"Kau harus lakukan cara apapun agar CSW Dept. Store mau mengirimkan dana untuk perusahaan kita. Kau mau menjadi gelandangan dan tidur di jalanan?" Lelaki itu berucap marah pada namja yang kini menundukkan kepalanya. Pipi kiri namja itu memerah karena habis dapat tamparan keras dari kakaknya sendiri. "Aku harus apa hyung?! Kenapa hyung melibatkan aku dalam masalah ini?" Suara Kim Yesung terdengar bergetar.
"Kau tanya kenapa aku melibatkanmu? Oh! Ayolah Kim Yesung! Kau pikir selama ini kau makan dengan uang apa?! Kau hanya tahu cara menghabiskannya tanpa berpikir bagaimana aku berjuang agar perusahaan ini tidak runtuh!" Kim Young Woon berkacak pinggang, emosinya terasa di ubun-ubun sekarang, dan adiknya ini seolah tak mau tahu. "Buat Choi Siwon mau mendanai perusahaan kita! Semua kartu kredit, atm, dan mobilmu, aku sita."
Kedua mata Yesung melebar. "Hyung?!" Serunya tidak terima. Namun Young Woon tidak mempedulikan protes Yesung. Ia meninggalkan adiknya sendirian dan memilih masuk ke dalam kamar.
XXX
SEXY LOVE
CAST : YESUNG, SIWON, AND OTHER
GENRE : ROMANCE, ETC
RATE : M
PAIRING : YEWON
DISC : SEMUA CAST MILIK TUHAN. SAYA HANYA MEMINJAM NAMA
WARN : AU, OOC, TYPO, LEMON, ALUR EXPRESS, CERITA PASARAN, DAN MACAM-MACAM GEJALA LAINNYA
.
.
.
HAPPY READING
.
.
.
Yesung berdecak sebal. Sekarang ia tidak tahu harus berbuat apa. Ia kenal dengan Choi Siwon, lumayan akrab dengannya. Namun bagaimana cara agar Siwon mau memberikan dana pada perusahaan kakaknya? Ha. Ia sendiri tidak mengerti betul. Kini Yesung duduk sendirian di taman belakang gedung apartemen Siwon, ia sudah membuat janji ingin bertemu dengan lelaki itu.
Sudah satu jam ia menunggu tapi Siwon belum juga datang. Dan itu sungguh membuat Yesung kesal. "Maaf telat." Akhirnya orang itu datang, duduk di samping dirinya dengan senyuman menawan. "Kebiasaan." Dongkol Yesung. "Siwon.." Panggilnya kemudian. Siwon menoleh pada Yesung, matanya seolah bertanya-tanya. "Hm?"
"Itu.. kudengar kau tidak mau mendanai perusahaan hyungku." Mulainya hati-hati, Yesung menatap Siwon. "Boleh aku tahu.. kenapa?" Siwon menyandarkan punggungnya di sandaran kursi. Ia menghela napas sebelum menjawab. "Maaf sebelumnya, tapi tidak ada untungnya sama sekali aku mendanai perusahaan hyungmu." Mata Siwon tak terlepas dari Yesung yang kini juga menatapnya. "Untung?" Ulang Yesung bingung.
"Hm.. biasanya kalau aku mendanai perusahaan yang lain.. aku akan dapat keuntungan." Yesung semakin bingung. "Maksudnya seperti apa?" Siwon terkekeh pelan, tangannya ia lipat di depan dada. "Setiap perusahaan yang aku danai akan memberikanku anak mereka secara gratis. Ya kau tahulah, aku memberikan uang sebanyak yang mereka mau, dan mereka membalasnya dengan hal sebanding." Mata Yesung mengerjab cepat. "Maksudmu memberikan secara gratis? Mereka di jual?"
"Tidak. Mereka aku panggil untuk datang ketempatku kapanpun dan dimanapun aku mau. Bebas berbuat apa saja sesuka hatiku." Yesung mengigit bibirnya, Yesung memang terbilang anak nakal, tapi ia tidak mengerti arah pembicaraan Siwon. "Aku akan berhenti membiayai perusahaan orang lain dan fokus mendanai perusahaan hyungmu." Nampaknya Yesung mulai tertarik, tubuhnya sedikit condong pada Siwon. "Benarkah?" Tanyanya girang. "Tentu, aku tidak pernah bohong tentang ini. Apa kau setuju, aku memberikan dana, dan kau.. jadi milikku?" Untuk sesaat Yesung terdiam.
