Discliamers: naruto milik kishimoto sensei
pairing: sasufemnaru
Rate: T
Genre:romance,drama(mungkin)
warning:OOC,pendek,alur kecepatan,gender bender,tpyo,ect
hai Ruca kembali dengan fic yang sama namun cerita sudah ruca perbahurui menjadi lebih baik :)
Ruca akan senang bila banyak yang mendukung fic ini
langsung saja...
My Rival is My Prince
chapter 1
KIHS atau Konoha Internasional High School adalah sekolah bertaraf internasional. Pembagian kelas di KIHS terdiri dari kelas A-E. Setiap kelas terdiri dari 25 orang siswa. Kelas B-E adalah kelas yang biasa, kleas A terdiri dari siswsa/i unggulan. Di KIHS ada sebuah kelas khusus untuk siswa/i terunggul peraih peringkat 10 Besar, kelas itu disebut sebagai ExC(dibaca: exsi) atau Extra class. ExC adalah kelas kedua pemeran utama kita, Naruto Dan Sasuke.
"Ohayou Minna" Sapaan nan merdu di pagi hari yang cerah di musim panas oleh tokoh utama kita Namikaze Naruto. Namikaze Naruto adalah putri bungsu direktur Rasengan Corp Namikaze Minato. Naruto memperoleh peringkat 3.
"ohayou Naru-chan" ujar Shimura Sai putra produser musik dan seni,peraih peringkat 9 dengan senyuman palsunya
"Wah Hot Couple kita sudah Datang ya ayo duduk" kata Yamanaka Ino Putri direktur Mall, peraih Peringkat 8 Saat melihat Naruto Berjalan Masuk ke Rumah Kaca di ikuti Tunangannya,Uchiha Sasuke.
Uchiha Sasuke adalah Putra Bungsu Direktur Sharingan Corp, dan Sasuke adalah Tunangan peraih peringkat 1. kenapa Sasuke dan Naruto bisa bertungan, padahal satu KIHS tahu Kalau mereka berdua adalah Rival.
*Flashback (3 minggu sebelumnya)*
Saat ini semua keluarga Namikaze sudah berada di ruang makan minus Sasori Dan Kyuubi yang sedang berada di luar negeri. Keluarga Namikaze sedang menunggu kedatangan keluarga uchiha. Kedua keluarga ini punya sebuah tradisi makan malam bersama setiap akhir bulan dan dilakukan di rumah kedua keluarga ini secara bergantian, alasanya agar hubungan mereka tetap akrab.
TING TONG...TING TONG...
"ah akhirnya yang di tunggu-tunggu datang biar aku yang membuka pintunya" kata Kushina a.k.a kaa-san Naruto sambil berlalu menuju pintu
Setelah keluarga uchiha datang kedua keluarga ini pun memulai makan malam bersama dengan hikmat dan tenang.
"Naru sayang kenapa sayurnya tidak di makan" tanya Mikoto a.k.a ibu Sasuke lembut membuka pembicaraan
"ah Naru tidak terlalu suka dengan sayur ini oba-san"kata naruto dengan senyum manisnya
"pantas saja kau Dobe"kata Sasuke dengan datarnya sedatar tembok
"apa maksudmu hah?! Aku memang tidak suka makan sayur tapi aku rajin makan buah sebagai penganti sayur kau tahu itu" kata Naruto emosi
"huh! Kau memang Dobe makan sayur dan buah itu harus seimbang"katanya dengan nada yang sangat meremehkan
"hei coba lihat siapa yang berbicara kau sendiri juga begitu kau hanya makan tomat saja setiap harinya"kata naruto sambil menunjuk-nunjuk irisan tomat yang bahkan lebih banyak dari nasinya Sasuke
"ck...ck... sekali Dobe tetaplah Dobe tomat itu lebih spesial dari buah dan sayuran yang lain karena tomat bisa di golongkan kedalam kelompok buah ataupun sayur jadi aku itu makan sayur dan buah dengan seimbang tidak seperti kau DOBE" itu adalah kalimat terpanjang yang diucapkan sasuke.
