THAT BABY / KYUMIN / GS / CHAPTER 1

Author : Amilia Marisca Kyumin Shipper

Cast : kyumin, sibum, dll

genre : family

warning : maaf kalo pendek,banyak typo, dll. Maklum masih pemula.

.

.
..

-Kyumin-

.

"SangYoonnie, jangan kesana sayang. Nanti yoonnie basah semua" ujar seorang yeoja pada bayi laki-laki yang tengah merangkak mendekati sebuah kolam ikan.

Yeoja itupun beranjak mendekati sang bayi dan menggendongnya ke dalam.

"Yoonnie main dengan hyungie dan nuna dulu ya" ujarnya seraya menurunkan sang bayi.

Terlihat disana ada tiga anak kecil berumuran 3 tahunan. Seorang yeoja dan dua lainnya namja.

"Hyungdeul, nuna, Yoonnie boleh ikut bermain bersama ne?" tanya sang yeoja kepada tiga balita tersebut.

Tiga anak itupun menoleh dan dengan sekejap mengerubungi bayi namja yang bingung itu.

"Yoonnie, main boneka cama nuna yuk!" ajak sang yeoja kecil.

"Aniyo, Yoonnie main mobil-mobilan cama hyung caja" ajak salah satu namja kecil yang diikuti anggukan namja kecil lainnya.

"Kalian culang, kemalin Yoonnie kan cudah belmain mobil-mobilan dengan kalian" sang yeoja kecil tak terima. Mungkin karena dia tidak memiliki teman bermain.

Sang bayi bernama lengkap Choi Sang Yoon itupun semakin bingung mendengar perdebatan tiga anak yang lebih tua darinya itu.

"Sudah, sudah,,, hari ini Yoonnie main bersama Ji Eun nuna saja. Adil bukan?" ujar yeoja bernama lengkap Lee Sungmin itu pada empat balita itu.

Tiga balita berumur tiga tahun itu kembar. Ya, mereka kembar namun tidak identik. Dua namja bernama Yoon Ji Hoon dan Yoon Ji Woon, dan satu yeoja bernama Yoon Ji Eun.

Ketika pertama kali orang melihat mereka, pasti tak ada yang menyangka kalau mereka kembar, karena dilihat dari wajah mereka, tak ada satupun yang memiliki rupa yang sama. Namun, dilihat dari tingkah laku mereka, dapat dipastikan kalau mereka bersaudar.

"Nuna?" tanya SangYoon bingung.

"Ne, sangyoonnie. Nuna" jawab Sungmin.

Ji Eunpun mengajak Sangyoon bermain boneka bersamanya, meninggalkan dua saudara kembarnya.

"Umma pergi dulu, Yoonnie. Jangan nakal!" pamit Sungmin pada bayi namja yang kini sibuk dengan boneka pororo yang diberikan Ji Eun.

"Ahjumma pergi dulu ya Hoonnie, titip Yoonnie ne?" Sungmin beralih menatap namja tertua yang ada dihadapannya.

Kemudian, Sungminpun beranjak menuju dapur. Disana terdapat seorang wanita paruh baya tengah mempersiapkan makanan.

"Bagaimana anak-anak?" tanya wanita itu.

"Baik-baik saja umma. Mereka sedang bermain" jawab Sungmin.

"Kalau begitu, bantu umma memasak" ujar sang wanita.

"Ne" dengan patuh, Sungminpun ikut membantu mengerjakan pekerjaan yang tengah 'umma'nya lakukan.

Merekapun larut dalam pekerjaan mereka.

.
.

-KYUMIN-

.
.

"Cepatlah cari calon istri Kyuhyun-ah. Kau tak ingat berapa umurmu sekarang? Umma juga sudah tidak sabar menimang cucu" oceh seorang wanita paruh baya pada anak semata wayangnya yang tengah asyik bermain PS.

"Umma tinggal duduk diam dirumah saja. Besok akan kubawakan bayi untuk umma" ujar sang anak tanpa beban. Bahkan namja itu tak melirik sedikitpun pada ummanya yang duduk disampingnya. Pandangannya seolah terambil sepenuhnya pada layar dihadapannya.

