Disclaimer: Mashahi Kishimoto
Rate : T
Genre: Friendship
Warning: OOC, EYD ancur ,typo, gaje, gak nyambung.
sumary : cerita masa remaja naruto dan kawan-kawan memang slalu seru untuk di ikuti, tapi cerita seperti apa yang cocok untuk mereka? / tidak mungkin namaku berubah menjadi naruto potter. read now and review plis xD
SEARCHING AND FINDING
Chapter 1 ◆◆ Awal Mula
:: naruto's home
KRING...KRING...
''Hemm...''
Suara malas keluar dari mulu remaja itu. Tak Luput tangan kanannya meraba-raba meja di Samping tempat tidurnya, yang sudah 30 menit berlalu belum menemukan dimana letak sumber suara tersebut.
Sesaat dia sadar kalau suara alarm tersebut berasal dari hand phone yg ia kalungkan di lehernya.
''Nyehehe kau disini..''
Sambil mematikan alarm, dia berjalan keluar ke arah kamar mandi. Hebatnya dia melakukan semua kegiatan paginya dengan mata tertutup, dia tersadar stelah air membasuh wajah kusutnya di depan cermin kamar mandi.
'Eh ?'
Matanya melirik ke arah sebuah kertas yang tertempel di cermin tersebut.
''NARUTOO..! Jam berapa ini ! Cepat makan dan berangkat sekolah!''
Demikian pesan yg ada di kertas pemberian guru SDnya itu.
Hening
''HUWEE...EEE..''
teriakan yg dapat didengar oleh warga 1 RT tersebut memecahkan keheningan.
''Jeh, teriakan histeris itu, naruto pasti terlambat lagi''
Gumam Iruka-sensei yang sudah tak heran mendengarnya, karena hal tersebut terjadi tiap pagi.
'' Aku berangkat...''
Sapaan tidak mungkin ada yg menjawab.
TAP TAP TAP...
Langkah kaki dengan kecepatan yg luar biasa menyambar trotoar di jalan utama di kota konoha.
''Aku naruto uzumaki, siswa semester pertama tahun kedua KOHOHA High school, bersiaplah .. yey..''
Serabi melompati pagar salah satu rumah untuk jalan pintas.
WUSSH...
PETOK... PEOK...PEOK..
Ayam berterbangan dari balik pagar tersebut.
'' gomen-gomen, aku buru-buru''
Naruto pun melesat jauh.
'Sepertinya aku harus membangun pagar yg lebih tinggi'
Pikir pemilik ichiraku ramen itu kesal.
:: Konoha high school's Gate
TET...TET...TET...
''Hey.. tunggu ! Jangan tutup gerbangnya ! ''
Naruto berteriak dari seberang jalan, mengingat gerbang sudah setengah tertutup dia pun menyeberang jalan tanpa melihat kanan-kiri.
TOOTT... SRAAAKKK...
''Huwaa... ''
Naruto terbelalak melihat Sebuah motor besar berkecepatan tinggi akan menghantamnya.
'' berhenti...!
tolong berhenti...''
Teriak naruto seraya menutup matanya
Sst...set.
Motor berhenti 5 senti di depan tubuhnya. Naruto hanya terdiam mematung dengan kaki kanan terangkat dan memasang ekspresi wajah layaknya orang monyet tertembak.
''Apa Kau mau mati ?''
orang itu berbicara blak-blakan seperti orang tak berdosa.
sambil membuka kaca helmnya dia melemparkan senyum sinis kepada naruto lalu berlalu pergi dengan mengebulkan asap hitam dari motor sportnya ke muka naruto.
Naruto POV
Aku hanya bisa diam mematung, melihat cowok berjaket biru yg bergambar kipas merah-putih itu meninggalkanKu tanpa meminta maaf. Sesaat aku tersadar akan sesuatu.
