Our Time
Disclaimer :
Naruto © Masashi Kishimoto
Our Time © Shintaro Eighteen
Genre : Sci-fi, Drama, Romance, Tragedy
Prolog
Hai, Aku Uzumaki Naruto. Aku hidup di zaman yang mungkin bisa disebut sebagai neraka. Tiga tahun yang lalu, konflik tak berujung antara Amerika dan Russia kembali mencuat. Di pertengahan konflik, sebuah misil antar benua yang berisi sekitar lima tetes nuklir super yang berhasil dikembangkan oleh Jepang meledakkan enam kota di wilayah Russia. Amerika mengatakan bahwa misil itu bukan berasal dari negaranya, disaat yang bersamaan, salah satu agen rahasia Russia berhasil membawa kabur nuklir super itu ke negaranya dan membalas perbuatan Amerika. Karena efek dari ledakan nuklir sangat besar dan radiasinya menyebar ke negara lain, akhirnya, perang dunia ketiga pun dimulai.
Selama tiga tahun perang nuklir berlangsung. Wajah Bumi berubah. Tanah yang kaya akan air kini hanya berisi debu dan tulang-belulang manusia. Ikan-ikan telah mati karena hampir seluruh air laut terkena radiasi. Lapisan ozon sangat tipis hingga sinar matahari dapat mengakibatkan luka bakar yang cukup serius. bangsa-bangsa pecah dengan sendirinya karena hampir seluruh wilayah dan penduduk mereka tewas terkena radiasi.
Kini, sisa-sisa manusia yang masih hidup berusaha bertahan hidup sebisa mungkin. Mereka berkelana ke penjuru dunia, mencari perkampungan dan pengungsian yang masih memiliki persediaan makanan. Mereka rela membunuh sesama hanya demi seteguk air dan sesuap nasi yang sudah busuk.
Sementara aku. Selama tiga tahun perang berlangsung, aku berlindung di sebuah markas bawah tanah yang kedalamannya bisa dibilang cukup aman dari jangkauan ledakan nuklir. Aku, bersama sepuluh teman-temanku yang lain berdiam diri didalam sana selama hampir dua tahun. Namun, karena persediaan makanan tinggal sedikit, kekacauan pun muncul diantara kami. Kami pun harus membunuh sesama demi makanan yang tersisa. Aku dan rekanku Sasuke, berhasil selamat dari kekacauan itu dan keluar dari kedalaman tanah.
Kami keluar dan menggunakan sebuah helikopter untuk kabur menuju tempat yang aman dan bebas dari radiasi nuklir. Pada akhirnya, kami menemukan satu tempat yang aman, yaitu sebuah laboratorium kesehatan yang berada sekitar dua ratus kilometer dari keberadaan kami. Selama sebelas bulan, kami hanya berdiam diri disana menunggu perang selesai. Kami memutar otak bagaimana cara agar kami bisa selamat dari dunia ini. Dan akhirnya, kami bertekad untuk membuat sesuatu yang kami anggap konyol dan tak logis. Sesuatu yang dapat menyelamatkan kami dari dunia ini, selamanya.
