US

.

Standard Disclaimer Applied

.

Canon, Family/Hurt-Comfort, Typo(s), OOC, Kind of Drabble (or Ficlet?), Based on 8th episode

Akhirnya bisa menginjakkan kaki di fandom No Game No Life :')

Then, enjoy this one, gals :)

.

1 of 20Fanfics Project

.

Dikali pertama ia bertemu Shiro, saat itu ia masih berusia tiga tahun, Sora bisa merasakan sebuah ikatan tak kasat mata. Menyengkram hatinya seakan Shiro memang dilahirkan untuk menjadi bagian dari hidupnya. Sora masih mengingat dengan jelas, mata keemasan itu menghujaminya dengan tatapan polos. Menusuk sedikit ujung hatinya.

Kini, waktu telah banyak berlalu. Mereka tumbuh sebagai saudara. Memiliki hobi bersama, yaitu bermain game. Mereka biasa bermain game berhari-hari, seakan-akan itulah tujuan hidup mereka. Mereka bersatu, menjadi user paling ditakuti yang terkenal dengan nama "Blank".

Hingga suatu ketika, setelah mereka memenangkan sebuah permainan catur, mereka terjun ke dunia baru atas undangan Tet, Sang Tuhan. Mereka menjalani hidup mereka di sini, di dunia yang penuh dengan permainan yang harus mereka menangkan untuk mencapai tujuan.

Semua itu akan mereka lalui bersama, 'kan?

"Nii…."

Shiro memandangnya, dengan tatapan penuh tanya. Apa itu pilihan kakaknya? Untuk bertarung sendirian? Bukankah selama ini mereka selalu bersama?

"Kita berdua selalu menjadi satu."

Bukankah itu apa yang selalu dikatakan kakaknya? Mereka sama-sama Blank, 'kan?

Shiro merasakan ada yang aneh. Ia merasa setiap helaan napas kakaknya akan sangat ia rindukan. Ia merasa hal buruk akan terjadi.

"Nii, matte—"

Dan bayang-bayang Sora mulai samar. Tidak, ia telah mengalami masa kesepian selama tiga tahun. Ia tak mau sendiri lagi. Ia ingin selalu bersama kakaknya. Tak ada yang boleh memisahkannya dengan Sora.

"Jangan tinggalkan aku-!"

Kita akan selalu bersama, 'kan?

Bayangan Sora menghilang. Apa yang terjadi? Mengapa kakaknya meninggalkannya sendirian? Apa ia harus kembali ke dalam kegelapan?

Tidak! Karena ia akan selalu percaya pada kakaknya. Sora pergi hanya untuk sementara, 'kan? Ia akan kembali ke sisinya, bukan? Katakan jika ini hanya mimpi, dan saat Shiro terbangun, kakaknya akan tertidur dengan pulas di sampingnya dan akan bertingkah konyol seperti biasanya. Sora akan kembali. Iya, 'kan?

.

.

"Shiro, the two of us are always one. We're bound by a promise, right?"

.

.

END

Demi apa ini udah jadi? /plaks

Kesannya aneh banget, ya? Maaf, aku Cuma pengen mengekspresikan perasaan Shiro waktu Sora pergi TTwTT Dapet feelnya, gak?

Saya baru nonton ampe episode 8 sih, ini masuk spoiler gak?

Okeyy, saya mau balik ngegalau dulu #ngek

Sampai jumpaaa :*

-Hidi