'' baka ! Kalo mau belok kenapa menggunakan kecepatan seperti itu, kau sengaja kan !? Dasar sialan''
Aku berteriak gak jelas sambil menunjuk-nunjuk ke arahnya.
'' hey apa yang kau katakan naruto? Kau mau masuk atau tidak ?''
Lagi-lagi aku terdiam karena jari telunjukKu mengarah tepat ke penjaga gerbang (satpam) sekolah itu. dia pasti mengira aku berbicara padanya.
Aku berjalan menunduk penuh aku selalu bertemu dengan tipe orang seperti itu, entah itu di Manga atau anime asli bahkan di movie skali pun. Ditambah lagi hampir di stiap fanfic dia tak pernah absen.
'' aw . Aduh''
Jidatku mencium pagar besi di depanku. Mungkin aku sudah tidak bisa konsentrasi hari ini. Aku harus mencari hiburan.
''Hey cepatlah naruto, sebelah sini !''
Penjaga gerbang itu mulai kesal melihat tingkahku yg gak jelas.
Sebelum masuk ke kelas sejenak aku menghentikan Langkahku di tengah halaman sekolah. Kalau difikir-fikir aku termasuk orang yang beruntung bisa belajar di sekolah ini. Memang bukan sekolah yg besar, tapi konoha's high school termasuk SMA favorit di kota konoha. Alasannya selain karena satu-satunya SMA di konoha juga karena lokasinya yang strategis yang menjadi daya tarik terSendiri.
Gedung sekolah ini membentuk huruf U berlantai 3. Dengan berbagai fasilitas di dalamnya yang akan panjang lebar jika aku menjelaskan satu persatu.
:: Classroom
BRUK
Ku letakan kepalaKu diatas meja beralaskan buku tulis.
Tempat dudukKu berada di pojok kiri paling belakang, tempat biasa aku tertidur tiap pelajaran kosong.
Aku heran kenapa hari ini aku merasa begitu kesal dan terasa membosankan, atau lebih tepatnya setiap hari bukan hanya hari ini.
Pemandangan di kelas ini juga membosankan. Di depan tempat dudukku ada hinata dan tenten sedang mengobrol asyik. Tapi aku masih berfikir apa yg mereka lakukan itu bisa disebut ngobrol atau tidak, soalnya yg terlihat hanya tenten yg berbicara terus tanpa titik koma. Hinata hanya senyum kecil seraya meng-iyakan kata-kata tenten. oya mungkin cuma senyum hinata yg bisa mengobati kebosananku.
Entah mengapa senyum itu terasa sangat sejuk.
Di sebelah kiriku ada Kiba dan Shino, mereka pun sama, kiba sering kali ngomel-ngomel gak jelas gara-gara dia sering diabaikan oleh teman sebangkunya itu. Memang benar sih , aku bisa membayangkan kalo kiba sedang duduk dengan sebuah patung. Tapi aku sedikit merasa iri pada shino, meskipun dia pendiam tapi paling tidak masih ada yg mau jadi teman sebangkunya. Mengingat aku yang selalu duduk sendirian.
Di depan kiba dan shino , aku melihat dua gadis cantik. Ya mereka sakura dan ino. Entah angin apa yg merasuki tubuh mereka sehingga dua rival abadi itu bisa duduk bersama. Mereka bisa saja memporakporandakan ruang kelas ini saat mereka berantem hanya karena hal sepele. Tapi bagaimanapun juga mereka tetap kawai kok, terutama sakura.
Di ujung depan barisan sakura dkk aku melihat angka 10 yang bisa bernafas.
Angka 1 nya adalah shikamaru yg lumayan kurus dan jenius, sedangkan angka 0 nya adalah choji gendut dan bodoh. Bodoh yg ku maksud bukan dalam hal pelajaran tapi dalam memilih tempat duduk, Bagaimana mungkin mahluk sebesar itu ditaruh di bangku paling depan ? Yang berakibat aku tidak pernah mencatat karena seakan-akan papan tulis tertutup oleh tangki air dari PDAM.
