[DISCLAIMER]
Keseluruhan cerita adalah milik Author, Kecuali para karakter yang merupakan milik SM Entertainment !
.
WISH - A LOVE STORY
기대 - 러브 스토리
Baekhyun X Chanyeol
.
제 01 화
.
"Tau tidak? Ada yang bilang kalau kita berdo'a dan memohon dengan bersungguh-sungguh di depan pohon ini, permohonan kita akan terkabul"
Taeyeon menggenggam tangan Bekhyun.
"Nah, ayo buat permohonanmu!" Ucap Taeyeon.
Baekhyun menatap pohon itu, Matanya yang masih memancarkan kesedihan yang mendalam perlahan dipejamkannya sembari mengambil napas dalam-dalam. Taeyeon, teman baiknya sejak kecil tahu betul apa yang sahabatnya sedang rasakan.
Ia menatap Baekhyun dengan iba. Tragedi 3 tahun yang lalu kembali terbayang, "seandainya saja saat itu kau mau mendengarkannya, pasti saat ini kau tak akan merasa sesedih ini" ucap Taeyeon lirih.
Baekhyun membalikan badannya, matanya terlihat sembab dan meneteskan air mata.
"Baekhyun-a Uljimma! Kenapa menangis?" tanya Taeyeon khawatir. Baekhyun hanya menghapus air matanya menggunakan jari-jari lentiknya dan tersenyum.
"Kajja!" ajak Baekhyun.
Mereka berdua melanjutkan perjalanan mereka.
Bertolak belakang dengan suasana hati Baekhyun, Langit sedang cerah dan suasana di bukit saat itu sedang ramai dengan Orang-orang yang berolahraga atau sekedar foto bersama.
"Baekhyun-a, apa permohonanmu di depan pohon tadi?"
Baekhyun hanya terdiam. Sekali lagi, dia menghembuskan nafasnya dan menatap langit.
"Tuhan, rasa sakit dan rindu ini sudah tak dapat ku tahan! Hukuman ini tak sanggup ku kuterima. tolong.. tolong kembalikan dia!" batin Baekhyun.
Air matanya menetes, lagi.
.
.
*Flashback 3 tahun lalu*
Chanyeol menarik tangan Baekhun, mencegahnya untuk pergi.
"Baekhyun jangan pergi. Aku bisa menejelaskannya!" Chanyeol memohon.
Baekhyun memberontak dan berusahan melepaskan genggaman Chanyeol, "SUDAHLAH!! APALAGI YANG MAU KAU JELASKAN? AKU SUDAH MELIHAT SEMUANYA" Teriak Baekhyun.
"Aku mohon, setidaknya biarkan aku menjelaskan semuanya"
"kau tahu? 4 jam aku menunggumu! kencan yang sudah lama aku inginkan, baru beberapa menit yang lalu kau batalkan dengan alasan kau sedang sakit" Ucap Baekhyun.
"tau kah kau betapa cemasnya aku sampai berlari hanya untuk menemuimu. Dan tiba-tiba..." Baekhyun merasa tak sanggup melanjutkan kata-katanya. Hatinya terasa benar-benar sakit.
Ia mengumpulkan segenap tenaganya untuk melanjutkan kata-katanya "Dan tiba-tiba.. aku melihatmu duduk berdua dengan perempuan itu!!" Baekhyun menunjuk ke arah Yeoja yang sedang tertunduk ketakutan disamping Chanyeol.
Chanyeol hanya menatapnya dengan tatapan menyesal. Ia tak tahu apa yang harus dikatakannya. Baekhyun terus menyerangnya secara bertubi-tubi.
"DEMI TUHAN CHANYEOL!! APA YANG SUDAH KAU LAKUKAN PADAKU!!" Baekhyun menangis histeris. Air mata yang sudah ditahannya sejak tadi sudah tidak sanggup dia dia bendung lagi.
Ia tak peduli jika mereka sedang menjadi pusat perhatian saat ini. Yang ada dipikirannya saat itu hanya Chanyeol yg sedang mengkhianatinya.
