POTONG KUENYA!!!

Character: Saga, Kanon, Aiolos, Aiolia, Milo, Camus, Mu, Shaka, Aldebaran, Deathmask, Aphrodite, Shura.

Disclaimer: Saint Seiya series milik Kurumada Masami, gue ngaku-ngaku, anda tuntut, beres…

Summary: Apapun yang terjadi, hari itu ia harus memotong kue ultahnya...Sungguh ambisi yang tidak terduga dari kembar Gemini di hari ulang tahunnya, yang entah kenapa meembawa derita bagi rekan-rekannya

Listening to: macam2 amv Saga-Kanon dari youtube ^^;

Note: maunya post pas 30 mei, sekarang sih udah telat tapi "Happy birthday Saga, Kanon..." ^_^

Please Read and Review :D


...Apapun yang terjadi, hari itu ia harus memotong kue ultahnya...

Sungguh ambisi yang tidak terduga dari kembar Gemini di hari ulang tahunnya yang ke-XX... (disensor demi melindungi mimpi gadis2 fans kembar gemini)

"Untuk terakhir kalinya Kanon, singkirkan tanganmu dan biarkan aku yang memotong kue ini."

Ujar Saga dengan ancaman yang terkamuflase dengan nada bicaranya yang tenang. Adik kembarnya Kanon, hanya mendengus.

"O-ho? Dan biarkan lu dapet kepuasan dari semua itu? Gue rasa enggak. S-O-R-R-Y."

Balas Kanon gak mau kalah sembari menarik pisau dapur dari genggaman kakak kembarnya tersebut.

"ANJRIT! KANON! HATI-HATI NAPA? HAMPIR KENA NIH!"

Teriak Saga saat ujung pisau dapur yang masih digenggamnya itu nyaris mengenai dirinya.

"MAKANYA LEPASIN!"

Balas Kanon yang gak terima diteriakin kakaknya.

"KAMU YANG LEPASIN!"

Lanjut Saga...

"LU DULU!

Lanjut Kanon...

"KAMU!"

...dan seterusnya balas-membalas, teriak-meneriak, tanpa ada yang mau mengalah...

Sebenarnya hari itu adalah hari ulang tahun si kembar yang ke-XX. Berhubung lahirnya bareng, so gak heran kalau dirayain ultahnya bareng juga. Tapi...

"Siapa sih yang bilang kalo kembar tuh pasti lebih akrab daripada saudaraan biasa??" Keluh seorang gold saint berambut biru yang dari tadi terlihat bosan ngeliatin koleganya berantem cuma gara-gara motongin kue ultah. Ujung kuku telunjuknya yang kemerahan udah gatel pengen nge-launch jurus kenamaan dari rasi bintangnya dari awal mula keributan, tapi berhubung dia males ngadepin jurus dimension antah-berantah (dobel pula!) dia akhirnya cuma bisa manyun kesel.

"Gak dewasa." Timpal sosok di sebelahnya yang berambut pirang panjang. "Shun sama Ikki aja yang pisahnya cuma enam tahun sekarang lengketnya kayak pacaran, ini tiga-belas-tahun gitu loh? Amit-amit."

Denger Shaka yang misuh-misuh gak karuan kayak gitu mau gak mau para gold-saint melongo takjub. "Kesel ya mbak?" goda Deathmask iseng, aslinya dia juga kaget denger komen si Shaka.

"Banget." jawab Shaka, matanya terbuka sesaat melirik DM tajam. "Dan jangan panggil saya 'Mbak' kalau nggak mau lipsing selamanya."

Denger ancaman tersebut sang saint kepiting pun langsung pucat dan patuh seketika.

"Baidewei-eniwei-buswei nie mau sampe kapan ributnya? Dibiarin aja curiga gak bakal kelar ampe tahun depan juga. Secara, tu dua pada keras kepalanya euy." Ujar Aphro dengan nada melambai, berusaha mengarah pada topik semula. Shura yang entah kenapa merinding mulai buka suara.

"Maunya di ice-coffin aja biar cepet beres. Gimana Camus? Dan Aphro, Plis kita gak lagi di salon, ngomong nada biasa aja napa? Merinding tahu!"

Alhasil semua gold-saint pada nengok ke Camus, berharap ice-coffin miliknya dapat membawa berkah. Yang bersangkutan cuma menatap dingin tidak merespon.

"Saya..."

Yang lain makin mendekat ke pangeran es tersebut, berharap dapat respon yang diinginkan. Camus makin jengah, karena hampir kelanggar batas teritori privasinya.

"Saya tidak bisa. Roshi sudah berkali-kali mewanti-wanti agar saya tidak sembarangan pake ice-coffin lagi."

Keluhan pun berkumandang dari para gold-saint, kecewa.

"Kecuali..." sambung Camus tiba-tiba, para rekan gold-saintnya otomatis bangkit kembali mendengar ada kemunginan lain.

"Kecuali ada yang mau anter Roshi bolak-balik China-Yunani..."

Kontan semua serempak ngeliatin Mu. Sang Aries mulai keringat dingin. "Err...maaf sebelumnya. Maaf banget, tapi teleport tuh capek loh? Saya bisa tidur tiga hari tiga malem kalo musti China-Yunani bolak-balik. Lagian saya ada deadline perbaikin bejibun cloth. Maaf teman-teman." Tolak Mu halus.

"Jadi sekarang gimana?" keluh Aldebaran sembari melirik perdebatan siapa-yang-berhak-megang-pisau yang makin memanas di antara si kembar Gemini, yang lain noleh sana-sini nyari juru selamat.

"Biar saya yang tangani." Seru salah seorang gold-saint di tengah-tengak kegalauan tersebut.