Sering kali aku heran kenapa hampir setiap pasangan tempat duduk di kelas ini pasti berlainan. Mungkin itu juga sebabnya aku lebih baik sendiri dari pada duduk semeja dengan orang yang tak cocok.
Ngomong-ngomong soal duduk sendiri, aku lupa kalo ada orang lain yg duduk sendiri, eh tunggu maksudku mungkin bukan lupa, tapi sengaja melupakan. Dia duduk di pojok kanan belakang. Sasuke uchiha, sebenernya aku muak menyebut nama itu. Ditambah lagi aku ingat kejadian tadi pagi. Hueh aku ingin sekali membunuhnya. Tapi aku sadar aku tidak mungkin bisa melakukanNya. Menyentuhnya pun aku tak bisa karena sebelum itu terjadi para gadis di kelas ini akan menguburku hidup-hidup. Aku jadi ingat kejadian dulu waktu pertama masuk ke kelas ini.
FLASH BACK
Hari pertama masuk setelah libur kenaikan kelas.
Aku berjalan percaya diri dengan kedua tangan memegang tali dari tas yang ku gendong. Hari ini aku bersemangat untuk berangkat paling awal, kenapa? Sebenarnya modus utamaku adalah agar aku bisa memilih lokasi tempat duduk yg paling strategis untuk bermalas-malasan.
''Hup.. ini dia, paling belakang, jauh dari meja guru, terpojok, dan nampak gelap. Hm... sekarang kau jadi singgahsanaku nyehehe''. Sambil ku elus-elus kursi di pojok kanan itu.
''Sejak kapan kursi bisa bahasa manusia, naruto ?''
''Eeh? Sa-sasuke.. sejak kapan kau di situ !?'' Dengan mata melotot ku tunjukan jari ku muka bocah sombong itu.
''Sejak tadi'' jawabnya santai sambil duduk di kursi sebelahku.
''Err.. apa-apaan ! Kenapa kau duduk di situ?''. Aku dengan nada emOsi sedikit tidak terima.
KREK...
Sesaat suasana hening.
Tap tap tap tap
Aku beranikan diri untuk menengok ke arah pintu, sekumpulan siswi sedang berjalan ke arahku dengan tatapan membunuh.
''Naruto.. apa yg kau lakukan, kenapa kau merebut tempat duduk sasuke-kun?'' Teriak sakura geram.
''Tu-tunggu dulu sakura-chan, ini tid...''
''Enyah lah kau dari situ, kau hanya merusak pemandangan'' teriak gadis lain memotong penjelasanku.
''Mati saja kau ! '' bacot siswi lain.
'' begitu ya...'' aku mengalah.
'' huUu...'' mereka menyoraki dgn maksud mengusirku.
Sesaat sebelum aku berlalu, ku alihkan pandanganku ke arah sasuke. Ternyata dia juga menatapku. Tatapannya berbeda dengan tatapan para gadis tadi. Entah aku tidak mengerti.
FLASH BACK END
Dan sejak saat itu, ku putuskan sasuke adalah rival dan orang yg paling ku benci.
''Hey... shikamaru? Apa hari ini pelajaran kosong?'' kudengar Salah satu siswa bertanya pada ketua kelas.
Belum sempat shikamaru menjawab,
''Maaf, anak-anak, saya terlambat lagi. Tadi saya tersesat di jalan bernama kehidupan''
alasan itu keluar dari balik masker hitamnya dengan santai. Selain kalimat itu,
MenOlong nenek yg menyeberang jalan juga alasan yg sudah sering diucapkan oleh orang berambut putih berdiri menantang langit itu.
Dari alasannya terSebut aku dapat menyimpulkan kenapa dia selalu memakai masker. Ya sbenarnya dia adalah seorang kakek-kakek mesum. Ya kenapa tidak? Yg selalu dia tolong adalah nenek-nenek, rambutnya juga sudah putih kayak uban. MesumNya terlihat dari icha-icha paradise karya mbah jiraiya yang selalu dia bawa.
