A/N: ini adalah fic kedua, semoga kalian suka ya

selamat membaca~


"NATSU DRAGNEEL, BERAPA KALI SIH BAPAK HARUS BILANG KE KAMU, JANGAN MEROKOK DI SEKOLAH" aku mendengar suara kepala sekolahku dari luar ruang guru, sepertinya natsu dragneel melanggar peraturan lagi.

"SEKOLAH INI PUNYA ATURAN NATSU, JADI KAU HARUS MEMATUHINYA, KAU MENGERTI?" lagi-lagi aku mendengar suara teriakan kepala sekolahku.

"ya" sepertinya natsu hanya menjawab kepala sekolah sekenanya saja, apa dia tidak takut dengan kepala sekolah? Soalnya kan semua murid di SMA ini takut dengan kepala sekolah.

Sebenarnya sih tadi aku ingin menyerahkan tugas mading ku untuk dilihat oleh kepala sekolah tapi sepertinya moodnya sedang buruk karna natsu tadi, akhirnya aku mengurunkan niat ku dan kembali ke kelas.


Saat aku datang ke kelas, aku melihat banyak anak-anak yang membicarakan natsu.

"hey, kau tahu tidak, si dragneel ketahuan merokok di sekolah lho" ucap salah seorang anak yang aku ketahui bernama evergreen.

"iya aku juga tahu itu, katanya sekarang dia lagi di ruang kepala sekolah" jawab jenny, anak cantik yang mempunyai rambut berwana pink

Natsu dragneel memang terkenal di sekolah, selain karna kenakalannya, natsu juga anak dari kolongmerat dragneel, maka dari dia sering menjadi buah bibir di sekolah.

"lucy-san, kau habis dari mana? Juvia dari tadi mencari mu" tiba-tiba saja juvia datang menepuk pundakku, juvia ini adalah anak yang sangat baik hati dan penyayang, dia juga sangat mandiri, karna dari kecil dia sudah ditinggal oleh orangtuanya, makanya juvia tinggal dengan neneknya. Aku tahu semua mengenai juvia karna kami teman akrab sejak TK

"maaf juvia, aku tadi habis dari kantor guru" jawabku kepada juvia

"lucy-san ada urusan apa di kantor guru?" tanya juvia sambil memakan roti isi buatannya sendiri

"tadinya aku ingin menyerahkan tugas mading ku ke kepala sekolah tapi tidak jadi" jawabku dan juvia pun hanya ber-o riah.


"KRINGGGGG"

Bel masuk sudah berbunyi, semua anak-anak langsung buru-buru kembali ke tempat duduk mereka masing-masing. Hari ini jam pertama adalah pelajaranya laxus-sensei, dia adalah guru math, sekaligus cucu dari makarov dreyer, kepala sekolah di SMA fairy tail ini. Laxus-sensei termasuk guru yang killer makanya saat pelajaran dia semua ana-anak diam.

"baiklah anak-anak, jadi siapa yang tidak masuk hari ini?" tanya laxus-sensei, sebenarnya sih pertanyaan itu tertuju pada erza, sang ketua kelas, sekaligus anggota komite kedisiplinan di dan erza pun juga berteman baik, kami temenan sejak kelas 1 SD sama seperti levy, tapi hari ini levy sedang sakit jadi tidak bisa masuk ke sekolah.

Erza segera berdiri sambil memberikan buku absensi "hari ini levy tidak masuk karna sakit tapi dia sudah memberikan surat. Natsu. Gray dan gajeel hari ini masuk tapi sampai sekarang tidak hadir di kelas, sepertinya mereka bertiga membolos pelajaran"kata erza dengan sigap dan jelas, benar-benar cocok untuk dijadikan panutan.

"baiklah, terima kasih erza" ucap laxus-sensei, lalu langsung menerangkan pelajaran.


Bel istirahat sudah berbunyi, anak-anak bersyukur karna tidak perlu lagi mendapatkan pelajaran yang seperti neraka dengan laxus-sensei. Aku menoleh ke belakang untuk melihat 3 bangku yang kosong sedari tadi pagi, 3 bangku itu adalah bangku milik natsu, gray dan gajeel.

gray dan gajeel adalah anggota kelompok natsu, mereka sama nakalnya seperti natsu, natsu dan kelompoknya itu bisa datang ke kelas mungkin cuman 4kali sebulan itupun belum tentu seharian itu mereka mangikuti pelajaran, mereka sih datang ke sekolah, tapi pasti gak bakal datang ke kelas, bisa kalian bayangkan kan betapa buruknya nilai-nilai mereka, tapi mereka sama sekali tak peduli.

"lucy, kau sedang ngelamunin apa?" tanya erza yang sudah ada di depanku

"aku tidak sedang melamun kok" jawabku, berbohong

"kita makan siang yuk, aku sudah lapar nih" ucap erza sambil memegangi perutnya

"ayo" jawabku, lalu kami segera bergegas keluar kelas, tak lupa aku membawa novel yang sedang aku baca akhir-akhir ini.

"juvia kemana erza?" tanyaku sambil melihat ke sekeliling untuk mencari juvia

"juvia bilang kita duluan saja ke atapnya, soalnya di mau ke toilet" jawab erza

Saat kami sudah sampai di atap sekolah, aku dan erza langsung menggelar alas untuk kami duduk. Kami memang biasanya istirahat dan makan siang di atap sekolah karna sepi dan nyaman. Tak berapa lama kemudian juvia datang sambil membawa 3 roti dan 3 botol air mineral.

"ini juvia sudah belikan, maaf ya lama soalnya juvia ke toilet dulu" ucap juvia yang napasnya masih terengah-engah.

"tidak apa-apa kok juvia makasih ya" jawabku, hari ini memang tugas juvia untuk membelikan makanan dan minuman, karna tugas ku sudah kemarin, sedangkan levy dan erza tugasnya besok dan lusa.


A/N: karna ini chapter pertama jadi cuman pengenalan tokoh saja

kasih saran maupun pendapat kamu tentang chapter ini yaa

penulisannya sudah rapi, atau belum"

reviews~