Sunyi senyap, hanya suara dari penghangat ruangan mendominasi kamar berukuran sedang dengan 1 ranjang tingkat dan satu meja yang penuh dengan bungkus-bungkus makanan instan.

Terlihat sebuah selimut bergelut pelan di ranjang bawah. Oh- pria dengan surai dirty blonde terlihat sangat lelah malam ini.

Terbukti dengan caranya ia mendengkur dan jangan lupakan bibir mungilnya yang sedikit terbuka. Terlihat sangat menggemaskan.

Ya, memang. sampai-sampai satu pria di ranjang atas rela memandangi wajahnya yang tengah terlelap. Dia Chanyeol, dan si pria dengan dengkuran halusnya bernama Bbaekhyun.

Jam menunjukan pukul tiga dini hari. Tapi Chanyeol masih betah dengan posisi tengkurap di atas ranjangnya dan sedikit menjatuhkan kepalanya agar manik matanya dapat menjangkau objek di bawah ranjangnya.

Lelah menyelimuti keduanya karena konser besar yang baru saja berakhir 3 jam yang lalu. itu berarti terhitung sudah 2 jam Chanyeol memandangi Baekhyun yang lebih dulu tertidur dibanding dirinya. Setelah 1 jam dihabiskan keduanya untuk memakan camilan yang Chanyeol beli khusus untuk Baekhyun.

Bocah yang satu itu sangat tidak suka dengan konser, karna membuat dirinya tidak bisa memakan makanan yang ia mau. Bukan hanya Baekhyun, Chanyeol dan member lainnya pun juga diwajibkan untuk melakukan diet selama tur konser mereka. Dan Chanyeol tau, Baekhyun akan sangat moody di waktu yang seperti ini.

Jadi dengan inisiatifnya, Chanyeol menyuruh satu penjaga apartemen untuk membeli beberapa camilan. Dan ketika Baekhyun selesai dengan mandi air hangatnya, ia sangat terkejut dengan adanya 3 bungkus camilan, ramen instan dan beberapa minuman bersoda sudah ada di kasurnya. Ditambah Chanyeol yang tersenyum lebar di sisi ranjang.

"Canyora! Kau yang terbaik!"

Pagi ini adalah jadwal pemotretan sebuah produk skincare. Baekhyun sangat antusias di momen ini. Karena dia akan mendapatkan produk gratis pastinya.

Dengan senyum manisnya, Baekhyun berpose senatural mungkin dengan memegang satu atau dua produk, tergantung permintaan produser.

Di sisi lain, pria jangkung tengah memandanginya dari kursi malasnya, sambil sesekali meminum air mineral dari botol yang ia pegang.

"serius sekali" itu Sehun.

Chanyeol, si pria jangkung hanya tersenyum tanpa melepaskan pandangannya dari Baekhyun.

"jangan terlalu mencolok, hyung. Kau akan dapat masalah nanti" timpal Sehun sambil mengikuti arah pandang Chanyeol.

"maksudmu?" tanya Chanyeol yang kini menatap Sehun heran.

"aku tau hubunganmu dengan Baekhyun" singkatnya sambil menepuk pelan pundak Chanyeol.

"Hey! Dia lebih tua dari mu, Oh Sehun!" teriak Chanyeol sambil melempar botol kosong ke arah Sehun yang berjalan kearah tempat pemotretan.

Baekhyun yang baru saja selesai dengan gilirannya, mendengar suara Chanyeol yang sedikit mengumpat. Pria dengan stelan casual itu berjalan mendekati Chanyeol.

"ada apa?" tanya Baekhyun tanpa menatap Chanyeol dengan jelas.

"tidak- aku ingin bicara. Bisa kau ikut aku?"

Di sini lah mereka, di dalam toilet sepi dengan Baekhyun yang duduk di atas washtafel dan Chanyeol yang bersandar di dinding.

"Baekhyun- apa aku terlalu berlebihan?" tanya Chanyeol memulai pembicaraan.

Baekhyun menatap Chanyeol dengan tatapan bertanyanya.

"sepertinya Sehun tau tentang kita" tambah Chanyeol dengan nada sedikit pelan.

"baguslah. Semakin lama mereka pasti akan tau hubungan apa yang kita jalani" balas Baekhyun santai.

