Tidak ada siapapun yang ingin di sebut penghianat. Meski dunia sudah diambang kehancuran. Tak ada siapapun yang mau hidup bertittle penghianat. Tapi ada satu orang. Dengan segala kebohongan yang diucapkannya, ia selalu disebut penghianat di setiap langkah kakinya. Seorang Yuusha berpangkat tinggi yang diakui sang raja. Namun ia hanyalah seorang penghianat. Tak ada yang tahu kebenarannya, dan semua orang tetap menyebutnya penghianat. Bahkan orang yang paling ia sayangi sekalipun.

OooOooO

BoBoiBoy Fanfiction

Pahlawan Penghianat

Rate: T/T+

BoBoiBoy milik Animonsta. Cerita terinspirasi dari berbagai anime, dan novel. Tapi jalan cerita utama ide author.

Warning : GAJE, Aneh, OC, OOC, kata kata yang kurang cocok/pantas, typo, dan kesalahan lainnya.

Selamat membaca

OooOooO

Dunia ini telah rusak. Hanya sedikit manusia yang mampu bertahan dan tentu saja hanya ada beberapa kota yang dibangun dengan kekkai(1) guna mencegah masuknya para metalfisika(2), sebagai tempat bernaung sekitar 30.000 jiwa. Entah apa yang menjadi awal kehancuran dunia, tapi sejak 50 tahun yang lalu, monster monster raksasa yang mereka sebut metalfisika muncul dan mulai menghancurkan satu per satu kota yang dibangun umat manusia. Semua berada didalam ambang kehancuran, namun para manusia tak menyerah, dengan mengangkat pedangnya mereka menemukan kekuatan untuk mengalahkan metalfisika. Kekuatan itu mereka sebut mahou sedangkan penggunanya dinamakan pahlawan, atau biasa mereka kenal dengan Yuusha.

"Dasar penghianat tak tahu diri."

"Hup... Sambutan yang bagus."

Disebuah taman di distrik terpencil disudut kota. Seorang pemuda dengan surai ungu, dan jaket yang diikatkan dipinggangnya, dengan mudah menghindari tendangan kejutan dari gadis berkuncir dua itu. Tak ada satupun emosi di dalam mata pemuda itu, dan ia bahkan hanya menunjukkan senyum seperti biasa pada sang pelaku penendangan. Gadis itu mendecih pelan, dan dengan berkacak pinggang, ia menunjuk sang pemuda dengan tidak sopan.

"Aku tidak tahu bagaimana kau masih hidup. Tapi kau tidak diterima disini."

"Hee... Tidak diterimapun tak masalah bagiku."

"Apa yang ada dipikiranmu sebenarnya, Fang?"

Pemuda itu mengangkat bahunya, kedua tangan berbalut sarung tangan itu tetap setia bertengger didalam saku celananya. Masih dengan ekspresi santai pemuda bernama Fang itu menjawab ucapan si gadis berwajah oriental, yang sama dengannya.

"Saa~ Aku pun tidak tahu. Yang pasti, aku disini untuk mengunjungi kota tempat lahirku, tentu saja untuk mengunjungi adik kecilku."

Mendengar ucapan Fang. Gadis bernama Ying itu terdiam dengan wajah memerah. Ia benar benar tak tahu apa yang ada dipikiran pemuda didepannya itu. Jujur saja ia benci dipanggil Fang dengan sebutan adik kecil.

"Kau ini, mati sana!"

"Kalau itu aku tidak mau."

"Ara ara... Ying kenapa kau berkata pada Fang dengan begitu kejam."

Suara lembut yang familiar bagi Fang, terdengar dari belakangnya. Ia tahu betul siapa pemilik suara ini. Ia berbalik dan mendapati seorang gadis berhijab, dengan wajah yang kalem itu. Orang yang menjadi teman sejak kecilnya, bahkan sekarang. Ia dan gadis itu memiliki umur yang sama yaitu 17 tahun, sedangkan Ying berumur 1 tahun lebih muda dari mereka.

"Tapi Yaya... kenapa penghianat sepertinya ada disini?"

Gadis yang dipanggil Yaya itu menyentuh bahu Ying lembut untuk menenangkannya. Yaya tahu, Ying sudah membenci Fang sejak kejadian 3 tahun yang lalu. Ia tak mengerti kenapa Ying masih belum bisa memaafkan Fang, padahal menurutnya Fang bukanlah penghianat sama sekali.

Sementara itu, Fang hanya diam sembari membenarkan kacamata nilanya dengan tangan kanannya.