"Sekarang lepaskan! Lepaskan tanganku Kim Chanyeol!!" kini baekhyun telah berhasil melepaskan tangan Chanyeol.
Baekhyun berlari menyeberangi jalan.
"Baekhyun-a kumohon kembalilah! Aku bisa menjelaskan semuanya" Teriak Chanyeol.
"tidak Bekhyun, jangan berbalik! Apapun yang terjadi jangan berbalik!" batin Baekhyun.
Ia tak sanggup untuk berbalik dan melihat Chanyeol bersama dengan wanita itu.
Ia menghapus air matanya dan terus berlari.
dan tiba-tiba ...
'BRUGGHH'
Suara itu muncul secara tiba-tiba di ikuti dengan Suara Jeritan seorang wanita. Baekhyun menghentikan langkahnya, Tubuhnya terasa membatu.
Baekhyun mencoba mencerna apa yang baru saja terjadi. Ia mulai memikirkan suatu yang tidak-tidak. Ia memegang kepalanya dengan kedua tangan dan menggelengkan kepalanya kuat "Aniya! Aniya jebal!! Jebal..." Ia berdo'a kepada Tuhan agar apa yang sedang dipikirkannya tidak benar-benar terjadi.
Perlahan, Baekhyun membalikan badannya untuk melihat apa yang sedang terjadi.
Pupil matanya membesar dan bibirnya terasa bergetar. Baekhyun tak sanggup menerima apa yg sedang sedang Ia lihat saat ini.
Chanyeol sedang terbaring bersimbah darah di jalanan, Orang-orang yang lewat mulai mengerubunginya.
"CHANYEOOLL-AAA !!!"
Dan semuanya pun tak lagi sama.
*Flashback End*
.
.
.
.
.
Sudah Tiga tahun berlalu sejak kematian Chanyeol. Dan selama itu juga Baekhyun harus terus merasakan rasa sakit dan kerinduan teramat dalam.
Baekhyun yang dulunya selalu ceria dan bersemangat sekarang telah berubah menjadi sosok yang pemurung, Wajahnya selalu memancarkan kesedihan.
Ia menganggap tiga tahun ini sebagai hukuman untuknya.
Tidak pernah satu malampun dia habiskan tanpa menangisi kepergian Chanyeol.
"Baekhyun-a bukankah jam 1 nanti jadwal kerja paruh waktumu??" tanya Taeyeon
"Jam berapa sekarang?"
Taeyeon melihat jam tangannya, "Jam 12 lewat 20 Menit" ucap Taeyeon.
"Yaaa!! itu 40 menit lagi!" Ucap Baekhyun panik.
"gwenchana! kau punya kaki kan? Ayo kita berlari ke bawah dan mencari Taksi disana" Taeyeon menarik tangan Baekhyun dan membawanya berlari menuruni bukit.
"Yaakk, Taeyeon-a!!!!" teriak Baekhyun kaget.
[Baekhyun POV]
Ku turunkan kaca jendela Mobil dan membiarkan Angin masuk mengusap wajahku dengan lembut.
"Pak, apakah perjalannya masih lama?" tanya ku kepada Sopir Taksi. Aku takut akan datang terlambat hari ini.
Hari ini aku harus melakukan kerja paruh waktuku sebagai Kasir disalahsatu Minimarket di pusat kota Seoul. Mungkin karena tadi terlalu terbawa suasana, aku lupa akan kewajibanku itu.
"Kita akan tiba tepat waktu, jika saja saat ini jalanan tidak sedang macet" ucap si supir taksi.
Dan sialnya, Siang ini sedang sangat macet!
Untuk mengisi kebosanan, aku memilih untuk mendengarkan lagu dari ponsel ku.
ku pasangkan Headset ke telingaku dan memutar lagu secara acak.
Entah kenapa beberapa waktu ini aku sedang suka mendengarkan lagu-lagu ballad. Semua lagu upbeat yang dulunya kusukai sekarang sudah terhapus dan aku gantikan dengan ratusan lagu ballad.
Lantunan musik yang sedang kuputar terdengar sangat lembut. Aku meresapi setiap melodinya.
