Fanfict kedua saya untuk fandom bleach ! padahal fict sebelumnya aja belum selesai, udah bikin yang baru..hohohohoho..males nglanjutin soalnya..gomen ( _ _ )"
Disclaimer : Sampai kiamat bleach tetap punya tite kubo-sensei
Rate: T?
Genre: romance dan fantasy?
Warning : dari judulnya aja udah jelas ke gajeannya, abal, OOC, AU, TYPO
The Death Keeper and the music
CHAPTER I
"Kurosaki-kun ! " panggil seseorang dari kejauhan
Si pemilik nama berambut orange yang merasa dirinya di panggil segera menoleh ke sumber suara, di dapatinya seorang siswi yang menghampiri nya dengan terengah-engah
"ya, ada apa?" Tanya nya pada siswi tersebut
"anoo…tolong pertimbangkan lagi tawaran tentang bergabung di klub orke-… "
"maaf, aku sudah berulang kali mengatakan kalau aku tidak bisa bergabung di klub orkestra, jadwalku sudah sangat padat, jadi sekali lagi maaf, aku tak bisa ikut" jawab si rambut orange memotong perkataan siswi tersebut dengan cepat
"kumohon kurosaki-san, kami butuh violinis yang berbakat sepertimu, walaupun kau tidak rutin datang ke ruangan klub tak masalah kok" sang siswi tetap memohon dengan keras
Si rambut orange tidak menjawab, kemudian ia menghela nafas dan berbalik meninggalkan siswi tersebut, si siswi berusaha mengejar, tetapi si rambut orange keburu menghilang di balik lorong-lorong gedung sekolah mereka
Kurosaki ichigo, pemuda berambut orange tersebut, adalah seorang violinis dari sebuah SMA bernama Karakura Music Academy, sekolah khusus musik di kota karakura yang berisi siswa-siswa elit dan berbakat dibidang musik dari SD sampai perguruan negri, tentunya ichigo juga termasuk kedalam jajaran pemusik elit dan berbakat itu, tidak heran kalau ia menjadi buruan klub-klub musik di Karakura Musik Academy, seperti klub orkestra, klub jazz, bahkan Karakura Academy Violinist Asociation, atau perkumpulan para violinis di karakura academy
Walaupun ia sangat berbakat dan di harapkan menjadi pemain biola kebanggaan keluarganya, ichigo TIDAK MENYUKAI musik, ia belajar musik dan biola semata karena didikan keluarga nya yang merupakan keluarga pemusik turun temurun, 15 tahun ia mengenal musik, selama itu pula ia mencoba menyukai hal itu, namun entah kenapa ia tak bisa menikmati alunan-alunan melodi yang di hasilkannya
Setelah ichigo berhasil kabur dari desakan siswi tadi, yang merupakan ketua klub orkestra yang berulang kali mengajaknya bergabung sebagai concert master, ia memutuskan untuk kembali ke kelas, memulai segala aktivitas membosankannya setiap hari, di jejali materi-materi tentang musik dan segala hal lain yang berhubungan dengan 5 huruf itu
Kadang muncul pertanyaan-pertanyaan di dalam dirinya, kenapa ia menuruti keluarganya yang berkeinginan agar dia menjadi violinis terkenal, tapi sekeras apapun ichigo berusaha menolak, dirinya tak mau lepas dengan yang namanya musik, seakan-akan ia memang ditakdirkan selalu berhubungan dengan hal yang tak di sukai nya itu
TENG TENG TENG
Bel tanda berakhirnya pelajaran berbunyi, ichigo segera mengemasi buku dan alat-alat tulisnya, siang itu kepalanya terasa benar-benar pusing, apalagi saat pelajaran sejarah musik dengan ukitake-sensei tadi, guru yang agak sakit-sakitan itu berbicara panjang lebar tentang Pyotr llyich Tchaikovsky, menambah sakit kepalanya, peduli apa dia dengan Tchaikovsky, yang jelas ichigo ingin buru-buru pulang dan tidur
Di rumah keluarga kurosaki, sebuah rumah mewah yang mempunyai banyak pelayan, ichigo segera menjatuhkan dirinya ke tempat tidur setelah meminum satu tablet obat sakit kepala, ia memejamkan matanya agar bisa tertidur
