Fic kali ini nuansanya horror nih. Khekekeke.. gomen kalau saya cuma bisa bisa bikin fic horror abal karena sesungguhnya saya juga lumayan penakut. Ini juga pas ngetik malah ketakutan sendiri *serius*, makanya gak kelar-kelar karna takut pas nulisnya. *Author digebukin para readers*

Readers: "makanya jangan sok-sok an mau bikin horror deh!"

Summary: Natsume tiba-tiba ngajak Mikan liburan ke Bali! Gimana jadinya nih? Mikan mau gak ya? Jelas mau lah! Udah gitu Natsume juga ngajak Hotaru ama Luca buat liburan bareng! Kira-kira mereka bakal ngalamin kejadian apa ya diBali? Secara.. Bali kan angker~ RnR please. NogImai, MikaNatsume. Rate: T, Horror-Humor.

Pairing: MikaNatsume

NogImai (Kyaaa… my Fav.!)

Disclaimer: siapa lagi kalo bukan Tachibana Higuchi seorang! Eh, tapi mo diambil ah ama aku! *di gampar Higuchi ampe mental 100 meter*

WARNING: "Penakut jangan baca karna dikhawatirkan nanti bisa ginggiapen. Tapi baca aja deh.. semua bebas baca fic ku kok! asalkan nanti nge-REVIEW! Tapi Author tidak bertanggung jawab kalau kalian jadi gak berani liat kolong tempat tidur. Khekekeke…" –Author Hime Uguisu-

Sponsor: .com (All About Alice Academy)


Chapter 1

In Bali

A

Gakuen Alice Fanfic

By:

Hime Uguisu

Malam itu, Mikan sedang nonton tv di ruang tv sambil makan cemilan Chitato sapi panggangnya. Gila.. itu cemilan favorit Author tuh! Saking sukanya ama chitato sapi panggang, Author rela makan chitato dalem kamar mandi cuma demi gak ada yang maintain. Author kan kalau makan chitato bisa sampai dijilat ke ujung-ujung bungkusnya. Hemm… yummy! –bahasan gak penting-. Mikan Sakura, cewek umur 23 tahun yang baru nikah sama Natsume Hyuuga 2 bulan lalu. Belum punya anak. (ya iyalah.. baru juga nikah 2 bulan!). tapi tiba-tiba ada yang memecah keheningan diruang tv itu. Terdengar suara ketukan pintu.

"Siapa?" Tanya Mikan. Mikan pun berlari menuju pintu.

"Mikan! Cepet buka!" teriak seseorang dari luar pintu.

"Iya…..! bentar baka!" protes Mikan. Pintu pun dibuka.

"Natsume…." Kata Mikan begitu membuka pintu.

"Mikan….." kata Natsume lebay sambil senyum-senyum.

"Abis lewat hutan mana lu, Nat?" Tanya Mikan sinis

"Hutan bambu, mang napa?" jawab Natsume asal.

"Oh pantes kesambet….." kata Mikan dengan wajah datar (tumben)

"Kok kesambet?" Tanya Natsume penasaran.

"Soalnya lo baik ma gw. Brarti lw kesambet." Jawab Mikan enteng.

"Sialan lw! Salah, ya kalo gw baik ma lw?" kata Natsume sinis.

"Gak salah sih, cman aneh aja. Eh, ayo masuk gak usah sungkan, anggap aja rumah sendiri." Kata Mikan sambil berjalan masuk.

"Perasaan ini emang rumah gw deh… gua beli pake duit sendiri dengan penuh jerih payah, keringat, dan musti banting tulang (Lebay!)" kata Natsume swt…

Mereka berdua lalu masuk kamar. Natsume merebahkan diri di kasur. Mikan lalu menutup pintu kamar, dan ikut merebahkan diri di sebelah Natsume.

"Kana (Kana Ueda-pengisi suara Mikan, jadi iseng manggil Mikan pake nama "Kana"-) ada yang mau gw omongin eh, nama lu serasi ya ama pengisi suara lu, miKAN sAkura ." Kata Natsume memulai pembicaraan.

"Heh, jangan panggil gw 'Kana'! dasar "Paku"(Romi Paku a.k.a. Park Romi) rese! Wkwkwk ternyata suara Natsume yang begitu berat diisi oleh seorang CEWEK!" ejek Mikan.