'DRRTT.. DRRTT..' ponselku bergetar karena Reminder yang sudah lama ku atur.
"Our Anniversary! ChanXBaek " Tulisan itu muncul di Layar ponsel ku.
Ya, Hari ini adalah Hari Peringatan Jadian kami yg ke 6 Tahun. Perayaan yang sudah 3 tahun kulalui tanpanya dan tidak pernah terasa sama dengan saat dia masih disisiku.
Ku buka akun SNS Chanyeol dan melihat foto-foto yg pernah dia unggah. Foto-fotonya saat masih bersama denganku. seketika kenangan saat masih bersamanya terputar kembali di memoriku.
Kenangan saat kami pertama bertemu,
Kenangan saat dia menembakku,
Kenangan saat merayakan 1st Anniversary kami,
Dan.. Kenangan saat aku melihatnya terbaring bersimbah darah.
Semua kenangan itu terputar secara teratur.
"Chanyeol-a. Eottoke? aku tidak sanggup lagi menghadapi semuanya" batinku menangis.
Jika saja aku bisa memutar balik waktu dan kembali ke masa lalu, aku akan memilih untuk mendengarkannya, aku akan memilih untuk menerima semua penjelasannya dan mempercayainya.
"Agashi, kita sudah sampai" ucap si supir taksi menyadarkanku dari lamunanku.
"Ah ya. Kamsahamida Ahjussi" Ucapku sembari merapikan barang-barangku dan keluar dari Taksi.
Aku berlari memasuki Minimarket dan disambut oleh rengekan Do Kyungsoo, Dia adalah Siswi SMA semester akhir yang juga mengambil pekerjaan paruh waktu sebagai kasir disini. Dia mengambil shift Tengah Malam sampai Pagi di akhir pekan. "Eonni! ku kira kau tak akan datang. Kau terlambat 10 menit".
"Mianhe Kyungsoo-a, tadi sedang macet parah. Kau pulanglah! lain akan akan ku pastikan tidak akan terlambat lagi.
Dengan wajah cemberut, Kyungsoo mengambil tasnya dan keluar dari Minimarket.
kini aku yang menggantikan posisinya sebagai kasir, Setidaknya sampai Malam nanti. Selain bekerja sebagai kasir, aku juga bertugas menjaga, merapikan dan membersihkan Minimarket.
[Baekhyun POV End]
Pintu Minimarket terbuka dan pelanggan pertamanya hari itu masuk.
"Annyeonghaseo!" sapa Baekhyun. Disaat bersamaan Ponselnya bergetar, Ia mendapat SMS dari Taeyeon.
Taeyeon : "Kau sudah tiba?"
Baekhyun : "Ya, baru saja."
Taeyeon : "Kau terlambat????"
Baekhyun : "Ya, tadi sedang sangat macet"
Taeyeon : "Fufufu~ Pasti si Kyungsoo marah sekali kan?? Bagaimana ekspresinya? XD"
Si pembeli meletakan sebotol Cola yang dibelinya di meja kasir. "2000 Won" ucap Baekhyun masih asyik dengan ponselnya.
Bekhyun : "seperti dugaanmu! seharusnya tadi kau melihat bagaimana ekspresi wajahnya"
Pembeli tersebut membayar 2000 Won dan berjalan menjauhi meja kasir.
"Yak! Ppali!!" teriak teman si pembeli dari luar, Ia terlihat tak sabaran.
"Ok ok. sabar sedikit dong"
"Yaa Chanyeol-a.. kau lama sekali!" ucap temannya lagi.
Baekhyun terdiam. Ia masih memandang ponselnya tapi pikirannya sudah tidak disana.
"Chanyeol??" Batinnya bertanya.
Ia mengangkat wajahnya dan melihat pembeli tersebut. Pembeli tersebut akan membuka pintu untuk keluar sampai Baekhyun mencegahnya.
"BERHENTI !!"
"Kumohon, berhenti."
Baekhyun menatap pundak pembeli tersebut dengan penuh arti.
"Seolma.." Ucapnya lirih.
