Pada tahun 2030 umat manusia akhirnya…

Menciptakan lingkungan virtual yang sempurna…

Sebuah game dimana orang-orang dapat menjadi ninja…

Nama gamenya adalah Ninja Art Online…

.

.

NARUTO © MASASHI KISHIMOTO

NINJA ART ONLINE © SHERRYSAKURA99

INSPIRED by SWORD ART ONLINE

.

.

Warning: OC, Typo, OOC, jika ada kesalahan atau anda tidak mengerti dengan jalan ceritanya mohon dimaklumi, karena saya dalam tahap belajar.

Genre: Adventure, Friendship, Romance, Humor (mungkin, walau humornya agak garing)

Rate:T

.

.

Chapter 1: World Of Ninja

.

.

11/06/2030

"Nah, mari kita mulai WMO stream minggu ini." Ucap seorang pembawa acara didalam komputer yang sedang di tonton oleh seorang anak berambut kuning jabrik dan bermata biru.

"Pertama kita mulai dengan video promosi, tapi apa ini hari peluncuran perdana minggu lalu?, apakah yang membuat mereka mengantri?." Lanjutnya dan disana terlihat orang-orang yang sedang mengantri didepan sebuah toko penjual game.

"Ninja Art Online, orang-orang terdepan ini sudah menunggu tiga hari sebelumnya, luar biasa, atau memang semua gamer sejati akan melakukan ini?, WMO stream hari ini akan membahas game terkenal didunia, Ninja Art Online atau dipanggil NAO." Ucapnya.

Anak laki-laki itu sedang asik dengan sebuah majalah game yang sedang dia baca didepan komputernya, dia membolak-balik halaman majalah itu. Tiba-tiba saja tangannya tergores pinggiran buku itu dan mengeluarkan darah.

"Onii-chan, aku berangkat latihan ya?." Ucap seseorang dari balik pintu kamarnya yang ternyata suara adik perempuannya. Setelah mengatakan hal tersebut adik perempuannya itu pergi meninggalkan rumahnya.

Anak laki-laki itu melihat jam yang terdapat dimeja belajarnya yang menunjukan waktu 12:55:59. Segera dia mematikan saluran tadi dan memasang sebuah headphone yang terdapat kacamata hitam didepannya, lalu menyalakan sebuah kotak kecil tak jauh dari tempatnya yang ternyata adalah sebuah console game. Dia tidur di atas kasurnya, dan waktu menunjukan pukul 12:59. Anak itu tersenyum lalu mulai menutup matanya ketikah waktu menunjukan pukul 13:00.

"Link Start." Ucapnya.

Dan seketikah terdapat tulisan didepannya.

Touch: ok

Sight: ok

Hearing: ok

Tease: ok

Smell: ok

Laguage: Japanese

Log In_::

Account: ******

Password: ******

Pembuatan karakter

Data dari Beta Test masih tersimpan apa anda ingin menggunakannya?

Naruto (M): Yes

Welcome To Ninja Art Online

Anak laki-laki itu yang kita ketahui bernama Naruto membuka matanya, dia sekarang tidak berada dikamar lagi melainkan ditaman yang berada ditengah-tengah sebuah kota. Dia lalu melihat kearah tangannya, dan mengepalkannya sambil berucap.

"Aku kembali kedunia ini."

Penampilan Naruto sekarang berubah, dia mengenakan pakaian perpaduan warna orange dan hitam di tambah dengan rompi berwarna hijau dan sebuah ikat kepala berwarna biru yang terdapat dilengannya, dan juga sebuah tas kecil dipinggangnya. Rambutnya yang semulah berwarna kuning sekarang menjadi warna navy blue. Bukan hanya dia saja yang berada disana, karena banyak orang yang mulai muncul dibelakangnya.

^.^

-1st Floor: The City Of Beginning-

Naruto berlari melawati sebuah pasar yang dipadati oleh pemain dan masuk kedalam sebuah gang diantara gedung-gedung yang cukup tinggi. Seseorang berambut merah dengan tato segitiga di bawah matanya yang tak jauh dari gang itu melihatnya masuk, dia pun ikut masuk kedalam gang mengikuti Naruto.

"Oi, kakak yang disana." Teriaknya.

Seketika itu Naruto berhenti berlari dan menoleh ke sumber suara.

"Aku?." Jawab Naruto.

