"Kyuhyun!"

"Kenapa sih manggil-manggil?"

"Kau mau umma masukkan ke sekolah khusus… Sekolah kepastoran! Biar kau tobat!"

"Aaaaaaaaaaa! Tidaaaaaaaaaaaaaaaaaakzzz!"

''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''

- SCHOOL'S TROUBLE! -

Chapter 1

Cast : Kyuhyun, Zhou Mi, Siwon, Henry, Sungmin, Donghae, Eunhyuk

Genre : Friendship, Romance, Humor

Warning : OOC, CRACK, YAOI

''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''

Kyuhyun, manusia paling ganteng yang pernah tercipta di atas muka bumi ini, alias aku sendiri, malah dikhianati oleh yeoja yang paling menyebalkan dengan cara dimasukkan ke sekolah kepastoran, bahkan hari ini telah memulai hari pertamanya di sekolah paling ketat sedunia ini. Sungguh, Kyuhyun, alias aku, sang manusia sempurna, tak terima dengan perlakukan yang sangat tidak berperikemanusiaan ini. Tega sekali sih tuh cewe! Mau tak mau aku nurut deh dimasukkin ke sekolah macam gini!

"Oi! Lu murid baru yee? Kayaknya gue gak pernah lihat lu deh!" sapa seorang namja yang kelewat tinggi.

"Iye, nape lu? Gak seneng?" balasku kasar.

"Hahahaha, masih murid baru ajah udah sok banget!" teriaknya padaku sambil tertawa.

"Cih! Awas kau! Beraninya ngeremehin gue!"

Aku yang sudah tak mampu menahan emosiku lagi, segera mengayunkan tinjuku ke wajahnya. 'Suer dah gue lagi emosian banget!' Tapi sebelum ayunan tinjuku berhasil sampai ke wajahnya…

"Kalian! Jangan ribut-ribut! Gak baik," bentak seorang namja lainnya yang mendadak muncul dan menghentikan aksiku dengan tangannya yang kuat. Ia terlihat kekar dengan otot –ototnya.

"Siape lu?" tanyaku kasar.

"Perkenalkan, Siwon imnida. Salam kenal," ucapnya padaku, sembari memperkenalkan diri. "Dan namja yang meneriakimu barusan bernama Zhou Mi, tolong maafkan dia ya."

"Meneriakimu? Lu tuh kalo ngomong pake aku kamu ya? Harusnya kan neriakin lu!" bantahku sinis.

"Tapi… Ngomong pake gue lu tuh kagak baik. Aku kamu tuh lebih baku dan sopan," jelasnya.

"Hah? Ih peliz deh! Hari gini pake aku kamu? Gak level deh!"

"Woiiiiii! Kok lu pada asyik ribut sih! Gue malah dikacangin!" bentak Zhou Mi padaku dan Siwon yang malah berdebat hanya karena masalah 'aku kamu lu gue'.

"Ah, mianhae Mimi. Aku tidak bermaksud mengacangimu," ucap Siwon pada Zhou Mi yang langsung saja menggandeng tangan si namja ketinggian itu.

"OMG! Lepasin tangan gue! Main gandeng tangan sembarangan di depan umum! Gak lihat tuh di depan ada anak baru? Apa gak cukup lu selama ini hancurin image gue dengan berteman sama orang kayak lu yang ngomongnya pake aku kamu?" balas Zhou Mi dengan jawaban yang sangat sinis.

'Nih orang kok kasar amat sih?' batinku. Padahal itu kan temannya sendiri, masa digituin sih?

"Sori Mimi. Mianhae… Aku gak ada maksud untuk permaluin kamu. Tapi boleh kan kalau misalnya aku mau untuk tetap jadi temanmu dan tetap menggunakan aku kamu? Ayolah, aku benar-benar pengen jadi anak yang baik…" pinta Siwon dengan mata sok innocent.

"Jadi maksud lu gue bukan anak baik, hah?" marah Zhou Mi.

"Ah, sudalah!" bentakku kesal. "Kalian ini temenan, tapi malah berantem! Gue pergi ajah deh!"

Kupustuskan untuk berjalan meninggalkan mereka berdua. Baru saja aku berjalan sejauh 10 meter dan tiba-tiba,

BRUK!

Aku malah jatuh ketabrak orang. Pasti aku sedang sial! Sial banget malah!

"Ugh…" ringis namja yang terjatuh karena bertabrakkan denganku.

Tadinya aku memang mau marah. Tapi karena setelah kuperhatikan, aku sadar bahwa dia sangat imut untuk dimarahi. Akhirnya aku batal marah deh.

"Apa kau tidak apa-apa?" tanyaku dengan lembut dan tentunya sambil mengulurkan tanganku padanya untuk memberinya bantuan. Yah, kalau sama namja seimut ini sih, pake aku kamu dan bersikap lembut juga aku mau dah!

"Aku baik-baik saja kok. Mianhae ya sudah menabrakmu…" jawabnya sembari menerima uluran tanganku dan meminta maaf.

