Yoo, dingdong-ssu, newbie nich /alaymodeon /dilempargunting/ panggil aja dingdong, ato Anna jga boleh /background blink-blink ala Kise xD

Muahahaha.

Okay, stahp.

Sbnrnya kurobas adalah kesekiaaaaaaan fandom Anna *fandom Anna banyak bgt*

Dan sbnrnya sering nulis ff cman baru dipost skrg, dan ini prtama kalinya ._.

Okay, TKP yuu jeng (?)


The Red String Between Our Finger


Disclaimer: Fujimaki Tadatoshi

Aku gapunya apa2 yg bersangkutan dengan Kurobas kecuali OC dan ff ini aku ga dapet keuntungan apa-apa kecuali hanya kesenangan dan fangirling semata.


Loves me.

Loves me not.

Loves me ..

.. Loves me not?

Ia mendesah. Kesal. Bukan, putus asa. Putus asa melihat bunga mawar merah yang kelopaknya ia cabuti karena si bunga itu memberikan jawaban yang tidak ia harapkan kepadanya. Hanya tinggal tiga kelopak bunga yang tersisa, dan ia sudah tahu jawabannya.

Melempar bunga malang itu, ia bangkit dan dengan muka cemberut, ia berkata, "Shintarou-kun, ayo pulang."

Pemuda tampan berambut hijau di sebelahnya itu menoleh. "Harusnya saya yang bilang begitu nanodayo, saya dalam perjalanan pulang tiba-tiba kau meneleponku dan memintaku menemanimu seperti ini nanodayo," kata pemuda itu sambil membenarkan kacamatanya. "Dan tiba-tiba kau ngamuk-ngamuk seperti itu, hari ini bagi Sagitarius adalah hari yang sial."

Perempuan itu tertawa kecil. "Iya iya, tapi aku lupa sekali Shin-kun, lucky item yang repot-repot kau belikan tertinggal di rumah," terdengar nada menyesal di akhir kalimatnya.

"Ma-makannya kau jangan pelupa nanodayo, lagipula siapa yang membelikanmu lucky item , itu hanya kebetulan saja saya beli lebih, Shiroha-san," pemuda itu mengalihkan wajahnya ke sisi lain jalan.

Tertawa, perempuan yang dipanggil Shiroha itu menepuk punggung pemuda itu. "Terkadang, kau harus menghilangkan sifat tsundere-mu itu, Midorima Shintarou-kun."

"O .. Oi! Mitsuki-san! Aa, maksud saya, Shiroha-san! Saya bukan tsundere!"

Shiroha menggantung tasnya di dekat pintu. Matanya melirik ke arah pojok tempat tidurnya.

Boneka pinguin kecil yang harusnya menjadi lucky itemnya hari ini.

Shiroha tidak semaniak Midorima, yang dengan santai membawa boneka teddy bear sebesar pelukannya ke sekolah. Atau memakai kaus kaki warna-warni yang ia pikir tidak akan ketahuan namun sialnya di hari itu ada pelajaran olahraga, jadi ketika ia ganti baju, temannya, Takao, langsung tertawa terbahak-bahak. Tapi Shiroha adalah sekian orang - mungkin hanya ia - yang mengikuti saran Midorima karena memang dirinya percaya akan ramalan.

Menjadi temannya sejak kecil membuat Shiroha tidak merasa aneh - walaupun sejak menginjak bangku SMA kecintaan sang shooter Shuutoku terhadap Oha Asa semakin menjadi-jadi.

Aku tahu dia nyentrik dan tsundere. Bukankah itu sisi manisnya?

Shiroha senyum-senyum sendiri melihat kelakuan sahabatnya itu. Namun, ada juga hal yang membuatnya kesal. Seperti memberikan lucky item 'biar cepat dapat pacar', maksudnya apa itu?

Shiroha memijit keningnya sambil tersenyum.

Tapi, karena 'lucky item' itu, ia dipertemukan dengan sesosok pemuda yang membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertama.

Sepasang mata yang tak pernah tunduk. Mata heterokrom miliknya yang tajam. Ke mana ia selalu melangkah ia membawa aura pemimpin dan absolut.

Dan bersama gunting merah kesayangannya yang selalu ada di kantongnya, apa itu juga lucky itemnya?

Mengelus boneka pinguin itu, Shiroha teringat akan apa yang membuatnya ngamuk tadi siang.

.

.

.

.

"Kalian kerjakan halaman 94 sampai 96 berdua-berdua ya," guru Matematika yang membosankan itu memberikan tugas dari buku cetak tebal yang membukanya saja sudah enggan.

"Sakuya-chan, ayo sekelompok!"

Orang yang dipanggil Sakuya itu hanya bisa tersenyum sambil menggaruk kepalanya. "Hehehe .. Maaf .. Aku sudah sekelompok dengan Nomori-kun .."

Duarr.

Pertanda buruk. Bisa gak dapet teman nih. Masa ngerjain sendiri?

Salahku sendiri sih, gak langsung cari teman. Lebih tepatnya, salah sendiri gak punya banyak teman. Shiroha memandang ke sekeliling kelasnya dengan horror.

"Permisi sensei."

Ah, ya. Akashi baru kembali dari perpustakaan untuk meminjam buku rumus. Dengan kata lain dia belum punya kelompok.

"Akashi-san .."

Sepasang mata heterokrom itu menatap balik mata Shiroha. Shiroha menelan air liurnya.

Glek.

"A -"

"Sepertinya tidak ada pilihan lain lagi," Akashi menunjuk meja kosong di sebelahnya. "Ayo."