"Hah…hah… kau bergerak tanpa bingung sedikitpun, kau ikut dalam beta test, kan?."

"Be-begitulah."

"Aku baru mulai hari ini, tolong ajarkan dasarnya padaku ya?, aku mohon." Pemuda berambut merah itu mengatupkan kedua tangannya didepan wajahnya.

"Namaku Kiba, yoroshiku." Lanjutnya.

"Namaku Naruto."

.

-1st Floor: The City Of Beginning, West Area-

Mereka akhirnya menuju kepadang rumput yang terletak di area bagian barat, dimana disana terdapat hewan berupa kijang dengan mata merah.

"Kalau begitu kita coba dengan membunuh kijang ini." Naruto menunjuk pada salah satu kijang yang tak jauh dari mereka.

"Caranya kau ambil surikenmu lalu fokuskan ketarget kemudian lempar ketarget itu, jangan sampai meleset karena jika meleset dia akan mengejarmu." Lanjutnya.

"Baiklah biar aku coba." Kiba mengambil salah satu suriken yang berada didalam tas kecil dipinggangnya dan mulai fokus pada target lalu dia melemparnya tapi hanya menggoresnya sedikit.

"Gawat aku meleset." Ucapnya yang sekarang sedang menghindar dari serangan kijang tersebut.

Sayangnya kijang itu lebih cepat dan menyerang Kiba dari belakang. Dia pun jatuh tersungkur ditanah.

"Aduh, itteeii." Ucapnya sambil memegang pinggangnya yang terkena serangan kijang itu.

"Ya ampun, kau tidak bisa merasakan sakit kan?." Ucap Naruto yang sedikit sweetdrope dengan tingkah Kiba.

"Oh iya juga, aku lupa." Kiba mulai berdiri dari posisi jatuhnya.

"Biar aku contohkan." Naruto mengambil sebuah batu yang terdapat dibawahnya.

"Pertama kau arahkan suriken itu ketarget, lalu fokus ketarget itu, selanjutnya alirkan sedikit cakra elemen milikmu, kau sudah memilihnya kan waktu pertama kali membuat karakter?." Tanya Naruto yang sekarang sedang mengambil ancang-ancang untuk melempar batu yang telah di kelilingi cahaya biru muda.

"Iya kalau tidak salah aku memilih elemen api, tapi bukannya nanti tanganku akan terbakar kalau menyentuh api?."

"Ini di game, dan hal itu tidak akan terjadi."

"Ah benar juga, he…he…he."

"Huh… baiklah aku akan mulai melemparnya." Naruto mulai melempar batu itu dan kena sasaran, kijang itu mulai menyerang Naruto.

Dia lalu mengambil kunai dan menahan serangan dari kijang itu.

"Kau sudah mengerti kan?." Tanya Naruto pada Kiba.

"Aku sedikit bingung cara mengaktifkan cakra itu."

"Bagaimana ya, beri jeda sebentar dan konsentrasi, lalu saat kau sudah bisa merasakan cakramu, alirkan pada suriken itu lalu lemparkan, dan biarkan suriken itu menjalankan tugasnya." Jelas Naruto yang masih sibuk menahan serangan dari kijang itu.

"Konsentrasi dan alirkan cakra." Kiba mengambil posisi melempar dan mulai mengalirkan cakra pada surikennya. Tiba-tiba suriken itu dikelilingi oleh api ukuran kecil.

Melihat Kiba yang sudah berhasil mengalirkan cakranya, Naruto tersenyum dan menendang kijang tadi kearah Kiba. Kijang itu sekarang berlari kearah Kiba, melihat target berada didepannya, dia langsung melempar suriken itu dan berhasil, suriken itu tertancap dikepala kijang itu, dan seketikah kijang itu terbakar oleh api dari suriken lalu dia menghilang. Terdapat tulisan setelah kijang itu menghilang.

Result

Exp: 24

Col: 30

Items: 2

"Eh… Yoshaaaa!." Teriak Kiba yang senang karena targetnya dapat dikalahkan.

"Selamat ya." Ucap Naruto sambil tersenyum.

"Ya ini juga berkat kau, arigato." Kiba mengacungkan jempolnya pada Naruto dan memperlihatkan senyuman lebarnya.

"Tapi, kijang barusan sama lemahnya dengan slimes digame lain." Jelas Naruto.

"Eh, kau serius?, aku pikir itu bos level menengah atau semacamnya."

