Pukul 11 malam. Sebentar lagi, adalah saatnya pergantian tahun. Setiap hero sedang sibuk menyiapkan diri. Semua orang terlihat bahagia, bahkan hero-hero dari Abyss sekalipun. Yah, walau tidak semuanya, sih. Ada beberapa orang yang merasa biasa saja, atau bahkan tidak peduli sama sekali.

Salah satunya adalah Aurora. Daripada menghabiskan waktunya bersama hero lainnya, dia lebih memilih untuk tetap di dalam kamarnya dengan seorang diri. Ia menyukai ketenangan dan kesunyian.

Namun, tak lama kemudian, ketenangan dan kesunyian tersebut menjadi rasa kesepian. Walaupun begitu, Ia tetap tak mau keluar. Ia merasa gengsi. Tapi, tetap saja, Ia berharap bahwa akan ada seseorang yang mengundangnya.

Selama ini, Aurora merasa kesulitan bergaul dengan hero-hero lainnya. Ia tidak mudah dalam memercayai orang. Orang-orang pun mulai menyerah, dan berlaku seolah-olah Aurora tidak pernah ada.

"Mungkin Ia tidak suka dengan kami." pikir mereka.

Padahal, itu sama sekali tidak benar. Aurora ingin berteman dengan mereka, tapi Ia tidak tahu bagaimana caranya...

Lama kelamaan, Aurora pun menjadi terbiasa dengan keadaan tersebut. Keadaan dimana Ia dianggap tidak ada, seolah-olah Ia hanyalah angin yang lewat. Apakah supaya disadari oleh orang-orang, dia harus menjadi badai topan?