Namanya Namikaze Naruto.

Siswa terpayah dari kasta siswa tak berguna. Dia bukan siswa pintar, berprestasi, apalagi tampan. Tidak sama sekali. Dia hanya siswa bodoh, tubuh yang terdiri dari bergelambir-gelambir lemak dan juga tak berprestasi dan tak ada yang diandalkan. Ya tapi dia sangat populer.

Dia populer di SMA Kuoh bersama Trio Mesum.

Mereka musuh para wanita dengan semua hal menjijikan yang mereka lakukan. Satu temannya Hyoudou Issei mendingan, dia siswa yang terbilang memiliki wajah dibanding Naruto. Sehingga tindakan mesumnya justru disesalkan. Lha dia? Jelek, bodoh, dan sebagainya, tentu saja tindakan mesumnya dianggap orang-orang sebagai kodrat. Miris sekali.

Namun, manusia pasti punya kelebihannya kan? Benar. Naruto pun sama. Dia memiliki kelebihan dibanding yang lain dan dibalik semua nilai minus yang melekat seperti takdir bagi hidupnya. Naruto ahli dalam mesin dan mendesain sesuatu. Imajinasinya pun tak terbendung dan semua itu dia curahkan dengan pemandangan duniawi dari tubuh-tubuh gadis yang dia intip.

Saking ahlinya dia dalam mesin, beri saja dia sebuah mesin tanpa buku panduan dan tanpa seseorang pun di dunia mengetahui cara kerjanya, maka dalam satu-dua jam, Naruto pasti bisa membongkar-pasang dan mengetahui cara kerja dan kelemahan mesin itu. Luar biasa, 'kan?

Namun kebodohan dan kemalasan juga kenaifannya menutup bakat-bakatnya. Dia dikucilkan. Tak punya pasangan, keluarga dan apapun selain 3 teman mesum dan impian bodohnya mempunyai mesin dari dunia lain.

Bodoh, 'kan?

Nah, itu hanya sedikit kebodohan atau mungkin kesialan yang menimpa pria tambun pirang itu. Ada lagi ternyata yang lebih bodoh dari itu.

Seperti waktu ini ...

Ketika ketidakpercayaannya saat mendengar Ise temannya mendapatkan pacar seorang wanita yang teramat cantik seperti Malaikat jatuh dari Surge, Naruto seolah tertimpa Komet Halley menimpa kepalanya. Dia pun berinisiatif mengikuti semua aktifitas menyebalkan temannya. Berkencan di hari minggu. Semuanya normal-normal saja sih. Naruto hanya jengkel dan kesal saja dan iri dengan sahabat mesumnya.

Sampai pada satu waktu,

Issei tiba-tiba hampir tak bernyawa dengan sebua tombak atau teknologi pengolah cahaya lampu yang boros di taman itu menembus perutnya dan melubanginya sampai bahkan isi dari perut Issei tak kelihatan.

Tentu saja dia shock. Tak percaya akan kejadian itu. Terlebih wanita cantik yang jadi pacarnya Issei ternyata memiliki sayap hitam yang dia duga adalah teknologi curian dari CIA oleh sekelompok teroris aneh berpakaian minim aliran Masochist-BDSM. Ughh tapi dia seksi juga sih.

Dan sialnya! Keberadannya yang memang tak ramping-ramping amat bersembunyi di balik pepohonan ketahuan oleh wanita penyuka BDSM itu. Dia positive-thinking saja. Mungkin beda dengan Issei. Wanita itu meminta Naruto menyiksa dan melakukan hal-hal erotis seperti pada seorang Masochist penyuka BDSM, 'kan?

Na'asnya, ternyata Naruto bernasib sama. Dia dihujam oleh tombak teknologi penyerap mubazirnya lampu taman sampai membuat perutnya berlubang seperti Issei. Ugh, sungguh rasanya sakit sekali. Dan akhirnya, setelah wanita itu berbicara dengan sombong yang entah apa–karena Naruto lebih memikirkan; apakah dia akan ke Isekai? Ataukah ini objek uji coba CIA dan dia akan diubah jadi Terminator? Dia yang bernama Raynare pun pergi meninggalkan dua jones tergenang darah sendiri.

Sialan! Mati disamping Ise bukan impianku. Kami-sama, aku ingin mati disamping Gundam kendaraanku atau Gurem Lagan yang ada di Anime itu.