"tidak tidak. Ini pasti karena aku tidak bisa berpura-pura biasa di depanmu, Baekhyun"

Hening sesaat. Baekhyun tidak tau lagi harus berkata apa. Kekhawatiran Chanyeol atas hubungan mereka begitu terasa hingga Baekhyun pun takut jika suatu saat semuanya terbongkar dan menyebabkan masalah yang besar.

Kecintaannya pada si jangkung semakin hari semakin besar hingga terkadang ia pun terasa sesak dengan kekhawatiran yang menyelimutinya.

"Baek-"

Chanyeol mendekati Baekhyun dan memeluknya erat. Ia hirup wangi khas kekanakan Baekhyun dengan lembut dari celah leher si mungil. Nyaman sekali.

"kau aktor yang hebat, Baek. Kau bisa menyembunyikan semuanya dengan keceriaanmu- tapi aku tidak. Aku tidak bisa menyembunyikan semuanya. Rasa cintaku, kekhawatiranku bahkan rasa kecewa dan sakitku saat kau harus berpura-pura menjalin hubungan dengan Taeyeon nuna"

"chan-"

"aku sangat mencintaimu. Tapi aku benar-benar tidak ingin menyakitimu"

"Chanyeol. Kau tidak pernah menyakitiku"

Baekhyun melepaskan pelukan Chanyeol yang kelewat nyaman itu. Ia tatap pria jangkungnya dengan mata sendunya.

Menjalani hubungan dengan rasa khawatir yang sama besar dengan rasa cinta mereka benar-benar sangat melelahkan.

Baekhyun tersenyum, ada sedikit paksaan di senyumannya dan Chanyeol tau itu. Ia sangat mengenal Baekhyun.

Dengan lembut, si mungil mencium bibir Chanyeol dan di balas setelahnya. Ciuman itu semakin lama semakin intim. Bunyi basah dari kedua celah bibir yang saling melumat itu mendominasi toilet yang sunyi.

"apa yang kalian lakukan?!"

"mi-minseok hyung!"

Xiumin menatap Chanyeol yang kini duduk di hadapannya. Kini mereka berdua berada di salah satu ruangan di gedung pemotretan. Xiumin meminta staff untuk meminjam satu ruangan untuknya.

Chanyeol tak bergeming, begitu juga dengan Xiumin yang kini berjalan mondar-mandir sambil seskali mengusap tengkuknya. Apa yang baru saja ia lihat di toilet merupakan satu masalah besar yang akan mempengaruhi semuanya, bahkan dirinya. Lebih buruk lagi pengaruhnya akan lebih besar pada Chanyeol dan juga Baekhyun. Xiumin tidak bisa tinggal diam sebagai orang yang lebih tua di grupnya.

"sudah berapa lama kalian menyembunyikannya" tanya Xiumin sepelan mungkin. Ia tidak mau menyakiti orang yang sudah ia anggap sebagai adiknya sendiri.

"sebenarnya sebelum kita debut, aku dan Baekhyun sudah berpacaran" jawab Chanyeol.

"sebelum- tapi Taeyeon-"

"mereka hanya pura-pura! Semua itu dibuat hanya untuk menutupi keluarnya Kris Hyung dari EXO!" suara Chanyeol meninggi tanpa disadari.

Xiumin menatap kaget dengan reaksi Chanyeol barusan. Ia melihat pipi Chanyeol yang basah, tapi dengan cepat Chanyeol mengusapnya kasar dengan punggung tangannya. Ia menangis.

"apa kau akan memberi tahu Suho hyung?" tanya Chanyeol sedikit bergetar.

Xiumin masih terdiam di tempatnya. Menatap Chanyeol iba. Satu hembusan nafas yang sangat berat ia keluarkan.

"aku ragu-"

"jangan beritahu siapapun, hyung. Aku mohon"

Baekhyun yang terburu-buru masuk ke ruangan itu mendengar pertanyaan Chanyeol barusan. Pria mungil itu sebenarnya hanya berdiri di depan pintu saat Xiumin menyuruhnya untuk tidak bergabung dalam percakapan ini.

