luka
Kimi no Iru Machi © Kouji Seo
A story by me_dhelineeTan
[Saya tidak mendapat keuntungan apapun selain kepuasan dalam menulis.]
.
.
.
Apa kau tak bisa melepaskannya?
Atau kau ... tak ingin melepaskannya?
Tak ada lagi kabar, tak terdengar lagi suaranya, bahkan wujudnya pun tak lagi pernah kau lihat.
983 hari, 23,592 menit dan lebih dari 84,931,200 detik telah terlewat. Tepat pada musim semi keempat, nyaris tiga tahun berlalu...
...Tapi namanya masih sering kau sebut di waktu tidurmu.
Seperti saat ini. Kau mabuk, teman-temanmu mencekoki banyak bir dan wiski, aromanya menyengat, rasa pahitnya yang kuat masih tertinggal di lidah sejak kau menciumku dua jam yang lalu. Bahkan di sini, di atas tempat tidurku, di bawah satu selimut yang membungkus. Kau menyebut namanya seolah-olah hal intim yang kita lakukan sebelumnya tak lebih dari sekadar embusan angin musim panas.
"Yuzuki... "
Aku tak lagi mampu menghitungnya, berapa banyak kata yang terucap itu.
Di malam-malam sebelumnya, tak terhitung.
"Yu-Yuzuki."
Kau kembali mengucapkannya, mengigaukan namanya dalam tidurmu. Bahkan tak lagi memanggil dengan nama marga keluarga.
Satu nama yang sama halnya seperti timah panas, satu suara yang terucap ... satu tusukan tajam menghujam kalbu.
Bagaimana jika terus berulang-ulang?
Luka ini semakin menganga.
Gadis itu masih mengikatmu dan kau menerima hal itu, kau menyambut untaian sulur penuh duri itu. Bahkan setelah apa yang terjadi ... jeratan sulurnya tak sedikit pun mengendur.
Haruto-kun, Apa kau tak bisa melepaskannya?
Atau kau tak ingin melepaskannya ... untukku?
.
.
Haruto-kun.
Apa artinya aku bagimu?