"Aku jadi milikmu?" Ulang Yesung merasa aneh. "Hm. Saat aku ingin aku bisa menghubungimu untuk datang ketempatku. Bagaimana?" Yesung terdiam kembali, matanya tak lepas dari sosok Siwon, bathinnya terus bertanya-tanya kenapa Siwon tiba-tiba jadi mau. Dan apa maksud Siwon dengan 'milik'? "Hanya itu..?" Siwon mengangguk.
"Kau tidak bohongkan?" Lagi-lagi Siwon hanya menganggukan kepala. "Oh iya, kau tidak boleh protes apapun yang aku lakukan. Cukup bersuara." Yesung mengusap tengkuknya. Ia nampak berpikir sebelum akhirnya mengiyakan. "Baiklah." Ucapnya.
Siwon menarik sudut bibirnya membuat seringaian aneh. Tangannya segera menarik pinggang Yesung untuk semakin menempel pada dirinya. "H..hei!" Seru Yesung panik. Siwon menempelkan telunjuknya dibibir Yesung. "Sudah aku bilang jangan protes." Bisik Siwon lalu menjilat telinga Yesung. Lelaki itu bergidik, bulu-bulu halus di tubuhnya mendadak berdiri.
"Aku akan mengirim uangnya setelah kau layani aku." Siwon memeluk erat pinggang Yesung, bibirnya yang tadi mengecupi telinga Yesung kini beralih menuju perpotongan lehernya. Menjilat lalu mengecupnya hingga meninggalkan tanda ungu kebiruan disana. Yesung nampak risih, bagaimanapun sekarang mereka berada di taman, ada banyak orang-orang disana, bisa malu ia jika suatu-waktu ada yang menyadari kalau mereka berbuat mesum, bersama lelaki lagi. "Mau pindah kekamar?" Tawar Siwon, jemarinya turun untuk mengusap pantat Yesung.
"Terserah, asalkan jangan di tempat umum." Yesung merasakan pantatnya diremas kuat, dan itu membuat desahan lolos dari bibirnya. "Jadi.. yang kau maksud keuntungan itu.. ini?" Siwon melepaskan pelukannya lalu berdiri. "Tentu saja. Kau pikir apa?" Yesung ikut berdiri, mengikuti Siwon saat lelaki itu mulai berjalan. "Aku tidak memikirkan apa itu keuntungan sebelumnya. Dalam artian lain kau sama saja membeli mereka!" Siwon menoleh sebentar pada Yesung.
"Jika aku membeli maka mereka tidak akan kembali lagi ke orang tua, lebih tepatnya aku menyewa mereka."
"Jadi sekarang kau menyewaku?" Langkah Yesung terhenti. "Bayarannya sebanding bukan? Perusahaan hyungmu tak akan bangkrut. Aku memberi uang, kau kira uang mudah didapat? Sementara kau hanya tinggal diam saat aku melakukan apapun, lalu apa susahnya?" Siwon menarik tangan Yesung, memaksanya kembali berjalan.
"Kau berubah pikiran?" Tanya Siwon pelan. Yesung menatap kosong kedepan, nampak berpikir, jika ini adalah cara agar bisa membantu hyungnya. Maka Yesung akan lakukan, toh, Siwon hanya menyuruh dirinya diam melihat apa yang akan dilakukan Siwon nantinya. "Tidak." Ucap Yesung yakin.