Shiroha menarik nafas lega. Ia duduk, lalu menunggu .. Memperhatikan Akashi.

"Shiroha-san?"

"Y-ya?"

"Kau tidak pintar matematika 'kan?"

Tepat sasaran. Yah, wajar sih, dia 'kan sekelas denganku. Alias dia pasti tahu kalau aku langganan remedial matematika, batin Shiroha.

"Hehehe .." Shiroha menggaruk kepalanya. "Bisa kau ajari aku?"

Matanya melirikku sebentar. Ayolah, ayolah, sekali ini saja, ayolah -

"Sebaiknya saya kerjakan ini sendiri, kau seharusnya bisa belajar sendiri, jangan minta kepadaku."

"Jadi -"

"Iya, kau diam saja. Lagipula kalau kau ikut campur malah tambah buruk. Biasanya, orang yang tidak pintar matematika logikanya buruk."

Jddeer.

Demi Tuhan. Demi Neptunus.

Untuk pertama kalinya Shiroha merasa bersalah dirinya tidak pintar matematika. Demi jenggot Merlin, pelajaran yang satu-satunya Shiroha tidak mengerti hanyalah matematika, selain olahraga. Terdiam, ia hanya melihat Akashi yang mengerjakan soal yang menurutnya susah dengan sekejap mata.

Uh.

Dan pulangnya, Shintarou yang malang menjadi pelampiasan Shiroha yang ngamuk.

.

.

.

.

Rrrrrr ... Rrrrrr ...

Handphone Shiroha berbunyi. Dengan malas ia mengambilnya. Pesan dari Midorima.

From: Shintarou-kun

Subject: oha asa besok

Message: jangan lupa nonton Oha Asa besok, dan setel alarm agar tidak kesiangan, nanodayo.

Dan seperti biasa, saya titip lucky item untukmu kepada Natsume-san.

Semoga kau sudah merasa baikan, nanodayo.

Aku tersenyum. Midorima kalau dere-derenya keluar, manis sekali.

'Iya, semoga aku bisa bangun pagi. Biasanya kos di dekat sekolah aku bisa bangun siang, hehehe.

Makasih buat tadi sore.

Shin-kun, kau sengaja beli untukku yah?'

Aku bisa membayangkan wajah Midorima yang tsun-tsunnya muncul. Ahahaha, lucunya.

Aku merebahkan diri ke tempat tidur. Jam menunjukkan pukul 9 malam. Masih pagi, namun entah mengapa Shiroha sudah lelah. Lelah mikirin kejadian tadi.

Akashi Seijurou, si red-headed all capable. Pintar. Kapten tim basket. Keluarganya kaya raya. Cowok perfect.

Kecuali satu, sifatnya yang main-tusuk-gunting dan dingin.

Shiroha memeluk bantalnya. Who cares! Cowok sadistis seperti itu justru menarik, atau aku yang masokis?

Whatever.

SMS masuk lagi dari Midorima.

'Sudah kubilang, saya beli lebih nanodayo, sudah tidur, kereta biasanya penuh ketika pagi.'

Shiroha manyun.

'Iya iya deh Shin-kun. Makasih ya.

Oyasumi, kau juga, jangan tidur malam-malam.'

Shiroha memeluk boneka pinguin merah itu, sambil tersenyum.

"Oyasumi, Akashi-san."


"Nee-chaaaan! Nee-chaaan, ayo bangun!"

Diam.

Diam.

"Nee-chan, kertas ulangan matematika kemarin ketahuan Kaa-san loh -"

"GYAAA!" Shiroha langsung bangun. Sadar ia ditipu adiknya, ia mendengus kesal.

"Nee-chan, ini dari Midorima nii-chan, lucky item of the day."

Shiroha menatap benda yang ada di tangan adiknya itu.

" ... What?"

Menatap horor benda itu, Shiroha langsung mengetik SMS kepada Midorima.

'Aku harus memakainya?'


Ahaha pakai apa hayoo? Tebak sndiri deh /plokk xD

Anna gatau ini pendek ato panjang, asal ngetik yang ada di pikiran Anna. Owiyeh, maafkan ketidakkonsistenan pemilihan kata Anna yah :v

Btw kan mereka temenan dari kecil, jadi mereka panggil pake nama mereka sendiri dong /eciyee /abaikan

Mengenai mat dan or, itu guebangetyaampun /malah curhat/ mau belajar mau gak sama aja :v

Maaf abal, dan random, dan juga maksain, ini juga nulis ff sambil stress mikirin akuntansi, mat, dan segudang portofolio yang harus beres, dan beban kelas 12 yg cetarr bahana badai geleper2 yang lebaynya bisa ngalahin bulu mata Sy*hrini /apadeh :v/ ditambah lagi rencana dateng ke AFA yg BATAL saudara2 BATAL *nangis di pojokan* gara2 sekolah Open House di tanggal yang tepat dengan day 2 AFA ;; w ;;

Lupakan soal AFA /pundung/

Untungnya, sambil nulis nih ff bisa ilang stress gara2 mikirin muka Mido-kun yg blushing2 tsun2 gitu wwww *fangirling* /ada gunting melayang/ /diam tiba2/

Okay, stahp, sblom makin parah xD

Sepertinya PC Anna bakal dibarikade sampe akhir lebaran /gara2 abis pindahan rumah, monitor ke mana PC ke mana juga gatau, yg tersisa cmn meja komputer dan speaker yg ditutup2in/ jadi maaf kalo berantakan dan typo orz

Eniwei, repiew? Ampun kaka Anna masih newbie xD