... Begitulah ratapannya. Naruto dan Issei sedang berada diujung hidupnya. Mereka sudah yakin akan tewas dan mungkin sekolah mereka akan geger oleh berita kematiannya. Naruto sempat-sempatnya khawatir kalau berita yang beredar adalah bahwa mereka sedang main Seme-Uke terus kebablasan dan kena azab oleh Tuhan dan tewas mengenaskan.

TIDAK! Mana mau dia diberitakan mati seperti itu.

Si pirang yang sempat-sempatnya khawatir dan berpikir aneh-aneh itu secara memaksa mencoba melihat sesuatu yang menghampiri mereka. Diawali cahaya merah terang dan sepertinya ada seseorang yang menghampiri. Ohh itu rambut crimson, dan itu Rias Gremory-senpai! Dia pasti menyelamatkan kita.

" ... Hyoudou Issei, kau telah memanggilku kemari dan memohon. Karena itulah, atas nama Gremory kau akan diberikan kesempatan kedua Issei. Mengabdilah, kau selamanya akan menjadi budak iblis keluarga Gremory."

Tunggu! Apa maksudnya itu coba? Rias Gremory-senpai apakah dia seorang penganut aliran sesat sekte dari Kuvukiland atau dia seorang dedemit yang ingin membawanya ke alam lain? Yang terakhir sepertinya bukan, lagipula dibawa dedemit cantik begitu dia juga mau.

Belum sampai disana, keterkejutan dan kesialan yang menimpa dirinya, Naruto harus shock bahwa dia tak ditolong sama sekali oleh Senpai-nya itu. Dia mungkin akan terisak nangis bawang kalau bisa.

"Buchou, kau tak mereinkarnasi Namikaze-kun?" Akeno Himejima orang terdekat dan salah satu The Great Onee-sama menanyakan nasib Naruto. Oh good job Akeno-senpai! Kau calon istriku.

"Untuk apa? Hyoudou Issei terindikasi memiliki Sacred Gear. Sedangkan dia? Jelek, Bodoh, Biang onar, Lemah dan bahkan jika dilatih fisik pun mau seperti apa? Lihat lemak-lemak yang seolah sudah jadi bagian organ tubuhnya." Ucap Rias dengan pandangan yang merendahkan pada Naruto.

Oh Strike. Itu sangat menusuk Rias-senpai. Kau benar-benar kejam. Kudoakan sekte Kuvukiland-mu masuk neraka dan disiksa secara BDSM bersama wanita masokis tadi.

Oh sayang dialah penghuni Neraka sesungguhnya, Naruto.

"Jadi?" Akeno bertanya ragu-ragu. Dia sebenarnya tak tega membiarkan pemuda itu tewas mengenaskan begini. Namun ya yang namanya bawahan, nurut saja titah raja.

"Kita pergi. Biarkan saja. Mungkin kalau beruntung dia akan diangkat ke Surga dan dijadikan prajurit oleh para Tenshi disana." Setelah mengatakan itu, Rias dan Akeno menghilang ditelan lingkaran sihir. Meninggalkan remaja jelek yang menunggu ajalnya.

'Inikah akhirnya kheh? Kami, jika diberi kesempatan aku pasti akan berhenti mengintip dan malas lagi. Aku akan menuntaskan impianku mencari teknologi dunia lain–tapi bukan jadi peserta acara dunia lain, Kami-sama. Dan mungkin, jika benar, aku akan membalas ketidakmanusiawian dari Rias Gremory beserta sekte dari Kuvukiland-nya itu. Ahh ya aku tau sih, mana mungkin kesempatan kedua bagi pendosa dan orang yang mau balas dendam sepertiku ini.'

Dalam tawa miris yang mengiringi detik-detik kematiannya. Naruto yang hampir menutup mata harus dipaksa terkejut untuk yang ke sekian kalinya. Karena tiba-tiba saja, dari ketiadan yang benar-benar kosong tak ada apapun muncul suatu mesin yang boleh dikatakan seperti pesawat luar angkasa atau UFO. Bentuknya futuristik dan entah kenapa kehadirannya tak disadari semua orang.

... Oke, untuk ini dia tak bisa memikirkan apapun atau nyeleneh lagi. Nyawanya sudah diujung tanduk Frieza-sama. Jika dia berubah ke mode terakhirnya, dia jatuh dan tewas.