"Chanyeol-a!?" Ucapnya lagi, sekarang sedikit lebih keras sehingga pembeli tersebut dapat mendengarnya.
"Kau memanggilku??" Pembeli tersebut membalik badannya dan menatap Baekhyun.
Seketika juga Baekhyun menjatuhkan ponsenya dari genggamannya. Tak mampu berkata-kata. Ia hanya bisa menatap sosok didepannya dengan penuh tanda tanya.
"Chanyeol-a... benarkah itu kamu??" Batinnya.
Baekhyun masih tidak dapat mempercayai apa yang saat ini Ia lihat.
"KIM CHANYEOL??" Ucap Baekhyun berharap.
Baekhyun melangkah maju menghampiri orang yang bernama Chanyeol tersebut.
"Tapi bagaimana bisa?" Tanya Baekhyun masih tak percaya. Baekhyun menangis, melihat orang sudah 3 tahun dirindukannya berdiri dihadapannya sekarang.
Bekhyun memeluk orang tersebut. Ia memeluknya dengan sangat erat menahannya agak jangan pergi lagi.
"Chanyeol-a.. tahukah kau apa yang sudah kulalui selama 3 tahun ini? Selama itu aku sangat merindukanmu. Melihatmu dihadapanku sekarang membuatku benar-benar bahagia" tangis Baekhyun di pelukan Chanyeol.
Chanyeol yang tidak tau apa-apa hanya bisa mengelus lembut kepala Baekhyun dengan ekspresi kebingungan.
"YAAK! PARK CHANYEOL!! Kau kenal dia??" Teriak Oh Sehun dari luar Minimarket, Ia menggaruk kepalanya kebingungan.
"Tungguu.." batin Baekhyun, "Park Chanyeol?!"
Baekhyun melepaskan pelukannya dan menatap Chanyeol. Wajahnya masih terlihat sembab.
"Namamu Park Chanyeol?? Bukan Kim Chanyeol?!" Tanya Baekhyun.
"Benar, namaku Park Chanyeol! Kau siapa?" Chanyeol balik bertanya.
Baekhyun benar-benar kebingungan sekarang. "Bagaimana bisa dia mempunyai nama dan wajah yang sama dengan Chanyeol, tetapi berbeda marga?" Batin Baekhyun.
Baekhyun memegang wajah Chanyeol dengan kedua tangannya. "Chanyeol-a kau tidak mengenalku? Apa jangan-jangan kau lupa ingatan?" Tanya Baekhyun memastikan.
"Siapa kau? Aku benar-benar baru pertama kali bertemu denganmu!" Chanyeol mulai merasa kesal.
"Chanyeol-a apa kau benar-benar tidak mengenalku? Apa aku salah dengar atau memang kau menyebut margamu 'Park' bukannya 'Kim'?" Baekhyun menatap Chanyeol, Ia menunggu jawaban dari Namja tinggi tersebut.
"Namaku Park Chanyeol! P.A.R.K CHANYEOL" Ucap Chanyeol sambil mengerakan jarinya mengikuti bentuk huruf-huruf namanya.
"Tapi.. Bagaimana bisa?" Mata Baekhyun mulai berkaca-kaca lagi. Chanyeol yang melihat Baekhyun hendak menangis lagi, mencoba menenangkannya. "Yaa.. kenapa kau menangis lagi? Tenanglah!"
Baekhyun menangis sesegukan, "Bagaimana bisa? Nama dan Wajah kalian terlihat benar-benar sama. Hanya saja Telingamu sedikit lebih lebar dar..." belum sempat Baekhyun menyelesaikan kata-katanya, Chanyeol buru-buru memotong
"Yaak! Apa maksudnya itu? Waah hebat sekali. Kita baru pertama kali bertemu dan kau Langsung mengataiku? Waah Daebak, apakah ini modus penipuan terbaru?" Ucap Chanyeol memegang telinganya.
"Mwo?? Penipuan? Apa maksudmu? Ini tidak seperti aku sedang mencoba menggodamu dan mencoba mengambil uangmu" Baekhyun kesal. "Orang ini hanya wajahnya saja yang mirip, kepribadian mereka sangat jauh berbeda" batin Baekhyun.