"Ah, tidak kok. Akulah yang salah," ucapku sambil berusaha menunjukkan senyuman termanis yang bisa kuberikan.

"Henry!" panggil seorang namja yang tiba-tiba saja menghampiri kami. Aduh, namja ini menggangguku saja!

"Sungmin?" respon namja yang kutabrak terhadap namja yang baru saja datang itu.

Oh! Jadi namja yang kutabrak itu namanya Henry? Wah, tuh namja imut banget sih! Ah, tapi namja yang manggil dia juga imut kok. Kalo gak salah tuh namja namanya Sungmin, kan? Aduuuuuh, kok mereka berdua bisa kompak banget sih? Udah sama-sama imut, temenan pula. Ada dua kemungkinan nih, antara orang yang lihat mereka bakal demen banget ngelihatin mereka terus, atau malah muntah gara-gara eneg?

"Aku pergi dulu ya…" pamit Henry padaku. Setelahnya, Henry dan Sungmin langsung bergegas meninggalku.

"Hey! Tunggu dulu!" teriakku pada Henry, mumpung mereka belum jauh.

"Nae? Ada apa?" tanya Henry yang terlihat bingung.

"Kita belum berkenalan, kan?" ucapku, berharap mendapatkan respon positif darinya.

"Benar juga. Henry imnida. Kalau kau?"

"Kyuhyun imnida…"

"Ayo Henry! Kita harus cepat!" pinta Sungmin sambil menarik tangan Henry.

"Nae," balas Henry. "Oh ya, Kyu… Kau tidak ikut doa pagi?"

"Hah? Doa pagi?" responku dengan mata membelalak. "Bukannya tadi pagi kita udah doa pas baru bangun tidur?"

"Nae, tapi kita harus ikut doa pagi lagi. Doa pagi sebelum pelajaran dimulai," jelas Henry dengan tersenyum lembut yang secara otomatis menambah keimutannya. "Ah, jangan-jangan kau murid baru ya? Pantas saja aku merasa tak pernah melihatmu sebelumnya."

"Uups! Akhirnya ketahuan juga deh!" responku pura-pura terkejut.

Padahal lebih heran lagi kalau dia gak tahu bahwa aku murid baru yang mulai tinggal di asrama kemarin malam dan akan memasuki hari pertamaku di sekolah ini mulai hari ini. Secara, gak mungkin kan kalo info tentang adanya namja ganteng yang masuk sebagai murid baru gak kesebar? Pasti udah kesebar ke 1 sekolah! 'Gue jamin 100%, semuanya udah pada tahu siapa nama gue! Pasti mereka cuma pura-pura gak tahu, biar bisa sekalian kenalan sama namja setampan gue secara langsung (live), dan tentunya GRATIS!'

"Haha, ternyata benar. Kau mau ikut dengan kami?" tawar Henry dengan tampang polos.

"Ah, ani… Aku pergi sendiri saja nanti. Kalian duluan saja."

''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''

"Hey, Mimi!" panggilku saat kulihat Zhou Mi, padahal aku baru saja memasuki ruang doa.

"LU?" responnya kaget.

"Gak mungkin kan lu lupa sama namja setampan gue?" balasku pede.

"Ya ya ya. Serah dah! Perasaan lu dari awal kok udah banyak bacot sih?" tanyanya kesal.

"Suka-suka!" jawabku asal.

"Ah, sudahlah! Gue lagi males ribut!" sergahnya. Sejak tadi, aku baru sadar kalau dia ganteng juga ya. Ah, beneran ganteng malah!

"Oh ya, Mi…"

"Nape lagi?"

"Lu tahu Henry dan Sungmin, kan? Itu lho pasangan yang kelewat imut!"

"Oh, mereka… Mereka cuma temenan sih. Napa memangnya?" respon Zhou Mi dengan nada yang ketahuan banget lagi gak niat ngomong.

"Menurut lu mereka imut gak? Lu demen gak ngelihatin mereka? Atau malah eneg ampe muntah-muntah?" tanyaku penasaran.

"Hmmmm, jujur atau bohong nih?" tanyanya balik.

"Ya jujur lah!"

Nih namja memang ganteng sih, tapi kayaknya pabho kali! Minta ditonjok yee?

"Tergantung. Kalau mereka lagi berduaan trus gue lihatin mereka terus… Yang ada gue malah muntah-muntah!" jawabnya dengan wajah pucat. Kelihatannya dia memang menjawab dengan jujur. Aku jadi turut prihatin…

"Seberapa banyak? Berapa baskom?" tanyaku tambah penasaran.

"Biasanya sih ya… 5 baskom."

"WHAT? 5? Gak kurang tuh?" responku kaget.

"Memangnya lu pikir pasar apa? Pake nawar-nawar segala!"

"Sabar ya Mi… Gue ngerti kok perasaan lu yang pasti tersiksa tiap kali ngelihatin mereka," ucapku sembari menepuk-nepuk bahunya.

"Makasih ya Kyu… Gue gak nyangka kalo lu tuh sebenarnya baik."