Mereka masuk kedalam lift, Siwon menekan angka sepuluh lalu menghadapkan dirinya pada Yesung. Yesung semakin terpojok saat Siwon menghimpit dirinya di sudut lift. "Ada CCTV, Siwon." Yesung berusaha mendorong Siwon namun apa daya, Siwon malah semakin menghimpit dirinya. "Lepas bajumu." Mata Yesung membelalak. Ia menggeleng dengan ekspresi aneh. "Kau berniat mempermalukan aku?" Tangan Yesung terkepal erat, seolah bersiap meninju Siwon. "Jika kau pikir begitu," Siwon memegang dagu Yesung, tersenyum melihat bibir merah Yesung terlihat seprti bibir bayi. "Mungkin aku akan betah berlama-lama bersamamu,"
TING Yesung segera mendorong Siwon sekuat yang ia bisa mendengar pintu lift terbuka. Ternyata mereka sudah sampai di lantai sepuluh, segera saja Siwon menarik tangan Yesun keluar lift, sekarang mereka berdiri disalah satu pintu lalu Siwon memasukan sejumlah angka. "0510. Itu passwordnya," Yesung ditarik setelah pintu apartemen Siwon terbuka.
"Kau membersihkannya sendiri?" Mata Yesung bergerak liar melihat isi apartemen Siwon sangat bersih, terlalu rapi untuk seukuran pria kantoran. "Ya." Balas Siwon, ia lalu berdiri di depan Yesung dan memegang kedua bahu lelaki itu. Yesung sedikit mendongak, bingung dengan apa yang akan Siwon lakukan. "Lepas bajumu." Ucapnya parau. Setelah mengatakan itu Siwon menarik Yesung menuju sofa. Bukan mereka yang duduk. Hanya Siwon. Sementara Yesung Siwon tempatkan di depan dirinya. "Jangan sampai aku mengulanginya dua kali." Kata Siwon lagi.
Yesung tertawa hambar. "Kirim dulu uangnya pada hyungku, siapa tahu kau bohong!" Siwon mengambil ponsel dari saku baju, ia nampak mengetikkan sesuatu, kemudian meletakkannya lagi. "Tunggu." Lama Yesung terdiam melihat gerak-gerik Siwon sampai akhirnya ponsel Siwon berbunyi, lelaki itu meraih ponselnya. "Lihatlah." Ucap Siwon sambil menunjukkan layar ponselnya pada Yesung, Yesung mendekat, melihat layar ponsel berisikan pesan singkat itu.
Siwon sudah mengirimkan uangnya. Ke rekening Young Woon. "Seratus milyar won? Kau bohongkan?" Siwon mendelik. "Kau bisa menuntutku jika aku bohong. Aku akan masuk penjara dengan tuduhan pemerkosaan," Siwon menyeringai. "Tapi jika kau tidak mau melakukan apapun untukku.. maka kau yang akan aku tuntut, karena pemerasan." Yesung mengigit kuku ibu jarinya. Ia kembali berdiri di depan Siwon dan melepas semua baju atas.
Untuk beberapa saat Siwon terpesona melihat Yesung half-naked. Bibir bawahnya ia jilati. "Semua," Titah Siwon, suaranya terdengar serak. "Apa? Kau... kau mau apa sebenarnya?" Wajah Yesung memerah sempurna melihat tatapan Siwon padanya yang, err, mengerikan. "Apa perlu aku menjahit bibirmu?"
Yesung tidak tahu. Yang jelas ia harus membuat Siwon mau mengirimkan uang pada kakaknya, dan uang itu sudah dikirim, apa perlu ia tidak melaksanakan apa yang Siwon perintahkan. Tapi.. bagaimana jika Siwon sungguh melaporkan ia pada polisi? Nanti kalau ia masuk kantor polisi Young Woon juga yang susah. Pasti ia akan kena marah. Tapi lagi, ia merasa harga dirinya diinjak-injak, ia disewa untuk memuaskan manusia di depannya ini. Yesung merasa dipermalukan!
Yesung menatap Siwon, pandangannya nampak tak suka. "Ah, kau membuatku terlihat seperti penjahat, sayang." Siwon mendekat pada Yesung, merangkul bahu lelaki itu dan menyeretnya menuju sebuah ruangan. "Kau memang.. ah.." Langkah Yesung terhenti bersama keluarnya desahan dari bibirnya. "Si.. nghh..." Mata Yesung terpejam erat, salah satu tangan Siwon mencubit tonjolan di dadanya. Dan itu membuat ia, yeah, merasa geli berpadu dengan sakit. Siwon tak menyia-nyiakan kesempatan itu, ia menggendong Yesung segera menuju kekamarnya.