Tapi tubuhnya tak menuruti keinginannya, matanya hanya terpejam selama 1 menit, ichigo yang frustasi segera melompat dari tempat tidurnya, karena sakit kepalanya sudah agak mendingan, ia memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitar halaman rumah nya, sekalian bermain dengan anjing peliharaannya
"tuan muda ichigo, tuan besar berpesan pada saya untuk menyampaikan pada anda kalau jam 8 nanti ada pertemuan di kediaman keluarga ishida" Ujar salah satu pelayan kepercayaan keluarga kurosaki pada ichigo yang sedang menikmati afternoon tea nya di halaman belakang
"hmm…lalu?aku yang harus kesana mewakili ayah?" Tanya ichigo sebelum menyeruput teh nya
Pelayan itu mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaan ichigo, "kapan ayah pulang?" Tanya ichigo lagi
"tuan besar tidak mengatakan kapan pastinya beliau akan pulang, mungkin dalam bulan ini" jawab si pelayan mantap
"oooh.." ichigo hanya menggumam singkat, kemudian ia meminum teh nya
Kurosaki isshin, ayah ichigo adalah konduktor yang merupakan seorang maestro terkenal dunia, banyak nya grup orkestra-orkestra seluruh dunia yang ingin memakai nya sebagai konduktor pertunjukan mereka membuatnya harus berpergian keluar negri meninggalkan anak-anak nya di jepang
Ichigo memaklumi profesi ayah nya tersebut, sehingga sudah biasa baginya menghadiri undangan-undangan yang seharusnya di hadiri ayahnya di wakilkan oleh dirinya, seperti undangan dari keluarga ishida tadi, salah satu pengusaha sukses di kota karakura
Pukul tujuh lewat lima belas menit, ichigo bersiap-siap ke menghadiri pertemuan, ia memakai setelan jas hitam dengan dasi merah, rambut jabriknya di tata rapi sehingga ia makin tampak gagah, setelah 15 menit mempersiapkan diri, pukul setengah delapan tepat ia segera menuju rumah keluarga ishida
"waah..ternyata putra keluarga kurosaki, selamat datang ichigo! " seru ishida ryuuken, kepala keluarga ishida setelah melihat ichigo memasuki tempat berlangsungnya pertemuan, atau lebih tepatnya pesta keluarganya itu
Ichigo membungkukkan badannya "terima kasih atas undangan anda tuan, maaf, ayah saya tak bisa hadir, karena itu ayah mengutus saya kesini untuk mewakili nya" jelas ichigo sopan
"begitukah? Sayang sekali ya, padahal aku ingin meminta ayahmu menunjukkan kemampuannya memimpin grup musik yang sudah ku siapkan" ryuuken terlihat menyayangkan ketidak hadiran isshin seperti yang di katakan ichigo
"saya benar-benar minta maaf"
"tidak apa-apa kok, nah, silahkan menikmati pesta sepuas nya, ichigo"
"dengan senang hati" ichigo tersenyum menanggapi ajakan ryuuken, ia mengikuti penyelenggara pesta tersebut ke kerumunan para undangan yang terdiri dari eksekutif-eksekutif muda itu
Ichigo duduk di sofa dekat jendela, menikmati cocktail tanpa alkoholnya, memperhatikan nyonya-nyonya dan tuan-tuan berpakaian mewah, dan mau tidak mau mendengarkan alunan cello dan biola yang di mainkan para pemusik
Seorang pria berkumis menghampiri ichigo yang mulai merasa jenuh, "kurosaki ichigo bukan?" Tanya nya
Ichigo berdiri dari tempat duduknya "ya?"
"ternyata benar kau putra isshin, masih ingat padaku?" Tanya nya lagi
Ichigo menatap pria berkumis itu, berusaha mengingat-ingat dimana mereka pernah bertemu, pria itu tersenyum karena sudah menduga ichigo tak mengenalnya, "aku sasakibe choujirou, teman lama ayahmu, waktu kau kecil kita pernah bertemu" ujarnya memperkenalkan diri
"aaah…paman choujirou" seru ichigo pura-pura ingat, padahal ia masih tak tahu siapa orang di depannya itu, "apa kabar?" tambahnya berbasa basi
"yah, baik, bagaimana dengan mu ichigo? Sekolahmu berjalan lancar?"
"begitulah, kemampuan ku semakin terasah"
"wah, benarkah? Kalau begitu aku boleh mendengar permainan mu?"