Xiumin menoleh menatap Baekhyun. Wajahnya datar, berbanding terbalik dengan Chanyeol yang saat ini kacau.

"Baekhyun, kau harus mengerti. Ini bukan hanya kau dan Chanyeol. Tapi kita semua"

"aku bahkan tau perasaanmu! Kita sama, kenapa kau tidak memihak?!" tanya baekhyun emosi.

"ap-"

"kau dan Chen. Aku tau semua saat kita di Jepang. Aku mendengar semua percakapan kalian saat itu. Kau sangat mabuk dan Chen-"

"cukup Baekhyun!"

"bahkan kalian mematikan self camera kalian. Aku tau! aku tau semua. Hyung! Apa kau tidak mengerti kami? Aku dan Chanyeol"

Xiumin mencoba menghentikan perkataan Baekhyun, tapi pria itu seakan enggan untuk mendengarkan perintah Xiumin.

Xiumin menutup matanya sesaat, membuat dirinya tidak tersulut emosi karena perkataan Baekhyun dan nada tinggi yang dipakainya.

"akan lebih baik jika kalian menjaga jarak dari sekarang"

Xiumin keluar ruangan setelah memperingati Baekhyun dan Chanyeol. Sesaat setelah pintu tertutup, Baekhyun menangis dalam diam membelakangi Chanyeol. Ia merasa ini tidak adil. Kenapa hanya dia yang merasa tertekan seperti ini. Bahkan Xiumin yang menjalin hubungan dengan Chen tidak merasa terbebani, dan dengan egoisnya dia tidak ingin memihak pada Baekhyun dan Chanyeol.

"apa sebaiknya kita putus saja, Baek?" Chanyeol yang masih di tempatnya menatap punggung baekhyun yang sedikit terisak.

"bodoh! Apa yang kau katakan" suara Baekhyun benar-benar bergetar.

Chanyeol terdiam, ia menyadari betapa terisaknya baekhyun dan suaranya yang bergetar. Ia tidak yakin Baekhyun menangis, tapi faktanya memang Baekhyun sedang menangis.

Didekatinya pria mungil itu dan langsung memeluknya dari belakang.

"maafkan aku. Aku hanya tidak mau kau tersakiti nantinya. Mengerti lah, Baekhyun. Aku sangat mengkhawatirkanmu. Tapi aku tidak tau, apa yang harus kita lakukan. Berpura-pura saja aku tidak bisa. Aku mencintaimu" jelas Chanyeol yang hanya di balas dengan diam oleh Baekhyun.

Tanpa mereka sadari, di luar ruangan itu ada beberapa staff yang mendengar percakapan Baekhyun dan Chanyeol. Saat Xiumin keluar ruangan, staff itu kira mereka telah seslesai menggunakan ruangannya. Dengan tujuan untuk mengambil beberapa perlengkapan, salah seorang staff berjalan mendekati ruangan dan mendengar ternyata masih ada orang di dalam sana. Di urungkan niatnya mengambil sesuatu di dalam, staff itu memanggil rekannya dan dengan liciknya merekam semua percakapan Baekhyun dan Chanyeol.

Seminggu setelah kejadian di studio pemotretan, Baekhyun, Chanyeol dan Xiumin tetap bersikap biasa. Baekhyun tau kalau Xiumin tidak akan berani membeberkan apa yang ia lihat seminggu yang lalu, karena posisinya akan terancam juga.

Malam ini adalah jadwal meeting mereka dengan staff agensi untuk acara Fanmeeting di Jepang yang akan di adakan satu bulan lagi. Semua member berkumpul, begitu juga dengan beberapa menejer yang bertanggung jawab atas mereka.

Baekhyun terlihat duduk di sebelah Sehun, sambil memeluk lengan member termuda itu. Mereka asyik melihat video dari gadet milik Sehun. Sesekali mereka tertawa saat adegan lucu dipertontonkan di dalam video tersebut.

Chanyeol yang sedang memainkan gadgetnya merasa terganggu dengan suara Baekhyun dan Sehun. Jujur saja, Chanyeol tidak terlalu suka jika Baekhyun terlihat sangat dekat dengan Sehun. Tapi setiap Chanyeol melayangkan protesnya, Baekhyun akan berdalih jika Sehun itu sangat menggemaskan dan dia akan menjadi adik yang baik jika dia memberinya perhatian dan itu sangat membuat Baekhyun gemas bukan kepalang.