Sesampainya disana Siwon membanting Yesung ke atas tempat tidur. "Aku laki-laki Choi Siwon! Kau bodoh mau memperkosaku!" Siwon mendindihi Yesung. "Kau pikir hanya ada hubungan laki-laki dengan perempuan di dunia ini?! Kau pikir manusia tidak memiliki kelainan seksual?" Siwon menatap Yesung tajam. "Tapi aku normal. Aku menyukai perempuan.. dan kau.. kau? Memperlakukan aku seakan aku perempuan. Aku pikir yang kau maksud melakukan apapun untukmu itu semacam, mungkin kau menyuruhku angkat beban, membersihan apartemenmu, mengantarmu ke tempat kerja! Tapi ini.. aku tidak bisa!" Yesung berusaha mendorong Siwon.
"Lalu kenapa kau pasrah dan menerima ajakanku untuk naik kekamar? Saat di lift juga kau terlihat seperti gay!" PLAK Siwon sontak memegang pipi kanannya. "Masalah di lift, aku pikir kau hanya ingin mempermalukan aku, menyuruhku membuka baju dan berjalan tanpa pakaian di keramaian. Aku tak pernah terpikir sebelumnya kalau kau akan melakukan ini dan menjerumuskanku ke dunia sesatmu!"
"Sesat..? sesat kau bilang..? orientasi seksku memang menyimpang, tentu itu bukan kehendakku! Hanya karena kau orang normal lalu kau mengejekku sesat? Kenapa kau menadangku seakan aku makhluk paling menjijikan di dunia?" Siwon menjambak rambut Yesung, memaksa lelaki itu melihat ke arah dirinya. "Kau memang menjijikan! Apa kau tidak kenal perempuan hingga menjadikan lelaki sebagai wanitamu? Cih,"
Siwon menjauh dari atas Yesung, dadanya berdebar keras menahan amarah. Ia berbaring, membelakangi Yesung dan mulai merenung. "Pergilah." Ucapnya dingin. Yesung turun dari ranjang. "Tidak masalah sekalipun kau sungguh melaporkanku ke polisi." Yesung berjalan, sesampainya di ambang pintu dan membukanya, ia menoleh pada Siwon. "Akupun bisa melaporkanmu ke rumah sakit jiwa. Kau sakit!" BRAK Pintu terbanting keras. Siwon mengacak-acak rambutnya.
Moodnya down seketika. Si Kim itu sukses membuat ia merasa hina.
XXX
"Apa yang kau lakukan hingga Choi Siwon mau?" Yesung memasukan pasta ke dalam mulutnya, ia menatap sekilas pada kakaknya lalu mendelik. "Hanya menceramahinya," Ucap Yesung santai, ia mengambil air lalu meminumnya. "Mau kemana?" Tanya Young Woon melihat Yesung berdiri. "Tidur."
"Tumben masih jam delapan mau tidur, kalau ada masalah sebaiknya ceritakan pada hyung." Yesung hanya tersenyum sebelum benar-benar keluar ruang makan, ia menapaki satu persatu anak tangga, sedari pulang dari rumah Siwon tadi hatinya terus merasa tidak enak. Apa ia sudah berlebihan hingga Siwon terlihat sangat sedih bahkan tak mau menatapnya?
KLEK Yesung menutup pintu kamar, segera saja ia tiduran di atas ranjang lalu mengambil ponsel. 'Hae' Kirim Yesung pada seorang temannya. Tidak lama kemudian balasan datang.
'Ada apa Kim Yesung? Hobi sekali kau mengganggu saat aku sedang sibuk.'
'Hehe.. ini.. aku mau tanya.. gay itu penyakit kejiwaan atau apa?'
'Gay..? jadi kau gay? Setahuku gay bukan penyakit jiwa.'
'Enak saja. Aku bicara tentang gay belum tentu aku gay, Lee Donghae! Kalau bukan penyakit lalu apa? Apa bisa disembuhkan?'