'Jeh masuk akal... aku pasti akan digantung di tiang bendera kalo kakek itu mendengarnya '
aku terSenyum kecut.
''Oy apa yg kau pikirkan, naruto?'' Kakashi-sensei melototiku.
'' woh ti-tidak sensei hehe''
TET...TET...TET...
8 x 45 menit di kelas yang membosankan akhirnya berakhir. Waktunya aku pulang dan tidur. Kegiatan rutin stiap hari.
''Eh.?''
Aku heran melihat anak-anak lain masih duduk di kursi masing-masing. Ada apa lagi dengan kelas ini? Aku heran.
''Baiklah, mari kita mulai rapatnya.'' kata Shikamaru yg sudah duduk di meja guru.
'Jeh KITA ya? Kau bahkan kau tak memberitahuku tentang rapat ini'
Ingin skali aku berkata seperti itu tapi itu tidak mungkin.
'' katanya funfic ini akan jadi funfic multi chapter kan? Kita harus mendiskusikan alur dan cerita yg tepat ! Biar tidak membosankan dan menarik perhatian'' shikamaru menjelaskan dgn singkat padat tak berisi.
Tak lama hinata memberikan pendapatnya
'' menurutku lebih baik kita gunakan cerita aslinya, perjalanan seorang shinobi yang ingin menjadi hokage dan..''
''Dan itu terlalu mainstream apalag4 aku tidak setuju dengan tokoh utamanya'' teriak Kiba memotong penjelasan hinata.
Sesaat semua melirik ke arahku.
'Jeh, sebenci apapun dan seberapa pun kalian tidak menyukaiku , di sini aku tetaplah tokoh utama'
Pikirku sambil merem santai melempar senyum kemenangan.
'' bagaimana kalau kisah detektif ? '' saran kiba.
'' ah itu ide bagus. Sepertinya pemikiran kita sama ya?
Kita akan memecahkan kasus2 pembunuhan dibelakang layar, pasti '' shikamaru tertawa dgn bangga. Sementara yg lain hanya bengong.
'' sepertinya pemikiran kita berbeda'' kiba menjawab dengan sombong. Mendadak shikamaru shock koprol ke belakang.
'' magsudku detektif hantu, dimana aku bersama anjingku akan membongkar identitas para hantu palsu di kota ini, iya kan akamaru? ''
Guk .. guk...
Akamaru mengangguki kata2 kiba.
''Suram sekali...'' shino berkoMen pendek.
''Apa maksudmu ? SbelumNya kau tak pernah bicara kepadaku kenapa disaat genting seperti ini kau tiba2 pernyakit bisuMu bisa sembuh hah?'' Kiba nyerocos ke teman sbangkunya itu.
''Bukannya Kau takut hantu ya ,kiba-kun?''
''GLek ''
Kiba mematung.
Satu jawaban shino mampu menghancurkan semangat kiba barusan.
Ntah mengapa mendengarkan debat mereka aku jadi ingat kartun scooby doo. eh? Ngomong-ngomong dari mana akamaru muncul? Apa benar anjing itu detektif hantu? Yang bisa muncul kapan saja.
Sekarang kelas ini benar-benar suram. ._.
'' ada saran lain? ''
'' shikamaru ! ''
'' ya silahkan, tenten ''
'' bagaimana dengan sekolah sihir? Tokoh utamanya adalah anak dari keluarga sihir legendaris. Dia punya tanda seperti kumis kucing di pipinya, tanda itu adalah sumber kekuatan pemberian dari orang tuanya untuk mengalahkan raja iblis''
Sesaat semua kembali melirik ke arahku.
Hadeh, tidak mungkin aku harus mengganti namaku menjadi Naruto Potter kan.?