"Hehe… si Paku lw bawa-bawa! Dasar Miwa! (Miwa Yasuda- pengisi suara Luca- cewe lho! ^^)" ejek Natsume.

Mikan cemberut! "Dah ah! Eh tadi lw mo ngomong apa, Nat?" Tanya Mikan.

"Liburan ke Bali, yuk!" ajak Natsume.

"Lw korslet beneran, ya? Ke Bali! Tumben amat lw ngajak gw jalan! Terakhir kita jalan kan pas bulan madu….(cuit…. cuit….)" kata Mikan.

"Ayolah…. Mau, ya! Skalian refreshing!" ajak Natsume ngotot.

"Oke! Tapi siapa aja?" Tanya Mikan tertarik.

"Kita berdua aja…., kan biar skalian bulan madu lagi! Hehe becanda kok! najis gw bulan madu lagi ma lw!" kata Natsume.

"Gw juga najis! Ah, tapi masa' berdua doang! Kan sepi!" protes Mikan.

"Ajak hotaru gimana? Ah…, tapi ajak Luca juga deh! Biar rame!" kata Natsume.

"Itu maksud gw!" kata Mikan sambil nyengir.

Natsume langsung memandang tajam nan sinis ke arah Mikan. "Oh, biar kalo lw ketakutan, lw bisa lari terus meluk Luca? Gitu maksud lw?" Tanya Natsu sinis..

"Gak kok! dah tidur! Tidur!" kata Mikan yang langsung membalikan badannya (jadi ngebelakangin Natsume) dan langsung tarik selimut.

"Dasar! Baka!" ucap Natsume pelan. Natsu lalu cepet-cepet sms Luca bwat ngabarin rencana mereka itu.

In Luca's house…

"Drtt… drtt…." Ponsel Luca yg masih di silent bergetar.

"Sms dari siapa Luca?" Tanya Hotaru yg matanya masih merem dan membelakangi Luca.

"Ah…. Dari Natsu. Katanya besok dia ngajak kita ke Bali. Dadakan banget, ya?" kata Luca.

"Pftt….. natsume kan udah ketularan begonya Mikan tuh! Ngajak liburan dadakan gini!" kata Hotaru dingin.

Luca cuman senyum. "Kamu mo ikut, Mai?" Tanya L uca halus.

"Mau, kamu?" Tanya Hotaru balik.

"Gak ah….., kamu aja! Jadi kamu bayar tiket pesawatnya sendiri, ya!" kata Luca bercanda

Dalam sekejap Hotaru langsung bangun dan mukul kepala Luca dengan baka-gun.

"Gak mau! Aku rugi dong! Ih…, mending gak usah pergi skalian!" protes Hotaru.

"Bercanda, Mai…." Kata Luca yang masih memegangi kepalanya yang kesakitan.

"Gak! Aku dah gak mod!" bentak Hotaru yang langsung tidur lagi.

Luca langsung cemberut….., dan langsung bales sms Natsu. Luca bilang kalo dia dan imai gak bisa ikut besok.

Pagi harinya. Mikan dan Natsume udah siap-siap.

"Yuk berangkat ke bandara sekarang!" kata Natsume sambil memasukan barang-barang ke dalam mobil. (Natsume dah beli tiket dari kemaren)

"Eh… serius nih Hotaru sama Luca-pyon gak ikut?" Tanya Mikan. Natsume menarik nafas dan menghembuskannya.

"Iya, baka! Udah cepet ntar telat!" seru Natsume. Mikan lalu masuk ke dalam mobil. Mereka lalu segera melaju ke bandara. Natsume lalu iseng nyikut Mikan.

"Stt.. emang kita ditakdirin buat bulan madu lagi kali, ya?" Tanya Natsume iseng. Langsung detik itu juga dipelototin ama Mikan dengan sinisnya.

"GAK!" bentak Mikan. Natsume jawsdropped.

Eh, maaf nyamber, ada yang mau temenan sama saya gak di FFN, temen saya di FFN cuma dikit DX

Silahkan ber kirim PM-ria ya yang mau sudi temenan sama saya!

Di rumah Luca…..

"Mai, beneran gak mau ikut nih?" Tanya Luca.

"Iya!" bentak Hotaru.

"Serius?" Tanya Luca meyakinkan.

"Iya bawel amat sih! Emang knapa sih kok ngotot amat?" Tanya Hotaru kesel.

"Abisnya…, aku dah beli tiketnya…" seru Luca melas.