"Ying... kenapa kau bersikap seperti itu?"

"Aku harus pergi kesekolah. Permisi."

Yaya hanya menghela nafasnya. Seperti biasa Ying tak pernah menjawab pertanyaannya. Ia hanya bisa membiarkan Ying berjalan menjauh dari mereka dengan tatapan sendu.

"Ying selalu seperti itu."

"Yah... mau bagaimana lagi. Salahku juga sih."

"Jangan terlalu menyalahkan dirimu, Fang."

Fang tersenyum tipis menanggapi senyum lembut temannya itu. Yaya memang yang paling dewasadiantara mereka berenam, bukan dari segi umur, tapi dia lebih dewasa dari mereka berenam dari segi sifat. Tak disangka dia akan memilih rivalnya sebagai kekasih. Meski ia tahu, rivalnya itu memang pantas memiliki gadis sebaik Yaya.

"Ngomong ngomong, ada apa Fang? Tumben kau pulang?"

"Tidak ada pekerjaan di ibu kota, jadi aku pulang saja."

"Kalau begitu lebih baik kita pergi ke kedai teh. Sudah lama kita tidak ke kedai bersama."

Fang hanya bisa mengangguk menyanggupi tawaran Yaya yang memang tak akan bisa ia tolak. Mereka mulai berjalan meninggalkan taman sembari mengobrol tentang masa lalu, dan pekerjaan. Sesekali Yaya tertawa mengingat masa lalu mereka. Tak bertemu selama 1 tahun terakhir membuat mereka sedikit banyak mulai menceritakan pengalaman mereka masing masing, meski Fang tak begitu banyak menceritakan pengalamannya selama 1 tahun ini.

Tak lama kemudian mereka tiba disebuah kedai teh di dekat taman. Kedai yang sama dengan kedai yang Fang kunjungi 3 tahun yang lalu bersama seluruh teman temannya. Mengabaikan orang orang yang melihat mereka, lebih tepatnya melihat Fang, Ia dan Yaya memilih duduk di sebuah tempat kosong di sudut kedai, setelah memesan 2 cangkir teh.

"Jadi teringat masa lalu, ya? Terakhir kita semua kesini adalah 3 tahun yang lalu."

"Kita semua sudah sibuk. Itu juga salah kekasihmu yang tak pernah kembali kemari."

"Hee... Dia sangat sibuk. Bukankah kau juga? Kalian sama sama S class."

"Aku bukan S class lagi."

Fang bukan lagi seorang Yuusha S class. Sejak 3 tahun yang lalu gelarnya telah berubah menjadi penghianat. Dan Fang tak terlalu memikirkan tentang itu. Meski dulu ia sangat mendambakan kepopuleran.

Fang menyandarkan punggungnya ke kursi. Jujur saja ia sangat kelelahan karena perjalanannya kemari. Ia melihat pelayan bersurai hitam sebahu menggunakan seragam maid. Tunggu sejak kapan tempat ini menjadi cafe maid? Tapi jika dilihat, maid ini memiliki tubuh yang proporsional, dan dadanya juga cukup berisi dari pada milik Yaya. Dan ia tak bisa membandingkannya dengan milik Ying yang menyedihkan. Ia jadi bingung sebenarnya Ying punya atau tidak sih?

"Jika kau meneruskan pikiranmu, aku akan menghukummu loh!"

Suara lembut, namun penuh penekanan dari lawan bicaranya membuatnya berhenti membandingkan teman temannya. Dan Fang bisa melihat hawa membunuh super kental menguar dari tubuh sahabat masa kecilnya yang sedang tersenyum manis kearahnya itu. Ia mengangkat kedua tangannya tanda menyerah, dan hawa membunuh dari Yaya menghilang begitu saja.

"Yahh... kekuatanmu itu masih tetaplah S class."

"Memang benar sih. Tapi sudahlah."

Pembicaraan kembali normal, Fang yang mendengarnyapun hanya bisa menggelengkan kepala. Astaga sahabatnya ini, moodnya benar benar mudah sekali berubah. Maid tadi telah pergi semenjak Yaya mengeluarkan hanya membunuhnya, dan sekarang Yaya telah menikmati teh yang dipesannya dengan anggun.

"Ngomong ngomong bagaimana dengan BoBoiBoy, Yaya? Dia tak bisa pulang?"

"Dia itu terlalu sibuk. Kurasa ia takkan bisa kembali dalam waktu dekat."