"Objek percobaan terakhir. Universe 4e-800A. Subjek adalah manusia. Keadaan hampir mati. Lokasi Bumi. Kode nama ... " Entah bagaimana namun suatu cahaya dari salah satu bagian pesawat itu bersinar menuju Naruto dan dengan diiringi suara yang mirip dengan bahasanya terdengar. Apa maksudnya dia akan jadi objek percobaan? Sudah kuduga! Ini pasti konspirasi CIA!

Di ambang kesadaran terakhirnya, Naruto menutup mata untuk terakhir kalinya andai, sinar yang aneh dan juga terasa menenangkan menerpa dirinya dari pesawat itu dengan beragam rasa yang menerpa tubuhnya. Dan terakhir, suara dari pesawat terbang itu yang Naruto bingung apakah dia wanita monoton yang selalu berbicara di Bandara Kuoh atau pria alay yang suka bacot di radio Kuoh 4.3 pm.

"Siap dihidupkan. Kode nama ; Inuyashiki."

Dan akhirnya Naruto benar-benar tak sadarkan diri.

.

.

.

.

I Don't own Naruto and Highschool DxD. Both belong to Masashi Kishimoto and Ichie Ishibumi. There is no personal benefit from making this fanfiction

.

Inuyashiki

.

Presented by Doyan

.

.

.

Date : 20 Apr. 19

.

Chapter 1 : Introduction

"TANDUK FRIEZA-SAMA!"

Naruto terbangun dari tidurnya. Dia merasa badannya pegal linu. Matanya perlu waktu menyesuaikan cahaya yang menerpa wajahnya. Ketika jelas, dia tersadar bahwa di pagi buta yang kira-kira waktunya adalah 3.00 pagi, Naruto terbangun dan masih berada di taman tadi. Dia melihat sekeliling dan anehnya semuanya bersih seolah tak terjadi apa-apa.

Padahal wanita masokis kemarin hampir merusak air mancur disana. Ahh lupakanlah Naruto. Sekarang yang paling penting apa yang terjadi dengan diirnya sampai bisa selamat dari insiden semalam?

Naruto mencoba berdiri. Entah kenapa kini berdiri rasanya seperti Son Goku harus melawan Frieza-sama ketika kecil, berat sekali. Namun dengan usaha yang gigih, kaki-kaki rampingnya membuat dia berdiri. Alis pirangnya mendapati bahwa seragam sekolahnya ternyata bolong dibagian perut, namun perut rata dan sixpack-nya tak kenapa-napa. Artinya, peristiwa semalam tadi benar-benar terjadi namun entah dengan teknologi seperti apa dia bisa seolah tak terjadi apa-apa.

"Persetan deh, yang penting sepertinya Kami-sama mengabulkan do'aku untuk menuntaskan impian dan membalas dendam." Ucap Naruto yang kemudian berjalan menuju rumahnya. Dia harus bersiap sekolah dan mulai sekarang harus rajin. Dia juga mungkin akan meninggalkan kebiasaan ngemil malam dan makan junk food agar badannya tak tambah tambun sehingga tak diejek lagi.

"Entah kenapa suara-suara tulangku bergesekan seperti suara mesin," pria tampan itu kini berjalan menuju rumahnya.

Sesampainya di rumah yang cukup kelihatan mewah karena memang warisan ayah dan ibunya bisa dipakai beberapa turunan itu, Naruto langsung tidur. Dia ingin istirahat setelah semua kejadian mengejutkan semalam.

.

Pagi harinya, cukup sangat pagi, Naruto yang tidur sebentar langsung bersiap dan beranjak ke sekolahnya. Dia untungnya punya cadangan seragam sehingga seragam yang rusak itu bisa dia ganti. Wajahnya pun sumringah karena baginya ini adalah awal hidup baru dan kesuksesan baru. Juga mungkin ini adalah langkah pertamanya untuk membalas sekte Rias-senpai.

Dan tanpa disadari oleh Naruto, sepanjang jalan dia kini menjadi sorotan. Wajah tampan dengan kulit putih dengan bentuk wajah yang tegas pada bagian rahang, mata safir yang seperti es beku, kemudian tubuh yang atletis dan ideal untuk laki-laki dengan tingginya yang pas pula. Rambut pirang acak-acakannya yang berkibar tertiup angin-angin pagi nakal menambah kesan ikemen padanya. Oh, tidak sadarkah rupanya sekarang si Naruto itu?

