All Of Me
By Naravhychan
Naruto © Masashi Kishimoto
Fanfic ke-3 saya persembahkan untuk para readers pecinta SasuSaku :)
Fiksi ini masih jauh dari kata sempurna.
HAPPY READING
.
.
.
.
Pagi yang indah di langit Tokyo, Jepang.
Kicauan merdu burung-burung seakan menambah suasana ceria.
Langit yang biru dan dedaunan pohon yang segar memanjakan mata..
Ahh siapa yang tidak betah lama-lama di tempat ini..
Tak kecuali seorang gadis berparas cantik yang baru saja bangun dari tidurnya. Wajah putihnya terlihat bersinar saat ia membuka jendela kamarnya. Sinar matahari yang hangat membuatnya merasa nyaman. Ya, Sakura Haruno gadis yang kini hidup sebatang kara. Orang tuanya sudah lama meninggal dan sekarang ia harus berjuang mati-matian demi bisa melanjutkan pendidikannya. Untungnya ia dikaruniai sikap yang berani dan tidak putus asa. Segala pekerjaan halal ia lakukan demi mendapatkan uang. Dan pagi ini ia sangat beruntung bisa mendapatkan pekerjaan di rumah keluarga Uchiha meski hanya sebagai pelayan.
"Ahh… seperti apa ya keluarga Uchiha itu.." pikir Sakura dalam hati. "Yang penting mereka sudah baik mau menerimaku bekerja di rumahnya" soraknya girang. Dan kembali bersiap-siap.
20 menit kemudian Sakura sudah siap. Rambut pinknya dikuncir agak tinggi serta memakai pakaian yang sederhana namun tetap membuat Sakura terlihat cantik. Ahh tak lupa gelang kupu-kupu mungil yang selalu setia melingkar di tangan kirinya. Gelang itu pemberian seseorang yang tak akan pernah ia lupakan. Orang itu bernama Itachi. Kakak kelasnya saat ia masih dibangku SMP . Disaat semua teman-temannya mengejek dan menghina dirinya yang miskin. Itachi datang dan mengubah hidup Sakura. Ia begitu perhatian dan selalu menolong Sakura. Namun saat Itachi lulus, ia pergi melanjutkan sekolahnya di Inggris dan tentu saja meninggalkan Sakura sendiri. Itachi lalu memberikan gelang itu pada Sakura,
"Kau tahu darimana kupu-kupu itu kan? Awalnya mereka hanya seekor ulat dan sebagian orang menjauhi bahkan mengusirnya. Namun karena ulat itu begitu sabar melewati proses yang ada akhirnya ia bermetamorfosis menjadi seekor kupu-kupu yang sangat indah dan disukai semua orang." Kata Itachi waktu itu.
Sudah 6 tahun berlalu dan ia sebenarnya sudah melupakan Itachi. Namun entah mengapa hari ini ia akhirnya kepikiran dengan orang itu. Yang ia ingat hanya nama tanpa marga serta wajah tampannya. Ia tidak tahu seluk beluk kehidupan Itachi.
.
.
.
Sementara itu….
Bandara Internasional Konoha
"nii-san ada apa?" Tanya seorang pemuda berambut model pantat ayam dengan tatapan datar.
"Sasuke.. aku begitu merindukan tanah kelahiranku, akhirnya tahun ini aku bisa pulang. " balas seorang pemuda disampingnya sambil tersenyum.
"Dari lahir aku tinggal di Inggris dan baru menginjak Jepang hari ini. Jadi aku tidak bisa merasakan apa yang kau rasakan nii-san." Pemuda bernama Uchiha Sasuke itu lalu menarik kopernya. Ia berjalan meninggalkan kakaknya, Uchiha Itachi.
"Dasar bodoh. Biarpun kau selamanya tinggal di Inggris tapi darah dan namamu berasal dari sini." Kata Itachi.
"Hn.." sahut Sasuke. Memang manusia yang irit kata.
"Lagian sahabat karibmu di Inggris ternyata seorang keturunan Jepang , Uzumaki Karin. Semoga kau dan dia akhirnya berjodoh." Timpal Itachi dan sukses membuat Sasuke cemberut. Tipe gadis idaman Sasuke adalah cewek bule keturunan Inggris yang cantik dan pintar. Sasuke tidak mau menanggapi Itachi dan langsung menambah kecepatan jalannya (?)
"Heii Sasuke-kun.. " panggil Itachi dan segera menyamai langkahnya dengan Sasuke.
"Semoga jodoh Sasuke adalah seorang gadis Jepang. Tapi tentu saja tidak untuk Karin si gadis licik itu!" gugam Itachi dalam hati.
Itachi kini telah menyelesaikan pendidikannya di Inggris. Sedangkan Sasuke masih sementara kuliah. Jurusan Kedokteran di Universitas Harvard. Unversitas terbaik di dunia impian para mahasiswa di berbagai penjuru dunia.
Akhirnya mobil keluarga Uchiha menjemput mereka berdua. Ibunya berangkat ke Tokyo minggu lalu dan rencananya minggu depan akan kembali ke Inggris. Itulah sebabnya Mikoto, Ibu Sasuke dan Itachi berupaya mencari pelayan yang akan mengurus kepentingan Sasuke sendiri selama di Tokyo. Mikoto akhirnya bersimpati pada Sakura Haruno yang ditemuinya di toko bunga saat Sakura hendak melamar pekerjaan.
25 menit kemudian mobil Uchiha memasuki pekarangan keluarga Uchiha
.
.
.
"Ah Itachi.. Sasuke akhirnya kalian pulang ke rumah juga. " Ujar Mikoto dengan penuh haru. Ia memeluk kedua putra kesayangannya dengan erat. Setelah selesai ritual kangen-kangennya Itachi dan Sasuke akhirnya masuk ke dalam rumah mereka yang lumayan besar dengan gaya arsitektur jepang yang kental. Sasuke memandang rumahnya dengan penuh takjub. Begitu nyaman dan hangat. Pikirnya. Itachi sudah lebih dulu masuk ke kamarnya untuk melepas penat yang melelahkan saat perjalanan panjang dari Inggris.
"Sasuke! Istirahat saja dulu. Ini kamarmu." Mikoto menunjukkan kamar Sasuke.
"Arigatou Kaa-san. Aku istirahat dulu. " Kata Sasuke sopan.
"Baik Sasuke, Oh ya, selama disini Kaa-san akan jarang ada di rumah. Sakura pelayan baru kita akan memperhatikan semua keperluanmu disini. " Kata Mikoto.
Sasuke hanya menatap ibunya datar. "ck, Aku bukan anak kecil lagi Kaa-san" gugamnya dalam hati.
.
.
.
"Sakura.. dua Tuan muda sudah datang. Apa kau tidak mau menyapa dan memperkenalkan dirimu? " Tanya seorang pelayan
Sakura hanya tersenyum. "Aku hanya seorang pelayan, Bi. Aku rasa itu tidak perlu. Aku hanya cukup melayani kebutuhan mereka saja dengan baik."
"Kau yang gadis yang sangat baik dan rendah hati Sakura." Pikir Bibi itu dalam hati. Sakura tengah memasak sekarang. Sakura yang terbiasa memasak sendiri tentu saja memiliki pengalaman memasak yang banyak. Ia dengan lincahnya memotong daging dan sayuran. Beberapa pelayan yang lain kagum dengan cara kerja Sakura. Ia tidak banyak bicara namun hasil kerjanya begitu memuaskan.
Kini hari sudah agak malam . Beberapa pelayan dengan cekatan menyelesaikan pekerjaannya agar mereka dapat pulang dan beristirahat. Kecuali Sakura yang masih memiliki pekerjaan tambahan. Ya, mengurus Sasuke.
"Sakura-chan, duluan ya…"
"Sakura-chan kamu yang semangat.. "
Sahut beberapa pelayan yang akan segera pulang. Sakura hanya tersenyum dan mengantar mereka hingga di depan pintu.
"Hati-hati di jalan ya.." kata Sakura sambil dingin di luar membuat Sakura ingin cepat-cepat masuk ke dalam rumah Uchiha yang hangat. Kini ia memiliki tugas menyetrika dan melipat pakaian dua tuan muda namun sebelum itu dia harus menyiapkan makan malam buat mereka berdua.
"Itachi.. bangun.. ayo turun. Makan malamnya sudah siap." Tegur Mikoto dengan lembut
"hoaaammmm..Sudah jam tujuh malam rupanya. Baiklah Kaa-san.. sebentar lagi.. aku mandi dulu."Ujar Itachi lalu bangkit dari ranjang empuknya.
Ibunya mengangguk dan segera menuju kamar Sasuke. Baru saja ibunya ingin mengetuk pintu, Sasuke sudah membukanya. Rupanya Sasuke sudah bangun bahkan sudah mandi.
"Sasuke kamu duluan saja makan. Itachi masih sementara mandi." Sasuke mengangguk lalu segera menuruni tangga. Di bawah Sakura tengah menyiapkan air minum. Sasuke melirik Sakura lalu kemudian duduk di meja makan. Mata mereka akhirnya bertemu namun cepat-cepat Sakura mengalihkan pandangannya dari wajah tampan Sasuke. "Sangat tampan" ucap Sakura dalam hati ditambah dengan rona merah di wajahnya. "Heiii.. cukup.. airnya tumpah… " kata Sasuke cepat saat Sakura menghayal sembari menuang air putih di gelas. "Ah.. Uchiha-sama gomennasai…. " balas Sakura cepat dan langsung membersihkan air yang sedikit tumpah. Perkataan Sasuke barusan membuyarkan lamunan indahnya. "Are you sick?" Tanya Sasuke..
"Eh.. ti..tidak Uchiha-sama..aku hanya sedikit melamun… silahkan dimakan Uchi-.."
"Sasuke.. just call me Sasuke…!"
"Ba..baik.. silahkan dimakan Sasuke-sama.." kata Sakura terbata-bata saking gugupnya gadis pink ini.
"Aku menunggu Itachi. " kata Sasuke datar.
Deg
"I…Itachii…" mata Sakura terbelalak "Apa mungkin Itachi disini. Bukannya Itachi sudah lama pindah.. Ah banyak yang namanya Itachi. " pikir Sakura dalam hati.
"Ya, Itachi. Ada apa? Kau kenal dengannya? Masalahnya ekspresimu barusan begitu mengagetkan." Ujar Sasuke..
"Eh.. ti..tidak…." balas Sakura
Tiba-tiba..
"Sasuke kenapa tidak makan duluan.." suara baritone Itachi membuat Sakura menoleh. Ia mengamati wajah Itachi dengan seksama dan memutuskan bahwa dia memang Itachi yang pergi bertahun-bertahun meninggalkan dirinya.
"Itachi-kun….. " Sakura kini lepas kendali. Ia lupa bahwa Itachi adalah majikannya sekarang. Ia menghamburkan pelukannya ke arah Itachi. Sasuke yang melihat sempat kaget dengan kelakuan gadis ini. Sakura tidak bisa lagi menahan air mata kebahagiaannya saat memeluk Itachi.
"Itachi-kun.. bertahun-tahun aku merindukanmu… Aku.. sangat senang bertemu denganmu. Hiks" Kata Sakura terisak sembari memeluk Itachi.
"Siapa kau?" Tanya Itachi datar dan berusaha melepaskan pelukan erat Sakura. Sasuke hanya tersenyum licik dengan kelakukan kakaknya
"Ap..apa? Itachi ini aku, Sakura Haruno. Kau yang selalu menolongku saat kita masih SMP. Apa kau lupa…? " balas Sakura berusaha meyakinkan Itachi. Air mata masih menghiasi matanya.
"Aku tidak kenal dengan nama Sakura Haruno. Mungkin kau salah orang" Balasnya lalu segera duduk bersebrangan dengan Sasuke. Meninggalkan Sakura yang diam mematung. Hati Sakura begitu hancur saat orang yang disayangi dan dirindukannya tiba-tiba datang namun sama sekali tidak mengenal dirinya. Sakura sadar siapa dirinya saat ini. Dibandingkan dengan keluarga Itachi. Dirinya sama sekali tidak berharga. Ia menggenggam erat gelang yang dulu diberikan Itachi padanya.
"Maaf.. anda mungkin benar.. Itachi-kun tidak mungkin disini. " Ujar Sakura menunduk sembari menghapus air matanya dan pergi meninggalkan Uchiha bersaudara itu. Sasuke tak memusingkan dan tidak banyak bertanya pada Itachi. Mereka tetap diam seperti biasanya.
"Maafkan aku, Sakura…. Aku terpaksa melakukan ini" Batin Itachi sedih.
…..
"Sakura-chan.. apa kau sakit?" Tanya Mikoto tiba-tiba.
"Tidak nyonya.. Bawang tadi masih membuat mataku perih…sebentar lagi pasti perihnya hilang" balas Sakura lalu melanjutkan pekerjaan mencuci piringnya. Masih terlihat titik-titik air di sudut emeraldnya.
"Sakura kalau capek kamu istirahat saja. Kamu sudah bekerja sangat keras dan sangat baik hari ini." Kata Mikoto menepuk pundak Sakura.
"Arigatou Mikoto-sama.." balas Sakura disertai senyum cantiknya.
Sakura kini sudah menyelesaikan semua pekerjaannya. Jam menunjukkan pukul 09.01 PM. hari sudah sangat malam dan Sakura memutuskan untuk pulang meskipun ditahan oleh Mikoto. Sakura tidak ingin merepotkan Mikoto. Dengan cekatan Sakura bergegas pulang.
"mau kemana?" Tanya Sasuke saat melihat Sakura yang keluar dari pintu. Sasuke melepas headset yang menutupi telinganya. Rupanya Sasuke sedang duduk bersantai diteras rumahnya.
"Sa..suke-sama.. saya pulang dulu… semua pekerjaan sudah saya kerjakan dan di meja belajar tuan sudah saya siapkan susu hangat." Kata Sakura sopan dan membungkukkan badannya. Sakura menatap keluar, malam ini terlihat agak seram. Tidak ada bintang-bintang dan bulan yang kadang kala sering memberi sedikit sinar untuk menerangi tiap langkah Sakura. Sasuke yang menyadari roman Sakura berubah memutuskan mengantar Sakura pulang.
"Tenang saja, aku akan mengantarmu. " sahut Sasuke
"Ta..tapi aku bisa pulang sendiri.." balas Sakura
"Hm…Benarkah?" Tanya Sasuke lalu berdiri menghadap Sakura..
Glek.. Sakura menelan ludah. Ia tidak bisa membohongi perasaannya. Mungkin ini jalan yang diberikan malaikat kepada Sakura agar Sakura selamat sampai di rumah. Ia juga sebenarnya takut berjalan sendirian.
"Tunggu aku di pintu gerbang… " sambung Sasuke dan berjalan santai menuju garasi.
Tak berapa lama mobil pribadi Sasuke keluar dari garasi dan berhenti disamping Sakura. Sakura yang mengerti isyarat Sasuke memutuskan untuk naik ke mobil itu. Perasaan Sakura jauh lebih baik sekarang. Sepanjang perjalanan mereka terlihat lebih santai.
"Sa..suke-sama apa sudah kuliah?" Tanya Sakura mencoba mencairkan suasana. Pikiran tentang Itachi sejenak membuatnya kehilangan kata-kata dan semangat hari ini.
"Hn.. jurusan kedokteran. Universitas Harvard di Inggris. " balas Sasuke sedikit bangga sambil fokus menyetir mobil. Ia tidak bertanya balik pada Sakura. karena ia tahu Sakura tentu tidak sederajat dengannya yang punya keluarga terhormat dan pendidikan yang tinggi. Sakura menurutnya hanya seorang pelayan biasa yang tidak berkuliah.
"Sasuke-sama Sampai disini saja. " sahut Sakura
"Apa rumahmu masih jauh?"
"tidak Sasuke-sama. Rumahku masuk ke dalam gang sempit itu. Aku khawatir mobilmu tidak bisa melewatinya"
Sakura lalu turun dari mobil mewah itu. Berterima kasih pada Sasuke dan berlari kecil memasuki sebuah gang sempit . Sasuke memperhatikan Sakura sampai bayangan Sakura benar-benar hilang dihadapannya.
"Gadis yang aneh namun dia memiliki wajah yang sangat cantik, aku tak habis pikir…" batin Sasuke
Tiba-tiba..
Drrrttt…Drrttttt…
"Nani?" kata Sasuke ketus.
"Baka ! kenapa kau keluar malam-malam begini seorang diri? Apa kau hafal jalan pulang heh?" bentak Itachi di seberang sana.
"Aku bisa menghubungimu kalau aku tersesat. Dan sekarang kau benar aku tersesat. Di depan Rumah Sakit Internasional Konoha. Kutunggu kau 10 menit. Kalau kau tidak cepat aku akan pergi berkeliling lebih jauh lag nii-san." Balas Sasuke
"heh.. Sasu.."
Tuuuuttt..Tuuuutt
"Ck, sialan…" kata Itachi dan segera menyambar kunci mobilnya..
"Kaa-san aku pergi dulu…" Itachi lalu berlari ke garasi. Menyalakan mesin mobil dan pergi secepat tidak ingin terjadi apa-apa dengan Sasuke diluar sana.
Dibalik pertemuan pasti ada perpisahan
Tidak ada yang lebih indah dari pertemuan pertama
Lebih baik dipisahkan daripada tidak pernah bertemu sama sekali...
Makassar, 12 April 2016
TO BE CONTINUED
Terima Kasih telah membaca sampai akhir
Mind to Review? ^^