"GGRRR...Teme" teriak Naruto di samping Telinga Sasuke
"kau mau membuat telingga ku tuli ya" kata Sasuke mendeathglare Naruto
"sudah kalian ini jangan rubut ayo lanjutkan makan kalian" kata Minato menengahi perkelahian acara makan itu pun dilanjutkan sebelum jiraya membuka suara.
"naruto" mendengar namanya di panggil naruto segera memalingkan pandangannya ke arah kakeknya
"naruto mau menuruti peminitaan jii-san?"
"tentu ji-san" kata naruto dengan senyuman yang manis
" kalau begitu kakek ingin kau bertunangan dan menikah dengan sasuke"
Perkataan jiraya sukses membuat naruto tersedak dan sasuke terkejut walaupun sasuke menyembunyikan rasa terkejutnya di balik wajah datar temboknya
"HAH?! Kakek pasti bercanda kan?! hahaha" tanya Naruto dan tertawa canggung
"kakek sama sekali tidak bercanda Naruto" Ujar Jiraya
"tapi ji-san, Naru tidak mau bertunangan bahkan menikah dengan manusia tanpa ekspresi ini"kata Naruto menunjuk Sasuke yang ada di sebelahnya
"Naru apa yang kau katakan tentang sasuke tidak sopan sayang" kata Kushina menegur Naruto dengan lembut
Menyadari kesalahannya naruto langsung menundukkan kepala dan meminta maaf kepada Fugaku dan Mikoto "Maafkan Naru ya oba-chan oji-san kalau perkataan Naru menyinggung oba-chan dan oji-san tapi Teme memang manusia tanpa ekspresi" kata naruto
" hahahaha tidak apa-apa naru. Muka Sasuke itu memang terlalu datar bibi sudah mengatakan padanya agar belajar untuk sedikit tersenyum" Mikoto berkata sambil tertawa tidak terpengaruh dengan tatapan tajam yang di tujukan putra bungsunya kepadanya
"hahaha benarkan apa yang ku bilang Teme"
"Ehem" suara itu sukses menghentikan tawa di ruang Makan itu "bisa kita lanjutkan" melihat semua orang telah tenang Jiraya melanjutkan perkataannya
"Naruto sebenarnya ini bukan pemintaan kakek saja tapi ini sebuah perjanjian antara kakek dan ayahnya Fugaku"
"maksud kakek apa Naru tidak mengerti"
"begini dulu saat masa peperangan Ayah dari Fugaku yang bernama Madara pernah menolong Ji-san. Mulai dari saat itu mereka berteman dengan baik di dalam kemiliteran lalu saat Ji-san dan Madara sudah keluar dari kemiliteran kami membuat suatu perjanjian. Jika nanti kami sudah menikah dan memiliki anak kami akan menikahkan anak kami ta,..."perkataan Jiraya dipotong oleh sasuke yang sedari tadi diam
"jadi maksud anda karena keturunan dari kedua belah pihak saat itu tidak ada yang wanita di teruskan ke keturunaan selanjutnya " kata Sasuke mencoba menebak
"ya kau benar sekali uchiha muda tidak salah kau di katakan uchiha muda yang jenius"
"tapi kalau memang begitu kenapa tidak Kyuu-nee saja yang dijodohkan" Naruto memandang kakeknya dengan penuh tanya
" tadinya kami akan menjodohkan dia tapi saat di tahu kebenarannya dia pergi ke Amerika dan sampai sekarang tou-san tidak tahu dia ada di Amerika bagian mana"
"tapi tou-san aku tidak mungkin bisa bersatu dengan sasuke kami ini rival abadi tidak tinggal satu atap saja kami selalu bertengkar apalagi tinggal dalam satu atap" naruto berkata dengan wajah memelasnya
"aku tahu dia Dobe tapi kali ini aku setuju dengannya kami tidak akan bisa tinggal dalam satu atap"kata Sasuke membuat semua orang terdiam
"begini saja aku punya sebuah solusi untuk masalah kalian" mendengar perkataan Fugaku semua orang mengalikan pandangan ke arahnya "kami akan memberikan waktu selama 100 hari untuk kalian tinggal besama tentu saja kami tetap mengawasi kalian dari jauh bila saat 100 hari sudah berlalu kalian masih belum bisa akur kita akan membatalkan perjanjian ini" Fugaku meminta persetujuan semua orang yang ada di ruangan itu
"ah aku setuju dengan rencana itu bagimana menurut kalian Kushina" kata Mikoto sambil mengedipkan matanya pada anggota keluarga Namikaze minus Naruto
"baiklah menurutku juga itu adalah jalan terbaik kalau begitu aku akan menyiapkan apertemen yang akan kalian tempati" perkataan tsunade mewakili anggota Namikaze minus Naruto
"jadi bagaimana kalian setuju kan Naruto, Sasuke? Apa salahnya kalian mencoba toh tidak akan merugikan kalian"
"Hah... baiklah aku setuju" Sasuke menghela napas
"tapi...tapi..."