"Bego sih! Kenapa dah beli tiketnya!" bentak Hotaru.

"Hehe… tapi tiket yang beda pesawat sama Natsume dan Sakura." Kata Luca.

"Oh ya udah. Gimana dong aku tetep gak mau ikut!" kata hotaru yang masih tetep gak mau ikut karena udah bad mod dari kemaren.

"Oke deh kalo kamu gak mau ikut… tiketnya aku buang aja!" kata Luca.

"Eh! Jangan dong! Kan rugi!" bentak Hotaru.

"Ya udah gak aku buang, tapi aku kasih ke pemulung!" kata Luca.

"Gak! Ya udah deh aku mau pergi daripada tiketnya kamu kasih ke orang lain, pemulung lagi! Rugi tau! Tiketnya kan dibeli pake duit!" kata Hotaru yang gak mau rugi padahal Hotaru kan gak bakal rugi coz tiketnya dibeli pake uang Luca. Akhirnya mereka pun cepet-cepet mempersiapkan barang-barang untuk pergi ke Bali! Setelah siap semua, Luca dan Hotaru langsung masuk ke mobil dan berangkat ke bandara. Setelah beberapa lama akhirnya mereka sampai di bandara. Dan langsung aja kita skip sampe mereka masuk ke pesawat.

Di dalam pesawat….

"Mai, masih bad mod?" Tanya Luca yang ngeliat Hotaru masih cemberut dari tadi.

"Gak juga." Jawab Hotaru sambil ngeliat ke luar dari jendela pesawat.

"Oh, trus kenapa cemberut gak ada ekspresi gitu?" Tanya Luca lagi.

"Ah… muka aku kan emang gini!" jawab Hotaru datar.

"Iya ya, aku lupa.." kata Luca.

Tak terasa malam pun tiba. Hotaru memejamkan matanya karena lelah, dan Luca pun ikut memejamkan matanya. Semua penumpang tertidur malam itu. Malam yang sunyi senyap dimana hanya pilot, asistennya, dan para pramugari yang tidak tidur. Tapi pramugari berada dibelakang. Hotaru merapatkan jaketnya karena kedinginan. Tapi tiba-tiba Hotaru membuka matanya karna merasa ada yang menyoleknya dari jok belakang. Ia segera menengok kearah belakang dengan cepat. Tidak ada apa-apa. Hening, semua penumpang masih terlelap tidur dan tak ada yang terlihat pura-pura tidur. Hotaru menggeleng-gelengkan kepalanya dengan cepat dan tidur lagi.

"Srek.. srek.." suara seperti sesuatu terseret-seret. Hotaru kembali bangun. Ia menengok lagi kearah belakang. Tak ada apa-apa. Hotaru mulai merinding disini. Tapi ia berusaha memejamkan matanya, sekalian jaga imej gitu lho! Masa seorang Hotaru Imai (Nogi) takut sih. Gak lucu banget, kan? Ia pun tertidur lagi walau dengan perasaan gak enak. Dari awal juga perasaannya udah gak enak. Ngapain coba mesti ke Bali segala? Persetan dengan Natsume yang ngajak. Padahal kan masih ada pantai Karibia atau Hawai gitu. Baru selang beberapa detik Hotaru memejamkan matanya, suara "Srek.. srek.." itu muncul lagi. Kali ini terdengar lebih jelas.

Nurani Author: udah atuh! Sumpah ini mah Author sendiri yang ketakutan di kamar! Mana ngetik pas lagi sendirian lagi! Damn! Author bodoh! Dia yang ngetik, dia yang takut. *serius*

"Uuuuhh… Luca.." ucap Hotaru pelan. Namun yang dipanggil malah gak ngejawab dan masih tidur. Hotaru pun mencubit pipi Luca, berharap cowok itu bisa bangun. Tapi Luca malah buang muka dan menengok ke arah berlawanan dengan wajah Hotaru. 'Damn! Suami rese! Kagak tau apa istri lu lagi ketakutan gini!' batin Hotaru. Hotaru pun memberanikan diri menengok ke belakang perlahan. Tidak ada apa-apa. Hotaru mengucek-ngucek matanya dengan tangan, berharap matanya tadi rabun jadi gak keliatan gitu. Tapi ternyata sama aja. Udah dikucek berkali-kali juga tetep Hotaru gak bisa liat apapun. Hotaru jadi merinding sendiri. Mana dia duduk deket jendela lagi. Kan takut muncul apaan gitu di jendela. Hotaru pun memutuskan untuk memejamkan matanya lagi sambil berdoa terus-terusan dan berharap pas dia buka mata itu udah pagi.