Ia mengambil sapu dan mengusir Chanyeol.
"Yak kau! Keluar sekarang, aku muak melihatmu. Keluarrr!" Ia mengerak-gerakan sapunya kearah Chanyeol.
Chanyeol yang merasa terdesak akhirnya keluar dari Minimarket dan berlari kearah Oh Sehun yang sejak tadi menunggunya.
"Waah, Wanita itu benar-benar gila!" Ucap Chanyeol Ilfeel. Sehun hanya menatapnya sambil menggelengkan kepala.
"Bukankah sudah ku katakan padamu untuk tidak mempermainkan wanita sembarangan? Apa dia mantanmu?" Ucap Sehun.
"Yaa.. aku barusaja bertemu dengannya tau! Wanita gila itu dia yang pertama memelukku, kemudian menangis dan dan memukul ku." Omel Chanyeol. Ia merasa benar-benar kesal saat ini.
.
.
.
.
.
Park Chanyeol berjalan memasuki halaman rumah. Ia memutar gagang pintu dan membukanya. "Appa? kenapa cepat sekali pulangnya?" ucap Chanyeol, Ia melihat Jam tangannya "Sekarang kan masih jam 2?"
"Appa hanya kebetulan pulang untuk mengambil berkas Appa yang tertinggal. Kau, Bagaimana kuliahmu?" Ucap ayahnya sambil menuruni tanggal, di tanganya terdapat berkas yang terisi didalam amplop.
"Seperti biasa! Hasil Ujian mingguan sudah keluar dan aku mendapat nilai 90" ucap Chanyeol berbangga diri.
Chanyeol memang merupakan Mahasiswa yang pandai. Nilai terendah yang pernah dia dapatkan adalah 7,5. Itupun Nilai yang Ia dapatkan saat mengerjakan soal yang tidak pernah Ia pelajari.
Meskipun termasuk anak yang pandai, Chanyeol juga terkenal suka mempermainkan Wanita. Dan hal tersebut tidak diketahui Ayahnya, Park Jisoo. Park Jisoo merupakan sudah menjadi orang tua tunggal untuk Chanyeol sejak ditinggal mati istrinya 10 tahun yang lalu.
Meskipun sangat sibuk dengan pekerjaannya di kantor, dia selalu menemui dan menghabiskan waktu luangnya dengan Chanyeol.
Disaat Ia sedang tidak dirumah, Chanyeol hanya tinggal bertiga dengan Tukang kebunnya Park Haejin (Ketjeh) dan Jun Jihyun, Ahjumma yang bertugas untuk memasak dan membersihakan rumah. Dan jika sedang bosan dirumah, Dia akan Keluar dan Hangout dengan Oh Sehun, Sahabat baiknya sejak SMA.
"Bagus. pertahankan prestasimu! Oh ya, Besok Appa akan melakukan perjalanan bisnis selama seminggu. Jadi, jaga dirimu baik-baik. Appa sudah mentransfer Uang ke rekeningmu untuk seminggu ini" Ucap Park Haejin mengusap lembut kepala anaknya.
"Waah.. Appa memang yang terbaik!" Ucap Chanyeol senang, Ia memeluk ayahnya.
Dia memang sangat manja kepada Ayahnya, Selama ini Ia selalu meluapkan semua kerinduannya akan sosok Ibu kepada Ayahnya.
"Baiklah Appa pergi dulu, Annyeong Chanyeol-a" Park Haejin melangkah keluar rumah, Sebelum Keluar Ia tak lupa mengecup kening Chanyeol
(Bromance Ayah-Anak Unchh)
"Annyeong Appa!" Chanyeol melambaikan tangannya saat Mobil Ayahnya berjalan kearah Pagar rumah.
Sepeninggal Ayahnya, Chanyeol segera menelepon Sehun. "Sehun, bersiaplah! Malam ini kita Party".
.
.
.
.
.
Tidak terasa sudah hampir jam 6 sore. Baekhyun mengemasi tasnya dan bersiap-siap untuk pulang. Ia hanya mengambil shift dari jam 1 sampai jam 6 sore.
