Title: Ahh Chan~
Disclaimer: ide murni dari pemikiran otak author, karakter milik keluarga masing-masing dan tentunya milik EXO-L bersama
Pairing: Chanbaek
Rate: M(untuk jaga-jaga)
Warning: Yaoi/BxB/Gay, Typo(s),Mature content, etc.
buat yang nggak suka sama bau-bau yaoi-an silahkan pindah lapak, anak kecil dibawah umur dilarang lanjutin baca.
author sudah memperingatkan, dosa ditanggung masing-masing
RnR
DLDR
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Kenapa kau tak mau menerimaku jadi pacarmu?" tanya baekhyun ada yeoja didepannya.
"Karena kau tak mempunyai sixpack seperti chanyeol oppa" ucap taeyeon lalu meninggalkan baekhyun yang melongo ditempat.
Saat ini baekhyun sedang bercermin didepan wastafel kamar mandi sekolahnya. Baekhyun memikirkan ucapan taeyeon tadi.
"ya! Walaupun aku tak punya sixpack tapi setidaknya aku cukup manly untuk ukuran namja!"
Baekhyun menaikkan ujung seragamnya hingga sebatas dada. Perut datarnya yang putih mulus tanpa noda itu terpampang jelas dicermin. Baekhyun mengelus dan menepuk-nepuk perutnya yang datar.
"huh, kenapa aku tak mempunyai sixpack? Padahal aku sudah berolahraga rutin setiap harinya. Tapi kenapa masih tetap datar ya?" ucapnya bergumam sendiri lalu menurunkan kembali seragamnya.
Tanpa disadarinya, ada seorang namja jangkung yang mendengarkannya dari salah satu bilik toilet.
Baekhyun memejamkan matanya sambil berfikir,
"apa ya yang harus kulakukan lagi agar perutku sixpack?"
"apa aku harus meminum ramuan untuk membentuk tubuh bagus?"
"tak usah," ucap namja jangkung tadi yang kini sudah tepat berada dibelakang baekhyun.
"Eh? Chanyeol? Kenapa kau disini?"
Ya namja itu adalah chanyeol.
"Kau tau ini toilet kan? Jadi siapapun boleh kesini tanpa harus izin denganmu terlebih dahulu," ucap Chanyeol ketus
Baekhyun mendengus kesal mendengarnya.Baekhyun membalikkan badannya lagi menghadap cermin.
Chanyeol kini menuju keran wastafel disebelah baekhyun untuk mencuci tangannya selepas keluar dari bilik toilet. Disisi Baekhyun, matanya melirik ke arah Chanyeol,
"Yeol"
"Hm?"
"Aku ingin bertanya padamu"
"Tanya saja kanapa harus bilang"
"Mm..kau apa kau mempunyai sixpack?"
Chanyeol ingin tertawa mendengar pertanyaan yang dilontarkan baekhyun. Namun ia tahan dan yang keluar dari mulutnya hanya dengusan remeh,
"Kenapa memangnya kau ingin menyentuhnya?"
"Huh? Tidak, hanya bertanya saja memang tak boleh" ucap baekhyun sambil memalingkan wajah
"bilang saja kau iri karena tak mempunyai sixpack seperti punyaku"
"Ch yang terlalu percaya diri. Sixpackmu itu tak lebih indah dari punyaku"
"Oh ya?"
GREP
Chanyeol melingkarkan tangannya dipinggang ramping baekhyun. Tangan chanyeol masuk kedalam seragam baekhyun dan mulai mengelus perutnya.
Sedangkan baekhyun masih mematung atas perlakuan chanyeol. Wajahnya sekarang sudah merah padam menjulur ke telinganya,
"kau yakin ini yang disebut sixpack?," ucap chanyeol yang kini tepat barada disampingnya dengan jarak tipis.
Bisa baekhyun rasakan hembusan nafas chanyeol yang menerpa kulit lehernya.
Baekhyun tersadar dari acara mematungnya. Dia segera melepaskan tangan chanyeol yang mulai liar menuju kedadanya.
Baekhyun segera merapikan kembali seragamnya. Jantungnya berdegup kencang. Namun dia berusaha menyembunyikannya dengan berpura-pura mencuci tangan.
Dan sekali lagi,
Chanyeol memeluk baekhyun dari belakang. Menyenderkan dadanya ke punggung baekhyun, Menghimpit tubuh baekhyun diwastafel. Tangan kanannya mematikan keran lalu menggenggam tangan baekhyun, Sedangkan tangan kirinya kembali menelusup ke seragam baekhyun.
"perutmu ini tak pantas jika ada sixpacknya. Perutmu hanya pantas untuk menampung 'benih'ku" bisik chanyeol ditelingannya.
Entah kenapa pipi baekhyun merona mendengarnya. Bukan ini yang dia inginkan. Harusnya dia langsung mendorong dan menendang kemaluan chanyeol lalu pergi dari toilet.
Hey bung, saat ini kau dalam keadaan hampit dilecehkan!
Tapi kini ia tak sanggup beranjak sesentipun. Tubuhnya mendadak lemas.
"c-chanyeol.. Apa yang kau lakukan? Lepaskan atau kuhajar kau" ancam baekhyun lirih dengan suara yang sama sekali tidak terdengar menakutkan.