"sudahlah Dobe apa salahnya kita mencoba atau kau takut jatuh cinta padaku" sasuke berkata dengan seringaian iblis
"Apa katamu siapa yang takut padamu baiklah aku juga setuju"
Minato dan kushina hanya bisa menggelengkan kepala melihat putri bungsunya yang mudah sekali tersulut emosi.
"kalau begitu perjanjian ini dimulai tiga hari lagi persiapkan diri kalian"perkataan Jiraya menutup pembicaraan mereka
*skip time*
Saat ini keluarga Uchiha dan Namikaze sdang berada di sebuah apertemen mewah yang sudah di sediakan Tsunade tiga hari yang lalu
"wah pemandangannya sunguh indah dari sini ibu sangat pintar memilih apertemen ya anata" kata Kushina kepada suaminya "kalau begini kaa-chan tenang meninggalkanmu disini Naru-chan" Kushina mengalihkan pandangannya kepada putri bungsunya yang sedang menyusun baju.
"sini kaa-chan bantu"kushina mengambil alih tas yang berisi baju-baju naruto "jangan berwajah sedih begitu ini hanya 100 hari tidak akan lama" Kushina mencoba memberi pengertian kepada putrinya
"nah sebaiknya kita segera kedapur dan membantu Mikoto menyiapkan makan Malam ayo sayang" Naruto menganggukan kepala dan mengikuti kaa-sannya kedapur
Saat para wanita sibuk di dapur para lelaki sedang berada di ruang tamu minus Minato yang sedang menerima telepon di balkon apartemen. Saat sasuke sedang sibuk mengganti chanel tv ayahnya memulai pembicaraan.
"sasuke ayah yakin kamu bisa diandalkan jadi tolong jaga Naruto" walaupun Fugaku mengatakan dengan nada yang datar sasuke tahu kalau peringatan ayahnya tidak terbantahkan.
"Hn"
"hei apa yang sedang kalian bicarakan" minato yang baru saja selesai menerima telepon bergabung dengan kedua Uchiha itu
"Hn" hanya kata itu yang keluar dari mulut kedua Uchiha itu
"haah dasar Uchiha"
Saat makan malam tiba dua keluarga itu makan dengan hikmat dan hening. Suara Fugaku lah yang memecahkan keheningan itu
"Naruto kamu tidak perlu mengkerjakan semua tugas rumah tou-san sudah menyiapkan maid yang akan bekerja setiap dua hari sekali"kata Fugaku kepada naruto
"ah... kalau begitu terima kasih oji...maksudku to...tou-san" naruto yang masih canggung memanggil tou-san kepada Fugaku terlihat sangat manis sampai membuat sasuke sedikit merona akibatnya tapi langsung di tutupi oleh wajah datarnya
"Fugaku benar tidak perlu terlalu memaksa kan diri kalian juga harus mempersiapkan diri untuk masuk ke universitas kalian mengerti" kushina membenarkan perkataan Fugaku
"mengerti kaa-chan/Hn" jawab kompak kedua remaja di ruang makan saat itu
*Skip Time(lagi)*
"hati-hati dijalan ya" naruto berteriak sambil melambaikan tangan kepa empat orang yang mulai berjalan menjauh dari tempat tinggal barunya dan sang 'Tunangan'. Setelah menutup pintu naruto kembali ka dapur dan melihat sasuke sedang minum
"baiklah sekarang ayo kita bereskan semua ini" sasuke yang mendengar perkataan naruto menaikan satu alis matanya.