Berkat sepotong kalimat penyemangat yang diberikan Kyuhyun, akhirnya Zhou Mi pun menyadari kebaikan hati Kyuhyun. Mereka pun saling berpelukan, dan berjanji untuk selalu menyemangati dan menemani, baik dalam sehat maupun sakit, suka maupun duka.

"Astajiiiiim… Nih dua orang pelukan udah kayak tiang kuil ajah! Nutupin jalan tahu! Memangnya lagi ada perbaikan jalan apa, ckckckck," marah namja yang tiba-tiba saja datang.

Aduh! Siapa lagi ini?

"Ah, Donghae!" respon Zhou Mi, segera melepaskan pelukannya dariku.

"Siapa dia?" tanya namja itu sambil melihat kearahku.

"Oh! Namanya Kyuhyun. Murid baru di sini," jelas Zhou Mi.

"Hmmmm, murid baru toh…"

"Kih! Kenalan dulu sono!" suruh Zhou Mi sambil mendorong Donghae ke arahku.

"Donghae imnida…" ucapnya terlihat malu-malu. 'Pasti nih orang nyadar kalo gue gantengnya selangit.'

"Kalo nama gue Kyu…"

Syuuuuuuh! "Mian ya! Mau ke toilet dulu!" teriak Donghae sambil berlari menjauh dengan gaya ala kebelet.

Beberapa menit kemudian, ia pun kembali.

"Senang berkenalan denganmu. Mulai sekarang kita berteman ya… Ah siapa namamu? Kyu siapa?" ucap Donghae sambil menyodorkan tangannya yang masih basah. 'Aiiiiish! Nih orang berani banget nyodorin tangan ke gue! Sungguh perkenalan yang gak higenis!'

"Kyuhyun! Camkan itu!" balasku sambil menjabatnya.

"OK deh! Sampai ketemu nanti," pamit Donghae padaku dan Zhou Mi, dengan santainya. Ia pun langsung bergegas mengambil salah 1 tempat duduk yang ada dalam ruang doa ini.

"Hey, Zhou Mi-ah…" panggilku setelah kupastikan Donghae atau makhluk lainnya sudah tak ada lagi yang berada di dekat kami.

"Nape lagi?" balas Zhou Mi sinis.

"Kenapa daritadi orang yang gue temuin semuanya pada ngomong pake aku kamu sih?" tanyaku heran.

"Coz, gue satu-satunya murid di sini yang ngomongnya pake gue lu."
"WHAT? Serius lu?" pekikku spontan.

"Ih, suer dah!"

"Gila amit anak-anak di sini!" ucapku sebal.

"Memang! Udah gila, amit-amit pula," hina Zhou Mi sambil tertawa kecil.

"Kalau begitu kita cocok donk?"

"Oh yeah!" jawabnya singkat.

Tiba-tiba, seorang yeoja dengan baju serba putih masuk ke dalam ruangan ini, sukses membuat suasana yang tadinya berisik menjadi sangat hening.

"Anak-anak! Semuanya harap duduk! Kita akan mulai doa pagi kita!"

Ah! Tidaaaaakz! Doa lagi!

"Nape lu? Kok pucat?" tanya Zhou Mi setelah menengok ke arahku.

"Biasa, syndrom doa…" jawabku lemas. "Btw, yeoja yang ada di depan itu harus kita panggil apa?"

"Hmmm, panggil saja dia Suster…" jelas Zhou Mi.

"Oh, panggilan macam apa itu?" tanyaku heran.

"Yah, memang kalau di skul macam gini panggilnya Suster."

"Oh, I see…"

''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''

~~Normal POV~~

"Tumben sekali kalian memanggilku…" ucap Eunhyuk yang baru saja tiba di perpustakaan sekolah, tempat dimana Sungmin dan Henry sudah menunggu kedatangannya.

"Ah, aku hanya menemani Sungmin saja kok," kata Henry sambil mengibaskan tangannya.

"Kau tahu soal Kyuhyun si murid baru itu, kan?" tanya Sungmin memastikan.

"Donghae sudah memberitahuku tadi… Kenapa memangnya?" tanya Eunhyuk balik.

"Bagaimana cara kau dulu mendekati Donghae?"

"Apa maksudmu?" respon Eunhyuk kaget.

"Kau sukses menjadikan Donghae milikmu kan? Yah… Siapa tahu aku bisa mempraktekkannya. Kau mengerti kan maksudku?" tanya Sungmin sambil tersenyum penuh arti.

"Mempraktekkannya? Untuk mendekati siapa?"

"Siapa lagi kalau bukan Kyuhyun si murid baru itu…"

-_TBC_-

Hay readers! Sebenarnya author maunya bikin FF ini jadi genre humor, tapi karena sulit akhirnya malah jadi kayak begini. Author harap FF ini bisa menghibur kalian semua. Silakan lihat FF author yang lainnya ya (skalian promosi wkwk)…

Mianhae atas segala kekurangan yang ada.

Thx 4 Reading… Review please? Menerima segala kritik dan saran. Thx