Meeting di mulai saat kepala direksi dari agensi memasuki ruangan di ikuti staff yang lain, menejer dan Suho.

Selama meeting berlangsung, pandangan Chanyeol tidak lepas dari sosok Baekhyun yang sangat antusias membaca script yang dibagikan staff. Bibirnya sesekali mengerucut lucu. Dan berkali-kali ia melemparkan guyonan saat meeting.

Baekhyun sangat tidak suka berada di suasana yang monoton dan seakan menekannya. Yang membuat atmosfer di sekelilingnya menjadi dingin, memenurut Baekhyun. Maka dengan itu sebisa mungkin Baekhyun akan mencairkan suasana. Tak jarang ia melakakukannya berdua dengan Chanyeol.

"Hyung, besok berangkat denganku ya?" itu Sehun yang mengajak Baekhyun selepas meeting selesai.

Chanyeol terlihat sedang menerima telfon yang entah dari siapa. Tapi pandangannya masih tetap mengintimidasi gerak gerik Sehun dan Baekhyun di sebrangnya.

"baiklah. Tapi jangan terlalu pagi" balas Baekhyun.

"Baek-"

Chanyeol terdiam saat ia melihat Sehun memegang erat tangan Baekhyun seolah ingin menarik si mungil itu kepelukannya.

"ada apa Canyora?" tanya Baekhyun.

"tidak, yoora nuna. Ia ingin bertemu dengan mu besok jika tidak sibuk" balas Chanyeol sambil mengambil langkah untuk meninggalkan ruangan.

"tapi besok kita ada lat-"

Ucapan Baekhyun terhenti saat Chanyeol meninggalkan ruangan. Padahal biasanya ia dan Chanyeol akan meninggalkan ruangan meeting paling akhir saat semua member dan staff sudah lebih dulu keluar ruangan.

Sepulang dari kantor agensi, semua member berkumpul jadi satu di dorm. Ada yang menonton tv, seperti Suho, Xiumin dan Chen. Baekhyun dan D.O yang sedang menonton drama di laptop milik Baekhyun. Sehun dan Kai yang sedang bermain playstation dan Chanyeol yang sedang menyesap kopinya di balkon.

Semuanya sibuk dengan kesenangannya masing-masing. Terkecuali Chanyeol. Entah apa yang ada di pikiran pria jangkung itu. Sehari penuh ia merasa sangat tidak bergairah. Membalas guyonan Baekhyun pun ia enggan.

Chanyeol menyesap kopinya pelan. Nafas berat berkali-kali ia keluarkan. Menurutnya secangkir kopi dan hamburan bintang-bintang di langit bisa membuat rasa khawatirnya hilang.

"Aku kira kau sudah tidur. Aku lihat ranjangmu kosong"

Itu Sehun yang berbicara. Setelah mengantarkan Baekhyun ke kamarnya karena tertidur saat menonton bersama D.O.

Chanyeol menoleh dengan tatapan bertanyanya

'untuk apa dia masuk kamar ku dan Baekhyun'

Seakan mengerti, Sehun tersenyum licik dan mensejajarkan tubuhnya di samping Chanyeol.

"aku menggendong Baekhyun ke kamarnya atas permintaan Kyungsoo hyung. ia tertidur saat menonton dengan Kyungsoo hyung" jelas Sehun sambil memandang langit malam Gangnam dari lantai 42 apartement mereka.

Hening.

Chanyeol benar-benar irit bicara malam ini. Ia tidak membalas satu kata pun pada Sehun. Saat dirasa kopi yang ia pegang sudah mulai dingin, Chanyeol bergegas meninggalkan balkon sampai Sehun menghentikan langkah Chanyeol untuk masuk.

"aku menyukai Baekhyun hyung"

Genggaman di gelas kaca di tangannya mengeras. Kalimat itu sukses membuat Chanyeol naik pitam. Sehun benar-benar memainkannya.

"tidurlah, Sehun. Besok kita akan latihan"

Hanya kalimat itu yang keluar dari bibir Chanyeol, tanpa menatap Sehun di belakangnya.