Sampai masuk SMA Kuoh pun dia masih diperhatikan. Naruto yang biasanya dipandang aneh dan jijik dan tak memandang balas tentu tak sadar. Tujuannya mencari kelasnya dan dia akan mulai fokus dalam mengejar mimpi. Tak dinyana, dia melihat tiga temannya sedang berkumpul di tangga. Mereka seperti tengah berdebat akan sesuatu.

"Yo makhluk yang diragukan ciptaan siapa." Sapa Naruto. Biasa, panggilan mesra keempat sahabat.

Ketiga orang itu yang mendapat sapaan yang meski kurang sopan namun familiar itu menaikan alisnya perlahan. Bagi mereka, sosok tampan yang pastinya adalah musuh alami mereka itu tak diketahui identitasnya. Mereka seperti baru melihatnya pertama kali dan di satu sisi seperti sering bertemu. Matsuda yang sepertinya pertama sadar.

"Kau aktor JAV yang judulnya apa yah?"

Seolah komikal, Naruto mungkin akan terjengkang ke belakang. Pun begitu Issei dan Motohama. Dia tak menyangka bahwa alasan seperti asing dan seolah juga familiar ternyata dianggap Matsuda bahwa orang di depan mereka adalah aktor JAV yang sering ditontonnya.

"Teme-Matsuda! Aku masih perjaka dan mana mungkin jadi aktor JAV!"

"Eh kau tau namaku?"

Naruto mendengus dan melipat tangannya di dada, "Huh apa maksudmu? Kalian kan sahabat-ku. Ise, Matsuda dan Motohama. Kalian meski sebagaimana tidak bergunanya, ya kalian tetap kuanggap sahabat." Remaja tampan itu menyengr kemudian.

"Kau ini siapa sih? Mengaku sahabat kami tapi kelakuan kurang ajar. Kau ngajak ribut atau kenalan?" Issei yang menengahi. Dia sejatinya kesal dihina oleh sosok asing itu sedari tadi. Ditambah dirinya sedang bingung karena tragedi semalam dan masih khawatir akan kebaradaan sahabat karibnya yang juga bernasib sama sepertinya ketika malam itu.

"Issei kau terbentur kepalanya apa oleh pacarmu kemarin? Ini aku, Namikaze Naruto. Orang jenius di sekolah yang baru." Jawab Naruto dengan senyuman hangatnya. Dan itu sukses membuat ketiga sahabat itu menganga lebar. Ekspresi mereka seperti baru melihat fakta bahwa sahabat mereka ternyata menyembunyikan fakta bahwa dia adalah seorang aktor JAV.

"BOHONG!" Jawab mereka serempak.

"Eh?"

"Begini yah, aktor JAV-san, aku tau sekilas mungkin kau mirip dengan teman bego kami itu. Mungkin kau menyamar dan sedang mencoba menyusup di grup rahasia kami demi penelitian. Tapi, maaf, aku sedang khawatir dengan keberadaan NAMIKAZE NARUTO dan mohon, jangan membuat masalah disini, oke?" Issei berkata bijak. Dia benar-benar khawatir dengan keadaan sahabatnya yang menurut Rias-senpai yang tiba-tiba ada di ranjangnya dengan keadaan telanjang tidak ada siapa-siapa kecuali dirinya disana.

"Betul! Naruto itu jelek, kau tampan." Matsuda tak tau etika,

"Dia juga gendut yang lemaknya seperti bagian organ tubuhnya. Sedangkan kau errr .. ya sedikit macho lah," Motohama tak tau malu,

"Hum! Dia juga sepertinya menghilang dan kami akan mencarinya setelah pulang sekolah." Issei menambah kekesalan Naruto,

"Hahh, terserah kalian sajalah." Naruto kini sudah berbeda dengan yang dulu. Dia sekarang tak akan menghiraukan hal-hal yang tak berguna baginya. Baginya impian dan dendamnya sekarang. "Tapi kuyakinkan Ise! Aku melihat semua kejadian yang menimpau dengan pacarmu. Kau dibawa oleh Rias Gremory sedangkan aku tidak. Dan inilah aku, Namikaze Naruto."

Sebelum Naruto hendak meninggalkan mereka yang masih cengo khususnya Issei. Motohama menyodorkan sebuah cermin kecil yang entah dia dapat dari mana.

"Lihatlah wajahmu dan rasakan perbedaannya," begitu katanya yang sloganistis.

Perlahan Naruto berkaca pada kaca kecil itu. Dia bisa melihat wajah tampan yang berbeda dengan wajah berlemaknya dahulu. Dan tentu saja,

"AKU TAK PAKAI PELET!"