"kanapa aku juga harus ikut beres-beres?"
"karna kau juga tadi makan disini Teme"
"Hn aku tidak mau" sasuke berniat meninggalkan dapur tapi naruto berteriak untuk menghentikan langkah sasuke
"TEME cepat bantu aku" mendengar teriakan itu sasuke refleks menutup telingganya
"hei kau hampir membuatku tuli"
"salahmu sendiri tidak mau membantu aku" setelah naruto berkata begitu sasuke hanya diam di tempat melihat Temenya diam saja membuat naruto binggung
"Teme"
"Sasuke-Teme"
"TE..." perkataan naruto di potong oleh sasuke
"ayo kita suit"
"Hah? Kita mau membersihkan ruang makan teme bukannya mau memulai permainan bakset"
"Dasar Dobe kita suit untuk menetukan siapa yang akan membersihkan semua ini"
"ooh... baiklah aku tidak akan kalah dari mu lihat saja hahaha"
"Hn"
"1,2,3" naruto memberi aba-aba dan mari kita lihat siapa yang menang dan ternyata pemenangnya adalah Sasuke.
"karna kau yang kalah berskan semua ini hitung-hitung belajar untuk jadi ibu rumah tangga yang baik" naruto tahu walau sasuke mengucapkan dengan datar tapi nada itu meremehkannya.
Naruto yang melihat sasuke berjalan menuju kamarnya pun hanya bisa menghela napas pasrah melihat kekalahannya begitu selesai membereskan ruang makan pun berniat ke kamarnya dan segera mandi untuk merilekskan badannya. Walaupun Naruto dan Sasuke hidup di bawah satu atap yang sama tetapi mereka tidak tidur di dalam satu kamar. Mereka mempunyai kamar masing-masing.
.
.
.
~keesokan harinya~
Pagi ini naruto bangun lebih pagi untuk menyiapkan sarapan untuk sasuke dan dirinya. Saat naruto berjalan menuju dapur naruto melihat jam dinding yang ada di ruang tamu 'ah masih jam 06.30 apa aku bangun terlalu cepatnya' batin naruto
Setelah naruto selesai dengan acara masak memasaknya dia kembali kemarnya untuk mandi dan berganti baju. setelah naruto merasa penampilannya sudah rapi naruto keluar dari kamarnya bersamaan dengan sasuke yang juga keluar dari kamarnya.
"ohayou sasuke" sapa naruto dengan senyuman yang manis
"Hn"
"bisakah kau membalas sapaanku dengan sapaan juga teme" kata naruto yang geram mendengar jawaban sasuke
"Hn, dobe"
"TEME" mendengar teriakan itu sasuke refleks menutup kupingnya
"kau mau membuatku tuli ya dasar dobe"
"habisnya kau menyebalkan" naruto dengan pipi yang mengembung lucu
"lebih baik kau makan saja sarapan itu aku tidak mau kita terlambat" kata sasuke sambil mengalihkan tatapannya ke arah lain asal tidak ke wajah manis naruto
"kau benar" naruto memetuskan untuk duduk dan memulai makan
Acara makan mereka berlangsung hikmat. Saat naruto dan sasuke selesai sarapan naruto membersihkan meja dan alat makan yang mereka pakai. Sementara itu sasuke duduk di depan meja makan dan menghabiskan tehnya .
"sasuke kalau kau sudah selesai minum tehnya tolong ambilkan sapu" ujar naruto
"Hn" sasuke mengambil sapu dan bermaksud memberikannya pada naruto sebelum dia melihat sebuah bento yang sedang di buat naruto.