"Mana ada yang seperti itu?, tapi meskipun begitu ini sangat menyenangkan."

Tiba-tiba terdapat tulisan didepan kiba.

Kau mendapatkan satu jurus

Bunshin No Jutsu

"Eh… apa ini?." Tanya Kiba sambil menunjuk pada tulisan didepannya.

"Ah itu jurus ninja, kau bisa membuat klone dirimu dengan jurus itu."

"Caranya?."

"Angkat dua jarimu seperti ini lalu ucapkan nama jurus itu, bisa langsung bicara atau dalam hati." Jelas Naruto yang sekarang ini sedang mempraktekkan caranya.

"Baiklah akan aku coba, Bunshin No Jutsu." Ucap Kiba, dan tiba-tiba muncul sosok orang yang mirip dengan Kiba disebelahnya.

"Wah ini keren, apa aku bisa menyentuhnya?." Tanya Kiba dengan antusias.

"Tentu saja, tapi jika bunshinmu terluka dia akan lansung menghilang, dan tenang saja live poinmu tidak akan berkurang walau bunshinmu menghilang, hanya saja rasa capeknya akan terasa, jadi gunakan saat-saat darurat saja."

"Lalu bagaimana cara menghilangkannya?."

"Itu mudah hanya tinggal melakukan segel tangan seperti tadi lalu katakana batal, maka dia akan kembali, dan satu keuntungan lagi dari jurus itu, jika dia sudah hilang maka informasi yang didapat oleh bunshinmu akan langsung kau terima."

"Hmm… begitu ya ini keren." Kiba membuat segel tangan dan mengatakan batal, seketikah itu juga bunshin dirinya menghilang.

"Ada bermacam-macam jurus seperti jurus elemen api dan lainnya kan?." Lanjutnya.

"Itu benar, aku dengar setiap elemen berbeda-beda, dan juga kita akan mendapatkan jurus itu ketikah kita berhasil meningkatkan level kita, kita juga bisa berlaih untuk meningkatkan jurus-jurus tersebut." Jawab Naruto.

"Tapi bukannya nama-nama itu terlalu susah untuk dihapalkan."

"Game ini menyediakan daftar jurus yang telah kau dapatkan, bukannya itu masuk dalam menu ya?."

"Ah… benar juga aku lupa."

"Baiklah, ayo pergi ke tempat selanjutnya." Ajak Naruto.

"Ha'i, ayo kita cari musuh lebih banyak lagi." Jawab Kiba dengan penuh semangat.

^.^

Hari sudah semakin sore dan mereka memutuskan untuk istirahat di depan air terjun yang terdapat dua patung di kanan dan kiri air terjun itu dan terdapat padang bunga disekitarnya.

"Berapakalipun kulihat, aku masih belum percaya kalau kita berada dalam game, orang yang membuatnya pasti jenius, luar biasa ya, sungguh aku bahagia terlahir dijaman ini." Puji Kiba yang sekarang sedang duduk dipadang bunga itu.

"Kau selalu membesar-besarkan semua hal." Komentar Naruto.

"Ini kan pengalaman full diveku yang pertama."

"Berarti ini pertama kalinnya kau bermain game dengan nervegear?."

"Begitulah, aku bergegas keluar dan membeli perangkat keras ini untuk bermain NAO, aku sangat beruntung bisa mendapatkan satu dari sepuluh ribu kopi yang ada, tapi dibandingkan denganmu yang bisa ikut dalam beta test, kau itu sepuluh kali lebih beruntung, aku dengar hanya seribu orang yang dapat mengikutinya, kan?."

"Kurasa juga begitu."

"Ne saat beta, kau sudah sampai sejauh mana?."

"Emm, dalam beberapa bulan hanya bisa mencapai lantai 8."

"Eh?."

"Kali ini satu bulan juga sudah cukup bagiku."

"Sepertinya kau sangat ketagihan ya."

"Kalau boleh jujur saat beta test berlangsung, dari siang sampai malam yang aku pikirkan hanya NAO, karena dari dulu aku sangat mengagumi ninja, walau ini hanya dunia virtual, tapi aku merasa lebih hidup daripada didunia nyata." Naruto memandangi kunai ditangannya sambil tersenyum.

"Nah, mau berburu sedikit lagi?." Tanya Naruto pada Kiba.

"Tentu saja, aku mau tapi perutku lapar, aku mau logout dulu."