.

.

.

Fakta perubahan rupa dari Naruto sepertinya tak mudah diterima siapa saja. Itu khusus untuk pria. Para wanita tak peduli siapa identitasnya yang penting dia ganteng, sudah. Ahh tambahan kalau dia mau ke hotel melati di malam jum'at itu lebih bagus. Ketiga temannya meski bingung menerima saja karena dia tetaplah Naruto. Meski mulai ada aura permusuhan yang jelas juga cold war antara mereka. Ise justru yang paling diam. Dia sepertinya belum paham apa yang terjadi dan membuat mereka berdua masih hidup.

Ya Naruto sendiri tidak paham sih. Issei sepertinya dibangkitkan Rias oleh kekuatan sekte-nya sedangkan Naruto oleh makhluk asing.

Selain fakta itu, Naruto juga mendapati bahwa selain perubahan rupa, dia mengalami perubahan berpikir dan kecerdasan yang signifikan. Tiba-tiba saja dia menjadi cepat paham dengan semua mata pelajaran dan apapun yang coba dia pelajari. Ini sudah dibuktikan ketika Naruto mencoba belajar 3 bahasa asing dan hanya berbekal membaca kamus kemudian tata bahasa dari tiap-tiap bahasa, dia bisa menguasai 3 bahasa itu.

Itu menguntungkan sejatinya. Dengan ini Naruto bisa belajar mesin lebih jauh dan dia bisa menemukan makhluk asing yang membangkitkan dirinya atau juga menemukan mesin dari dunia lain. Akibatnya, dia semakin dikagumi oleh kaum hawa dan dibenci oleh kaum adam bahkan tiga temannya sendiri.

Itu moment berbeda dari biasanya. Mendapat perlakuan seperti itu sangat tak biasa. Naruto hanya memasang wajah kaku seharian di bersekolah. Sampai pulang bahkan dia tak keluar kelas dan rela menahan lapar karena tak mau lebih menambah kehebohan.

Dia sedang membereskan buku-bukunya dan hanya ada dia dengan Issei. Matsuda dan Motohama katanya ingin membeli kaset baru.

"Hyoudou Issei-kun dan Namikaze Naruto-kun benar?" Tiba-tiba saja ada seorang casanova musuh bebuyutan mereka, Yuuto Kiba berada di pintu dan menegur. Naruto dan Issei kompak penasaran dengan sapaan dari musuh alami mereka di sekolah. "Aku menyampaikan undangan dari Rias Gremory-Buchou. Kalian diharuskan datang ke gedung klub kami."

"Hmmmm?"

Tanpa penolakan. Naruto ingin juga paham apa yang terjadi semalam meski mustahil mengetahui fenomena makhluk asing yang menghidupkannya.

.

Di gedung penelitian ilmu ghaib, Naruto mendapatkan semua penjelasan. Soal dunia, makhluk supranatural dan juga identitas asli beberapa siswa Kuoh. Dia tak terkejut. Dugaannya bahwa Rias Gremory adalah sekte dari Kuvukiland hanya melenceng beberapa derajat. Intinya, dia berhati iblis karena meninggalkannya dan Naruto tak bisa memaafkan dia.

"Ise, kau selamat karena mempunyai Sacred Gear itu. Andai kau sepertiku kemarin malam, si Rias itu tak akan mempedulikanmu." Naruto jelas-jelas menyindir wanita yang duduk di kursi boss-nya itu. Dia yang sekarang tak takut lagi oleh apapun. Meskipun Rias adalah keturunan Iblis Bangsawan sekalipun.

"Lancang sekali Namikaze-kun. Kau seperti menghina aku yang menyelamatkan nyawa Hyoudou-kun tak manusiawi." Meskipun belum terasa, namun jelas sekali Rias mengeluarkan energy demonic-nya hanya untuk menekan orang yang menyinggungnya. Meskipun faktanya benar bahwa dia telah meninggalkan Naruto dalam kondisi hampir mati hanya karena kekuatan.

"Kau kan Iblis, mana bisa punya perasan manusiawi. Iblisiawi mungkin," Naruto menjawab sekenanya dan mengangkat bahu. Dia sadar ucapannya memicu kemarahan iblis merah itu. Apalagi disini adalah markasnya. Namun sekali lagi, dia pun merasa seolah dia punya sesuatu hal untuk melawan siapapun.