"kau membuat bento untuk siapa?" tanya sasuke datar
"tentu saja untukku. Terima kasih." Ujar naruto menerima sapu yang di berikan sasuke
" untukku mana?" tanya sasuke heran
"kalau kau mau buat saja sendiri" ujar naruto
"buatkan untukku" kata sasuke dengan nada memerintah dan dingin
"kanapa harus?" tanya Naruto tanpa takut sedikit pun
Setelah mendengar jawaban Naruto Sasuke maju melangkah mendekati Naruto
"ka...kau mau apa sasuke" tanya naruto takut saat melihat Sasuke yang sudah menghimpitnya diantara dinding dan Sasuke
Yang di tanya hanya diam dan saat jarak mereka sudah sangat dekat sasuke berbicara di telinga Naruto.
"kau yakin tidak mau membuatkannya?" tanya sasuke dan menghembuskan napasnya di telingga Naruto
"kalau kau tidak mau membuatnya kau yang akan menjadi makan siangku" ujar sasuke yang sudah memulai menjilati leher jenjang naruto
"hyaa... dasar teme apa yang kau lakukan" Naruto mendorong tubuh Sasuke agar menjauh darinya
"Hn" jawab Sasuke
"baiklah akan aku buatkan bento untukmu teme tapi jangan makan aku ya dagingku tidak enak" jawab Naruto dengan muka yang memelas
"Hn" ujar Sasuke sweatdrop melihat sifat dobenya naruto
Sasuke memutuskan menunggu Naruto di dalam mobilnya. Lima menit kemudian Sasuke melihat Naruto yang berlari menghampiri mobil Sasuke. Ketika melihat Naruto sudah duduk dan memakai sabuk pengamannya Sasuke pun menjalankan mobilnya ke sekolah mereka. Perjalanan mereka menuju sekolah sangat hening,Narutolah yang pertama memecahkan keheninggan yang terjadi diantara mereka.
"Sasu-teme" katanya memanggil Sasuke
"Hn" Sasuke menjawab tanpa mengalihkan pandangannya dari jalan raya
"bisakah kita mehasiakan ini dari teman-teman?" tanya Naruto
"Hn"
"aku hanya belum siap menerima reaksi mereka nantinya"
"Hn"
"aku akan mengatakanya semuanya pada mereka saat aku siap"
"Hn"
"aku janji" kata Naruto dengan muka memelasnya pada Sasuke yang melihat ke arahnya karena lampu sedang merah
"haah... terserah" kata Sasuke akhirnya menyerah karena melihat muka naruto yang sangat imut.
Kemudian perjalanan mereka pun dilanjutkan kembali setelah percakapan mereka selesai yang bahkan author tidak bisa mengerti apa yang dikatakan Sasuke kepada Naruto. Hanya Naruto yang mengerti bahasa yang di gunakan Sasuke.
Mobil Sasuke memasuki area sekolah KIHS (konoha internasional high school) dan memasuki area parkiran lalu mereka berdua keluar dari mobil dan berjalan untuk memasuki area ini Sasuke dan Naruto sedang menuju lingkungan ExC yang berada di bagian barat dari gedung utama KIHS. Mereka berdua merasa heran karena tidak biasanya rumah kaca tempat mereka menghabiskan waktu itu sepi.
"kenapa sepi ya Teme?" tanya Naruto yang sudah sampai di depan pintu.
"entahlah" kata Sasuke cuek dan membuka pintu rumah kaca.
CTAAK...CTAAK...
"SELAMAT YA" saat Sasuke membuka pintu rumah kaca mereka berdua di sambut oleh ucapan selamat dari teman-temannya
"selamat untuk apa?" kata Naruto yang sudah sadar dari rasa terkejutnya
"selamat untuk pertunangan kalian tentu saja" kata Ino
"dari mana kalian tahu?" kata Naruto yang merasa terkejut
"aku yakin kalian tadi pagi tidak menonton tv kan. Coba lihat tayangan ini" kata seorang teman laki-laki Naruto pencinta hewan a.k.a Inuzuka Kiba putra direktur alat-alat olahraga dan peringkat 10 menyerahkan tabnya pada Naruto dan Sasuke.
Naruto dan sasuke melihat tayangan yang menayangkan kedua orang tua mereka sedang melaksanakan konfrensi pers.
