"Walaupun rasa sakit ini..."
© Naura Sakakibara
DISCLAIMER:
Hunter x Hunter © Yoshihiro Togashi
~*~
Kurapika tidak tahu apa yang harus ia lakukan sekarang. Dia tidak bisa ke mana-mana sepertinya... Intinya, ia terjebak. Siapa yang menjebaknya? Tentu saja si laki-laki yang sangat ingin ia bunuh itu. Kuroro Lucifer.
Kurapika adalah kupu-kupu yang ingin bebas... Kuroro adalah laba-laba yang sudah menjebak si kupu-kupu dan siap memakan kupu-kupu tersebut...
"Sayang sekali, kupu-kupu kecilku... Kebebasan itu tidak ada untukmu."
Ya. Itu sebuah kalimat yang sangat menyakitkan bagi Kurapika. Tentunya si pemimpin laba-laba itu yang mengucapkan kalimat menyakitkan tersebut...
Kurapika hanya meringkuk di sebuah ruangan kecil. Ya... Tempat ia dikurung oleh Kuroro... Karena bosan atau apa, Kurapika memutuskan untuk mencari kegiatan di ruangan kecil itu. Tanpa sengaja, ia melihat secarik kertas yang sudah agak berdebu di ruangan itu. Kurapika juga menemukan sebuah pensil yang sudah tumpul di salah satu sudut ruangan.
Tanpa menunggu waktu lama lagi, Kurapika segera menulis di secarik kertas tadi... Beginilah yang ditulis oleh Kurapika:
~*~
Walaupun ada rasa sakit di dalam tubuhku ini, aku akan mencoba untuk tetap hidup...
Walaupun rasa sakit ini mengelilingi tubuhku, akan kucoba untuk merusak penjara yang menyakitkan ini...
Walaupun rasa sakit yang semakin tumbuh di dalam tubuh lemahku ini, akan kucoba untuk melawan rasa sakit ini sendirian...
Walaupun rasa sakit ini memakan tubuhku dan jiwaku secara perlahan, aku akan mencoba untuk mengingat tawa teman-temanku... Meskipun itu menyakitkan, memang...
Walaupun rasa sakit di ini semakin menjalar ke seluruh tubuhku, aku akan tetap tersenyum... Aku akan tetap hidup!
Terima kasih Tuhan, karena telah memberikanku jiwa, nyawa, tubuh, dan kehidupan yang damai tetapi menyakitkan ini...
~*~
Setelah menulis kalimat-kalimat tadi, Kurapika memutuskan untuk tidur.
Ketika tengah malam, ada seseorang yang menyelinap ke ruangan Kurapika. Penyelinap itu menyadari bahwa ada secarik kertas di genggaman Kurapika. Ia baca kertas itu...
Tes... Tes... Tes...
Hujan turun. Tetapi itu bukan hujan yang sangat deras. Bukan, itu bukan badai. Itu hanya hujan yang damai... Angin bertiup dengan lembut.
Penyelinap tadi menyimpan secarik kertas milik Kurapika di dalam saku celananya dan ia mulai menangis.
"Maafkan aku, kupu-kupu kecilku..."
~ OWARI ~
Naura:
Waaah! Maafkan saya karena fic yang satu ini pendek sekali... Sebenarnya, kata-kata yang ditulis oleh Kurapika itu, banyak versi-versinya! Ada 4 versi, malah... Itu yang versi ke-4. Kalau versi yang pertama, luar biasa panjang (dan jelek). Nah, silahkan review kalau mau. Kalau tidak, tidak apa-apalah...