"Ouh, kau mengatakan Hyoudou-kun temanmu juga tak manusiawi begitu?" Senyum iblis betina itu benar-benar memuakan. Hanya Naruto yang membencinya. Padahal belum beberapa hari, namun entah kenapa kekesalan dan kebenciannya subur tumbuh.

Sedangkan Issei dan budak lainnya diam saja. Mereka tak berani meng-interupsi pembicaraan panas keduanya. Issei sudah dijelaskan dan ya karena otak bodoh dan mesumnya saja dia setuju dan bermimpi jadi Iblis bangsawan dan mendapatkan harem. Issei yang malang kena tipu.

"Cih, licik." Naruto kemudian berdiri dari sofa itu dan menatap satu persatu budak Rias Gremory dan berhenti pada Issei, dia mengatakan ucapan semoga sukses. "Ise, kita sama-sama hidup lagi untuk mimpi baru. Kau raihlah mimpimu itu, pun begitu aku. Namun, aku minta maaf sejak dini jika suatu saat kekesalan dan kebencianku pada Iblis betina tomat itu terciprat padamu karena kau dekat dengannya mulai sekarang. Oke?"

"Eh a-iya oke Naruto," Issei gugup. Dia sendiri sepertinya bimbang akan mimpinya. Apalagi setelah mendengar sahabatnya berbicara.

"Nah, Rias dan budaknya, maaf aku harus pamit. Hidupku sekarang adalah untuk sukses dan impianku, jadi harus belajar lebih. Dan mungkin ... dendamku suatu saat saja." Mata Naruto menajam pada Rias yang balas menatap tajam akan sikapnya.

Naruto beranjak perlahan meninggalkan mereka. Dia tak peduli dengan tatapan mereka yang seolah menusuk-nusuk dirinya. Urusan disini sudah selesai hari ini. Urusan dendam pada Rias Gremory bisa dilakukan nanti setelah dia punya rencana.

"Tunggu Namikaze! Kau tau, kau belum mengatakan pada kami bagaimana kau hidup kembali, 'kan?"

Naruto menatap Rias, meta safirnya entah kenapa berubah menjadi lebih dingin ketika menatap orang yang mengincar kekuatan dari kelemahan takdir manusia itu. "Aku dihidupkan oleh mereka yang lebih manusiawi. Entah siapa, namun, dia lebih punya hati dibanding dirimu, Rias Gremory."

"Itu tak menjawab pertanyaan kami, Namikaze."

Perkataan dingin Rias yang kemudian dibalas oleh Naruto yang hendak keluar ruangan dibalas oleh perintah peringkusan paksa oleh Rias. Dia menyuruh bidak kuda-nya Kiba untuk meringkus manusia lancang itu.

"Ha'i Buchou!" Secara cepat, pria itu memangkas jarak dengan Naruto dan ada di belakangnya. Issei bahkan tak sempat berkedip untuk menyadari itu. Dia mencoba memperingati sahabatnya namun sepertinya terlambat. Kiba sangat cepat.

Blaaaaar!

Suara tubuh yang menabrak dinding kemudian terlempar puluhan meter hanya pemicu keterkejutan Rias dan budaknya. Bukan Kiba yang menyerang, namun Naruto yang melakukan counter-attack secara menakjubkan.

Bagaimana tidak, dengan tanpa disadari dan terlihat bahkan terdeteksi oleh siapapun, Kiba tiba-tiba terlempar menabrak dinding kemudian menembus dan terlempar jauh ke luar gedung. Nasib Kiba tak diketahui namun mereka serempak menatap hati-hati pada Naruto yang dalam posisi habis menendang secara rata-rata air. Sebuah asap juga muncul dari sepatunya. Benar-benar GG.

"Aku peringatkan kau dari sekarang, Iblis." Naruto menatap satu per satu dari mereka. Issei pun tak terlewat namun dia lebih tenang padanya, "Jika kalian berniat mengganggu hidupku atau semena-mena pada temanku Ise atau pula melakukan hal yang menurutku buruk dan tak kusuka, maka siap-siap saja. Apa yang dialami oleh Yuuto hanyalah awal."

"Beraninya kau!"

BANG!

Entah apa, namun Naruto berhasil melubangi dinding di belakang kiri Rias dengan lubang yang lumayan besar. Itu seperti tembakan proyektil berkecepatan lebih dari suara dan berdaya hancur anti-tank. Dan Naruto dengan lengan kanan berposisi seperti memegang pistol pasti pelakunya. Dia meniup-niup asap yang ada di jarinya mendramatisir.