"Makan disini hanya membuatmu berpikir kalau dirimu tidak lapar."

"Sebenarnya aku sudah memesan Sepesial Nikudon untuk jam 05:30."

"Kau sudah mempersiapkannya ya." Ucap Naruto sambil sweetdrope.

"Tentu saja, setelah makan aku akan segera kembali."

"Begitu ya."

"Hei, setelah ini aku akan bertemu dengan kenalanku dari game lain, bagaimana kalau kau ikut berkenalan dengan mereka?." Pinta Kiba yang telah berdiri dari posisi duduknya.

"Eh…?, itu…." Jawab Naruto sambil menundukan wajahnya.

"Tentu saja jika kau tidak mau aku tak akan memaksamu kok, aku akan memperkenalkannya lain waktu."

"Ah…gomene, arigato karena sudah mau mengajakku."

"Oi, oi seharusnya aku yang bilang seperti itu, aku pasti akan membalas kebaikanmu nanti secara rohaniah." Ucap kiba sambil memegang pundak Naruto.

"Ha'i." Jawabnya sambil tersenyum.

"Kalau begitu terima kasih banyak ya, setelah ini juga tolong bantuannya." Kibapun mengulurkan tangannya pada Naruto.

"Jika ada yang ingin kau tanyakan, panggil aku kapan saja." Dan Naruto juga mengulurkan tangannya lalu mereka berjabat tangan sambil tersenyum.

"Tentu saja, aku mengandalkanmu."

Kiba mulai berjalan agak menjauh dari Naruto dan menggerakkan tangannya untuk membuka daftar menu, ketikah dia menekan tombol paling bawah dia terkejut karena tidak ada tombol logout disana.

"Lho?, tidak ada tombol logoutnya?." Ucap Kiba yang terdengar jelas ditelinga Naruto.

"Coba periksa lebih teliti." Ucap Naruto yang menghampiri Kiba.

"Tak ada dimanapun."

"Ada di paling bawah menu utama." Naruto menggerakkan tangannya untuk membuka menu bar dan mengecek tombol logout, dia kaget karena tidak ada tombol logout disana.

"Tidak ada kan?."

"Ya tidak ada."

"Ini kan hari pertama open beta, bug seperti ini sering terjadi kan?, aku yakin orang-orang diserver sedang kebingungan."

"Kau juga sedang kebingungan kan?."

"Eh?, apa maksudmu?."

"Sekarang pukul 05:25 sore loh." Naruto menunjuk pada sebuah jam digital yang terdapat pada menu barnya.

"A-apa?, SEPESIAL NIKUDON DAN LEMON ICE MILIKKU TIDAAAKKKK." Teriak Kiba yang frustasi dengan pesanan makannya.

"Sebaiknya kau hubungi game master secepatnya." Usul Naruto.

"Aku sudah mencobanya, tapi tak ada respon, apa tak ada cara lain untuk logout?."

"Ehmm… aku rasa tidak ada, jika player ingin melakukan logout, tak ada cara lain selain lewat menu bar."

"Itu tidak mungkin, pasti ada cara lain."

"Sudah aku bilang tak ada, didalam manual pun tak ada cara untuk logout darurat."

"Oi, oi, kau pasti bercanda kan?, oh iya aku bisa melepas nevergear dari kepalaku." Kiba memegang kepalanya berusaha melepas nervegear yang terdapat dikepalanya.

"Tidak bisa, saat ini kita tidak bisa menggerakan tubuh kita didunia nyata, nervegear menangkap semua perintah untuk menggerakkan tubuh kita ke tempat ini." Jawab Naruto sambil menunjuk kearah kepalanya.

"Ya-yang benar saja?, berarti tak ada cara lain selain menunggu bugnya diperbaiki?."

"Atau menunggu seseorang didunia nyata melepas nervegear dari kepala kita."

"Ta-tapi akukan tinggal sendirian, kalau kau?."

"Ada ibu dan adikku, aku rasa mereka akan menyadarinnya saat makam malam."

Tiba-tiba Kiba mendekat kearah Naruto dan memegang kedua pundaknya. Yang membuat Naruto kaget karena tiba-tiba diperlakukan seperti itu.

"Berapa usia adikmu?." Tanya Kiba dengan antusias.

"Hah?, di-dia berada di tim karate dan juga benci dengan game, dia tidak punya urusan dengan orang seperti kita."