"Tok.. tok.." bunyi kaca diketok. Hotaru yang nyawanya tinggal setengah karna ngantuk pun buka mata lagi. Dia nengok ke sumber suara yang ada disebelahnya. Disana ada cewek diluar jendela sambil bawa payung berambut panjang. cewek itu tersenyum padanya. Hotaru menatap malas ke cewek itu.

"Apotek dimana, ya?" Tanya cewek itu. Anehnya suara cewek itu bisa terdengar jelas. Karena gak tau, Hotaru cuma geleng-geleng kepala dan tidur lagi.

"Aneh, jelas ini pesawat lagi terbang kok malah nanyain apotek. Mana ada apotek di langi-.." Hotaru menghentikan kata-katanya seketika. Eto.. ini kan masih dipesawat. Tuh cewek ngambang bukan? Hotaru panik sendiri dan segera membuka matanya dengan cepat buat nengok ke arah jendela lagi. Tapi cewek tadi udah gak ada. Huh, ngimpi kali tadi ya. Tapi tadi itu nyata banget! Hotaru terus memikirkan hal tadi.

"Srek.. srek.." oh Shit! Suara itu lagi! Hotaru menahan kepalan tangannya yang udah pengen nonjok itu sumber suara.

"Itu orang fans gua kali ya! Malu mungkin dia pas gua ngeliat kearahnya, jadi dia ngumpet!" Hotaru berusaha berfikir sepositif mungkin. Kali ini Hotaru malas nengok ke belakang. Tapi tiba-tiba dia ngerasa ada yang nepuk pundaknya dan bilang "Woy! Nengok belakang sini!". Karena kesal, Hotaru pun memutuskan untuk menengok ke belakang. Tepat saat dia nengok ke belakang, pas banget depan mukanya, ada muka cewek yang tadi nanyain apotek tepat didepan wajah Hotaru sambil tersenyum yang bikin ngeri.

"HUAAAAA….!" Kali ini Hotaru sudah tidak bisa menahan teriakannya. Ia memejamkan matanya karena ketakutan dan kembali menghadap ke depan sambil nutup mukanya pake kedua tangannya. Hotaru menangis sejadi-jadinya saking takutnya. Spontan beberapa penumpang bangun karena denger suara triakannya Hotaru.

"Ada apaan sih? Berisik! Ganggu banget. Ngigau kali.." kata beberapa penumpang sambil bisik-bisik. Luca juga jadi ikutan kebangun denger suara teriakan Hotaru.

"Imai! Kenapa? Kok teriak?" Tanya Luca panik. Hotaru masih gak mau ngelepas tangan yang nutup mukanya itu.

"A.. ada setan, Luca.." kata Hotaru super gugup. Luca tertawa kecil.

"Mana ada setan di pesawat, sayang?" tanyanya nahan ketawa. Jarang-jarang dia liat Hotaru ketakutan. Kan itu pemandangan langka baget.. Hotaru membuka sedikit celah jari-jarinya buat liat muka Luca.

"Jangan ketawa! Aku serius! Dari tadi setan gangguin aku mulu!" seru Hotaru ngotot. Luca geleng-geleng kepala. "Udah, aku gak berani tidur! Kamu harus nemenin aku gak tidur!" perintah Hotaru seenaknya. Luca terpaksa ngangguk karena takut Hotaru marah kalau dia nolak. Jadi aja sepanjang malem Luca nemenin Hotaru gak tidur. Yah.. itung-itung amal, ya! Luca!

Paginya pesawat take off. Para penumpang turun. Pas turun gak lupa juga dong ngambil barang dibagian pengambilan barang. Mikan ama Natsume sih udah nyampe pas malemnya, jadi Mikan ama Natsume udah duluan nyewa satu cottage dipinggir pantainya. Luca ama Hotaru bingung sih mau nginep dimana, jadi Luca memutuskan buat nelpon Natsume. Sekalian ngabarin kalau mereka jadi ikut.

Kimi wa oujo.. boku wa meshitsukai.. Unmei wakatsu aware na futago..