"coba saja jika kau bisa"
baekhyun berusaha sekuat tenaga untuk lepas dari chanyeol. Dan chanyeol membiarkan baekhyun lepas.
Baekhyun tak menyia-nyiakan kesempatan tersebut. Berbekal ilmu hakpidonya, dia menghajar chanyeol.
Namun dengan mudahnya chanyeol menakap tangan baekhyun dan menariknya hingga posisi mereka seakan sedang berpelukan.
Satu tangan chanyeol masih menahan tangan baekhyun dan yang satunya lagi bergerak nakal meremas pantat baekhyun yang cukup padat dan bulat.
"ahhkk-"pekik baekhyun dengan menahan untuk mendesah.
"kau tau? Pantatmu ini sangat sexy untuk ukuran namja. Kau terlihat menggoda disaat kau berjalan dan berlari, apalagi dengan celana ketatmu"
Plak
"ummh~" lenguh baekhyun tertahan
Chanyeol menyeringai mendengarnya. Dia mengangkat baekhyun hingga duduk dipinggiran wastafel.
Baekhyun tersentak kaget dan mencengkram lengan Chanyeol erat.
"apa yang kau lakukan! Hampir saja ja-"
Cup
Ucapannya terpotong saat benda lunak dan bahas itu menyentuh bibirnya.
Chanyeol melumat rakus bibir Baekhyun seolah tak ada waktu lagi. Kepalanya dimiringkan kekanan dan kekiri untuk mencari posisi yang pas. Lidahnya berusaha masuk kerongga mulut yang hangat tersebut.
Baekhyun yang belum sadar hanya pasrah,
"umhh.. Ccpk-"
Sesekali lenguhan terdengar saat langit-langit mulutnya disentuh oleh lidah Chanyeol.
Entah sadar atau tidak, tangannya saat ini sudah meremas rambut Chanyeol menariknya mendekat seolah meminta lebih akan perbuatan tersebut.
Chanyeol melingkarkan kaki Baekhyun dipinggangnya, merapatkan tubuh mereka sampai kedua bagian selatan mereka saling bersentuhan.
"Ahh"
Desahan mulai terdengar saat kedua bagian selatan mereka bergesekan. Tak menghiraukan bila suaranya terdengar sampai luar toilet.
Tak puas sampai itu, Chanyeol membuka 3 kancing teratas seragam Baekhyun. Ciumannya berpindah ke area leher dan meraupnya lebih ganas.
Baekhyun hanya mendongakan kepalanya agar Chanyeol lebih leluasa menjamahnya. Tangannya menekan kepala Chanyeol untuk lebih menghisap lebih dalam lehernya. Bercak merah kini terpampang jelas.
Ceklek
"Chanyeol?! Baekhyun?!"
Chanyeol menoleh dan mendapati Suho yang menganga menatapnya.
Sedangkan Baekhyun tersadar dan langsung bangun serta mengancingkan kembali seragamnya.
"Ck! Mengganggu!"-cy
"Yah! Kalau mau melakukannya jangan disekolah! Setidaknya kunci pintunya bodoh! Bagaimana jika ada guru yang melihat kalian, hah?! Cepat keluar, dan kembali ke kelas!"
Chanyeol mendengus, sedangkan Baekhyun tertunduk malu. Merekapun segera keluar dari toilet.
Saat Baekhyun hendak melangkah menuju kelasnya tiba-tiba pergerakannya terhenti karena tangannya ditahan dari belakang.
Chanyeol maju beberapa langkah untuk lebih dekat ke Baekhyun. Baekhyun mulai was-was dan mundur perlahan.
Satu langkah Baekhyun mundur, satu langkah pula Chanyeol maju sampai punggungnya menyentuh dinding. Chanyeol membungkukkan badannya dan berbisik tepat di samping telinga Baekhyun. Baekhyunpun menghela nafas,
"Mulai detik ini, kau jadi milikku. Pulang sekolah nanti kau pulang bersamaku. jangan coba-coba kabur, mengerti?"
Seakan terhipnotis,Baekhyun hanya mengangguk mengiyakan ucapan Chanyeol.
Setelahnya Chanyeol berbalik menuju kelasnya. Baekhyun menghembuskan nafas lega dan mengelus dadanya yang berdegup kencang. Namun kelegeaannya berhenti sampai situ karena Chanyeol kembali mendekati Baekhyun dan kembali mengucapkan kata-kata yang membuat Baekhyun ingin pingsan saat itu juga.
"Ngomong-ngomong bibirmu manis, aku ingin mencobanya lagi nanti. persiapkan dirimu, babe"
Dan mulai saat itu juga, hari-hari Baekhyun yang semulanya biasa-biasa saja sekarang mulai dipenuhi dengan seorang Chanyeol yang selalu menggangu hidupnya.
END
huhuhu~ nggak nyangka buat fic ginian. feelnya nggak dapet ya? sebenernya adegan mereka mau aku lanjutin sampe Baekhyun ngedesah-desah gitu, naena beneran. Tapi authornya nggak sanggup lanjutin. Takutnya mimisan, hehe.
mau sequel nggak nih? atau udah bosen sampe sini aja?