Yonna, Penggantinya sudah datang. "Yoona-a Jangan lupa untuk menyusun barang-barang di dalam karton itu ke rak dan jangan lupa juga untuk mengecek tanggal kadaluarsanya" ucap Baekhyun mengarahkan.
"Sipp! Eonni pulanglah. Annyeong!"
"Annyeong!"
Baekhyun mengambil tasnya dan melangkahkan kaki keluar dari Minimarket. rencananya Sore ini dia akan mengunjungi Makam Kim Chanyeol.
Ia menghentikan taksi dan menyuruh sang supir mengantarnya ke Pemakaman kota Seoul.
Hari sudah mulai gelap saat Baekhyun tiba di lokasi pemakaman. (Ngak takut Non? situ sehat kan?)
Ia berjalan menyusuri area pemakaman dan berhenti tepat di depat makam Kim Chanyeol.
"Annyeong Chanyeol-a!" Ia duduk dan mengusap makam Chanyeol. "Tepat hari ini, 6 Tahun lalu kita memulai hubungan kita. Dan tak pernah sekalipun aku membayangkan akan melalui hari ini tanpamu" Baekhyun mengusap air matanya.
"Chanyeol-a. Hari ini aku bertemu dengan seseorang yang benar-benar terlihat mirip denganmu, bahkan kalian juga memiliki nama yang sama" sekarang Baekhyun sedang bersandar dimakam Chanyeol dan menganggapnya seperti pundak Chanyeol.
"Bodohnya aku. Meskipun tahu kenyataannya, aku sempat berpikir dia adalah kamu. Aku sempat berharap dia adalah kamu" ucap Baekhyun terisak, masih dengan posisi bersandar di makam Chanyeol.
"Aku bodoh..."
"benar-benar bodoh!"
Baekhyun terisak untuk waktu yang cukup lama.
.
.
.
.
.
"Yaak! Baekhyun!!!!" teriak Taeyeon ketakutan.
baru 30 menit yang lalu dia sedang asyik-asyiknya nonton Drama hingga Baekhyun menyuruhnya menjemputnya, Dia Area pemakaman pukul 7.30 malam.
"Ah Mianhe Taeyeon-a karena membuatmu repot-repot kemari" ucap Baekhyun menyesal.
"Ne Araseoyeo! cepatlah naik ke mobilku. Aku sangat ketakutan berada disini"
Taeyeon mengemudikan mobilnya melewati pusat kota Seoul.
Baekhyun duduk disampingnya menghadap keluar. Ia asyik menikmati Angin malam.
"Apa Kau gila? Bagaimana bisa kamu ketiduran di area pemakaman?" Ucap Taeyeon tak habis pikir, matanya masih tetap fokus ke jalanan.
"Taeyeon-a, kau pasti tidak akab percaya apa saja yang hari ku alami." ucap Baekhyun. kini giliran tangannya yang Ia keluarakan dari jendela mobil. Ia membiarkan angin malam bermain dengan tangannya.
"apa? Jangan bilang tadi kau ketiduran di sana dan dibangunkan oleh hantu Chanyeol yang mengusirmu pergi"
Baekhyun tidak menanggapi ucapkan Taeyeon. Ia sedang sibuk dengan pikirannya sendiri.
"tadi aku bertemu dengan Chanyeol"
"Heeh?!"
"Maksudku, orang yang benar-benar mirip dengan Chanyeol. Wajah, Suara dan Nama mereka sama. Aku benar-benar..." ucapan Baekhyun terpotong.
Taeyeon menginjak Rem secara tiba-tiba. Dia menatap Baekhyun sambil gemetaran.
"Baekhyun-a Kurasa Chanyeol mengikuti kita dari pemakaman tadi." Taeyeon benar-benar gemetaran.
"apa maksudmu?" Baekhyun kebingungan.
"lihatlah kedepan! bukankah itu Chanyeol..?"
*TBC*
Mohon review, Kritik dan sarannya :)
Thank You so much for reading :D