"saya pernah mendengar kalau klan Namikaze dan klan Uchiha punya sebuah perjanjian akan menikahkan anak-anak mereka. Apakah itu benar ?" tanya seorang reporter
"ya kalian memang benar perjanjian itu memang ada " kata Minato dengan senyum yang menawan
"lalu apakah kedua keluarga sudah memutuskan siapa yang akan dijodohkan?"ujar reporter lain
"ya kami sudah memutuskan" kata Minato lagi
"kalau boleh saya tahu siapa yang akan di jodohkan"
"kami memutuskan akan menjodohkan anak bungsu Fugaku dan anak bungsuku " kata Minato lagi dengan senyum yang sangat menawan
"kami menjodohkan mereka karena menurut kami mereka yang paling cocok" Fugaku akhirnya membuka suara setelah sekian lama diam.
"kalau begitu kapan acara pertunangan akan dilaksanakan dan di umumkan secara resmi?" ujar reporter lainnya
"saat ini kami sedang mencari waktu yang tepat" kata Minato
Naruto dan Sasuke sweatdorp melihat tayangan itu. Walaupun ekspresi sasuke tertutupinya wajah datarnya.
"Na...naru-chan kau b...baik-baik s...saja" tanya Hyuga Hinata putri pemilik KIHS dan adik kembar Hyuga neji, peringkat 5 menyadarkan Naruto
"astaga apa yang tousan lakukan?" ujar Naruto dengan helaan nafas "kenapa tou-san harus mengatakan semuanya di depan umum"
"apa maksud perkataanmu Naru-chan" tanya Sai
"ah...itu ano...aku.." naruto yang binggung mengalihkan perhatiannya ke arah Sasuke namun Sasuke hanya mengangkat bahu cuek
"apa kau berniat menyembunyikan daru kami semua?" tanya Haruno Sakura putri direktur Rumah Sakit dan peraih peringkat 7 dengan suara yang menyremkan
"ah...emmm... sebenarnya...ano..."melihat gelagat Naruto yang gugup Ino bergegas menarik Naruto sedikit menjauh dari teman laki-laki mereka dan menyuruh Sakura dan Hinata mengikutinya dari belakang
"jadi katakan Naruto"
"umm sebenarnya aku takut kalian berdua marah padaku karena aku menjadi tunanggan Sasuke. Kalian berduakan menyukainya jadi aku bermaksud untuk merahasiakannya dulu dari kalian" kata Naruto menunduk tidak berani melihat Ino dan Sakura.
Hening...
Hening...
Hen...
"Hahahahahahahaha" tawa dari Ino dan Sakura memecahkan kehenigan
"Naru-chan jadi kau takut kami marah padamu karena sasuke menjadi tunanganmu" ujar Ino dan yang ditanya menganggukan kepala dan semakin menundukkan kepala
"Naru walaupun kami menyukai Sasuke rasa suka kami itu hanyalah sebatas mengagumi"kata Sakura sambil mengelus rambut Naruto
"jadi kalian tidak marah pada Naru?" tanya naruto yang sudah tidak menundukan kepalanya lagi
"tentu saja kami tidak marah"kata Ino
"dan kami tidak akan bisa marah pada sahabat kami yang imut ini" kata Sakura lagi sambil mencubit pipi naruto gemas
"terimakasih Ino, Sakura" ujar Naruto dan memeluk kedua sahabatnya itu
Hinata hanya tersenyum manis melihat ketiga sahabatnya itu berpelukan. Naruto merasa sangat lega karena Sakura dan Ino tidak marah padanya karena dia bertunangan dengan Sasuke.