"Itu tidak penting…" Perkataan Kiba terputus karena tiba-tiba saja dia ditendang oleh Naruto tepat di **** nya (Maaf itu disensor) dan terlempar beberapa meter dari arah dia berdiri.

"Eh?, memang tidak sakit." Ucap Kiba.

"Daripada berbicara seperti itu, apa kau tidak merasa aneh?." Tanya Naruto.

"Yang aneh bukannya cuma bug itu."

"Ini bukan sekedar bug biasa, jika tidak bisa logout masa depan game ini akan terancam."

"Kalau dipikir-pikir lagi, kau memang benar."

"Seharusnya mereka sudah mengetahuinya dan mematikan server lalu melogout seluruh player dari tadi, tapi sampai sekarang tidak ada pengumuman satupun dari mereka."

KRIIIIINNNNGGGG

Tiba-tiba terdengar suara bel yang sangat keras dari arah taman yang berada di tengah-tengah kota. Mereka berdua secara perlahan menghilang dan berpindah tempat ketaman, dimana pertama kali mereka muncul. Bukan hanya mereka saja yang berada disana, tapi seluruh pemain juga berada disana.

"Teleportasi paksa?." Ucap Naruto.

Ketikah semuannya sudah berkumpul bel itu berhenti berbunyi. Terjadi kepanikan diantara pemain yang heran karena tiba-tiba sudah berada di taman yang terletak dipusat kota.

"Hei lihatlah apa yang ada diatas." Ucap salah seorang pemain yang tak jauh dari tempat Naruto dan Kiba berdiri.

Mereka semua melihat keatas dan disana terdapat kotak berwarna hitam yang bertuliskan "WARNING". Kotak hitam itu tiba-tiba menjadi banyak dan memenuhi langit diatas mereka. Dari dalam kotak itu muncul lendir berwarna hitam yang membentuk sesosok makhluk berjubah hitam serta mengenakan tudung kepala.

"Itu apa?." Tanya Kiba yang kaget dengan kemunculan sosok itu.

"Game master, tapi kenapa tidak ada wajahnya?" Ucap Naruto.

Sosok tadi merentangkan kedua tangannya sambil berucap.

"Selamat datang diduniaku, para player sekalian."

"Duniaku?." Ucap Naruto."

"Namaku adalah Mandara, saat ini akulah satu-satunya manusia yang dapat mengendalikan dunia ini." Lanjutnya.

.

.

To Be Continue or Delete

.

.

Author: Saya kembali lagi di fandom ini dengan cerita baru.

Naruto: Lalu cerita yang lama bagaimana Author?.

Author: Cerita saya yang lama terpaksa hiatus karena saya mulai sibuk, tapi jangan khawatir cerita saya yang "Kuroko No Basuke: Nina Story" dan "Kuroko No Persona" masih akan terus berlanjut. (promosi dikit)

Kiba: Kenapa kau membuat cerita seperti ini Author, aku terlihat konyol kau tau itu.

Author: Anda kan aslinya memang konyol, dan saya lagi iseng saja bikin cerita ini, habis pasti seru kalau beneran ada Ninja Art Online, tapi tidak enaknya kalau harus terjebak didalamnya, dan saya membuat cerita ini terinspirasi dari cerita Sword art online dengan beberapa tambahan dari saya, dan disini saya juga menambahkan keterangan tempat.

Naruto: Hah terserah kau saja lah Author

Author: Seharusnya anda berterima kasih pada saya karena saya membuat anda menjadi pintar Naruto-kun.

Naruto: Untuk apa akukan aslinya memang pintar?.

Author: Pintar dari mana coba?.

Kiba: Sudahlah Author lebih baik kita sudahi saja.

Author: Ide yang bagus Kiba-kun, Naruto-kun tolong ditutup ya.

Naruto: REVIEW PLEASE…!

.

.

Next Chapter

.

.

"Kalian tidak akan bisa logout semau kalian…"

"Hanya ada satu cara untuk dapat keluar dari sini, yaitu dengan menyelesaikan game ini."

.

"Cermin?."

"Akan aku tunjukan kalau aku bisa bertahan hidup, di dunia ini."

.

"Apa kau terpisah dengan yang lainnya juga?."

"Tidak aku hanya merasa mereka sudah mengenal satu dengan yang lainnya jadi aku diam saja."

.

Ninja Art Online, Chapter 2: Beater