"Zoro potong" perintahnya spontan "potong yang menghalangi kita "

"...hah"

"hah katamu ?!" teriak yang lainnya

"jika itu yang di katakannya "

Seketika itu juga gerbong kereta itu terbelah menjadi dua, yang melihat kejadi itu hanya menatap takjub dengan mulut terbuka . pendekar pedang beraliran Santoryu(teknik tiga pedang) itu memasukkan pedangnya, tidak mengatakan apapun menantikan musuh selanjutnya.

"apapun akan ku lakukan "

Bersama yang lain ia akan berjalan di belakangnya, menghancurkan yang mengganggu jalannya

"MUGIWARA!"

"kaptenku tidak berusrusan dengan sampah sepertimu..."ia menghalangi musuh yang mengejar Luffy dan menebasnya tanpa ampun.

"hanya akan berjalan di belakangnya "

"Na... Zoro "panggil kaptennya "apa yang kau lakukan selama dua tahun ini ?" tanyanya

"...sama dengan yang lain" jawabnya dengan nada malas seperti biasa "berlatih "

"iya, seperti yang lainnya "

Apa benar perasaanya pada kaptennya seperti yang lainnya ?

Iya, dia adalah Nakamanya, dia ,enghormatinya . ingin menjawab seperti itu kenapa susah sekali

"Zoro, wajahmu pucat " Luffy mencemaskannya " apa kau mengingat sesuatu yang mengerikan ?"

"ti,tidak" jawabnya "maaf" ucapnya tiba-tiba tanpa sebab

"kenapa kau minta maaf padaku ?" Luffy cemberut dan menaikkan salah satu alisnya "Chopper, kemarilah sebentar " mintanya pada rusa kecil bertopi biru

"iya?" rusa yang dimaksud datang "hmm...Zoro wajahmu pucat" ia bisa memperhatikan wajah yang biasanya egar menjadi memutih, dan ikut memasang muka cemas "Zoro kemarilah, aku akan membawamu ke ruang kesehatan " rusa kecil itu berubah menjadi besar dan menyerupai manusia menawarkan punggungnya pada pendekar pedang yang sakit tersebut

"tidak perlu Chopper" Zoro menolak "kau tidak perlu mengkhawatirkanku, aku baik-baik saja"

"tapi—"

"pergilah Zoro " sela kapten "ini perintah " pertegasnya