*Flashback Off*
"Naru" ujar Hyuga Neji kakak kembar Hinata peraih peringkat 6
"ada apa Neji?" tanya Naruto
"apa kau tidak bosan?" yang ditanya hanya memiringkan kepalanya pertanda tidak mengerti sehingga Naruto terlihat sangat Imut
"kau tidak bosan selalu bersama Sasuke" ujar Neji menghiraukan aura hitam yang mulai keluar dari tubuh Sasuke
"kenapa harus bosan Suke itu mengasikkan kok" perkataan Naru sukses membuat Sasuke menghilangkan aura hitamnya
"benarkah? aku hanya khawatir padamu Naru" ujar Neji "kau tahu kan Sasuke itu manusia tanpa ekspresi aku takut kau di rumah akan merasa seperti berbicara dengan tembok"
"kalau soal minim ekspresi Gaara-nii juga minim ekspresi" ujar Naruto menunjuk Sabaku Gaara putra bungsu seorang peneliti arkeologi,peringkat 4
"tapi dia sedikit lebih baik Naru lihat dia masih mau tersenyum dan mengucapkan terima kasih kepada Hinata" ujar Neji yang melihat Hinata Menuangkan teh kepada Gaara
"mungkin kau ada benarnya Neji aku juga pernah mengatakan pada bibi mikoto kalau dia manusia kurang eksperi apa susasnya sih untuk tersenyum" ujar Naruto yang membuat aura hitam Sasuke Hilang Kini kembali lagi bahkan bertambah pekat
"karna itulah Naruto putuskan pertungan kalian dan menikahlah denganku maka kau akan bahagia bersamaku my princess" ujar Neji lembut dan mencium punggung tangan Naruto
"TAKK"
"aduh kenapa kau memukulku Sakura" tanya Neji sambil mengelus-elus kepalanya yang di pukul Sakura
"kau tidak lihat aura hitam mau membuat kita semua mati ya dasar playboy" ujar Sakura menunjuk aura yang di keluarkan Sasuke
"hahahaha kau tahu aku cuma bercanda kan Sasuke" ujar Neji takut melihat aura Sasuke
"kalian sangat berisik dan kau Sas hentikan aura itu kau membuat semua orang di rumah kaca ini sulit bernafas" ujar Nara Shikamaru putra direktur maskapai penerbangan, peringkat 2 yang sedari berada di alam mimpi
"Hn" ujar Sasuke melihat tajam kearah Shikamaru
"haahh..dasar merepotkan" ujar shikamaru dan melanjutkan tidurnya.
.
.
.
Naruto melangkahkan kakinya menuju perpustakaan di gedung utama. sebenarnya ExC punya pepustakan sendiri hanya saja tidak selengkap pepustakan yang ada di gedung perpustakan telihat lebih ramai karena banyak siswa/siswi yang menghabiskan waktu istirahat mereka disini.
"emm... buku itu dimana ya?" ujar Naruto sambil menulusuri rak buku yang menulang tinggi
"ah itu dia ah...aduh...kenapa susah sekali"Naruto berusaha mengambil buku yang beradadi susunan rak ke tujuh
Sreet...
Naruto terkejut saat seseorang yang lebih tinggi membantu mengambil buku yang di incarnya. Naruto kemudian mendongak untuk melihat siapa yang membantunya dia melihat seorang laki-laki berambut hitam beriris seperti hari senja tersenyum kepadanya
"ini" katanya menyodorkan buku kepada Naruto
"ah terima kasih emm..."
"utakata" kata laki-laki itu memperkenalkan diri
"ah terima kasih utakata" Naruto menerima uluran buku dari utakata
"terima kasih kembali Namikaze-san" ujarnya dengan senyum yang membuat pipi Naruto merona
"kau mengenalku?"ujar naruto heran karena Utakata mengetahui namanya
"tentu saja. siapa yang tidak mengenal Namikaze Naruto dari ExC yang terkenal sangat cantik dan baik" ujar Utakata masih dengan senyum
'senyumnya sangat manis dan juga tulus tidak seperti senyum sai' batin naruto melihat senyum Utakata
"kaichou kita harus segera memulai rapat" kata seorang siswa memanggil Utakata
"baiklah aku akan segera kesana. maaf aku harus pergi sampai bertemu lagi Namikaze-san" ujar Utakata dan berlalu meninggalkan perpustakaan
"ah iya" ujar Naruto tersenyum sambil melambaikan tangan
"ah aku harus segere kembali ke rumah kaca" ujar Naruto kemudian melangkahkan kakinya menuju tempat penjaga perpustakan tanpa tahu bahwa sedari tadi ada yang mengikuti dia dan meresa cemburu melihat Naruto terpesona akan senyum Utakata
TBC
RnR ya...
