Wave That Brought You

BTS Jeon Jungkook, Park Jimin


Di tengah deburan ombak yang beradu dengan suara nyaring Jimin yang harus diteriakkan ketika ia memulai ceritanya kepada Jungkook dan buih buih dari air laut yang datang dan lalu, Jungkook memandang lurus ke arah laut yang gelap beserta sinar sinar kecil di ujung lain.

Jungkook tidak pernah suka kalau harus diseret Jimin untuk berdiri dan merasakan air yang menyapu pasir dan menabrak nabrak kakinya karena ia akan merasa pusing kalau rasa penasarannya terpenuhi; melihat bagaimana air airnya datang dan kembali surut.

Tapi kali ini Jungkook pasrah tanpa harus diseret untuk pergi ke tempatnya berdiri saat ini, dengan tangan Jimin yang setia menggenggam lengannya, berjaga jaga kalau Jungkook malah jadi oleng tertarik air ke belakang.

Jimin bercerita tentang pertama kalinya Jungkook sampai di panti, dengan bibir biru dan tubuh menggigil yang terlihat sangat kurus yang langsung dilapisi selimut oleh pengurus, matanya yang bulat menerawang, memperhatikan satu satu anak yang memandangnya antara heran dan kasihan atau anak anak yang kegirangan mendapat teman baru.

"Sungguh, aku ingin mencubitmu saat itu juga." Lalu Jimin tertawa dan Jungkook tersenyum mendengarnya.

"Tapi hyung harus pergi besok pagi." Di sela sela tawa Jimin yang mulai hilang, Jungkook menyesal.

"Dan aku menyesal gagal membujuk untuk kau ikut denganku." Tangan Jungkook berada di punggung Jimin, menepuk nepuknya.

"Tidak apa. Aku akan baik baik saja." Senyum Jungkook yang kali ini tidak sampai ke matanya.

Setelah hening yang lama, Jimin mulai bersuara. "Apa kau yakin kau punya teman untuk diajak bicara?"

Jungkook mengangguk. "Karena kau terlihat tidak baik baik saja sepanjang waktu."

Mungkin seharusnya Jungkook menyakinkan Jimin lebih banyak malam ini agar Jimin bisa berhenti untuk khawatir.


Dan besok pagi, yang Jimin temukan hanya Jungkook yang tertidur di atas air dan hamburan kelopak bunga mengelilinginya.


Note : anggap ini teaser, karena aku gak tau harus apa