orang tuanya yang akan datang mengunjunginya. Hadiah yang ia buat sepenuh hati, khusus untuk kedua orang tuanya.
"Baekhyun aku membencimu."
Kyungsoo teringat kata-katanya saat itu. Hatinya tiba-tiba terasa sakit. Seperti dihantam puluhan granat yang siap meledak jika sampai mendarat di tumbuh.
Semenjak kejadian itu dia dan Baekhyun tak pernah bertegur sapa ataupun mengobrol. Walau mereka tinggal dalam satu atap.
Drrtt drrttt
Kyungsoo meraih ponselnya. Ia melihat layar ponselnya yang masih terkunci. Terdapat nontifikasi pesan dari Jongin.
Jongin
Tuan muda anda baik-baik saja?
Kyungsoo mengusap layar ponselnya, memasukan perpaduan angka yang membentuk sandi, dan berniat membalas pesan Jongin.
Namun niatnya terhenti ketika melihat foto yang terpampang di layar ponselnya. Foto seorang namja bermata sipit dengan senyum kotaknya yang khas.
"Sejak kapan perasaan ini berubah, Baekhyun-ssi?"
-o-
Baekhyun membanting tubuhnya di atas kasur. Ia menenggelamkan kepalanya di antara tumpukan bantal. Wajah Kyungsoo yang nampak sedih terus terngiang dibenaknya.
Baekhyun terus merutuki dirinya sendiri karena tidak berani bertindak maupun mengungkapkan isi hatinya. Ia justru memilih menjadi pengecut dan menyerah untuk memperjuangkan cintanya.
Baekhyun memutar tubuhnya, mengganti posisi menjadi terlentang. Ia memgamati lamgit-langit kamarnya dengan tatapan kosong. Ia merasa begitu hampa. Dari dulu keinginannya hanyalah membuat Kyungsoo tersenyum. Namun ia justru selalu membuatnya menangis. Ia ingin melindungi Kyungsoo. Tapi ia melukainya.
Baekhyun ingin sekali memulai dari awal. Ia ingin memulai semua dari awal. Ia mengendap-endap keluar bagai pencuri yang takut tertangkap basah oleh si pemilik rumah.
"Bagaimana caraku memulai jika kau menghindariku?" monolog Baekhyun.
Drrrttt drrrttt
Ponsel di sakunya bergetar. Baekhyun merogoh saku celananya dan melihat pesan di ponselnya. Baekhyun mulai membalas dan membaca pesan dari Chanyeol yang masuk.
Chanyeol
Baek, mianhae aku tidak bisa kembali saat ini. Saat ini aku berada diluar. Tuan Sooman memberiku perintah.
Baekhyun
Baiklah, tolong turuti kata kakek. Mian, kau kerepotan karenaku.
Apa kau tau bagaimana kondisi Kyungsoo?
Chanyeol
Sudah seharusnya ini tugasku tuan Baekhyun. Kyungsoo sudah tertidur, sepertinya ia terlalu lelah. Jika kau butuh sesuatu ada Chen yang siap membantumu.
Baekhyun
Apa hanya ada Chen di rumah?
Apa semua asisten ikut kakek?
Chanyeol
Ne, tuan Baekhyun. Aku, Jongin, dan Minseok hyung akan kembali besok malam. Kami membantu tuan Sooman untuk mempersiapkan penyambutan keluarga Yixing besok malam. Karena besok adalah akhir pekan, jadi kurasa tuan Baekhyun tidak perlu kudampingi.
Baekhyun
Berarti malam ini hingga besok malam. Di rumah hanya ada aku, Kyungsoo, Sehun dan Chen?
Dan para pelayan?
Chanyeol
Ne.. Para pelayan, Sehun, dan Chen tetap ada dirumah untuk malam ini.
Baekhyun tidak membalas lagi pesan Chanyeol. Ia bangkit dari tidurnya. Melempar ponselnya asal. Merapikan kemeja dan rambutnya yang berantakan. Berjalan menuju pintu kamar dengan langkah penuh semangat.
Perlahan Baekhyun membuka pintu kamarnya. Ia mengintip keluar, memastikan situasi di luar aman dan sepi. Sesuai dugaannya, koridor terlihat sepi.
Baekhyun berjalan mengendap-endap menuju kamar yang tepat ada di sampingnya. Menoleh ke kanan, kiri dan belakang. Memastikan sekali lagi kalau tidak ada yang memperhatikannya.
Setelah di rasa aman. Baekhyun membuka kenop pintu dengan hati-hati. Ia tidak perlu memastikan apakah pintu terkunci atau tidak. Ia tahu kebiasaan Kyungsoo. Si pemilik kamar itu tak pernah mengunci ruangannya. Bagaimana Baekhyun tahu? Kalian bisa menebaknya sendiri.
Baekhyun berhasil masuk dan menutup kembali pintu kamar Kyungsoo. Dia dapat melihat, Kyungsoo tidur meringkuk menahan dinginnya ac. Pakain Kyungsoo masih tetap seperti saat makan malam tadi. Wajah Kyungsoo terlihat sembab, kedua matanya juga terlihat bengkak.
Baekhyun duduk di sisi ranjang yang tersisa. Dia duduk dengan perlahan takut membangunkan Kyungsoo.
Perlahan tangannya menyentuh rambut Kyungsoo. Membelainya lembut, membuat si pemilik rambut menggeliat nyaman. Ujung bibir Kyungsoo terangkat membentuk senyuman tipis yang sangat manis.
Baekhyun tersenyum sambil memandangi Kyungsoo dengan tatapan lembut.
"Apa kau menangis Kyungja-yaa?" Baekhyun mengusap perlahan setitik air di sudut mata Kyungsoo.
"Mianhae.. Ini semua salahku.." ujar Baekhyun lirih.
"Kyungja-yaa boleh kah kuberharap?" tanya Baekhyun pada Kyungsoo yang tertidur. Baekhyun tetap bertanya, walau ia tahu kalau tidak akan menjawabnya.
"Bolehkah ku berharap kita memiliki perasaan yang sama?"
Baekhyun mendekatkan wajahnya, mengecup lembut dan cukup lama sudut mata Kyungsoo.
"Saranghae" ucapnya sebelum ia kembali berdiri.
Baekhyun bangkit kembali dari duduknya. Menatap kembali wajah pujaan hatinya itu. Kedua matanya terfokus pada bibir ranum yang mengeluarkan suara dengkuran. Keinginannya untuk pergi terkurung.
Baekhyun mendudukan lututnya di atas lantai. Masih dengan kedua matanya yang tidak bisa terlepas dari bibir Kyungsoo. Tanpa sadar, jemarinya saat ini tengah mengusap lembut bibir itu. Baekhyun mulai mendekatkan wajahnya.
"Hmm.. bae" Tiba-tiba Kyungsoo bergumam dalam tidurnya.
Kesadaran Baekhyun kembali. Ia menjauhkan jemarinya dari bibir Kyungsoo. Menggelengkan kepalanya cepat, agar ia tersadar dari lamunan.
"Baek kau tidak boleh melakukannya!" ujarnya pada diri sendiri.
Baekhyun berdiri lagi. Kali ini dia benar-benar akan melangkah meninggalkan kamar ini. Sebelum ia pergi, Baekhyun mengambil selimut di dekat ujung kaki Kyungsoo. Menyelimuti Kyungsoo dan mengecup pelan puncak kepala namja bermata bulat itu.
Baekhyun berlari kecil keluar kamar. Tidak lupa ia menutup kembali pintu kamar Kyungsoo. Baekhyun bersandar di dinding dekat bilik Kyungsoo. Tubuhnya merosot kebawah. Kedua tangannya menutupi wajahnya yang memerah.
"Baek ada apa denganmu? Kau hampir membangunkannya!"
"Jika dia bangun dia pasti marah."
Tanpa Baekhyun sadari, terdapat dua pasang sorot mata tengah memperhatikannya smabil tertawa kecil.
-o-
Di sisi lain, ketika Baekhyun keluar dan menutup pintu. Kyungsoo membuka kedua matanya. Wajahnya bersemu semerah apel. Kyungsoo menutupi wajahnya yang bersemu dengan kedua tangannya. Kemudian ia berguling-guling kegirangan di atas ranjangnya.
"Pabo.. pabo.. pabo... Kenapa aku tadi bisa mendesah hish!"
"Padahal tadi dia hampir menciumku!"
"Haish Kyungsoo PABOO!"
TBC
