Biskuit Yaya

Oleh: Jogag Busang

Disclaimer: BoboiBoy by Monsta

Penulis tidak mengambil keuntungan materil dari fanfiksi ini

Dedicated for: Event #FlashFicFest

.

.

Sekitar sore hari, Yaya datang ke kedai cokelat Tok Aba. Dia terlihat sangat bahagia. Di tangannya, terdapat satu toples penuh berisi biskuit buatannya yang dibawa sambil bersenandung.

"Hai, semua!" sapa Yaya kepada teman-temannya yang duduk bersantai di kursi.

BoboiBoy, Ying, Gopal, Fang, serta Ochobot, membalas sapaan tersebut dengan tersenyum, tapi juga sedikit heran.

"Apa yang membuatmu senang seperti itu, Yaya?" tanya BoboiBoy mewakili yang lain untuk menjawab penasaran.

"Aku hari ini membuat biskuit spesial!" seru Yaya bersemangat. "Kalian ingin mencoba?"

"Spe-sial?" Gopal terlihat ragu-ragu.

Yaya mengangguk. "Iya, spesial. Aku membuatnya dari bahan-bahan pilihan."

Yaya mulai membuka tutup toplesnya. "Ayo, kalian bisa mengambil."

Toples itu disodorkan ke arah BoboiBoy. "Eh, sebenarnya aku baru saja makan, dan, eh, aku sekarang sudah kenyang." BoboiBoy mencoba menolak dengan halus.

Toples itu kemudian dipindah ke hadapan Ying. "Yaya, eh, sebenarnya aku mau saja memakan biskuitmu itu, tapi aku harus pulang sekarang. Aku harus segera membantu ibuku membersihkan rumah. Aku pergi dulu!"

Ying segera berlari pulang.

"Biskuit, ya? Eh, tapi aku juga harus pulang. Ayahku menyuruhku untuk belajar dengan serius," kata Gopal yang juga ikut menolak. Dia kemudian bangkit dan meninggalkan kedai.

"Lho, Tok Aba kemana, BoboiBoy?" tanya Yaya.

"Dia pergi ke pasar, membeli sayur-sayuran," balas BoboiBoy dengan nada lega, karena dia tidak lagi ditawari biskuit.

Wajah Yaya menjadi muram."Yah, padahal aku ingin Tok Aba juga mencicipi biskuitk."

"Tak apa, Yaya," Ochobot terbang di dekat Yaya, "biar aku yang mencoba—"

"Ochobot!" BoboiBoy menarik Ochobot untuk mendekatinya. "Kau tidak usah mencicipi biskuit Yaya," kata BoboiBoy dengan berbisik.

"Kenapa, BoboiBoy?" Ochobat ikut berbisik.

"Biskuit Yaya rasanya tidak enak."

Ochobot tampaknya tersadar akan hal itu. "Eh, maaf, Yaya, sepertinya aku tidak jadi memakan biskuitmu. Aku baru ingat kalau aku harus mengambil beberapa cokelat dari rumah. Sampai jumpa nanti!"

Ochobot lalu terbang menjauh.

Sekarang, tinggal satu anak yang belum ditawari.

"Fang, kau kau mau mencicipinya, kan?" Yaya ternyata belum putus asa.

"Eh..."

Fang menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal. Sebenarnya dia sudah pernah mendengar berita jika biskuit Yaya rasanya tidak enak, tapi dia belum pernah mencoba sebab dia masih tergolong anak baru di desa. Dan melihat BoboiBoy serta yang lain menolak mencicipi biskuit Yaya, Fang berpikir kemungkinan besar hal itu memanglah fakta. Namun, saat dia melihat wajah Yaya yang selalu ceria, dia tidak tega untuk menolak.

Sambil berharap semoga rasanya tidak seburuk dugaan, Fang mengambil biskuit dari toples dan memakannya.

"Bagaimana, rasanya enak, kan?"

Fang mengunyah sambil tersenyum. "Iya, rasanya enak, kok. Terima kasih, Yaya."

Yaya terlihat bahagia mendengar Fang yang memuji biskuitnya. "Kalau begitu, ambil yang banyak. Aku bisa membuat biskuit ini lagi di rumah."

Tidak ada pilihan, Fang mengambil biskuit dan memakannya beberapa lagi untuk menyenangkan hati Yaya.

Ketika waktu sudah hampir petang, Yaya baru pamit pulang.

Fang merasa tiba-tiba perutnya melilit.

Saat Yaya sudah berjalan jauh, BoboiBoy memandang Fang dengan tatapan kasihan. "Seharusnya kau tadi tidak memakan biskuit Yaya, Fang."

Ucapan BoboiBoy memang benar, tapi sudah terlambat untuk itu. Toh, biskuitnya sudah telanjur dia makan.

Setibanya di rumah, Fang muntah-muntah.[]