"Hee~."

Fang mengambil cangkir tehnya dan menyruputnya sedikit, sebelum memulai pembicaraannya lagi.

"Apa yang terjadi 3 tahun yang lalu?"

"Kau sudah mendengarnya kan?"

"Itu kebohongan. Aku menjadi sahabatmu selama hampir 10 tahun bukan hanya sekedar status. Aku sudah tahu seluk beluk mu, dan aku tahu kapan kau berbohong, kapan tidak."

Fang hanya menghela nafasnya, seperti yang diduga. Yaya memang orang yang paling mengerti setiap orang dikelompoknya. Jadi sangat sulit untuk membohongi Yaya sebanyak apapun ia berkata untuk meyakinkannya. Fang tak tahu harus menjawab apa, ia tak bisa jujur sekarang. Tidak setelah ia mati matian menyembunyikan fakta ini selama 3 tahun.

Seperti terselamatkan dari maut, ia mendengar seseorang menyapa mereka dari belakang. Dan tanpa menolehpun, ia tahu siapa yang sedang menyapanya.

"Yaya?! tunggu.. Kau? Fang?"

Si jenius bersurai pirang beriris saphire, Ochobot.

"Yo... Ochobot, lama tak jumpa."

Fang mengangkat tangan kananya, dan melirik pemuda berusia 1 tahun lebih muda darinya itu. Ochobot yang melihat itu, mengambil tempat duduk di kursi meja yang sama dengan mereka. Benar benar, teman bermanik violetnya itu sama sekali tak berubah. Ia sudah tak bertemu dengannya selama hampir 1,5 tahun, dan sikapnya masih saja seenaknya seperti biasa.

"1,5 tahun kan?"

"Yeah... Tapi kau tak berubah, Fang."

"Aku ini bukan power ranger. Tentu saja aku tak berubah."

Obrolan mereka kembali disambung dengan topik ringan. Fang merasa bersyukur dengan kedatangan Ochobot, setidaknya ia tak perlu menjelaskan tentang alasannya yang mau mau saja disebut penghianat. Bahkan 3 tahun lalu, BoBoiBoy dan yang lain ribut tentang membuat klarifikasi tentang status Fang. Tapi dengan seenaknya Fang meninggalkan kota, dan kembali 6 bulan setelahnya.

Ia juga merasa bahagia, teman temannya tak mempermasalahkan tentang statusnya sebagai penghianat, lupakan tentang Ying, tapi Ochobot, Yaya, BoBoiBoy, dan Gopal selalu berbicara seperti biasa dengannya. Ngomong ngomong soal BoBoiBoy, ia sudah tak bertemu selama 2 tahun, dan soal Gopal, ia tak berniat bertemu dengannya sama sekali.

"Aku terkejut, menemukanmu ditempat seperti ini, Fang."

"Ini semua salah Yaya karena menarikku ke kedai ini. Yah... aku tak keberatan sih."

"Heee? Semuanya jadi salahku?"

"Tentu saja, siapa yang mengajakku kemari tadi?"

"Baiklah baiklah ini salahku. Moo... sikap menyebalkanmu itu sama sekali tak berubah, Fang."

"Terimakasih."

Yaya menggembungkan pipinya, hei dia baru saja mencela Yuusha S class didepannya itu tapi dia malah berterimakasih. Siapa yang tidak kesal coba? Sementara itu, Fang dan Ochobot tertawa kecil merasa lucu dengan ekspresi yang dibuat sahabat perempuannya itu.

To be Continued.

AN:

Pemotongannya nggak pas ya? Maaf, tapi secepatnya akan saya update kok.

Ada beberapa kata kata yang saya ambil dari anime.

Seperti Metalfisika, ini kupakek buat nama monster yang dilawan.

Kekkai artinya pelindung buat kota itu.

Yuusha berarti pahlawan.

Jadi begitulah hasilnya hehe... #Didepakkelangitketujuh

Humm... apa lagi ya?

Untuk sifatnya Ying kayak gitu, sorry... dia itu tsun tsun :v jadi begitulah... nanti bakalan melunak kok.

Hummm... Yaya kubuat jadian sama BoBoiBoy, meski BoBoiBoynya sendiri belum muncul. Tapi kurasa nanti muncul.

Mau bikin Fang sekeren mungkin, uh... susah :v tapi nanti bakalan dicoba.

Okelah selesai ngomongnya ini saya, sampai jumpa di chapter 2

NB: New author, need pengarahan dari para senpai '-'