Baru kali ini gue nyoba bikin ff basic on manga... Semoga ga ngebosienin yah
Tahun ajaran baru belum lama dimulai. Bunga-bunga sakura mulai bermekaran. Dan di pertengahan bulan April, halaman Ouran High School yang super luas dihiasi kelopak sakura yang bertebaran terbawa angin.
Adalah Ohtori Kyouya, siswa kelas 2 A. Berdiri bersandar di dinding Ruang Musik 3, dengan buku bersampul hitam di tangan. Mengabaikan anggota klubnya yang heboh; Suoh Tamaki, putra kepala sekolah yang kelakuannya tak ubahnya anak SD, berlarian mengejar si kembar Hitachiin, Hikaru dan Kaoru. Sementara dua seniornya, Haninozuka Mitsukuni dan Morinozuka Takashi duduk bersantai sambil menikmati teh dan kue-kue. Mereka mengobrol entah apa–dengan boneka kelinci Usa-chan di pelukan Honey yang mungil–yang satu kali pun Kyouya tak ingin tahu.
' Kenapa aku bisa terlibat dengan makhluk absurd macam mereka? ' batinnya tak habis pikir.
Dia melirik jam kayu besar di pojok ruangan, sudah hampir waktunya mereka buka.
" Tamaki. " panggilnya. Si empunya nama menoleh, lalu melihat jam. Laki-laki pirang itu bertepuk, lalu duduk bersiap di sofa tunggal (yang meninggalkan kesan seolah Tamaki lah rajanya) yang dipajang 5 meter di depan pintu. Yang lainnya juga segera menempati posisi masing-masing. Si kembar di kanan-kiri Tamaki, lalu di belakang sofa ada Mori–menggendong Honey, dan Kyouya.
Pintu di hadapan mereka terbuka. Tanpa ragu, mereka berenam memasang senyuman terbaik yang mereka punya (catatan: senyum akting si kembar, senyuman tulus Tamaki, Mori, dan Honey, senyum bisnis Kyouya).
" Selamat datang di Ouran High School Host Club! "
Seorang siswa masuk. Rambutnya coklat pendek berantakan, seragamnya lusuh, dan sama sekali berbeda dengan seragam Ouran. Kacamata tebal terpasang di wajah siswa itu, makin membuatnya seperti orang yang datang dari dunia yang berbeda dari siswa Ouran lainnya.
Tentu saja. Ouran Academy (mulai TK hingga universitas) adalah akademi yang hanya bisa dimasuki oleh orang yang benar-benar cerdas dan kaya raya. Biaya sekolah di situ mahal. Biaya masuk, biaya per bulan, seragam sekolah, belum lagi biaya darmawisata (biasanya ke luar negeri).
Kyouya menatap siswa itu datar.
Ah, si bocah beasiswa rupanya. Fujioka Haruhi. Sebegitu miskinnya kah dia hingga tak mampu beli seragam?
Seingatku dia perempuan.
Hikaru dan Kaoru mendadak tak tertarik, kenapa yang datang laki-laki kumal begini. Tamaki tak peduli, dia sedang senang dengan kehidupan rakyat jelata. Mereka rupanya tak tahu bahwa Haruhi itu perempuan.
Semuanya heboh, sibuk tanya ini-itu pada Fujioka Haruhi. Yang ditanyai merasa risih, Kyouya bisa lihat itu. Kyouya juga lihat, gadis itu tak suka dengan Tamaki yang menggombal tak jelas.
PRANGG!!
Kyouya berjengit.
Fujioka memecahkan vas bernilai delapan juta yen!