"eehh? Ichigo kaget akan permintaan sasakibe tadi
Sasakibe tersenyum "itu kalau kau tak keberatan"
Ichigo melihat keadaan sekelilingnya "eettto…aku tidak bawa biola" ujarnya beralasan
"kau bisa pinjam biola dari para pemusik" ryuuken yang tiba-tiba ada di belakang sasakibe masuk kedalam pembicaraan keduanya
"wah, ryuuken, ternyata kau juga mau mendengar permainan ichigo ya" timpal sasakibe
"suatu kehormatan bagiku bisa mendengar permaianan violinis jenius seperti ichigo di kediaman ku ini"
Ichigo yang mendapat dua desakan dari tuan rumah dan tamu kehormatan, mau tak mau menyetujui nya, ryuuken memberikan ichigo biola yang di pinjam dari salah satu pemusik, ichigo maju ke panggung para grup musik dan bersiap-siap untuk memainkan salah satu lagu yang di kuasainya
"baiklah saudara-saudara sekalian, mari kita dengarkan permainan spesial dari putra maestro dunia musik kurosaki isshin , yaitu kurosaki ichigo !" seru ryuuken memberitahu para tamu undangan dengan pengeras suara sebelum ichigo memulai permainanannya
Ichigo memilih memainkan fantasie orientale, karangan henryk wieniawski, ia memainkan lagu tersebut dengan tepat, tak ada nada-nada yang melesat, tingkat akurasinya pun tinggi, mempertontonkan permainan tingkat tinggi yang mengundang decak kagum para tamu.
Riuh tepuk tangan pun membahana setelah ichigo menyelesaikan permainannya, satu-satunya yang membuatnya sedikit senang saat bermain musik adalah tepuk tangan para pendengar yang menyukai permainannya, ichigo memberi salam penghormatan dan turun dari panggung, berbagai macam pujian untuknya di katakan para tamu, ia hanya tersenyum simpul menanggapinya
Ichigo sampai di rumah keluarga kurosaki sekitar pukul 11 malam, ia segera mandi dan mengganti pakaian nya dengan baju tidur berwarna biru gelap bertuliskan angka 15, setelah berpakaian ia menuju meja belajarnya, berniat untuk mengerjakan PR matematika untuk besok.
Agar suasana sepi tak terasa betul di kamarnya, ichigo menyetel televisi sambil mengerjakan PR nya, ia menukar-nukar channel televisi sampai ,menemukan siaran yang bagus, karena tak kunjung mendapat siaran yang menarik, ichigo mematikan televisi dan konsentrasi pada PR nya saja
BRUUUAAKKK DUAAGGH BRUUKKK !
Tiba-tiba terdengar suara keras dari arah balkon kamar ichigo, ichigo yang kaget bukan main mendengar suara keras itu segera berlari ke arah pintu balkon, tapi ia memutuskan untuk mengintip dari lubang kunci saja dulu sebelum memastikan "benda" apa yang menghantam balkon kamarnya, tetapi ichigo sama sekali tidak menemukan apapun disana.
"Awww….sakiiit" terdengar rintih kesakitan seseorang
"suara?" pikir ichigo curiga, insting nya segera berkerja dan menyimpulkan ada sesuatu yang tak beres, ia mengambil pemukul baseball yang tergeletak di dekatnya untuk mengantisipasi kejadian yang tak di inginkan
Ichigo segera membuka pintu balkon, "siapa disana !" teriaknya
Didapatinya seorang gadis bertubuh lebih kecil dari dirinya, berambut hitam dengan mata violet yang bersinar terang karena di sinari cahaya bulan, sesaat ichigo terpana melihat nya, "cantik" pikirnya, tapi ia buru-buru menyingkirkan pikiran itu dari otaknya
Ichigo menatap gadis itu tajam, "siapa kau !" hardiknya keras
bukannya terkejut karena hardikan ichigo, si gadis malah tersenyum lebar
"kau suka musik?"
TSUZUKU
ahhh...cerita macam apa ini...gaje sekali~~
saya bikin fict ini sambil nonton arakawa under the bridge, mungkin cerita ini juga ketularan kegajean arakawa -_-"
kalau ada kesamaan dengan cerita2 lainnya yang bertema musik juga, itu hanya kebetulan, tapi ide cerita ini 100% murni imajinasi saya
minta review dong...hohohohoh~~~`