Lagian, tandanya bukan di pipi tapi di dahi. Dan satu lagi bentuknya tidak seperti kumis kucing. -_-
'' kau benar-benar menyindirku ya, tenten?''
'' apa magsudmu? Kau sama sekali tidak mirip dengan hary potter ! , pelecehan''
'' a-apa..?''
aku geram.
'Lalu apa maksud penjelasanMu barusan?' Batinku bertanya-tanya.
Shikamaru berfikir.
'' itu tidak cocok. Kita butuh cerita dimana semua tokoh dapat berperan aktif.''
''Oh... aku tau..''
'' wah ternyata selain makan ada hal lain yang kau tau ya chouji, hehe tolong di jelaskan ''
'' kita adakan kontes memasak ''
GUBRAK..
shikamaru kembali shock, kali ini disertai sesak nafas dan kejang-kejang.
'' nanti semua siswa akan memasak makanan terbaik mereka. Saya yang akan jadi jurinya.'' Kata chouji dengan bangganya.
Aku tidak yakin dia bisa menilai cita rasa masakan dengan baik.
'' oya aku akan memberinya judul MONSTER CHEF KONOHA''. Chouji melanjutkan.
Sudah ku duga, aku bisa tau siapa yg Akan jadi pemenang kalo chouji jadi jurinya. Pasti masakan dengan porsi terbanyak yang akan menang.
Bagaimana tidak? Mengingat judul dan orang yang memberi judul adalah monster untuk makanan.
'' woy... aku benci memasak''
Sakura membentak.
Semua pun mati kutu, diam tanpa kata.
''Lebih baik kita ceritakan tentang kehidupan remaja yg penuh cinta, persahabatan, konflik, dan... pernikahan uh.. FTV seperti ini pasti akan sangat dramatis'' sakura berbicara dengan mata berbinar-binar.
'' bukanNya itu Sinetron?''
'' heh apa katamu, ino?''
'' itu sinetron kan? Woh ternyata si cantik sakura keibu-ibuan juga ya?''
'' sialan...kemari kau? Kau pasti belum pernah merasakan dihajar cewek cantik ya !''
'' pukulan ibu-ibu sepertimu tak akan mempan''
'' baka-chan !'
Dan mereka pun saling jambak-menjambak. Kursi dan meja sekarang bertebangan di kelas ini.
Dan Itu tandanya rapat ini sudah berakhir tanpan membuahkan hasil. Ya karena hampir stiap rapat kelas pasti berakhir dengan pergulatan antara ino vs sakura. Yang lain hanya jadi wasit dan suporter.
Dan peran seorang penyendiri sepertiku ini tidak mungkin diterima. Lebih baik aku pulang dan menghabiskan waktu bersama playstation dan beberapa mie cup.
Alur dan cerita seperti apapun aku tak peduli. Aku cukup menjalaninya saja kan? :D
.
.
.
tiba-tiba
DEG
Sasuke menghadangku di depan pintu kelas. Sepertinya dia sudah lama menungguku.
'' ada yang ingin aku bicarakan, ayo ikut aku''
Dengan nada serius sasuke bermaksud mengajakku ke halaman belakang sekolah.
'' baikLah.. aku sudah lama menunggu saat-saat ini tiba, sasuke ''
'' aku juga naruto''
Akhirnya aku bisa membalaskan dendamku kepada sasuke selama ini.
'' sasuke,kau akan merasakan penderitaanku selama ini'' aku menatapnya tajam setajam mata ultraman sambil ku kepalkan jari-jari tanganku.
'' itu lah yang ku harapkan''
sasuke membalas tatapanku dengan tatapan yang tak kalah silau.
Sekarang kami sudah saling berhadapan. Angin berhembus membelah aura kebencian. Sekarang permainan ini benar-benar sudah dimulai.
TBC
A/N : fanfic pertamaku, maaf masih gaje, garing, dan gak nyambung.
Tolong berikan review sebagai penyemangat dan penambah motivasiKu :D
Arigatou ^^
