"Na na na na na na"
Senandung tak jelas keluar dari mulut seorang lelaki dengan mata sipit bagaikan jam yang menunjukkan pukul 10.10 serta rambut blonde dengan dengan headband yang tersampir dikeningnya. Gerakan gerakan kecil tak beraturan juga mengiringi langkahnya.
Kwon Soonyoung. Atau akrabnya dipanggil Hoshi. Berjalan menelusuri torotoar menuju kerumahnya. Seragam sekolah menegah atas yang dipakainya menunjukkan bahwa ia baru saja pulang.
Langkah kakinya terhenti ketika netranya mendapati seseorang dengan koper besar ditangannya terlihat kebingungan. Terbukti dari matanya yang terus saja melihat kekanan dan kekiri. Setelah mengingat kata ibunya untuk membantu orang yang dalam kesulitan, Hoshi pun mendekati orang itu.
"Chogiyo. Dowadeulilggayo?" (Permisi. Ada yang bisa kubantu?)
Orang itu dengan segera mengalihkan perhatiannya kepada Hoshi. Menatap hoshi seakaan ia adalah malaikat yang menyelamatkan hidupnya -berlebihan memang, tapi itulah adanya.
"Handeupon jom bilryeo julaeyo?" (Bolehkah aku meminjam handphonemu?)
'Tampangnya seperti bukan orang korea. Dan bahasa koreanya juga agak canggung'
"Chogiyo?"
Hoshi tersentak dari lamunannya. Dengan segera ia meronggoh kantung jas sekolahnya dan memberikan ponselnya kepada orang itu. Toh sepertinya orang itu bukan orang jahat.
Hoshi mengerutkan dahinya. Bahasa yang digunakan orang itu saat menelpon sungguh asing ditelinganya. Tak mau ambil pusing, Hoshipun menepis segala pemikiran abstrak yang merasuki otaknya dan memilih memandangi jalan yang tidak begitu ramai.
Tak lama seseorang menepuk pelan pundaknya. Hoshi pun segera menoleh kebelakang dan menemukan orang tadi menyodorkan ponsel miliknya. Iapun mengambil ponsel tersebut dan meletakkannya kembali ke saku jas sekolahnya.
"eodiseo wasseoyo?" (Kau berasal dari mana?)
Tanpa sadar Hoshi mengucapkan kata kata itu. Menatap orang didepannya yang sedang berfikir.
"na-naneun junggug saramieyo. Xu Minghao imnida" (aku orang cina. Namaku Xu Minghao)
'Minghao. Nama yang lucu'
Keduanya terdiam. Tak tahu harus mengucapkan apa. Hoshi yang sibuk dengan lamunannya dan Orang tadi -yang diketahui bernama Minghao- sibuk memperhatikan satu persatu mobil yang melintas.
"Joneun Kwon-"
Deru mesin mobil menenggelamkan perkataan Hoshi. Hoshi melirik Minghao yang tersenyum senang sambil memegang kopernya.
'Mungkin itu orang yang ditunggunya'
"jigeum kajja. Hanbeondeo, jeongmal kamsahabnida" (aku harus pergi sekarang. Sekali lagi terima kasih)
Hoshi hanya mengangguk anggukan kepalanya. Melihat Minghao yang menyeret kopernya ke bagasi mobil tadi dan meletakkannya disana.
"Minghao!"
Belum sempat Minghao membuka pintu mobilnya, teriakan hoshi menghentikannya. Ia memandang Hoshi dengan tatapan penuh tanya.
"Ddo manayo!" (Sampai bertemu lagi)
Hoshi melambaikan tangannya dan berjalan mundur. Melepas kepergian Minghao yang -mungkin saja- menjadi teman barunya. Dengan semangat Minghao melambaikan tangannya kembali dan tersenyum menampilakan gigi giginta yang menggemaskan.
Hoshi berlari ketika dilihatnya mobil yang ditumpangi Minghao telah melesat bersama mobil mobil lain. Hoshi tersenyum. Entah mengapa moodnya yang tadinya baik kini semakin baik setelah perkenalannya dengan anak cina bernama Minghao.
'Semoga kita bisa bertemu lagi!'
.
.
.
HAHAHA!MACAM APA INI-_- CUMA KISAH ABSTRAK YANG TIBA TIBA MUNCUL DIOTAK ABSTRAK SAYA. BAHASA KOREANYA JANGAN DIPERCAYA, DAPAT DI GOOGLE TRANSLATE JUGA-_- YANG BACA KASIH REVIEWNYA DONG~ SHARE PENDAPAT TENTANG CERITA SATU INI. POKOKNYA KELUARIN AJA YANG KALIAN FIKIRKAN TENTANG CERITA INI. KOTAK REVIEW SIAP MENAMPUNGNYA KOK *MODUS