PLETAK!

"Dasar bodoh! Bukan itu maksud umma" ujar sang ibu setelah menggeplak kepala anaknya.

Karena merasa permainannya terganggu, namja itupun mematikan layar TV dihadapannya, kemudian memutar badannya menghadap sang ibu yang merengut kesal.

"Jadi, maksud umma apa?" tanya sang namja dibuat sesabar mungkin.

"Maksud umma, cepat bawa calon menantu untuk umma" jawab sang ibu seraya tersenyum dipaksakan. Menahan marah mungkin.

"Tidak bisa umma" ujar Kyuhyun, sang anak.

"APA KATAMU?!" bentak sang ibu, Heechul.

"Tidak untuk waktu dekat ini, umma" ujar Kyuhyun.

"Maksudmu, kau membiarkan umma menunggumu membawa calon istri? Bagaimana kalau waktu umma sudah tidak lama lagi? Bagaimana kalau umma tidak sempat untuk melihat pernikahanmu? Bagaimana kalau umma tidak sempat menimang anakmu? Bagaimana kalau..." belum sempat Heechul melanjutkan kalimatnya yang dibumbui nada mendramatisir itu, sang anak menyela terlebih dahulu.

"CUKUP UMMA. Biar kupikirkan terlebih dahulu" ujarnya seraya berdiri, kemudian meninggalkan sang umma yang menatap kepergiannya dengan senyum yang mengembang.

"Awas saja kalau menatuku tak segera kau bawa kemari" ujarnya pada diri sendiri.

Cup

"YA!" Heechulpun terkesiap tatkala seorang namja tiba-tiba saja mencium pipinya.

"Kau apakan lagi anakmu itu?" tanya namja itu.

"Dia juga anakmu, tuan Cho Hangeng!" ujar Heechul kesal.

"Ya, ya, ya... Kau apakan anakku itu?" tanya Hangeng sekali lagi.

"Anakmu itu hanya kusuruh untuk segera membawa menantu untuk kita. Hanya itu saja" jawab Heechul.

"Kau tahu sendiri bukan, bagaimana sifat anakku itu? Jangan dipaksakan terus menerus" ujar Hangeng memberi nasehat.

"Tapi, aku sudah tak sabar menimang cucu" ujar Heechul memelas.

"Kalau begitu, kita buat Heechul kecil saja. Mudah bukan?" tawar Hangeng dengan seringai dibibirnya.

PLAK

Heechulpun menepuk keras kepala suaminya yang mesum itu.

"Kau pikir umurmu itu sudah berapa?!" kesalnya.

Tanpa basa-basi, Hangenpun menggendong istrinya ala pengantin menuju kamar mereka.

"Tak boleh ada penolakan" bisiknya.

"YA!"

.

-KYUMIN-

.

"Siwonnie-ah" panggil seorang yeoja.

"Ne?" tanggap Siwon, sang namja.

"Kapan kau akan menikahiku?" tanya sang yeoja.

"Segera, Kibummie" jawab Siwon.

"Mau menunggu apa lagi?" sungut Kibum kesal.

"Menunggu restu dari umma. Kau tahu sendiri bukan bagaimana rasa sayang umma pada Sungmin?" ujar Siwon beralasan.

"Ara, ara.. Aku akan membuat Ummamu lebih menyayangiku dari pada sungmin" ujar Kibum bersemangat.

"Good baby! Aku akan selalu mendukungmu. Tapi jangan sampai Umma membenci Sungmin, ne?" pesan Siwon.

"Yes, Captain!" patuh Kibum.

Merekapun tertawa bersama saat itu. Memandang takjub sinar mentari yang berada dihadapan mereka. Menyambut malam yang akan tiba.

.

-Kyumin-

.

TBC/END?

Maaf kalo pendek. Maklum, masih chapter 1...

and

jangan lupa RnRnya! wajib itu. ;-)