Lagu ringtone "Servant of Evil" by Kagamine Len bunyi di hp Natsume menandakan ada panggilan masuk. Natsume pun mengangkat hp-nya.

"Hallo?" gak ada suara balasan. Natsume pun kesal. "Hallo woy angkat dong!" teriak Natsume. Eh, lagunya tetep berlanjut.

Kimi wo mamoru sono tame naraba.. Boku wa aku ni datte natte yaru..

Natsume mukul jidatnya. 'bego! Belom dipencet answernya!' Natsume pun segera memencet tombol hijau bergambar telepon itu.

"Ha.. hallo Natsume?" sapa Luca.

"Hallo Luca! Ada apa? Gua udah di cottage Bali dong.." pamer Natsume.

"Gua juga diBali nih. Lu dimananya? Ada cottage kosong gak deket lu? Gua nginep disana ya!"

"Oh, ada.. ada! Pas banget disebelah gua! Sini aja Luca!" Natsume lalu memberitahu alamatnya dan Luca langsung naek taksi ama Hotaru menuju ketempat Natsume berada (hahay,, bahasanya!). Tak lama kemudian taksi yang ditumpangi oleh Luca dan Hotaru berhenti disebuah pantai luas (ya iyalah..! laut!) dan dipantai itu ada banyak cottage. Kata Natsume, ke front office-nya dulu kalau mau sewa cottage. Luca langsung turun dari taksi sambil bawa kopernya dan menarik Hotaru menuju front office. Hotaru diem terus sejak peristiwa dipesawat itu. Perasaannya tambah gak enak pas masuk ke daerah pantai itu. Akhirnya setelah membayar, Luca mendapatkan kunci dan menarik tangan Hotaru lagi menuju cottage mereka yang ternyata emang bener, sebelahan ama Mikan and Natsume. Luca dan Hotaru terus berjalan memasuki cottage mereka dan hanya melempar senyum pada Natsume ama Mikan yang udah dadah-dadahin mereka dngan noraknya. Luca mengambil kunci pintu dari saku celananya, lalu membuka pintu itu. Cottage itu cukup luas untuk mereka berdua. Tempatnya ada dua kamar, dan ada satu lantai lagi diatas buat lesehan aja. (itu sih kayak cottage tempat Author nginep waktu di pisita, anyer!). Luca menggiring kopernya ke dalam kamar sambil mengucapkan salam dulu sebelum memasuki cottage itu. Hotaru yang ketakutan, ngekor aja dibelakang Luca sambil megangin ujung kemeja Luca, kaya anak kecil ngekor sama bapaknya aja.

"Gak ada apa-apa, Imai.." kata Luca menenangkan Hotaru yang keliatan banget ketakutannya. Hotaru cuma nyengir tanpa melepaskan tangannya dari ujung kemeja Luca. Luca swt ngeliat Hotaru yang begitu. Hotaru dari tadi terus-terusan clingak-clinguk kiri kanan mengawasi keadaan cottage (atau kita sebut villa aja ya biar gampang!) itu. Luca merebahkan sebentar badannya dikasur.

"Kebutin dulu kasurnya, Luca! Ntar takutnya 'ada' yang tiduran disitu!" kata Hotaru gugup. Luca memutar bola matanya, dan ngebutin kasur itu pake selimut yang ada.

"Udah tuh, ya! Aku mau ketempat Mikan, eh maksudnya mau ketempat Natsume dulu. Mau ikut atau tetap disini?" Tanya Luca. Hotaru ngekor lagi sambil megangin ujung kemeja Luca lagi.

"Ikut!" katanya udah kaya anak bayi mau ditinggal papanya. Luca pun berjalan keluar diikuti Hotaru yang ngekor dibelakangnya. Setelah menutup pintu vilanya, Luca berjalan ke villa Natsume yang ada disebelah.

"Yo! Luca!" sapa Natsume yang udah gak pake baju (tapi pake celana pendek selutut), udah siap-siap mau berenang aja dia. Natsume masih menggerakan sedikit badannya buat pemanasan. Dibelakang nastume ada Mikan yang lagi ngunci pintu. Setelah ngunci pintu, dia duduk di kursi deket Natsume. Mikan juga udah siap mau berenang pake bikini, tapi bawahnya pake kain pantai yang diiket jadi rok gitu. Ngerti kan? Kaya orang dipantai-pantai gitu deh… Luca jadi mau mimisan ngeliatnya. Lho?

"Pagi Hotaru! Luca-pyon!" Sapa Mikan dengan senyum manisnya.

"Pa.. pagi sakura..!" jawab Luca. Nastume ceritanya mau gaya pake kacamata hitam, terus dilepas pelan-pelan udah kaya seleb dan sukses bikin cewek-cewek yang liat pada tepar plus mimisan., secara umurnya masih 23 tahun dan dia sengaja gak mau dipake cincin kawinnya, alesannya sih "Biar gak ilang kebawa ombak". Mikan ngangguk aja. Padahalkan biar dikira "Belom nikah." Dasar!

"Luca, jangan mimisan liat Mikan, ya!" ejek Hotaru. Luca langsung menatap polos ke arah Hotaru sambil geleng-geleng dengan wajah polos yang bikin orang pengen nyulik dia buat koleksi pribadi (?)! Itu sih Author doang yang mau!

"Heh Hotaru, sabar ya! Luca gak bakal mimisan liat lu, soalnya lu jelek sih!" ejek Natsume asal ceplos. Hotaru langsung marah bagaikan banteng abis liat warna merah. Natsume pun dikejar dengan bringasnya sambil nodongin bazooka. Nastume ngacir ke pantai. Jadilah Hotaru ama Natsume kejar-kejaran dipinggir pantai kaya di pilm-pilm India. Wkwkwk.. enggak kok, cuma becanda. Mereka kejar-kejaran kaya anjing ama kucing. Tinggallah Mikan ama Luca berdua. Luca nyamperin Mikan, dan narik kursi buat duduk disebelah Mikan.

"Luca-pyon gak ganti baju? Mau berenang kok masih pake kemeja?" Tanya Mikan basa basi. Luca nyengir.

"Aku nanti aja berenangnya. Sakura gak renang? Gak mau main dipantainya? Padahal udah pake baju renang yang manis." Ucap Luca. Mikan hanya tertawa kecil.

"Aku juga nanti aja renangnya. Nungguin Hotaru aja." Jawab Mikan malu-malu karna abis dipuji. Woy sadar mas, mbak, istri ama suaminya pergi bentar aja langsung deh.. *Author diinjek ama Mikan and Luca*

"Luca-pyon.. aku kedapur nya sebentar ya! Mau ambil minum." Lanjut Mikan lagi. Luca hanya mengangguk. Mikan pun membuka kunci pintu itu dan masuk membuatkan teh hangat didapurnya. Luca masih nunggu aja diluar, takut jadi fitnah kalau masuk kedalem apalagi dengan Mikan yang atasnya cuma pake baju renang gitu. Tak lama terdengar suara jeritan Mikan dari dalam. Luca langsung lari menghampiri Mikan. Masuk juga akhirnya dia.

"Ada apa Sakura?" Tanya Luca yang baru datang dengan nada panik banget. Didapur ada Mikan yang lagi duduk dilantai sambil nutup mukanya pake tangan dan nunjuk-nunjuk ke kran air tempat cuci piring. Luca langsung ngechek ke kran tersebut. Ia menyalakan kran. Cuma air biasa kok.

"Tadi ada darah yang keluar dari situ!" teriak Mikan sambil terus nunjuk-nunjuk kran itu dengan ketakutan. Luca nyalain kran itu lagi, dan nunjukin ke Mikan kalau yang keluar cuma air biasa. Mikan bangun perlahan dan ngeliat pelan-pelan ke kran itu. Bener kok, cuma air biasa. Tapi ia yakin tadi yang keluar dari situ itu darah.

"Ta.. tapi ta.. tadi.. itu.. anu.. tadi.." kata Mikan yang terbata-bata karena kaget. Luca nepuk pundak Mikan pelan.

"Tenang aja. Gak apa-apa. Mungkin yang tadi cuma halusinasi aja." Luca mencoba menenangkan Mikan. Namun sebenarnya Luca sendiri juga lagi bingung. Semalem Hotaru bilang liat setan. Sekarang Mikan bilang airnya jadi darah. Apa maksudnya coba? Ntar Natsume bilang apaan nih?

"Hai semuaaa….!" Teriak Natsume yang baru datang memasuki villa bareng Hotaru dengan wajah biru-biru.

"Knapa, Natsume? Kena bazooka ama Hotaru?" ejek Mikan. Natsume mendengus sinis. "Hn" jawabnya singkat. Natsume langsung narik Mikan ama Luca dengan gaya kaya anak kecil minta permen.

"Main air, yuk! Eh, maksudnya main dipantainya yuk..!" ajak Natsume. Mikan ngangguk sambil ketawa tawa. Akhirnya mereka semua pun keluar dari villa tempat nastume menginap dan Mikan kembali mengunci pintu itu dan meletakan kuncinya di pot bunga dekat situ. Sembrono sekali.

"Duluan, yaa.." kata Mikan yang lagi lari ditarik Natsume ke pantainya sembari melambaikan tangannya pada Luca dan Hotaru yang sudah berdiri didepan pintu villa mereka.

"Berenang sekarang?" Tanya Luca pada Hotaru. Hotaru menatapnya sebentar, dan terlihat berfikir. Lalu mengagguk sambil tersenyum maksa.

"Iya deh. Daripada musti nunggu di villa ini sendirian." Jawab Hotaru dengan nyengir maksanya.

"Oke!" jawab Luca singkat, yang penting ngerespon. Ia pun membuka pintu villa yang tidak dikunci itu. Lalu mereka berjalan menuju kamar tidur dan membuka koper mereka untuk mengambil baju ganti. Hotaru lebih milih pake tank top dari pada make baju atasan kaya Mikan. Gak pede kalau pake atasan kaya Mikan. Bawahannya Hotaru make celana rendek tapi dibawah lutut. Luca sih cuma pake celana pendek selutut kaya Natsume. Setelah bersiap-siap, Luca ama Hotaru pun berjalan meninggalkan villa mereka. Tak lupa mengunci pintu dan ikut-ikutan Mikan naro kunci dipot dengan sembrono. Mereka berdua lari menyusul Mikan ama Natsume yang tumbenan gak berantem dan damai sentosa sambil main air. Wajahnya sih lagi keliatan seneng banget.

"Luca, panas. Ntar aku jadi item." Protes Hotaru. Luca mukul jidatnya karna kesel.

"Imai, please deh.. kamu gak bakal item cuma gara-gara gini doang." Kata Luca.

"Tapi kulit aku nanti jadi belang." Keluh Hotaru lagi.

"Ya udahlah, kulit kamu item kek, belang kek, tetep cantik kok!" kata Luca asal. Hotaru tetep cemberut aja walau udah dipuji kaya gitu. Liat Hotaru yang kaya gitu, Luca jadi punya niatan jahat. Dia menarik tangan Hotaru sambil lari, jadi otomatis Hotaru gak bisa ngelak. Pas udah nyampe pantai bagian agak dalem, sedagunya Hotaru lah kira-kira. Luca pergi aja ninggalin Hotaru sendiri yang udah ketakutan tenggelem. Tapi Luca gak pergi jauh kok, cuma ngelepas tangannya aja dari Hotaru yang mulai ketakutan karna ombak mau dateng.

"Luca! Siniii…!" teriak Hotaru. Luca menggeleng dengan seringai jahat.

"Gak mau. Lebay sih!" ejek Luca. Hotaru cemberut makin parah.

"Aaaah… Luca..! sini!" pinta Hotaru sambil ngerengek. Luca tetep menggeleng dan berjalan makin jauh dari tempat semula.

"Ahh! Luca mah gitu! Males ah!" Hotaru akhirnya ngambek juga. Pas tepat ombak udah ada dibelakang Hotaru, Luca langsung nyamperin Hotaru dan megang tangan Hotaru dengan erat. (Ehem.. ini sih karena keegoisan Author aja yang pengen bikin NogImai. Khekekeke.. padahalkan diide awal gak ada tuh adegan hotaruka begini. Wkwkwk..). pas ombaknya udah lewat Hotaru langsung ngomel-ngomel.

"Iyuhh.. asin airnyaa! Luca jelek ah!" omel Hotaru.

"Lagian ngapain pake diminum."

"Kan gak sengaja, baka!" bentak Hotaru. Luca cuma mengacak-acak pelan rambut Hotaru yang sudah basah itu. Natsume tiba-tiba lari kearah Luca ama Hotaru dan bikin kaget.

"Luca! Ntar malem jalan, yuk!" ajak Natsume yang udah basah kuyup semuanya. Dipinggir pantai Mikan kalang kabut clingak-clinguk sana sini nyariin Natsume yang tiba-tiba ngilang.

"OMG! Ternyata kalian beneran homo? Sampe Natsume ngajak Luca kencan segala! Pasti elu uke-nya!" seru Hotaru kaget sambil nunjuk-nunjuk Luca. Luca langsung membatu, dan Natsume ngamuk-ngamuk.

"Enak aja lo! Siapa juga yang mau kencan! Gua cuma ngajak Luca keliling sini doang!" bentak Natsume. Hotaru geleng-geleng kepala kaya orang ngeledek mandang rendah gitu.

"Ckckck.. Natsume, jadi elu uke-nya? Gak nyangka.." jawab Hotaru gak nyambung dan langsung digetok ama Natsume pake bambu yang entah nemu dimana.

"Jam berapa?" Tanya Luca memecah suasana. Hotaru ama Natsume berpandangan heran gak tau kenapa.

"Jam 9 malem aja." Jawab Natsume. Hotaru kaget dengan lebay sambil nutup mulut pake tangan.

"WHUAPUAA? Jadi kalian beneran mau kencan? Malem banget lagi! Idih.. jangan-jangan…" ejek Hotaru asal ngomong tapi sukses bikin Natsume kesel.

"Bacot lu!" katanya sambil ngejitak kepala Hotaru, lalu Natsume pergi dengan santainya menghampiri Mikan. Luca cuma bisa ngelus-ngelus kepala Hotaru dan gak membantu sama sekali.

"Jadi kencan ama Natsume ntar malem?" Tanya Hotaru super polos kaya anak TK nanya ke gurunya. Luca swt.

"Imai… aku gak kencan ama Natsume! Nanti malem mau sendirian divilla atau di villa bareng Mikan?" Tanya Luca gemes. Hotaru langsung jawab tanpa mikir.

"Bareng Mikan! Aku gak berani sendiri!" jawabnya semangat '45. Luca mengangguk tanda mengerti.

"Makin panas. Udahan yuk!" ajak Hotaru. "Iya" jawab Luca singkat. Lalu mereka pun kembali ke villa.

Malamnya jam 9 tepat, Natsume udah nyamper aja ke tempatnya Luca sambil bawa Mikan buat nemenin Hotaru. Luca membuka pintu dan melambaikan tangan pada Natsume. Natsume balik badan sambil nunggu Luca yang lagi jalan keluar dan nepuk punggung Natsume. Mikan pun masuk kedalam dan nonton tv bareng Hotaru sementara Natsume jalan keluar bareng Luca. Luca jalan disebelah Natsume. Pas udah lumayan jauh dari villa itu, Natsume menghentikan langkahnya.

"Umm.. Luca, Hotaru ngikutin kita bukan?" Tanya Natsume tiba-tiba sambil nengok ke belakang dan mengawasi keadaan. Luca juga jadi ikut-ikutan nengok.

"Apaan sih? Orang gak ada siapa-siapa." Jawab Luca santai. Natsume memandangnya dengan heran.

"Kenapa?" Tanya Luca bingung diliatin begitu.

"Terus yang dari tadi jalan dibelakang kita siapa?" Tanya Natsume.

"Hoee? Jalan dibelakang kita?" Tanya Luca mulai pucet.

"Sayaaa…" jawab seseorang (mungkin 'orang') dari atas secara tiba-tiba. Bikin Natsume ama Luca langsung pucet kaya pakaian baru dikasih pemutih.

Siapa yang ngomong, yaaaa?


TBC.. huohoho… gimana sampe sini? Ada yang udah ketakutan belom? #PLAK! Horror garing begitu siapa juga yang takut =3=

Maklum saya sendiri kan penakut, jadi gak berani nulis macem-macem. Ada gak dari para readers and riviewers(kalo ada yg review) yang masih SMP sama ama saya? Abis rata-rata fic yang saya baca authornya udah pada kuliahan, jadi minder saya.. *menciut*

Udahlah, kenapa jadi curhat colongan? Mending REVIEW aja langsung ya! Ripiuw! Ripiuw!

Special Thanks to: Minami Uguisu a.k.a Balqiis Salwa yang ikut membantu dalam ide fic ini. hontou ni arigatou.. *Author lebay*

Dadah bye.. bye… jangan lupa….

REVIEW! REVIEW! REVIEW! REVIEW! REVIEW! REVIEW! REVIEW! REVIEW!

JANGAN LUPA ITU! Nyahahahhaa… *kabur sambil nunggu ada yang review*