"Mo Lagi gak?"

Dan keheningan juga keterkejutan yang membalas Naruto.

.

Insiden yang terjadi hari ini seolah membuat sosok Naruto yang baru. Dia selain berubah rupa, sifat dan kemampuan yang tiba-tiba ada pun merubah semuanya. Tentu saja ini tak lepas dari campur tangan Rias sebagai orang yang membuat Naruto seperti ini. Bagaimanapun, iblis betina itu dengan tangannya sendiri menciptakan Naruto yang mampu mengancam dirinya sendiri.

Itu pasti pukulan telak untuknya. Dan Naruto tak peduli.

Dia langsung pulang ke rumahnya dan melakukan sesuatu. Dia juga ingin mengecek dari mana sumber kemampuan menembak itu, reflek dan kekuatan juga kecepatannya. Itu adalah enigma yang harus dia pecahkan jika ingin lebih superior dari iblis-iblis yang mencoba mengganggunya. Yah dia akan membongkar rahasia itu semalaman suntuk ini.

Dan lagi ... dia buru-buru ke rumah adalah untuk satu hal yang sangat-sangat penting. Dia wajib melakukannya.

"Wuhuuuuu! Aku punya kekuatan super hero, hehehe. Dan hmmmm aku penasaran bagaimana ekspresi-ku ketika mengancam Rias yah? Apa begini? Atu ini? Lha kok aneh sih. Apa mereka tertawa yah melihat ekspresi-ku? Eh, apa mereka pura-pura takut saja? Tunggu tunggu! Apa mereka berpura-pura dalam projek CIA ini?! Sialan! Apa yang benar terjadi sebenarnya."

Merayakannya. Sekitaran 2 jam Naruto berdiri di depan cermin dan mengucapkan semua kalimat tak berguna itu. Nyatanya, rupa dan mendapat kemampuan baru sekalipun, imajinasi berlebih dan juga kegilaannya tak akan hilang ketika sendirian.

Dasar Introvert.

To be Continued

Saya bersyukur Tuhan masih memberi saya nikmat di dunia.

Hohoho hola hola hay hay? Perkenalkan, saya author errr bukan baru sih. Tapi akunnya saja yang baru. Nama pena saya bisa dilihat ada diatas. Kalian terserah memanggil apa. Dan ini adalah fic pertama di akun baru ini.

Bagaimana? Jelek? Bagus? Biasa? Biasa di luar?

Saya harap lumayan menghibur sih. Apalagi ya unsur di fic ini pasti jarang sekali ada di fic-fic indo lain. Yups, Anime Inuyashiki. Anime Terminator mbah-mbah melawan dedek-dedek emo yang psikopat. Jika yang sudah nonton ya syukur. Kalian bisa tau bagaimana hubungan fic ini dengan kemampuan-kemampuan dan unsur-unsur disana. Yang belum, nonton sana! Recomended kok. Lumayan bisa ditonton sekali duduk tuh anime.

Cerita ini memiliki awal yang mainstream dan mungkin jalan cerita yang gak terlali beda sama yang lain. Gak tau deh, aku cuman nulis sesuai imajinasi di sela-sela kesibukan aja. Alur gamblang pun masih awang-awang kaya emas-emas yang ada di MCK gitu :v

Oke. Kembali. Fic ini seutuhnya fokus pada Naruto saja dengan dirinya yang kaya Mbah Inuyashiki gitu. Mungkin dengan kepribadian Sishigami dan kemampuan mereka berdua digabungin. Gak tau deh, nanti lihat aja berkembangnya gimana. Kan sengaja juga ku buat Naruto ahli dan hobi sama mesin bahkan diawal pengandaiannya pun sangat expert banget sama mesin karena ya ini hubungannya. Dianya mesin gitu lho (Nonton makanya!)

Sekian aja lah ... Gak ada yang perlu dijelasin lagi. Saya harap dukungan dari semua orang untuk fic ini, apalagi yang baca. Bayar dong pake review! Becanda. Tapi sangat diapresiasi mereka yang menyempatkan diri untuk baca terus review. Dan juga, fic ini akan saya bumbui konyol-konyolan Naruto. Ya meski garing daripada serius-serius aja kan bete. Ya gitu seadanya aja deh.

Sekian dari saya ... BANG!