Yesung jadi uring-uringan sendiri dibuatnya, ia terus bergerak resah menunggu balasan Donghae. 'Ooohh.. aku pikir kau sudah tidak menyukai payudara perempuan lagi. Penyebab seseorang jadi gay yang aku tahu sih, mungkin karena dimasa lalu dia mendapat kekerasan seksual, trauma dengan lawan jenisnya, dapat penghinaan, atau bahkan diperkosa hingga saat dewasa dia jadi, yah, kau tahulah.. Kalau masalah bisa disembuhkan atau tidak. Aku rasa akan susah,'
'Oooh, terima kasih Hae-ya. Lanjutkan saja kerjaanmu.' Yesung meletakkan ponselnya ke atas meja samping ranjang, ia berbaring sambil mendekap guling, pandangannya tak lepas dari langit-langit kamar. "Kekerasan seksual? Apa mungkin orang sepertinya dapat kekerasan seksual? Atau bahkan diperkosa. Ah, rasanya tidak mungkin." Yesung menggeleng. "Apa mungkin trauma dengan perempuan? Diapakan perempuan dia. Dikhianati? Disakiti? Diduakan? Atau bahkan Dibuang?"
"Oh ya ampun~ kenapa aku jadi memikirkan ini!?" Yesung berbalik, rambutnya ia acak. Ia kasihan dengan Siwon? Atau hanya sekadar merasa bersalah dengannya. Ya sudahlah, Yesung tidak mau memikirkan lelaki itu lagi. Lagian uangnya sudah Siwon berikan pada kakaknya, dan lelaki itupun juga menyuruh ia pergi tadi siang.
XXX
Seperti hari-hari sebelumnya setiap jam tujuh malam Siwon pulang kerumah, bersiap memanaskan pizza beku di microwave setelah melepas jas dan dasi, namun langkahnya terhenti di ambang pintu dapur ketika melihat seseorang memasak membelakangi dirinya. Dari perawakannya Siwon kenal betul jika itu adalah Kim Yesung. Siwon hendak menjauh pergi, keluar rumah atau kemana saja asalkan ia tidak melihat Yesung, tapi ketika Siwon berbalik Yesung bersuara. "Aku tahu kau disana."
Yesung meletakkan dua mangkuk sup, kemudian ia duduk disalah satu kursi meja makan. "Makanlah, tidak baik makan-makanan instan, apalagi junkfood." Siwon masih tidak mau menatap Yesung. Ia merasa marah dengan lelaki itu, dan tahu-tahu Yesung malah sudah berada di rumahnya, masuk tanpa ijin pula. "Maaf jika kau marah, aku tidak ingin hubungan kita hancur hanya karena masalah ini." Siwon memutuskan menghampiri Yesung, duduk di kursi sebrang lelaki manis itu. "Setelah selesai makan kau bisa pergi," Ucap Siwon dingin. Tanpa menyentuh masakan buatan Yesung, Siwon keluar ruang makan, dan kemudian masuk kekamarnya dengan keadaan perut lapar.
Tentu saja itu membuat Yesung merasa tidak enak sekaligus tersinggung. Siwon pikir ia kesini hanya numpang makan apa? Tujuannya baik, ingin meminta maaf karena perkataannya kemarin, tapi lihatlah bagaimana reaksi Siwon? Yesung menghela napas, ditatapnya semua makanan yang ia buat. "Sialan orang itu!" Desis Yesung kesal.
To Be Continue
Hai! .-. saya back untuk memenuhi janji buat fic YeWon. Saya galau semuanya T_T)
Saya juga mau tanya.. Jebal JAWAB! JAWAB! "KALAU YESUNG ATAU KYUHYUN ATAU SIWON SUDAH KAWIN. APA KALIAN TETAP SUKA DAN JADI KYUSUNG ATAU YEWON SHIPPER?" SAYA MASIH BERPIKIRAN TENTANG HAL INI T_T)
JUGA MASALAH FIC INI, KALAU TIDAK MENGERTI MOHON TANYAKAN. MOOD SAYA GAK BAGUS SELAMA BUAT FIC INI, JADI MAKLUMI KALAU GAJE GAK NYAMBUNG ATAU BAHKAN ANEH. SAYA SAKIT HATIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII
